Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH INFECTIFE BREATHING

(Pola Napas Tidak Efektif)

Klompok 3 :

1. Andrian tambiri (141100205)

2. Eka wulansari (141100212)


3. Jufri tarani (141100226)
4. Lukas lake Hobamatan (141100229)
5. Nirwana y. Domu (141100236)
6. Ramli wabula (141100269)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebag
ai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan
dalam profesi keguruan.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalama
n bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehin
gga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan mas
ukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL :.........................................................................................i

KATA PENGANTAR :.........................................................................................ii

DAFTAR ISI :.........................................................................................iii

BAB I DIAGNOSA KEPERAWATAN

A. Domain Dan Kelas ...........................................................

B. Definisi .............................................................................
C. Batasan Karakteristik .......................................................
D. Diagnosa Yang Berhubungan ...........................................
BAB II OUTCOME DIAGNOSA (NOC)

STATUS RESPIRASI: JALAN NAPAS PATEN

A. Domain Dan Kelas ...........................................................

B. Definisi NOC Gangguan Ventilasi Spontan .....................


C. Skala Indikator yang di capai ...........................................

STATUS RESPIRASI: VENTILASI


A. Domain Dan Kelas ...........................................................
B. Definisi NOC Gangguan Ventilasi Spontan .....................
C. Skala Indikator yang di capai ...........................................
BAB III INTERVENSI DIAGNOSA (NIC)

MANAJEMEN JALAN NAPAS

A. Domain Dan Kelas ...........................................................

B. Intervensi NIC ..................................................................


BANTUAN VENTILASI
A. Domain Dan Kelas ...........................................................
B. Intervensi NIC ..................................................................
TERAPI OKSIGEN
A. Domain Dan Kelas ............................................................
B. Intervensi NIC ...................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

DIAGNOSA KEPERAWATAN

BREATHING PATTERN, INEFFECTIVE

(POLA NAPAS TIDAK EFEKTIF)

A. Domain 4 : aktifitas/istirahat

Class 4 : respond kardiovaskular/pulmonal

B. Definisi
Definisi dapat menegakan diagnosa keperawatan, adapun definisi dari pola napas tida
k efektif adalah inspirasi dan atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi yang ade
kuat atau keadaan dimana seorang individu mengalami kehilangan ventilasi yang aktu
al atau potensial yang berhubungan dengan perubahan pola napas.

C. Batasan karakteristik
1. Subjektif
Data subjektif adalah data yang di peroleh dari keluhan-keluhan yang di sampaika
n oleh klien, perasaan, nilai-nilai, kepercayaan, pengetahuan, dan persepsi terhada
p status kesehatan dan situasi kehidupan.
a. Dispnea
b. Napas pendek

2. Objektif
Data objektif adalah data yang di peroleh melalui suatu pengamatan, pengukuran,
pemeriksaan, dengan menggunakan standar yang di akui
a. Perubahan ekskursi dada
b. Pengambilan posisi tiga titik tumpu (tripoid)
c. Bradipnea
d. Penurunan tekanan inspirasi-ekspirasi
e. Penurunan ventilasi semenit
f. Penurunan kapasitas semenit
g. Penurunan kapasitas vital
h. Napas dalam (dewasa VT 500 ml pada saat istirahat, bayi 6-8 ml/kg)
i. Peningkatan diameter anterior-posterior
j. Napas cuping hidung
k. Ortopnea
l. Fase ekspirasi memanjang
m. Pernapasan bibir mencucu
n. Kecepatan respirasi
Usia dewasa 14 tahun atau lebih : ≤ 11 atau > 24 kali per menit ,
Usia 5-4: <15 atau >25
Usia 1-4 tahun: < 20 atau > 30
Bayi: < 25 atau > 60
o. Takipnea
p. Rasio waktu

Faktor yang berhubungan


Faktor yang berhubungan menyimpulkan suatu hubungan dengan diagnosis ke
perawatan. Beberapa faktor mungkin digambarkan sebagai yang berhubungan
dengan mendahului yang berkaitan dengan atau berpengaruh pada diagnosis. F
aktor yang berhubungan untuk mengidikasikan apa yang harus diubah pada pa
sien agar kembali pada kondisi kesehatan yang optimal, dan oleh sebab itu dap
at membantu perawat memilih intervensi keperawatan yang efektif.
1. Faktor-faktor metabolik
Misalnya:
a. Ansietas
Ansietas adalah suatu gejala yang tidak menyenangkan, sensasi cemas,
takut dan terkadang panik akan suatu bencana yang mengancam dan ti
dak terelakan yang dapat atau tidak berhubungan dengan rangsangan e
ksternal (Fracchione, 2004)
Kecemasan berbeda dengan rasa takut, karakteristik rasa takut yaitu ad
anya obyek dan dapat diidentifikasi serta dapat dijelaskan oleh individ
u. Kecemasan adalah respon emosi tanpa obyek yang spesifik dialami,
di komunikasi secara interpersonal. Kecemasan adalah kebingungan, k
ekhawatiran yang akan terjadi dengan penyebab yang tidak jelas dan di
hubungkan dengan perasaan tidak menentu dan tidak berdaya (Kaplan
dan sadock, 1997)
b. Posisi tubuh
 Posisi fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk
 Posisi sim’s adalah posisi miring kekanan atau miring kekiri
 Posisi trendelenberg adalah posisi pasien berbaring di tempat tidur
dengan bagian kepala lebih rendah dari pada bagian kaki
 Posisi dorsal adalah berbaring terlentang dengan kedua lutut fleksi
(ditarik atau diregangkan) di atas tempat tidur
 Posisi litotomi adalah berbaring terlentang dengan mengangkat
kedua kaki dan menariknya keatas bagian perut
 Posisi genu pectrocal adalah menungging dengan kedua kaki di
tekuk dan dada menempel pada bagian alas tempat tidur
 Posisi orthopeneic adalah duduk dengan menyandarkan kepala
pada penampang yang sejajar dada, seperti pada meja
 Posisi supinasi adalah posisi terlentang dengan pasien
menyandarkan punggungnya agar dasar tubuh sama dengan
kesejajaran berdiri yang baik
 Posisi pronasi adalah pasien tidur dalam posisi telungkup berbaring
dengan wajah menghadap ke bantal
 Posisi lateral adalah posisi miring dimana pasien bersandar
kesamping dengan sebagian besar berat tubuh berada pada pinggul
dan bahu
c. Deformitas tulang
Deformitas musculoskeletal adalah kelainan dan trauma pada sistem m
uscoloskeletal yang bermanifestasi dari bentuk yang abnormal dari ekst
remitas atau batang tubuh. Deformitas/malformasi bawaan adalah: kela
inan atau defek yang bisa terjadi, ketika didalam kandungan dan terliha
t pada waktu lahir dan dapat pula terjadi dalam perkembangan anak di
kemudian hari.
d. Deformitas dinding dada
Deformitas dinding dada adalah kerusakan kognitif
e. Penurunan energi dan kelelahan
Adalah suatu keadaan yang terjadi setelah kontraksi otot yang kuat dan
lama, di mana otot tidak mampu lagi berkontraksi dalam jangka waktu
tertentu
f. Hiperventilasi
Hiperventilasi (hyperventilation) adalah keadaan napas yang berlebiha
n akibat kecemasan yang mungkin disertai dengan histeria atau seranga
n panik.
g. Sindrom hipoventilasi
Sindrom hipoventilasi (Obesity hypoventilation syndrome) adalah suat
u kondisi yang terjadi pada orang gemuk, dimana kesulitan bernapas y
ang menyebabkan kadar oksigen lebih rendah dari pada kadar karbondi
oksida dalam darah
h. Kerusakan muskuloskeletal

Musculoskeletal disorders atau gangguan otot rangka merupakan kerus


akan pada otot, saraf, tendon, ligament, persendian, kartilago, dan disc
us invertebralis
i. Imaturitas neurologis
j. Disfungsi neuromuskular
k. Obesitas
Obesitas adalah suatu kondisi medis berupa kelebihan lemak tubuh yan
g terakumulasinsedemikian rupa sehingga menimbulkan dampak meru
gikan bagi kesehatan, yang kemudia menurunkan harapan hidup dan at
au meningktkan masalah kesehatan
l. Nyeri
Nyeri adalah sensasi yang tidak menyenangkan yang terjadi bila kita m
engalami cedera atau kerusakan pada tubuh kita. Nyeri dapat terasa sak
it, panas, gemetar, kesemutan seperti terbakar, tertusuk, atau ditikam
m. Kerusakan persepsi atau kognitif
n. Kelelahan otot-otot pernapasan
Kelelahan otot adalah suatu keadaan yang terjadi setelah kontraksi otot
yang kuat dan lama, di mana otot tidak mampu lagi berkontraksi dala
m jangka waktu tertentu
o. Cedera medula spinalis
Cedera medula spinalis adalah cidera yang mengenai servikalis vetebra
lis dan lumbia akibat dari suatu trauma yang mengenai tulang belakang
.

BAB II

OUTCOME DIAGNOSA (NOC)


RESPIRATORY STATUS : AIRWAY PATENCY

(Status Respirasi: Jalan napas paten)

A. Definisi Respiratory Status : Airway Patency

Status pernapasan : airway patency


Domain 11 : physiologic kesehatan
Kelas 5 : langkah darurat

B. Indikator yang akan di capai.


HASIL TARGET RATING : Memelihara at________ Peningkatan ke penyimpangan

Penyimp- Penyimp- Penyimp- Penyimp- Tidak ada


angan Ek angan Ti angan Se angan Re penyimpa-
HASIL PENILAIAN KE
strem nggi dang ndah ngan
SELURUHAN

1 2 3 4 5

Indikator :

041501 Pernapasan d 1 2 3 4 5 NA
asar

041502 Irama pernap 1 2 3 4 5 NA


asan

041503 Kedalaman i 1 2 3 4 5 NA
nspirasi

041504 Napas terden 1 2 3 4 5 NA


gar

041532 Jalan napas b 1 2 3 4 5 NA


ersih

041505 Voleme tidal 1 2 3 4 5 NA


041506 Achievement 1 2 3 4 5 NA
of expected i
ncentive Spir
ometer

041507 Kapasitas vit 1 2 3 4 5 NA


al

041508 Kandungan 1 2 3 4 5 NA
oksigen

041509 Fungsi test p 1 2 3 4 5 NA


aru-paru

Ekstrem Tinggi Sedang Rendah Tidak ad


a

041510 Penggunaan 1 2 3 4 5 NA
otot aksesori

041511 Penarikan da 1 2 3 4 5 NA
da

041512 Bibir Purshe 1 2 3 4 5 NA


d bernapas

041513 Sianosis 1 2 3 4 5 NA

041514 Dypsnea saat 1 2 3 4 5 NA


istirahat

041515 Dyspnea den 1 2 3 4 5 NA


gantenaga ri
ngan
041516 Kegelisaan 1 2 3 4 5 NA

041517 Kesadaran m 1 2 3 4 5 NA
enurun

041518 Gejala seran 1 2 3 4 5 NA


gan jantung

041519 Gangguan ya 1 2 3 4 5 NA
ng berhubun
gan

041520 Akumulasi s 1 2 3 4 5 NA
putum

040332 Runtuhnya j 1 2 3 4 5 NA
aringan paru
-paru

041521 Napas yang t 1 2 3 4 5 NA


erdengar

041522 Gangguan ak 1 2 3 4 5 NA
hir

041523 Naps terhent 1 2 3 4 5 NA


i
041524 Pola abnorm 1 2 3 4 5 NA
al pernapasa
n
041525 Napas berint 1 2 3 4 5 NA
ih
041526 Penebalan jar 1 2 3 4 5 NA
i
041527 Bunyi flaring 1 2 3 4 5 NA

041527 kegelisaan 1 2 3 4 5 NA

041528 Demam 1 2 3 4 5 NA

041529 Batuk 1 2 3 4 5 NA

OUTCOME DIAGNOSA (NOC)

RESPIRATORY STSTUS: VENTILATION

(Status Respirasi: Ventilasi)

A. Definisi Respiratory Status : Ventilation (0403).


Status Pernapasan : Ventilation (0403) : Gerakan udara masuk dan keluar dari paru –
paru.

Domain 2 : Kesehatan Fisiologis.

Kelas 5 : Kardiopulmonary.

B. Indikator Yang Akan Di Capai.


HASIL TARGET RATING: Menjaga at________ Meningkatkan to_______

Penyimp- Penyimp- Penyimp- Penyimp- Tidak ada


angan Ek angan Ti angan Se angan Re penyimpa-
HASIL PENILAIAN
strem nggi dang ndah ngan
KESELURUHAN

1 2 3 4 5

Indicators :

040301 Tingkat pern 1 2 3 4 5 NA


apasan

040302 Irama pernap 1 2 3 4 5 NA


asan

04030 2 3 4 5 NA
Kedala inspirasi

man 1

040318 Suara perkus 1 2 3 4 5 NA


i

040324 Volume tidal 1 2 3 4 5 NA


040325 Kapasitas vit 1 2 3 4 5 NA
al

040326 X-ray dada 1 2 3 4 5 NA

040327 Tes fungsi p 1 2 3 4 5 NA


aru

Ekstrem Tinggi Sedang Rendah Tidak ada

040309 Penggunaan 1 2 3 4 5 NA
otot aksesori

040310 Suara napas 1 2 3 4 5 NA


adventif

040311 Retraksi dad 1 2 3 4 5 NA


a

040312 Bibir Purshe 1 2 3 4 5 NA


d bernapas

040313 Dypsnea saat 1 2 3 4 5 NA


istirahat

040314 Dyspnea den 1 2 3 4 5 NA


gan tenaga

040315 Ortopnea 1 2 3 4 5 NA

040317 Taktil fremit 1 2 3 4 5 NA


us

040329 Ekspansi dad 1 2 3 4 5 NA


a asimetris

040330 Vokalisasi g 1 2 3 4 5 NA
angguan
040331 Akumulasi s 1 2 3 4 5 NA
putum

040332 Berakhirnya 1 2 3 4 5 NA
gangguan

040333 Suara terdist 1 2 3 4 5 NA


orsi terdenga
r pada auskul
tasi

040334 Atelektasis 1 2 3 4 5 NA

BAB III

INTERVENSI KEPERAWATAN (NIC)

AIRWAY MANAGEMENT

(Manajemen jalan nafas)

A. Domain 11: physiologic kesehatan

Kelas E : langkah darurat

B. Intervensi Keperawatan Yang Dianjurkan Untuk Mengatasi Permasalahan


Intervensi keperawatan adalah suatu daftar lis intervensi diagnose keperawatan yan
g menyeluru dan di kelompokan berdasarkan label yang mengurai pada aktifitas yan
g dibagi menjadi 7 bagian dan 30 kelas. System yang digunakan dalam berbagai dia
gnose keperawatan dan mengatur peayanan kesehatan.
NIC digunakan perawat pada semua spesialis dan semua area keperawatan
(McClokey and Bulecheck, 1996)

Definisi : Fasilitasi patensi dari saluran udara

Tindakan Keperawatan yang Ditujukan Untuk Mengatasi Permasalahan dengan me


nejemen jalan nafas
Dengan tujuan: mengfasilitasi kepatenan jalan napas
Aktivitas :

a. Aktivitas Keperawatan Yang Ditujukan Kepada Orang Dewasa


1. membuka jalan napas , menggunakan lift dagu atau rahang teknik thurst ,
yang sesuai
2. Posisi Rawat untuk memaksimalkan potensi ventilasi
3. mengidentifikasi pasien yang membutuhkan aktual / potensial napas
penyisipan
4. menyisipkan napas oral atau nasopharyngcal , yang sesuai
5. melakukan terapi fisik dada, sebagai telah sesuai
6. menghapus sekresi oleh encoraging batuk atau saction
7. encourage lambat, mendalam breating balik dan couhing
8. Gunakan teknik menyenangkan untuk mendorong breating mendalam untuk
anak (misalnya pukulan gelembung dengan gelembung blower pukulan
pada kincir , peluit , harmonika , balon , blower partai , telah meniup kontes
menggunakan bola ping- pong , bulu)
9. instruct bagaimana coungh efektif
10. assist dengan spirometer insentif , seperti telah sesuai breat
11. auscultate suara , mencatat daerah menurun atau tidak ada ventilasi dan
adanya suara adventif
12. perfom endotraceal atau penyedotan nasotraceal , sebagai telah sesuai
13. administer brokodilato ,telah sesuai
14. teach pasien bagaimana menggunakan inhaler prestcribed telah sesuai
15. administer perawatan aerosol , seperti telah sesuai
16. administer perawatan nebulizer ultrasonik , sebagai telah sesuai
17. atminister udara humidifiet atau oksigen , seperti telah sesuai
18. remove benda asing dengan McGill tang , yang sesuai
19. regulate asupan cairan untuk mengoptimalkan keseimbangan cairan
20. position ke allefiate dyspnea
21. monitor pernapasan dan oksigenasi status, sesuai

b. Aktivitas Keperawatan Yang Ditujukan Kepada anak-anak


1. membuka jalan napas , menggunakan lift dagu atau rahang teknik thurst , yang
sesuai
2. Posisi Rawat untuk memaksimalkan potensi ventilas
3. mengidentifikasi pasien yang membutuhkan aktual / potensial napas
penyisipan
4. menyisipkan napas oral atau nasopharyngcal , yang sesuai
5. melakukan terapi fisik dada, sebagai telah sesuai
6. menghapus sekresi oleh encoraging batuk atau saction
7. encourage lambat, mendalam breating balik dan couhing
8. Gunakan teknik menyenangkan untuk mendorong breating mendalam untuk
anak (misalnya pukulan gelembung dengan gelembung blower pukulan pada
kincir , peluit , harmonika , balon , blower partai , telah meniup kontes
menggunakan bola ping- pong , bulu)
9. instruct bagaimana coungh efektif
10. assist dengan spirometer insentif , seperti telah sesuai breat
11. auscultate suara , mencatat daerah menurun atau tidak ada ventilasi dan adanya
suara adventif
12. perfom endotraceal atau penyedotan nasotraceal , sebagai telah sesuai
13. administer brokodilato ,telah sesuai
14. teach pasien bagaimana menggunakan inhaler prestcribed telah sesuai
15. administer perawatan aerosol , seperti telah sesuai
16. administer perawatan nebulizer ultrasonik , sebagai telah sesuai
17. atminister udara humidifiet atau oksigen , seperti telah sesuai
18. regulate asupan cairan untuk mengoptimalkan keseimbangan cairan
19. position ke allefiate dyspnea
20. monitor pernapasan dan oksigenasi status, sesuai

INTERVENSI KEPERAWATAN (NIC)

VENTILATION ASSISTANCE

(Bantuan ventilasi)

A. Domain 2 : Kesehatan Fisiologi

Kelas E : Cardiopulmonary

B. Intervensi Keperawatan Yang Dianjurkan Untuk Mengatasi Permasalahan


Intervensi keperawatan adalah suatu daftar lis intervensi diagnose keperawatan yang
menyeluru dan di kelompokan berdasarkan label yang mengurai pada aktifitas yang di
bagi menjadi 7 bagian dan 30 kelas. System yang digunakan dalam berbagai diagnose
keperawatan dan mengatur peayanan kesehatan.
NIC digunakan perawat pada semua spesialis dan semua area keperawatan
(McClokey and Bulecheck, 1996)

Definisi: Pola pernapasan spontan dapat optimal yangmemaksimalkan pertukaran oksi


gen dan karbon dioksida di paru-paru.

Tindakan Keperawatan yang Ditujukan Untuk Mengatasi Permasalahan

Dengan Tujuan : Untuk memaksimalkan pertukaran oksigen dan karbondioksida di p


aru-paru pada pasien yang mengalami gangguan ventilasi spontan
dengan bantuan ventilation

Aktivitas :

a. Aktivitas keperawatan Yang Ditujukan Kepada Orang Dewasa

1. Pertahankan jalan napas paten.Posisi untuk mengurangi dyspnea.

1. Posisi untuk memfasilitasi pencocokan ventilasi / perfusi yangsesuai.

2. Mengubah tempat dengan sering mengubah posisi yang sesuai

3. Posisi untuk meminimalkan upaya pernapasan (misalnya, mengangkat kepala


tempat tidur dan memberikan meja untuk bersandar pasien).

2. Memantau pengaruh posisi mengubah oksigenasi: ABG, SaO2, SO12, end-


tidal CO2, QSP / Qt, tingkat A-aDO2.

1. Mendorong pernapasan dalam dan batuk.

2. Membantu dengan spirometer insentif dengan tepat.


3. Auskultasi suara napas, mencatat daerah od menurun atau ventilasi tidak ada,
dan precence od suara adventif.

4. Pantau adanya kelelahan otot pernafasan.

5. Berikan obat nyeri yang tepat untuk mencegah hypoventilation.

6. Ambulasi tiga sampai empat kali per hari yang sesuai

7. Pantau pernapasan dan status oksigenasi.

8. Berikan obat-obatan, (misalnya , bronkodilator dan inhaler) yang


mempromosikan patensi jalan napas dan pertukaran gas.

9. Ajarkan teknik pernapasan mengerutkan bibir yang sesuai.

10. Mengajarkan teknik pernapasan yang sesuai.

11. Memulai program kekuatan otot pernapasan dan / atau pelatihan edurance
yang sesuai.

12. Lakukan upaya resusitasi yang sesuai.

b. Aktivitas Keperawatan Yang Ditujukan Kepada Anak-Anak

a. Pertahankan jalan napas paten.

b. Mengubah tempat dengan sering mengubah posisi yang sesuai

c. Memantau pengaruh posisi mengubah oksigenasi: ABG, SaO2, SO12, end-


tidal CO2, QSP / Qt, tingkat A-aDO2.

b. Gunakan teknik menyenangkan untuk mendorong pernapasan dalam untuk


anak-anak (misalnya pukulan gelembung dengan gelembung blower, meniup
kincir, harmonika peluit, balon, blower pihak; memiliki kontes meniup
menggunakan bola ping-pong, bulu, dll).

a. Auskultasi suara napas, mencatat daerah od menurun atau ventilasi tidak ada,
dan precence od suara adventif.
b. Pantau adanya kelelahan otot pernafasan.

c. Berikan obat nyeri yang tepat untuk mencegah hypoventilation.

d. Ambulasi tiga sampai empat kali per hari yang sesuai.

e. Pantau pernapasan dan status oksigenasi.

c. Berikan obat-obatan, (misalnya , bronkodilator dan inhaler) yang


mempromosikan patensi jalan napas dan pertukaran gas.
INTERVENSI KEPERAWATAN (NIC)

THERAPY OXYGEN

(Terapi oksigen)

A. Intervensi Keperawatan Yang Dianjurkan Untuk Mengatasi Permasalahan


Intervensi keperawatan adalah suatu daftar lis intervensi diagnose keperawatan yang men
yeluru dan di kelompokan berdasarkan label yang mengurai pada aktifitas yang dibagi me
njadi 7 bagian dan 30 kelas. System yang digunakan dalam berbagai diagnose keperawata
n dan mengatur peayanan kesehatan.
NIC digunakan perawat pada semua spesialis dan semua area keperawatan
(McClokey and Bulecheck, 1996)

Definisi : Pemberian oksigen dan pemantauan efektivitas

Tindakan Keperawatan yang Ditujukan Untuk Mengatasi Permasalahan

Dengan tujuan : Memberikan terapi oksigen dan memantau keefektifan terapi tersebut

Aktivitas :

a. Aktivitas Keperawatan Yang Ditujukan Kepada Orang Dewasa


1. clear lisan , hidung dan trakea sekresi , yang sesuai
2. restrict merokok
3. maintain patensi jalan napas
4. Set up peralatan oksigen dan mengelola melalui , sistem dilembabkan dipanaskan
5. Oksigen tambahan
6. administer telah memerintahkanPosisi
7. monitor perangkat pengiriman oksigen
8. instruct pasien tentang pentingnya meninggalkan perangkat pengiriman oksigen di
9. periodically memeriksa perangkat pengiriman oksigen untuk memastikan bahwa
konsentrasi ditentukan sedang disampaikan
10. monitor efektivitas terapi oksigen ( misalnya , oximetri pulsa GDA ) , yang sesuai
11. assure penggantian oksigen mask / cannula setiap kali perangkat dihapus
12. Kemampuan
13. monitor pasien untuk mentolerir penghapusan oksigen sambil makan
14. change perangkat pengiriman oksigen dari masker untuk hidung garpu saat
makan , sebagai ditoleransi
15. observe tanda-tanda oksigen -diinduksi hipoventilasi
16. monitor tanda-tanda keracunan oksigen dan abstruction atelektasis
17. monitor peralatan oksigen untuk memastikan bahwa itu tidak inte
18. Kecemasan
19. monitor pasien terkait dengan kebutuhan untuk terapi oksigen
20. monitor untuk kerusakan kulit dari gesekan perangkat oksigen
21. instruct pasien untuk abtain resep oksigen tambahan sebelum perjalanan udara
atau perjalanan ke dataran tinggi , yang sesuai
22. consult dengan tenaga kesehatan othert mengenai penggunaan oksigen tambahan
selama kegiatan dan / atau tidur
23. instruct pasien dan keluarga tentang penggunaan oksigen di rumah
24. arrange untuk penggunaan perangkat oksigen yang memudahkan mobilitas dan
mengajarkan pasien sesuai
25. convert untuk alternatif pengiriman perangkat oksigen untuk mempromosikan
kenyamanan , yang sesuai

b. Aktivitas Keperawatan Yang Ditujukan Kepada Anak-Anak


1. clear lisan , hidung dan trakea sekresi , yang sesuai
2. maintain patensi jalan napas
3. Set up peralatan oksigen dan mengelola melalui , sistem dilembabkan dipanaskan
4. Oksigen tambahan
5. administer telah memerintahkan Posisi
6. monitor perangkat pengiriman oksigen
7. instruct pasien tentang pentingnya meninggalkan perangkat pengiriman oksigen
8. periodically memeriksa perangkat pengiriman oksigen untuk memastikan bahwa
konsentrasi ditentukan sedang disampaikan
9. assure penggantian oksigen mask / cannula setiap kali perangkat dihapus
10. Kemampuan
11. monitor pasien untuk mentolerir penghapusan oksigen sambil makan
12. change perangkat pengiriman oksigen dari masker untuk hidung garpu saat
makan , sebagai ditoleransi
13. observe tanda-tanda oksigen -diinduksi hipoventilasi
14. monitor tanda-tanda keracunan oksigen dan abstruction atelektasis
15. monitor peralatan oksigen untuk memastikan bahwa itu tidak inte
16. Kecemasan
17. monitor pasien terkait dengan kebutuhan untuk terapi oksigen
18. monitor untuk kerusakan kulit dari gesekan perangkat oksigen
19. instruct pasien untuk abtain resep oksigen tambahan sebelum perjalanan udara
atau perjalanan ke dataran tinggi , yang sesuai
20. consult dengan tenaga kesehatan othert mengenai penggunaan oksigen tambahan
selama kegiatan dan / atau tidur
21. instruct pasien dan keluarga tentang penggunaan oksigen di rumah
22. arrange untuk penggunaan perangkat oksigen yang memudahkan mobilitas dan
mengajarkan pasien sesuai
23. convert untuk alternatif pengiriman perangkat oksigen untuk mempromosikan
kenyamanan , yang sesuai
DAFTAR PUSTAKA

Allison, R.D., Ray Lewis, A., Liedtke, R., Buchmeyer, N.D., & Frank, H. (2005). Earl
y identification ofhypovolemia using total body resistance measurements in long-term cure fa
cility residents. Gender medicion.2(1),19-34.

Bianchi, R., Gigliotti, F., Romagnoli, I., Lanini, B., Castellani, C., Grazzini, M., et al (
2004). Chest wall kuinematics and breathlessness during pursed-lip breathing in patients with
COPD. Chest, 125(2), 459-465.

Gallagher,. R., & Roberts, D. (2004). Systematic review of oxygen and airflow effect
on relief of dyspnea at res in patients with advanced disease of any cause. Journal of paint &
Palliative Care Pharmacotherapy, 18(4),3-15.

Goodridge, D.M.(2006). COPD as a life-limiting illness: implication for advanced pr


actice nurses. Topics in Advaced Practice Nursing, 6(4), 11 p.

Jantarakupt, P., & porock, D. (2005). Dyspnea management in lung cancer: Applyng t
he evidence from chronic obstructive pulmonary disease. Oncology Nursing Forum, 32(4), 78
5-795.

MacDonald, S., Yates, J., Lance, R., Giganti, N., & Chepurko, D. (2005). Are you ask
ing the right admission questions when assessing dyspnea? Heart Lung, 34(4), 260-269.

Oh, E. (2003). The effects of home-based pulmonary rehabilitation in patients with ch


ronic lung disease. International journal of Nursing studies, 40(8), 873.

Anda mungkin juga menyukai