Kurikulum SMK
05 DESEMBER 2018
Living in
▪ Information literacy Tools of ▪ Citizenship (Local and Global)
▪ ICT Literacy the ▪ Life and Career
Working ▪ Personal and Soc Responsib;
World Cultural Awarenes and Comptns
Informasi sitas
CURRICULUM
YOUTH EDGE EDGE Diverse
Real life
Collaborative
Societal
CO-TEACHING TECHNOLOGY
EDGE EDGE
DICOPY Tools of working
TIME/PLACE and learning
EDGE
Diverse learner Adapted from Milton Chen: 2012
Diverse learning
Kecakapan Abad 21
5
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kecakapan Abad 21yang dibutuhkan
1 2 3
Agenda
4. Inisiatif 3. Kolaborasi 4. Literasi informasi teknologi dan
5. Gigih 4. 5. komunikasi
6. Kemampuan beradaptasi 6. Literasi keuangan
7. Kepemimpinan 7. Literasi budaya dan
8. Kesadaran sosial dan budaya kewarganegaraan
Karakter
Ketaqwaan/religius, cinta tanah air, toleran, menghormati keberagaman, jujur,
adil, empati, penyayang, rasa hormat, kesederhanaan, pengampun, rendah
hati, integritas, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif,
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, 7
tanggungjawab, kerja keras, sederhana, berani, peduli dll.
Grand Design Implementasi Kurikulum
Di dalam struktur kurikulum ditetapkan jumlah jam belajar untuk setiap mata pelajaran selama
pendidikan baik selama 3 tahun maupun 4 tahun (sistem blok). Hal ini memberi peluang kepada sekolah
untuk mengatur sendiri KD yang ada C1, C2, dan C3 berdasarkan kompetensi dasar yang diperlukan untuk
memperoleh sertifikat kompetensi. Sedangkan untuk mata pelajaran dalam Muatan Nasional dan
Muatan Kewilayahan, sekolah dapat mengatur sendiri alokasi waktu total yang ada di struktur
kurikulum nasional ke dalam struktur kurikulum sekolah. Sistem blok seperti ini siswa memperoleh
sertifikat kompetensi sejak kelas X.
Muatan Umum
Nasional
Muatan
Peminatan C2
Kejuruan (Mapel-KD)
SERTIFIKAT
Perolehan sertifikat: C3
1. Dari mapel C2 atau C3 saja sudah memperoleh sertifikat (Mapel-KD)
sehingga memungkinan siswa mendapat sertifikat mulai
kelas X.
2. C2+ C3 mendapat satu jenis sertifikat
Dengan adanya multi entry dan multi exit tersebut memerlukan manajemen kurikulum yang
Kendala
fleksibel dan tidak membatasi usia siswa.
1.5 Mensyukuri nilai-nilai yang membentuk komitmen integrasi 2.5 Menunjukkan sikap kerjasama dalam rangka mewujudkan
nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika sebagai wujud komitmen integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
syukur kepada Tuhan yang Maha Esa
3.5 Mengidentifikasi faktor-faktor pembentuk integrasi nasional 4.5 Mendemonstrasikan faktor-faktor pembentuk integrasi nasional
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Pasangan KD tersebut dapat diajarkan tidak melalui jam pembelajaran PPKn secara tersendiri tetapi diatur proses
pembelajarannya langsung diintegrasikan selama proses pembelajaran pada mata pelajaran atau KD di Kompetensi Keahlian
secara nyata.
Implikasinya: mengefisiensikan pemanfaatan waktu proses pembelajaran PPKn tidak harus dalam bentuk tatap muka dengan
alokasi waktu khusus
Dilaksanakan secara reguler sesuai dengan alokasi waktu setiap minggu dengan tatap
1
muka pada kelas tertentu dan diulang untuk kelas paralelnya.
Jadwal per minggu dapat berbeda-beda dimana ada waktu kelas paralel disatukan dalam satu proses
2 tatap muka/pembelajaran, lalu minggu berikutnya untuk praktik Agama pada kelas-kelas tersendiri.
3 Seluruh proses pembelajaran Mapel Agama dilaksanakan di sore hari seperti jam ekstrakurikuler.
1. Identifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam Mata Pelajaran Agama dan PPKn.
Contoh: Sopan santun, kejujuran, tanggung jawab, kerja keras, KREATIVITAS,
dsb.
2. Nilai-nilai tersebut dikaitkan dengan konteks jenis kegiatan atau pekerjaan
pada KARIR yang akan dipilihnya sesuai dengan bidang kejuruannya.
3. Proses pembelajaran dilakukan secara indirect teaching selama proses
pembelajaran dalam mencapai kompetensi keahlian. Misalnya: dalam
menawarkan paket perjalanan wisata melalui berbagai media perlu
mempertimbangkan pemilihan bahasa yang tepat, sopan santun.
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dengan Paket Keahlian Usaha Perjalanan Wisata dikemas oleh Guru Kompetensi Keahlian bersama Guru
Bahasa Indonesia dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Dari semua KD di atas, dapat dirumuskan Kegiatan Pembelajaran menggunakan project based learning
indikator sebagai berikut ▪ Mengamati peluang-peluang tema perjalanan wisata
1. Mengidentifikasi tema-tema wisata, ▪ Memilih salah satu tema untuk dibuat paket perjalanan
misalnya tema kebaharian wisata
2. Mengidentifikasi destinasi wisata ▪ Membuat perencanaan paket wisata
kebaharian ▪ Mempromosikan paket wisata pada berbagai media
3. Merancang itinerary (rencana perjalanan ▪ Mengevaluasi respon masyarakat terhadap promosi paket
wisata) perjalanan wisata.
4. Menyajikan rancangan itinerary dalam
bentuk video demo, leaflet, atau informasi
Catatan: Alokasi waktu disesuaikan dengan perencanaan satuan
melalui sosial media
pendidikan, diperlukan bahan ajar secara terintegrasi.
1 Teaching Factory
2 PKL