Anda di halaman 1dari 22

Arah Pengembangan Kebijakan

Kurikulum SMK
05 DESEMBER 2018

PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
21st Century Skill Griffin, Patrick: 2012

▪ Creativity and Innovation


▪ Critical Thinking; Problem Ways of Ways of ▪ Communication
▪ Collaboration
Solving; Decision Making
▪ Learning To Learn;
Thinking Working
Metacognition

Living in
▪ Information literacy Tools of ▪ Citizenship (Local and Global)
▪ ICT Literacy the ▪ Life and Career
Working ▪ Personal and Soc Responsib;
World Cultural Awarenes and Comptns

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Trend Kondisi yang Dihadapi 2045

▪ Mengubah pola hidup dan ▪ Mengganggu kesejahteraan


pola pikir (defisit lingkungan)
▪ Digunakan dalam berbagai ▪ Kecakapan merespon
hal Teknologi Komplek- kompleksitas masalah

Informasi sitas

Pola Respon ▪ Mencari solusi dalam


nuansa kolaboratif
▪ Melahirkan pengetahuan
baru secara berkelanjutan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


TANTANGAN DUNIA PENDIDIKAN:
INNOVATION and school reform …
Creative,
Innovative,
Digital generation Adaptive
THINKING
EDGE

CURRICULUM
YOUTH EDGE EDGE Diverse
Real life
Collaborative
Societal

CO-TEACHING TECHNOLOGY
EDGE EDGE
DICOPY Tools of working
TIME/PLACE and learning
EDGE
Diverse learner Adapted from Milton Chen: 2012
Diverse learning
Kecakapan Abad 21

21st Century learning:


• To know
• To do
• To live together Standards &
assessments
• To be

5
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kecakapan Abad 21yang dibutuhkan
1 2 3

Kualitas Karakter Kompetensi Literasi Dasar


Bagaimana menghadapi lingkungan yang terus Bagaimana mengatasi tantangan yang Bagaimana menerapkan keterampilan inti untuk
berubah. kompleks. kegiatan sehari-hari.
1. Iman & taqwa 1. Berpikir kritis/memecahkan masalah 1. Baca tulis
2. Cinta tanah air Kreativitas 2. Berhitung
3. Rasa ingin tahu 2. Komunikasi 3. Literasi sains

Agenda
4. Inisiatif 3. Kolaborasi 4. Literasi informasi teknologi dan
5. Gigih 4. 5. komunikasi
6. Kemampuan beradaptasi 6. Literasi keuangan
7. Kepemimpinan 7. Literasi budaya dan
8. Kesadaran sosial dan budaya kewarganegaraan

Kurikulum Pembelajaran Perbukuan Penilaian


Monitor & feedback K13 Pembelajaran abad 21 Buku pendamping kurikulum Penilain Kelas & Sekolah
Kurikulum kontekstual – KTSP Pembelajaran dinamis saintifik Buku teks INAP
Kurikulum vokasi Wholistic learning Buku pengayaan Ujian Nasional
Kurikulum inklusif futuristik Buku bacaan Survei Internasional
Kerangka Pengembangan Kurikulum
Kompetensi Abad 21
Kemampuan
Literasi
Belajar dan Kecakapan Hidup
Digital
Berinovasi
• Berpikir Kritis dan • Literasi • Fleksibilitas dan Adaptabilitas
Penyelesaian Informasi • Inisiatif dan Mandiri
Masalah • Literasi • Interaksi Lintas Sosial-Budaya
• Kreativitas dan Media • Produktivitas dan Akuntabilitas
Inovasi • Literasi • Kepemimpinan dan Tanggung
• Komunikasi Teknologi Jawab
• Kolaborasi

Karakter
Ketaqwaan/religius, cinta tanah air, toleran, menghormati keberagaman, jujur,
adil, empati, penyayang, rasa hormat, kesederhanaan, pengampun, rendah
hati, integritas, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif,
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, 7
tanggungjawab, kerja keras, sederhana, berani, peduli dll.
Grand Design Implementasi Kurikulum

PROSES SISTEM PELATIHAN DAN


PEMBELAJARAN PENYIAPAN SDM YANG
sebagai kekuatan ikuti MEMASTIKAN SISTEM SUPERVISI
arahan Pasal 1(1), 1(2), TUMBUHNYA BERBASIS PROFESI
3, (4(3) dan 5, UU No. KEUTUHAN MIND SET
20/2003 BARU

SISTEM PEMBELAJARAN SISTEM MANAJEMEN


STRATEGI
BERORIENTASI DAN LEADERSHIP DI
IMPLEMENTASI
PERKEMBANGAN SELURUH TATARAN

SISTEM ADVOKASI SISTEM ASESMEN


PERKEMBANGAN BERBASIS TARGET INSTRUMEN
PESERTA DIDIK YANG (PERKEMBANGAN) KOMUNIKASI
MEMBUKA AKSES LUAS YANG BERMUTU

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Bidang, Program, dan Kompetensi Keahlian SMK

NO BIDANG KEAHLIAN 2016 PK KK SK


1. Teknologi dan Rekayasa 13 58 419
2. Energi dan Pertambangan 3 6 42
3. Teknik Informasi dan Komunikasi 2 6 44
4. Kesehatan dan Pekerjaan Sosial 5 7 49
5. Agribisnis dan Agroteknologi 6 21 215
6. Kemaritiman 4 9 74
7. Bisnis dan Manajemen 3 5 60
8. Pariwisata 4 8 96
9. Seni dan Industri Kreatif 8 22 162
Jumlah 48 142 1161

PK: Program Keahlian


KK: Kompetensi Keahlian
SK: Sertifikasi Keahlian

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU Sistem Blok berdasarkan SK Dirjen No. 330 tentang
A. MUATAN UMUM NASIONAL Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan
1. Pendidikan Agama dan Budi pekerti 318 Nasional (A), Muatan Kewilayahan (B), Dasar Bidang Keahlian (C1),
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 212 Dasar Program Keahlian (C2), dan Kompetensi Keahlian (C3)
3. Bahasa Indonesia 354
4. Matematika 424
5. Sejarah Indonesia 108
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 352
STRUKTUR KURIKULUM
B MUATAN UMUM KEWILAYAHAN
1. Seni Budaya 108 SMK (3 TAHUN)
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 144
Bidang : Pariwisata
Jumlah A + B 2020
C. MUATAN PEMINATAN KEJURUAN Program : Kuliner
C1. Dasar Bidang Keahlian KK : Tata Boga
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 108
2 IPA Terapan 108
3. Kepariwisataan 108 Bukti sertifikat yang diperoleh
C2. Dasar Program Keahlian tamatan SMK
1. Keamanan Pangan (Sanitasi, Higienis, dan Keselamatan Kerja) 144
2. Pengetahuan Bahan Makanan 108 1. Surat Tanda Tamat Belajar
3. Boga Dasar 108 2. Sertifikat Kompetensi
4. Ilmu Gizi 108 a. Mengolah makanan kuliner I
C3. Kompetensi Keahlian b. Mengolah makanan kuliner II
1. Tata Hidang 252
c. Mengolah makanan kuliner III
2. Pengolahan dan Penyajian Makanan 558
d. Melayani makanan dan minuman
3. Produk Cake dan Kue Indonesia 452
4. Produk Pastry dan Bakery 452
5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 350
Jumlah C 2856
TOTAL 4876

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


SISTEM BLOK YANG DIUSULKAN
ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
A. MUATAN UMUM NASIONAL STRUKTUR KURIKULUM
1. Pendidikan Agama dan Budi pekerti 318 SMK (3 TAHUN)
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 212
3. Bahasa Indonesia 354 Bidang : Pariwisata
4. Matematika 424 Program : Kuliner
5. Sejarah Indonesia 108 KK : Tata Boga
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 352
B MUATAN UMUM KEWILAYAHAN
1. Seni Budaya 108
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 144
Jumlah A + B 2020
C. MUATAN PEMINATAN KEJURUAN
C1. Dasar Bidang Keahlian 1. Surat Tanda Tamat Belajar
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 108 2. Sertifikat Kompetensi
2 IPA Terapan 108 a. Mengolah makanan kuliner I
3. Kepariwisataan 108 b. Mengolah makanan kuliner II
C2. Kompetensi Keahlian c. Mengolah makanan kuliner III
1. Mengolah makanan kuliner I d. Melayani makanan dan minuman
2. Mengolah makanan kuliner II
3. Mengolah makanan kuliner III
4. Melayani makanan dan minuman
Jumlah C1 + C2 2856
TOTAL 4876

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Sistem Blok

Di dalam struktur kurikulum ditetapkan jumlah jam belajar untuk setiap mata pelajaran selama
pendidikan baik selama 3 tahun maupun 4 tahun (sistem blok). Hal ini memberi peluang kepada sekolah
untuk mengatur sendiri KD yang ada C1, C2, dan C3 berdasarkan kompetensi dasar yang diperlukan untuk
memperoleh sertifikat kompetensi. Sedangkan untuk mata pelajaran dalam Muatan Nasional dan
Muatan Kewilayahan, sekolah dapat mengatur sendiri alokasi waktu total yang ada di struktur
kurikulum nasional ke dalam struktur kurikulum sekolah. Sistem blok seperti ini siswa memperoleh
sertifikat kompetensi sejak kelas X.

▪ Satuan pendidikan belum sepenuhnya mengelola, mengembangkan, dan


melaksanakan kebijakan kurikulum menjadi kurikulum operasional
Kendala
▪ Antarpelaksana di lapangan (Kepala sekolah, Pengawas) perlu memiliki satu persepsi
dalam mengembangkan sekolah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Lembaga Sertifikasi Profesi

LSP P1 -> siswa


• Hanya menguji siswa pada sekolah tersebut dan binaannya
1
• asesornya silang (dari sekolah lain)
• Setalah lulus, sertifikat dikeluarkan oleh BNSP
• Diselenggarakan oleh sekolah yang sudah mendapatkan lisensi dari BNSP
LSP P2 -> pekerja (guru, karyawan industri)
2 • Pusat pelatihan asesor juga menguji guru (yang mengikuti diklat) dan siswa
(jumlahnya terbatas sesuai anggaran)
• Jangkauan hanya berdasarkan per wilayah
LSP P3 -> untuk semua
3 • Bisa menguji siapa saja yang membutuhkan sertifikat (siswa, guru,
karyawan) misalnya; KKP

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Cara Perolehan Sertifikat

Muatan Umum
Nasional

Mata Muatan Umum C1


Pelajaran Kewilayahan (Mapel-KD)

Muatan
Peminatan C2
Kejuruan (Mapel-KD)

SERTIFIKAT

Perolehan sertifikat: C3
1. Dari mapel C2 atau C3 saja sudah memperoleh sertifikat (Mapel-KD)
sehingga memungkinan siswa mendapat sertifikat mulai
kelas X.
2. C2+ C3 mendapat satu jenis sertifikat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Sertifikasi Kompetensi

Sertifikasi kompetensi sebaiknya merupakan bagian dari proses


pembelajaran sehingga anak tidak perlu mengeluarkan biaya
untuk uji kompetensi sertifikasi. Biaya ditanggung oleh
Pemerintah melalui Dana BOS. Apabila siswa menyelesaikan
pendidikan di SMK, maka akan memperoleh STTB dan beberapa
sertifikat kompetensi.
Dengan sistem sertifikasi kompetensi seperti ini akan
memungkinkan dilaksanakannya multi entry dan multi exit.
Contoh Sertifikat
SMKN Muhammadiyah 5 Miri

Dengan adanya multi entry dan multi exit tersebut memerlukan manajemen kurikulum yang
Kendala
fleksibel dan tidak membatasi usia siswa.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Manajemen Kurikulum di Satuan Pendidikan

Dalam menyusun perencanaan pembelajaran pada mata


pelajaran Muatan Nasional diperlukan “team
teaching” guru mata pelajaran muatan nasional dan
guru mata pelajaran di muatan kejuruan.

Kendala Kesiapan kepala sekolah untuk melaksanakan Manajemen Berbasis Sekolah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Implementasi Nilai-nilai Karakter pada PPKN
dalam Membentuk Karakter Kerja yang Dibutuhkan Siswa
Altenatif Penjadwalan
Contoh Kompetensi Dasar yang tidak harus diajarkan secara langsung tetapi langsung terintegrasi dalam Kompetensi
Keahlian

1.5 Mensyukuri nilai-nilai yang membentuk komitmen integrasi 2.5 Menunjukkan sikap kerjasama dalam rangka mewujudkan
nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika sebagai wujud komitmen integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
syukur kepada Tuhan yang Maha Esa

3.5 Mengidentifikasi faktor-faktor pembentuk integrasi nasional 4.5 Mendemonstrasikan faktor-faktor pembentuk integrasi nasional
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Pasangan KD tersebut dapat diajarkan tidak melalui jam pembelajaran PPKn secara tersendiri tetapi diatur proses
pembelajarannya langsung diintegrasikan selama proses pembelajaran pada mata pelajaran atau KD di Kompetensi Keahlian
secara nyata.
Implikasinya: mengefisiensikan pemanfaatan waktu proses pembelajaran PPKn tidak harus dalam bentuk tatap muka dengan
alokasi waktu khusus

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Implementasi Nilai-nilai Karakter pada Mata Pelajaran Agama
dalam Membentuk Karakter Kerja yang Dibutuhkan Siswa

Penjadwalan pendidikan Agama dapat dilakukan dengan skema sebagai berikut:

Dilaksanakan secara reguler sesuai dengan alokasi waktu setiap minggu dengan tatap
1
muka pada kelas tertentu dan diulang untuk kelas paralelnya.

Jadwal per minggu dapat berbeda-beda dimana ada waktu kelas paralel disatukan dalam satu proses
2 tatap muka/pembelajaran, lalu minggu berikutnya untuk praktik Agama pada kelas-kelas tersendiri.

3 Seluruh proses pembelajaran Mapel Agama dilaksanakan di sore hari seperti jam ekstrakurikuler.

4 Kompetensi Dasar Agama dianalisis kapan akan diajarkan untuk materi

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Implementasi Nilai-nilai Karakter pada Mata Pelajaran Agama
dan PPKN dalam Membentuk Karakter Kerja yang Dibutuhkan Siswa

1. Identifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam Mata Pelajaran Agama dan PPKn.
Contoh: Sopan santun, kejujuran, tanggung jawab, kerja keras, KREATIVITAS,
dsb.
2. Nilai-nilai tersebut dikaitkan dengan konteks jenis kegiatan atau pekerjaan
pada KARIR yang akan dipilihnya sesuai dengan bidang kejuruannya.
3. Proses pembelajaran dilakukan secara indirect teaching selama proses
pembelajaran dalam mencapai kompetensi keahlian. Misalnya: dalam
menawarkan paket perjalanan wisata melalui berbagai media perlu
mempertimbangkan pemilihan bahasa yang tepat, sopan santun.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Contoh Integrated Learning pada Kompetensi Keahlian Pariwisata

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dengan Paket Keahlian Usaha Perjalanan Wisata dikemas oleh Guru Kompetensi Keahlian bersama Guru
Bahasa Indonesia dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

KD Paket Keahlian KD Bahasa Indonesia


Usaha Perjalanan Wisata Kelas X
3.9 Menganalisis produk perjalanan wisata yang 3.2 Menganalisis isi dan aspek kebahasaan dari minimal
siap jual (Ready Made Tour) dua teks laporan hasil observasi
4.9 Mengemas produk perjalanan wisata yang 4.2 Mengkonstruksikan teks laporan dengan memerhatikan
siap jual (Ready Made Tour) isi dan aspek kebahasaan baik lisan maupun tulis

Dari semua KD di atas, dapat dirumuskan Kegiatan Pembelajaran menggunakan project based learning
indikator sebagai berikut ▪ Mengamati peluang-peluang tema perjalanan wisata
1. Mengidentifikasi tema-tema wisata, ▪ Memilih salah satu tema untuk dibuat paket perjalanan
misalnya tema kebaharian wisata
2. Mengidentifikasi destinasi wisata ▪ Membuat perencanaan paket wisata
kebaharian ▪ Mempromosikan paket wisata pada berbagai media
3. Merancang itinerary (rencana perjalanan ▪ Mengevaluasi respon masyarakat terhadap promosi paket
wisata) perjalanan wisata.
4. Menyajikan rancangan itinerary dalam
bentuk video demo, leaflet, atau informasi
Catatan: Alokasi waktu disesuaikan dengan perencanaan satuan
melalui sosial media
pendidikan, diperlukan bahan ajar secara terintegrasi.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Peningkatan Mutu Proses Pembelajaran

Bagaimana mendidik anak untuk memiliki learning competencies dan adaptability


untuk mengantisipasi dinamika dunia kerja

1 Teaching Factory

2 PKL

3 Pengembangan Diri dan Ekstrakurikuler

4 Intergrasi softskill dan berpikir positif dalam pembelajaran

5 Charity job (social services)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai