MASALAH HIV dan AIDS merupakan infeksi kronik yang mempunyai implikasi
PENELITIAN manifestasi medis dan sosial yang sangat luas. Orang yang terinfeksi
HIV menghadapi membutuhkan pelayanan medis dan sosial yang
berbeda-beda diantara individu dalam jangka waktu yang lama yang
sering tidak terpenuhi. Lagipula, HIV, secara tidak seimbang
mempengaruhi populasi yang rentan yang mempunyai keterbatasan
mengakses pelayanan medis dan sosial sehingga konsekuensinya mereka
sulit menerima perawatan dini yang dibutuhkan penyakit yang diderita.
Dengan alasan ini, manajemen kasus sebagai salah satu bentuk
dukungan sosial menjadi startegi untuk meningkatkan akses perawatan,
pembiayaan dan kesehatan ODHA. Beberapa penelitian menunjukkan,
manajemen kasus dapat membantu meningkatkan pelayanan penting
yang dibutuhkan ODHA. Dengan demikian, manajemen kasus
mempunyai kontribusi terhadap kualitas hidup ODHA.
Tingginya kasus HIV di Surabaya direspon oleh Pemerintah
Kota Surabaya dan elemen masyarakat yang peduli dengan
permasalahan HIV dan AIDS dengan menyediakan pelayanan VCT dan
manajemen kasus baik bersifat mandiri maupun terintegrasi dengan
pelayanan lainnya. Berdasarkan paparan tersebut, maka perrmasalahan
penelitian dirumuskan sebagai berikut : “Apakah pelayanan manajemen
kasus mempunyai keterkaitan dengan kualitas hidup ODHA di
Surabaya?”.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Umum Menganalisis hubungan pelayanan manajemen kasus dengan kualitas
hidup ODHA di Surabaya.
Tujuan Khusus 1. Mengetahui pelaksanaan pelayanan manajemen kasus ODHA di
Surabaya berdasarkan perspektif manajer kasus dan ODHA
2. Mengidentifikasi kualitas hidup ODHA di Surabaya secara total dan
berdasarkan domain (kondisi fisik, kondisi psikis, hubungan sosial,
dan lingkungan).
3. Menganalisis hubungan pelayanan manajemen kasus dengan
kualitas hidup ODHA di Surabaya secara total dan berdasarkan
domain
4. Menganalisis hubungan faktor sosial demografi yang meliputi
umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan sumber infeksi;
faktor medis yang meliputi jumlah CD4, tahap infeksi dan
pengobatan ARV, dan faktor keterlibatan dalam kelompok
dukungan sebaya dengan kualitas hidup ODHA di Surabaya.
Literatur Review: Boerma JT, Weir SS, Integrating Demographic and Epidemiological
Approach to Research on HIV/AIDS: The Proximate-Determinants
Framework, The Journal of Infectious Disease , (2005), 191(Suppl):S81-7
Cunningham, W. E., Wong. M., Hays, R. D., Case Management and Health
Related Quality of Life Outcomes in a National Sample of Person with
HIV/AIDS. Journal of The National Medical Association ; (2008) ; 10 (7)
840-7
Liu. C., Johnson. L., Ostrow. D., Silvestre. A., Vischer. B., Jacobson. L.P.,
Predictor for Lower Quality of Life in the HAART Era Among HIV-Infected
Men, J Acquir Immune Defic Syndr (2006);42:470-477
Solomon, S., Batavia, A., Venkatesh K.K., Brown, L., Verma, P., Cecelia, A.
J., Daly, C., Mahendra, V.S., Cheng, N., Kumarasamy, N., Mayer, K.H., A-
Longitudinal Quality-of-Life Study of HIV-Invected Persons in South India :
The Case for Comprehensive Clinical Care and Support Services, Aids
Education and Prevention, (2009), 21(2), 104-112
Vidrine DJ, Amick III BC, Gritz ER, Arduino RC, Assessing a conceptual
framework of health-related quality of life in a HIV/AIDS population, Quality
of Life Research , (2005) 14:923-933
Wig. N., Lekshmi. R., Pal. H., Ahuja. V., Mittal. C.H., Agarwal. S.K., The
Impact of HIV/AIDS on The Quality of Life : A Cross Sectional Study in
North India. (2006), Indian J Med Sci : 60 (1) 3-12
KERANGKA TEORI
Kerangka Terori
stressor
Metode Penelitian
Rancangan Penelitian Penelitian ini bersifat observasional dengan rancang bangun cross-secsional
dan pendekatan utamanya adalah penelitian kuantitatif yang dilengkapi data
kualitatif terutama untuk mengungkap pelaksanaan pelayanan manajemen
kasus berdasarkan perspektif provider dan klien.
Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah manajer kasus dan orang yang
dinyatakan HIV+ berdasarkan hasil pemeriksaan darah dengan metode
rapid test (dipstick) di 7 pelayanan VCT di Surabaya pada tahun2006-2008.
Tujuh pelayanan VCT di Surabaya adalah sebagai berikut ; RSUD Dr.
Soetomo, RSUD Dr. Soewandhi, RSU Dr. Ramelan, Yayasan Hotline
Surabaya, Puskesmas Perak Timur, Puskesmas Putat Jaya, dan Puskesmas
Dupak.
Sampel (inkusi, Kriteria inklusi sampel dalam penelitian adalah berusia ≥18 tahun,
ekslusi, dan unit tinggal di Surabaya, memberikan persetujuan dengan manandatangani
analisa) informed consent adapun kriteria eksklusinya adalah reponden hamil,
mengalami active psychiatris disorders dan menjalani paliative care untuk
beratnya penyakit atau tahap akhir AIDS.
Sampling dan Perkiraan Besar Sampel
Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik stratifikasi
random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak berdasarkan strata
tempat pelayanan VCT dengan mempertimbangkan alokasi proporsional.
Adapun perkiraan besar sampel ditentukan dengan rumus (Lemeshow et.al
1997) sebagai berikut :
L
z1 NhPh(1 Ph) / Wh
h 1
n 2
N 2d 2
Definisi Operasional Variabel
Jenis Variabel Nama Variabel Definisi Operasional Skala Pengukuran &
Kategori
Variabel Dependen Kualitas Hidup Orang Rata-rata skor pengukuran kualitas Rasio/interval
Dengan HIV dan hidup secara total dan berdasarkan
AIDS domain (fisik, psikologis, hubungan
sosial dan lingkungan) menggunakan
WHOQOL SF-26
Variabel Independen Pelayanan Kontak/komunikasi antara ODHA Nominal
Manajemen Kasus dengan manajer kasus (pekerja Ya
sosial, perawat, staf organisasi Tidak
peduli AIDS, staf organisasi
pelayanan sosial atau orang lain)
yang ditetapkan untuk membantu
mendapatkan dan melanjutkan
perawatan dalam waktu 6 bulan
terakhir
Variabel Umur Jumlah tahun hidup ODHA sejak Rasio
Konfounding dilahirkan sampai ulang tahun
terakhir
Jenis kelamin Pembedaan karakteristik ODHA Nominal
berdasarkan sistem reproduksi yang laki-laki
dimiliki perempuan
Pendidikan Jenjang pendidikan terakhir yang Ordinal
ditempuh ODHA Tidak taman
pendidikan
dasar
Tamat
pendidikan
dasar
Tamat
pendidikan
menengah
pertama
Tamat
pendidikan
menenga atas
Tamat
pendidikan
tinggi
Pekerjaan Kegiatan ODHA baik berupa jasa Nominal
atau membuat barang yang bisa Tidak bekerja
menghasilkan uang sebagai sumber Bekerja
penghidupan
Sumber penularan Perilaku hidup ODHA yang Nominal
dinyatakan sebagai penyebab Heteroseksual
terinfeksi HIV Homoseksual
Pengguna
narkoba suntik
Tranfusi darah
Variabel Luar Manifestasi Klinis Gejala yang dirasakan ODHA yang Ordinal
muncul terkait dengan infeksi HIV, Asymptomatic
terdiri 3 tahap 1) asymptomatic, Moderate
jikatanpa gejala atau tanpa infeksi symptomatic
oportunistik, 2) moderate Advance
symptomatic, jika muncul TB-paru, symptomatic
kandida pada mulut, herpes zoster,
infeksi tinea pada kulit, papular
pruritic eruptions, dan 3) advance
symptomatic, jika muncul TB –
diluar paru, cryptococcal meningitis,
toxoplasmosis, cytomegalovirus,
esophageal candidiasis,
cryptosporodial diarrhe, dan
pneumocystis jeroveci pneumonia.
Indikator biologis Jumlah lymfosit CD4+ terakhir yang Ordinal
tercatat dalam rekam medis ODHA < 200
200-499
≥500
Pengobatan HIV Konsumasi obat antiretroviral berupa Nominal
kombinasi nucleoside reverse Ya
transcriptase inhibitors (NRTI, Tidak
seperti ; zidovudine dan lamivudine)
dan protease inhibitors (PIs, seperti ;
nelfanivir) atau kombinasi PIs dan
nonnucleoside reverse transcriptase
inhibitor (NNRTI,
seperti;delavirdine) setiap waktu
yang ditentukan selama 6 bulan
terakhir
Partisipasi kelompok Keterlibatan ODHA sebagai Nominal
dukungan sebaya pengurus atau anggota pada Ya
organisasi kelompok dukungan Tidak
sebaya dalam 6 bulan terkahir
Instrumen (Alat Ukur) dan Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mendapatkan
Cara Pengukuran data karakteristik sosial demografi dan keterlibatan pada kelompok
dukungan sebaya dan catatan medis untuk mendapatkan informasi
manifestasi klinis dan indikator biologis. Pengukuran kualitas hidup
menggunakan instrumen World Health Organization – Quality of Life
Sort Form-26 (WHOQOL SF-26).
Rencana Pengumpulan Data
Data dikumpulkan teridiri atas data primer dan sekunder. Data
primer diperoleh dengan metode wawancara terstruktur untuk
mendapatkan informasi variabel kualitas hidup, karakteristik
demografi, pengobatan HIV dan partisipasi kelompok sebaya.
Sedangkan data sekunder yang teridri atas variabel manifestasi klinik
dan indikator biologis diperoleh dari catatan medis. Disamping itu
dilakukan pengumpulan data kualitatif untuk mendapatkan informasi
pelayanan manajemen kasus dari manajer kasus dan ODHA yang
diperoleh dengan metode Focus Group Discussion dan In-depth
Interview
Rencana Pengolahan Data Data kuantitatif yang telah terkumpul diolah dengan STATA 9.00 dan
dianalisis secara bivariabel dan multivariabel. Analisis bivariabel
dilakukan untuk menganalisis hubungan masing-masing variabel
independen utama, variabel konfounding dan varibel luar dengan
kualitas hidup ODHA berdasarkan domain menggunakan chi-square
test (jika data nominal dan ordinal) dan independent t-test(jika data
interval atau rasio). Secra multivariabel, data akan dianalisis
menggunakan multiple regression test.
Adapun data kualitatif yang telah dikumpulkan dianalisis
keabsahannya dengan metode triangulasi yaitu memanfaatkan sesuatu
yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding data. Selanjutnya dilakukan reduksi data, penyajian dan
verifikasi data. Kemudian dilakukan penafsiran data dengan
pendekatan komparatif yaitu membandingkan kejadian yang aplikatif
dengan semua kategori, melakukan integrasi pada kawasan,
pembatasan teori dan penulisan teori atau yang disebut dengan
kesimpulan hasil penelitian.
DAFTAR PUSTAKA Blalock AC, McDaniel JS, Farber EW, (2002) Effect of employment on
quality of life and psychological functioning in patients with
HIV/AIDS, Psychosomatics 43:400-404
Cederfjall, C., Langius-Eklof, A., Lidman, K., & Wredling, R. (2001). Gender
differences in perceived health-related quality of life among
patients with HIV infection. AIDS Patient Care and STDs, 15(1),
31-39.
Cunningham, W. E., Wong. M., Hays, R. D., (2008). Case Management and
Health Related Quality of Life Outcomes in a National Sample of
Person with HIV/AIDS. Journal of The National Medical
Association ;10 (7) 840-7
Glanz. K., Rimer. B.K., Viswanath. K, 2008, Health Behavior and Health
Education ; Theory, Research and Practice (4 th edition) : San
Francisco, John Wiley & Sons
Lemeshow. S., Hosmer. D. W., Klar. J., Lwangga. S., 1997, Besar Sampel
dalam Penelitian Kesehatan : Yogyakarta, Gadjah Mada
University Press
Mayo MR, 2002, Gender Difference in Quality of Life in Person Infected with
HIV ; Peoria, Illinois.
Solomon, S., Venkatesh K.K., Brown, L., Verma, P., Cecelia, A. J., Daly, C.,
Mahendra, V.S., Cheng, N., Kumarasamy, N., Mayer, K.H.,
2008, Gender-Related Differences in Quality of Life Domains of
Person Living with HIV/HIV in South India in the Era Prior to
Greater Access to Antiretroviral Therapy, Aids Patents Care ; 22
(12), 999-1005.
Solomon, S., Batavia, A., Venkatesh K.K., Brown, L., Verma, P., Cecelia, A.
J., Daly, C., Mahendra, V.S., Cheng, N., Kumarasamy, N.,
Mayer, K.H., 2009, A-Longitudinal Quality-of-Life Study of
HIV-Invected Persons in South India : The Case for
Comprehensive Clinical Care and Support Services, Aids
Education and Prevention, 21(2), 104-112
Swindells, S., Mohr, J., Justis, J. C., Berman, S., Squier, C., Wagener, M. M.,
& Singh, N. (1999). Quality of life in patients with human
immunodeficiency virus infection: Impact of social support,
coping style and hopelessness. International Journal of STD &
AIDS, 10, 383-391.
Vidrine DJ, Amick III BC, Gritz ER, Arduino RC, (2005) Assessing a
conceptual framework of health-related quality of life in a
HIV/AIDS population, Quality of Life Research 14:923-933