1
3. Riwayat Kesehatan / Penyakit :
• Hipertensi (-)
• DM (-)
• Penyakit Jantung (-)
4. Riwayat Keluarga :
Riwayat hipertensi dan DM disangkal
5. Riwayat Pekerjaan :
Daftar Pustaka:
Barbara, JL., Billie, F., 2006. Buku Ajar Perawatan Perioperatif, volume 2,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Apley, G., 1995. Buku Ajar Orthopedi dan Fraktur. 7 edition, Widya Medika
Jakarta. App 331-351.
Hasil Pembelajaran:
1. Mengetahui gejala dan penegakan diagnosis gagal Open Fracture Phalanx
Proximal Digiti V Pedis Sinistra
2. Mengetahui penatalaksanaan pada pasien Open Fracture Phalanx Proximal
Digiti V Pedis Sinistra
1. Subjektif
Autoanamnesis: Pasien datang dengan luka pada jari kaki kiri post tertimpa balok kayu sejak 15 menit
SMRS.
2. Objektif
2
Pada survei sekunder, didapatkan
Kepala: normocephal
Mata: konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik
Hidung: simetris, krepitasi (-), sekret (-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: lesi (-), membran mukosa kemerahan, mulut kering (-)
Tenggorok: dinding faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1 hiperemis (-)
Leher: JVP 5+0 cmH20
Thorax:
Inspeksi: Dinding thoraks kanan dan kiri simetris, deformitas dinding thoraks (-), deviasi tulang belakang (-),
retraksi dinding dada (-), ketinggalan gerak (-), lesi kulit (-), dinding dada sejajar dinding abdomen, iktus
kordis tidak terlihat
Palpasi: nyeri (-), masa (-), krepitasi (-), pergerakan dinding dada simetris, fremitus taktil simetris
Perkusi: Anterior: batas paru hepar di SIC V, batas jantung kesan dbn
Auskultasi: SDV +/+, BJ I-II reg, ST (-), Rh -/- , Wh -/-
Abdomen:
Inspeksi: Supel, Sikatriks (-), striae (-), bentuk dinding abdomen datar, dinding abdomen simetris, pembesaran
organ (-)
Auskultasi: BU (+) dbn
Palpasi: NT (-) seluruh lapang abdomen
Perkusi: suara timpani di empat regio abdomen, batas hepar dbn., pembesaran lien (-)
Pemeriksaan Penunjang:
1. Darah lengkap dan kimia
Darah Lengkap:
3
HEMATOLOGI
HITUNG JENIS
Eosinofil 7 2–4 %
Basofil 1 0–1 %
Batang 0 2–5 %
Segmen 60 51 – 67 %
Limfosit 20 20 – 35 %
Monosit 4 4–8
KIMIA KLINIK
KIMIA KLINIK
FUNGSI HATI
FUNGSI GINJAL
Ureum 23 17 – 43 mg/dl
DIABETES
4
3. Assesment
Open Fracture Phalanx Proximal Digiti V Pedis Sinistra
• Fraktur yang berhubungan langsung dengan dunia luar
• Fraktur terbuka dapat menyebabkan infeksi pada jaringan yang terluka serta mempersulit proses
penyembuhan tulang dan luka.
- tidak langsung: energi besar yang di hasilkan otot sehingga menarik tulang dan membuat tulang
patah.
- kondisi patologis
5
KLASIFIKASI FRAKTUR
• Fraktur terbuka punya klasifikasi tersendiri terhadap jaringan lunak di sekitar trauma
• 1 : fraktur dengan abrasi dangkal dan memar di bagian kulit & subkutis
6
• 2 : fraktur yg lebih berat dengan kontusio jar.lunak bagian dalam
• 3 : fraktur berat dengan kerusakan jar.lunak yg nyata dan ancaman sindroma kompartemen
PATOFISIOLOGI
7
• Type 2 : wound > 1 cm, without extensive soft tissue damage
• Type 3 A : extensive lacerations (>10cm), but maintain adequate soft tissue coverage of bone, or they
result from high energy trauma regardless of the size of the wound, include segmental or severity
comminuted fracture
• Type 3 B : extensive soft tissue loss with periosteal stripping and bone expossure.
8
• Type 3 C : with arterial injury that reqiures repair regardless of the size of the wound.
DIAGNOSA
Anamnesa:
• Keluhan utama
• Keluhan tambahan
9
• Riwayat penyakit sekarang : nyeri, onset, mekanisme cedera.
• Riwayat pekerjaan
• Riwayat obat-obatan
• Riwayat kebiasaan
• Tatalaksana awal.
Pemeriksaan Fisik:
• Status generalis : evaluasi adanya syok, pendarahan hebat, kerusakan organ vital, dan faktor
predisposisi.
• Status lokalis
– Look
– Feel
– move
• Deformitas
• Bengkak
• Echimosis (memar)
• Spasme otot
• Nyeri
• Krepitasi
• Pergerakan abnormal
Pemeriksaan Penunjang:
10
• Ct-scan : untuk melihat seberapa parah jaringan lunak yang rusak.
• Kreatin
Penatalaksanaan Awal:
• Hecting situasi
• Stabilisasi fraktur
Penatalaksanaan Lanjut:
Penyembuhan Fraktur:
• Fase hematoma
• Fase proliferasi
• Pembentukan kallus
• Stadium konsolidasi
• Stadium remodelling
11
Komplikasi:
» Dekubitus
» Sindroma crush
» Trombus
» Saraf putus
» Non union
» Mal union
» Kekakuan sendi
» Osteomielitis kronis
• Prognosis: Fraktur terbuka merupakan kegawat daruratan medis. Apabila tidak di tangani secara baik
maka prognosisnya buruk.
4. Plan
Diagnosis : Open Fracture Phalanx Proximal Digiti V Pedis Sinistra
Tatalaksana
1. Non Farmakologi
• Medikasi Luka
• Hecting VI
2. Farmakologi:
• IVFD RL transet
Konsul Sp.OT:
• Inj. Anbacym 1gr/ 12 jam
• Inf. Paracetamol 500mg/ 8 jam
• Inj. Ranitidin 1A/ 12 jam
• Inj. ATS
12
5. Prognosis
Dubia et malam
13