Anda di halaman 1dari 19

BIOTEKNOLOGI

Oleh
NICKO WIJAYA
10667
XII MIPA 7

SMA NEGERI 3 SAMARINDA


OKTOBER 2016
i|Bioteknologi
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena dalam kesempatan yang berbahagia ini penyusun masih diberikan

kesempatan untuk menyelesaikan tugas Makalah Bioteknologi.

Dalam menyelesaikan tugas makalah ini, penyusun menggunakan buku

panduan dan internet. Penyusun makalah bermaksud untuk memperdalam

pemahaman sebagai seorang siswa dan melatih kemandirian agar tidak hanya

menerima dari guru, tetapi harus mengembangkan sendiri dengan cara mencari

informasi yang bersangkutan.

Penyusun menyadari bahwa dalam menyelesaikan makalah ini masih jauh

dari kesempurnaan dan banyak kekurangan, untuk itu diharapkan adanya kritik

dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi siapa

saja yang membaca dan memerlukannya.

Samarinda, Oktober 2016

Nicko Wijaya

ii | B i o t e k n o l o g i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
A. PRINSIP DASAR BIOTEKNOLOGI ............................................................. 1
1. Bioteknologi Konvensional ...................................................................... 2
2. Bioteknologi Modern ................................................................................ 3
B. APLIKASI BIOTEKNOLOGI DAN DAMPAKNYA .................................... 5
1. Penerapan Bioteknologi Konvensional ..................................................... 5
2. Penerapan Bioteknologi Modern .............................................................. 8
3. Peran Bioteknologi Dalam Pembuatan Keju ............................................ 9
a. Pengasaman ........................................................................................ 10
b. Pengentalan ........................................................................................ 10
c. Pencetakan .......................................................................................... 11
d. Pematangan ........................................................................................ 11
4. Dampak Penggunaan Bioteknologi......................................................... 12
a. Dampak Positif Bioteknologi ............................................................. 12
b. Dampak Negatif Bioteknologi ........................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14
RIWAYAT PENULIS .......................................................................................... 15

iii | B i o t e k n o l o g i
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tempe.................................................................................................. 5
Gambar 2. Roti .................................................................................................... 5
Gambar 3. Bir....................................................................................................... 6
Gambar 4. Wine .................................................................................................. 6
Gambar 5. Yoghurt.............................................................................................. 7
Gambar 6. Keju................................................................................................... 7
Gambar 7. Kecap ................................................................................................. 7
Gambar 8. Keju .................................................................................................. 9
Gambar 9. Tahap pengasaman............................................................................ 10
Gambar 10. Tahap pengentalan ......................................................................... 11
Gambar 11. Tahap pengolahan dadih keju dan pemberian garam..................... 11
Gambar 12. Tahap pencetakan........................................................................... 11
Gambar 13. Tahap pematangan........................................................................... 12

iv | B i o t e k n o l o g i
A. PRINSIP DASAR BIOTEKNOLOGI
Istilah bioteknologi untuk pertama kalinya dikemukakan oleh Karl Ereky,
seorang insinyur Hongaria pada tahun 1917 untuk mendeskripsikan produksi
babi dalam skala besar dengan menggunakan bit gula sebagai sumber
pakannya. Bioteknologi berasal dari dua kata, yaitu ‘bio’ yang berarti makhluk
hidup dan ‘teknologi’ yang berarti cara untuk memproduksi barang atau jasa.
Dari paduan dua kata tersebut European Federation of Biotechnology (1989)
mendefinisikan bioteknologi sebagai perpaduan dari ilmu pengetahuan alam
dan ilmu rekayasa yang bertujuan meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel,
bagian dari organisme hidup, dan analog molekuler untuk menghasilkan
produk dan jasa.
Selama ini, kita melihat begitu pesat perkembangan bioteknologi di
berbagai bidang. Pesatnya perkembangan bioteknologi ini sejalan dengan
tingkat kebutuhan manusia dimuka bumi. Hal ini dapat dipahami mengingat
bioteknologi menjanjikan suatu revolusi pada hampir semua aspek kehidupan
manusia, mulai dari bidang pertanian, peternakan dan perikanan hingga
kesehatan dan pengobatan. Bioteknologi tidak hanya berkembang pada akhir–
akhir ini saja. Bioteknologi telah dimanfaatkan sejak ribuan tahun yang lalu di
segala bidang, seperti industri pangan, obat–obatan, pertanian, kesehatan, dan
pengelolaan lingkungan. Di masa lalu, bioteknologi dilakukan secara
sederhana. Perkembangan yang pesat baru terjadi setelah diketahui
mikroorganisme melakukan fermentasi yang dipelopori oleh Louis Pasteur
sehingga beliau mendapat julukan sebagai bapak bioteknologi.
Perkembangan bioteknologi secara modern terjadi setelah penemuan
struktur DNA sekitar tahun 1950 yang diikuti dengan penemuan–penemuan
lainnya. Penemuan ekspresi gen, enzim pemotong DNA, menciptakan DNA
rekombinan dengan menggabungkan DNA dari dua organisme yang berbeda,
dan kloning merupakan contoh bioteknologi modern.
Bioteknologi dapat digolongkan menjadi bioteknologi konvensional atau
tradisional dan modern. Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang
menggunakan mikroorganisme sebagai alat untuk menghasilkan produk dan

1|Bioteknologi
jasa, misalnya jamur dan bakteri yang menghasilkan enzim-enzim tertentu
untuk melakukan metabolisme sehingga diperoleh produk yang diinginkan.
Sedangkan bioteknologi modern adalah bioteknologi yang menggunakan
teknik rekayasa genetika, seperti DNA rekombinan. DNA rekombinan yaitu
pemutusan dan penyambungan DNA, dengan cara kultur jaringan, kloning, dan
fusi sel.

1. Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional atau biasa juga disebut bioteknologi
tradisional adalah suatu penerapan bioteknologi yang telah digunakan sejak
ilmu pengetahuan masih belum berkembang pesat, penggunaannya terbatas
pada peran organisme melalui teknik fermentasi yang terjadi dalam skala
kecil, dan prosesnya masih sangat sederhana. Penerapan ilmu bioteknologi
konvensional dengan memanfaatkan makhluk hidup (mikroorganisme)
secara langsung untuk mengubah kandungan gizi dari suatu produk.
Bioteknologi konvensional mudah dilakukan di rumah – rumah sederhana
sekalipun karena prosesnya mudah dan juga bahan – bahannya mudah di
dapatkan.
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam
keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah
satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi terdapat definisi yang lebih jelas
yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan
anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Fermentasi dalam pemrosesan bahan pangan adalah
pengubahan karbohidrat menjadi alkohol dan karbon dioksida atau asam
amino organik menggunakan ragi, bakteri, fungi atau kombinasi dari
ketiganya di bawah kondisi anaerobik. Perilaku mikroorganisme terhadap
makanan dapat menghasilkan dampak positif maupun negatif, dan
fermentasi makanan biasanya mengacu pada dampak positifnya.

2|Bioteknologi
Adapun beberapa contoh penerapan bioteknologi konvensional dapat
kita temui dalam proses pembuatan bahan pangan yang menerapkan teknik
fermentasi seperti tape, anggur, tempe, kecap, keju dan lain sebagainya.
Ada banyak sekali manfaat yang di dapatkan dari produk bioteknologi
konvensional dalam kehidupan sehari – hari kita. berikut ini beberapa
manfaat dari bioteknologi konvensional :
a. Meningkatkan kandungan gizi dari hasil produk bioteknologi berupa
makanan dan minuman karena telah terjadi perubahan kandungan zat dari
bahan makanan tersebut.
b. Dapat memunculkan sumber makanan baru yang sangat bermanfaat
misalnya air kelapa tua dapat dijadikan produk nata de coco. Kedelai
digunakan untuk membuat makanan kecap.
c. Membuat makanan menjadi lebih tahan lama dari sebelumnya. Contoh
produknya adalah asinan yang bisa bertahan lebih lama dibandingkan
bila tidak diasinkan.
d. Dapat meningkatkan pendapatan per kapita. Masyarakat yang paham cara
membuat nata de coco dapat memasarkan produknya menjadi uang yang
lebih bernilai tinggi

2. Bioteknologi Modern
Berbeda dengan bioteknologi konvensional atau tradisional yang
umumnya masih menggunakan alat dan cara kerja yang sederhana,
pengertian bioteknologi modern dianggap sebagai suatu terobosan baru
dalam perkembangan ilmu biologi. Bioteknologi modern adalah penerapan
bioteknologi yang telah menggunakan alat dan cara kerja yang canggih,
dilakukan dalam keadaan bersih dan steril, kualitas produk lebih baik, dan
kuantitas hasil produk yang dibuat lebih banyak.
Adapun dalam jenis bioteknologi ini, penerapan tidak hanya
mengandalkan kerja mikroba melalui fermentasi, melainkan sudah bermain
di ranah manipulasi terhadap susunan genetis mikroba yang digunakan,
misalnya melalui penyusupan gen. Beberapa contoh penerapan bioteknologi

3|Bioteknologi
modern antara lain kultur jaringan, pemuliaan tanaman melalui rekayasa
transgenik, produksi obat-obatan antibiotik, dan lain sebagainya.
Bioteknologi tidak hanya di manfaatkan dalam industri makanan,
tetapi telah mencakup berbagai bidang seperti rekayasa genetika,
penanganan polusi, penciptaan sumber energi dan lainnya. Dengan adanya
penelitian serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka
bioteknologi makin besar manfaatnya untuk masa yang akan datang.
Manfaat bioteknologi modern dapat dirasakan di setiap bidang ilmu
mulai dari pertanian, kedokteran dan industri. Berikut ini manfaat
bioteknologi modern.
a. Dapat mengembangbiakkan tanaman yang sudah hampir punah agar
jumlahnya dapat kembali bertambah, regenerasi tanaman dapat
dipercepat menggunakan teknik transplantasi nukleus.
b. Dapat menghasilkan bakteri atau makhluk hidup tertentu yang dapat
mengurangi pencemaran di air.
c. Berperan dalam meningkatkan hasil produksi makanan dan minuman
serta memiliki rasa dan kandungan yang lebih baik.
d. Dapat menghasilkan obat – obatan yang mempercepat penyembuhan
pasien sekaligus mencegah seseorang terkena penyakit yang sedang
mewabah.

4|Bioteknologi
B. APLIKASI BIOTEKNOLOGI DAN DAMPAKNYA
1. Penerapan Bioteknologi Konvensional
Beberapa olahan makanan yang kita konsumsi selama ini ternyata
memang merupakan hasil karya dari penerapan bioteknologi konvensional.
Jika kita menelisik lebih dalam bagaimana bahan pangan itu diproduksi, kita
akan menemukan peran beberapa mikroorganisme di dalamnya. Berikut
pemaparan lanjut mengenai contoh bioteknologi konvensional dan peran
mikroorganisme yang berperan dalam proses produksinya tersebut.
a. Tempe
Tempe merupakan salah satu contoh produk bioteknologi
konvensional yang sudah dikenal luas di masyarakat kita. Tempe
diproduksi dari proses fermentasi kedelai menggunakan jamur-jamur dari
genus Rhizoporus, misalnya R. oligosporus, R. stoloniferus, dan R.
oryzae.

Gambar 1. Tempe

b. Roti
Dalam proses produksi roti, teknik fermentasi juga diterapkan
untuk membuat adonan tepung jadi mengembang. Fermentasi umumnya
dilakukan melalui penambahan ragi yang mengandung
jamur Saccharomyces cerevisiae pada adonan.

Gambar 2. Roti

5|Bioteknologi
Jamur tersebut akan menggunakan glukosa dalam tepung roti
sebagai tempatnya untuk memproduksi karbondioksida. Karbondioksida
yang terbentuk kemudian terperangkap dalam roti dan membuat adonan
roti mengembang dan bertekstur ringan.
c. Tape
Tape adalah produk penerapan bioteknologi yang dihasilkan dari
fermentasi bahan-bahan yang mengandung karbohidrat, seperti beras
ketan, singkong, atau pisang.

d. Bir
Sama seperti tape dan roti, bir juga merupakan produk bioteknologi
pangan yang memanfaatkan jamur Saccharomyces cerevisiae dalam
proses produksinya.

Gambar 3. Bir
e. Minuman Anggur
Anggur (wine) dibuat dari fermentasi sari buah anggur yang
dilakukan oleh jamur Saccharomyces cerevisiae. Produk anggur bisa
dibedakan menjadi beberapa jenis. Produk bioteknologi pangan ini
umumnya mengandung 10-15% alkohol.

Gambar 4. Wine

f. Yoghurt
Yogurt merupakan produk olahan susu yang dibuat melalui
fermentasi bakteri asam laktat. Umumnya, bakteri asam laktat yang

6|Bioteknologi
digunakan dalam pembuatan produk bioteknologi satu ini
adalah Lactobacillus bulgaris, Streptococcus lactis, atau Streptococcus
thermophilus.

Gambar5. Yogurt

g. Keju
Sama seperti yoghurt, keju juga merupakan produk olahan susu
yang diproduksi melalui penerapan bioteknologi pangan. Keju dibuat
melalui fermentasi susu oleh bakteri asam laktat seperti Lactobacillus
bulgarius dan Streptococcus thermophillus.

Gambar 6. Keju

h. Kecap
Proses produksi kecap hampir sama dengan proses produksi tauco.
Kecap diproduksi dengan melibatkan kerja jamur Aspergillus oryzae dan
Aspergillus soyae, serta bakteri asam laktat.

Gambar 7. Kecap

7|Bioteknologi
2. Penerapan Bioteknologi Modern
a. Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika merupakan suatu cara memanipulasikan gen
untuk menghasilkan mahluk hidup baru dengan sifat yang diinginkan.
Rekayasa genetika disebut juga pencakokan gen atau rekombinasi
DNA. Dalam rekayasa genetika digunakan DNA untuk menggabungkan
sifat mahluk hidup. Hal itu karena DNA dari setiap mahluk hidup
mempunyai struktur yang sama, sehingga dapat direkomendasikan.
Selanjutnya DNA tersebut akan mengatur sifat mahluk hidup secara
turun temurun. Untuk mengubah DNA sel dapat dilakukan dengan
beberapa cara, misalnya melalui transplantasi inti, fusi sel, teknologi
plasmid dan rekomendasi DNA. Berikut penjelasannya :
1) Transplantasi Inti
Transplantasi inti adalah pemindahan inti dari suatu sel ke sel
yang lain agar didapatkan individu baru dengan sifat yang sesuai
dengan inti yang di terimanya.
2) Fusi Sel
Fusi sel adalah peleburan 2 sel baik dari spesies yang sama
maupun berbeda agar terbentuk sel bastar atau hibridoma. Manfaat
fusi sel antara lain untuk pemetaan kromosom, lalu membuat antibodi
monoclonal dan membentuk spesies baru.
3) Teknologi Plasmid
Plasmid adalah lingkaran DNA kecil yang terdapat dalam sel
bakteri atau ragi di luar kromosomnya. Plasmid digunakan sebagai
vector atau pemindah gen ke dalam sel target.

b. Pembuatan Vaksin
Vaksin digunakan untuk mencegah serangan tubuh yang berasal
dari mikroorganisme. Vaksin di dapat dari virus dan bakteri yang telah
dilemahkan atau racun yang diambil dari mikroorganisme tesebut.

8|Bioteknologi
c. Pembuatan Antibiotika
Antibiotika adalah suatu zat yang dihasilkan oleh organisme
tertentu dan berfungsi untuk menghambat pertumbuhan organisme lain
yang ada di sekitarnya. Antibiotika dapat diperoleh dari jamur atau
bakteri yang diproses dengan cara tertentu.

d. Pembuatan Hormon
Dengan rekayasa DNA, telah digunakan mikroorganisme untuk
memproduksi hormon. Hormon-hormon yang telah diproduksi misalnya
insulin, hormon pertumbuhan, kortison dan tertosteron.

3. Peran Bioteknologi Dalam Pembuatan Keju


Keju adalah sebuah makanan yang dihasilkan dengan memisahkan
zat-zat padat dalam susu melalui proses pengentalan atau koagulasi. Proses
pengentalan ini dilakukan dengan bantuan bakteri atau enzim tertentu yang
disebut rennet. Produk-produk keju bervariasi ditentukan dari tipe susu,
metode pengentalan, temperatur, metode pemotongan, pengeringan,
pemanasan, juga proses pematangan keju dan pengawetan.

Gambar 8. Keju

Umumnya, hewan yang dijadikan sumber air susu adalah sapi, unta,
kambing, domba, kuda, atau kerbau digunakan pada beberapa tipe keju
lokal. Keju memiliki hampir semua kandungan nutrisi pada susu, seperti
protein, vitamin, mineral, kalsium, dan fosfor namun juga lemak dan
kolesterol yang dapat menyebabkan masalah kesehatan apabila dikonsumsi
secara berlebihan. Keju sangat bermanfaat karena kaya akan protein,
terutama bagi anak kecil karena mereka membutuhkan protein yang lebih

9|Bioteknologi
banyak dibandingkan orang dewasa. Di dunia ini ada berbagai jenis keju,
diantaranya ada beberapa yang terkenal yaitu keju Cheddar, keju Edam,
keju Mozzarella, dan keju Parmesan. Keju Cheddar adalah yang paling
sering kita temui di Indonesia.
Pengolahan keju adalah proses dilakukan untuk mengolah susu hingga
menjadi berbagai jenis keju. Ada empat tahapan utama dalam pembuatan
keju sederhana.
Tahap – tahap pembuatan keju :
a. Pengasaman
Dalam pembuatan keju, setelah air susu diperoleh, susu kemudian
dipasteurisasi. Susu dipanaskan agar bakteri asam laktat, yaitu
streptococcus dan lactobacillus dapat tumbuh. Bakteri bakteri ini
memakan laktosa pada susu dan merubahnya menjadi asam laktat.

Gambar 9. Tahap pengasaman

Saat tingkat keasaman meningkat, zat- zat padat dalam susu


(protein, kasein, mineral, lemak, dan beberapa vitamin) menggumpal dan
membentuk dadih.

b. Pengentalan
Bakteri rennet ditambahkan ke dalam susu yang dipanaskan yang
kemudian membuat protein menggumpal dan membagi susu menjadi
bagian cair (air dadih) dan bagian padat (dadih). Rennet mengubah gula
dalam susu menjadi asam dan protein yang ada menjadi dadih.

10 | B i o t e k n o l o g i
Gambar 10. Tahap pengentalan

Jumlah bakteri yang dimasukkan dan suhunya sangatlah penting


bagi tingkat kepadatan keju. Dengan bantuan saringan, air dan air dadih
akan terpisah.

c. Pencetakan
Saat dadih dipisahkan dengan air dadihnya, maka dadih
dicampurkan dengan garam agar menambah cita rasa keju.

Gambar 11. Tahap pengolahan Gambar 12. Tahap pencetakan


dadih keju dan pemberian garam

Di sini juga garam berfungsi untuk menghilangkan kadar air


berlebih mengeraskan permukaan, melindungi keju agar tidak kering,
serta mengawetkan dan memurnikan keju.

d. Pematangan
Pematangan adalah proses yang merubah dadih segar menjadi keju
yang penuh cita rasa. Pematangan disebabkan oleh bakteri atau jamur

11 | B i o t e k n o l o g i
tertentu yang digunakan pada proses produksi. Waktu pematangan
bervariasi mulai dari beberapa hari hingga beberapa minggu.

Gambar 13. Tahap pematangan

4. Dampak Penggunaan Bioteknologi


a. Dampak Positif Bioteknologi
Dampak positif bioteknologi bagi masyarakat antara lain :
1) Menambah lapangan kerja
2) Meningkatkan penghasilan masyarakat
3) Produk bioteknologi dapat meningkatkan kualitas gizi masyarakat
dengan harga terjangkau.
4) Membantu mengatasi masalah kesehatan dengan menyediakan obat-
obatan untuk memberantas penyakit secara lebih murah.
5) Menyediakan berbagai senyawa organik seperti alkohol, asam asetat,
gula, bahan makanan, protein dan vitamin.
6) Menyediakan energi, misalnya biogas.
7) Memperbaiki lingkungan (misal bakteri pencerna limbah).
8) Mengatasi kesulitan memperoleh keturunan (bayi tabung).

b. Dampak Negatif Bioteknologi


Dampak negatif bioteknologi bagi kehidupan masyarakat dan
lingkungan adalah sebagai berikut :
1) Dampak terhadap lingkungan : Limbah yang tidak ditangani secara
serius akan mencemari lingkungan sekitarnya. Misalnya, proses

12 | B i o t e k n o l o g i
pembuatan tempe, yoghurt, dan oncom akan menghasilkan limbah
yang dapat merugikan bagi kehidupan masyarakat.
2) Dampak terhadap etika : Penyisipan gen makhluk hidup lain yang
tidak berkerabat dianggap melanggar hukum alam dan sulit diterima
masyarakat. Bahan pangan transgenik yang tidak berlabel juga
membawa konsekuensi bagi penganut agama tertentu.
3) Dampak terhadap kesehatan : Produk bioteknologi seperti minuman
keras yang beralkohol dapat mengganggu kesehatan.
4) Dampak terhadap sosial ekonomi : Pada masyarakat atau petani kecil
perkembangan teknologi di bidang pertanian dan peternakan sangat
merugikan. Misalnya, pada tanaman tembakau, cokelat, kopi, gula,
kelapa, vanili, ginseng dan opium dapat dihasilkan melalui modifikasi
genetika tanaman lain sehingga akan menyingkirkan tanaman aslinya.
Negara dunia ketiga sebagai penghasil tanaman-tanaman tadi akan
menderita kerugian besar. Penggunaan hormon pertumbuhan hewan
pada sapi (bovine growth hormone /BGH) dapat meningkatkan
produksi susu sapi sampai 20 % niscaya akan menggusur petani kecil.
Dengan demikian , bioteknologi dapat menimbulkan kesenjangan
ekonomi.

13 | B i o t e k n o l o g i
DAFTAR PUSTAKA

http://kampus-biologi.blogspot.co.id/2015/11/bioteknologi-modern-contoh-dan.html

http://smpsma.com/dampak-positif-dan-negatif-bioteknologi.html

http://www.ebiologi.com/2016/02/bioteknologi-pangan.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Fermentasi

https://oktavianipratama.wordpress.com/2013/02/21/dampak-penggunaan-
bioteknologi/

https://winaraku.wordpress.com/tag/bioteknologi-konvensional-dan-modern/

14 | B i o t e k n o l o g i
RIWAYAT PENULIS

Penulis bernama lengkap Nicko Wijaya, lahir di


Datah Bilang Ulu pada tanggal 21 Desember
1999 merupakan anak kedua dari dua bersaudara.
Penulis lahir dari pasangan Bapak Ding Lian dan
Ibu Agut Kila. Penulis menyukai kegiatan
bermain sepak bola dan mendengarkan musik.
Penulis sekarang bertempat tinggal di Jl. Batu
Besaung perumahan Solong Durian, Sempaja
Utara, Samarinda.
Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 002 Datah Bilang Ulu
lulus pada tahun 2011, SMP Negeri 2 Long Hubung lulus pada tahun 2014 dan
mulai tahun 2014 sampai dengan penulisan makalah ini penulis masih terdaftar
sebagai siswa SMA Negeri 3 Samarinda.

15 | B i o t e k n o l o g i

Anda mungkin juga menyukai