Anda di halaman 1dari 1

Volume tonsil dan rinitis alergi pada anak

ABSTRAK

Hipertrofi tonsil sangat umum terjadi pada anak-anak. Sebelumnya telah dilaporkan bahwa
terdapat hubungan terbalik antara hipertrofi adenoid (HA) dan rinitis alergi (RA). Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara volume tonsil dan diagnosis RA pada
kelompok anak-anak yang memiliki keluhan obstruksi saluran napas atas. Secara global, 171
anak (91 anak laki-laki; usia rata-rata, 6,6 tahun) menjadi subjek penelitian. Pada semua
pasien telah dilakukakan kunjungan klinis, endoskopi hidung, dan skin-prick test. Hipertrofi
tonsil (HT) dan sumbatan hidung anterior yang dinilai dan diklasifikasikan sesuai dengan
klasifikasi Friedman. Volume adenoid dinilai menggunakan klasifikasi Parikh. Lima puluh
delapan anak (33,9%) memiliki HT relevan (grade 3 – 4); 77 anak (44,94%) memiliki RA.
Terdapat korelasi yang kuat (gamma 0,564; p 0,001) antara HT dan HA. Volume tonsil
berbanding terbalik dikaitkan dengan diagnosis AR (odds ratio [OR], 0,314). Faktor risiko
untuk HT adalah peradangan intens mukosa (mukosa membran pucat) dan AH (OR, 3,54 dan
2,856, masing-masing). Penelitian ini menunjukkan bahwa tonsil yang besar berhubungan
negatif dengan alergi, sedangkan peradangan intens merupakan faktor risiko untuk HT; HA
mungkin sering dikaitkan dengan HT.

(Allergy Rhinol 5:e137–e142, 2014; doi: 10.2500/ar.2014.5.0095)

Anda mungkin juga menyukai