Effect of Fruit Maturity and Storage on Seed Viability and Vigor of Cacao
(Theobroma cacao L.)
ABSTRACT
This study was aimed at determining seed viability and vigor of cocoa on
some levels of fruit maturity and storage methods. The results showed that levels
of fruit maturity did not significantly affect growth potential, germination,
seedling vigor and growth rates of cocoa seeds. Storage method exerted highly
significant effects on growth potential, germination, seedling vigor and growth
rates of cocoa seeds. The best cocoa seed viability and vigor were found at a
storage by using a paper straw. There was no significant interaction between level
of fruit maturity and storage method on growth potential, germination, seedling
vigor and growth rates of cocoa seeds.
114
Rita Hayati et al. (2011) J. Floratek 6: 114 - 123
115
Rita Hayati et al. (2011) J. Floratek 6: 114 - 123
116
Rita Hayati et al. (2011) J. Floratek 6: 114 - 123
117
Rita Hayati et al. (2011) J. Floratek 6: 114 - 123
Tabel 1. Rata-rata Nilai Viabilitas dan Vigor Benih Kakao pada Berbagai Tingkat
Kemasakan Buah
Tingkat Kemasakan Buah
Peubah Masak Pra Masak Masak Pasca
Fisiologis (K1) Fisiologis (K2) Fisiologis (K3)
Arc Sin 3,87 4,04 4,11
PT
(%) (19,63) (21,41) (22,15)
Arc Sin 3,11 3,38 3,37
DB
(%) (12,22) (14,67) (14,44)
Arc Sin 2,71 3,15 2,84
VK
(%) (10,00) (12,67) (10,56)
Arc Sin 2,61 2,78 2,60
KCT
(% / etmal) (8,40) (9,45) (8,24)
Keterangan: - ( ) = Angka sebelum transformasi
- PT = Potensi Tumbuh
- DB = Daya Berkecambah
- VK = Vigor Kecambah
- KCT = Kecepatan Tumbuh
25
20
PT, DB & VK (%)
15
10
5
0
Masak Pra Fisiologis Masak Fisiologis Masak Pasca Fisiologis
Tingkat Kemasakan Buah
118
Rita Hayati et al. (2011) J. Floratek 6: 114 - 123
119
Rita Hayati et al. (2011) J. Floratek 6: 114 - 123
Tabel 2. Rata-rata Nilai Viabilitas dan Vigor Benih Kakao pada Berbagai Cara
Penyimpanan
Cara Penyimpanan
Plastik
Peubah Plastik BNJ 0,05
Polypropelen Kertas
Polypropelen
Tidak Merang (S3)
Dilubangi (S2)
Dilubangi (S1)
PT
Arc Sin 0,71 a 5,57 b 5,74 b
0,10
(%) (0,00) (30,67) (32,52)
DB
Arc Sin 0,71 a 3,33 b 4,67 c
0,30
(%) (0,00) (11,33) (21,89)
120
Rita Hayati et al. (2011) J. Floratek 6: 114 - 123
35
PT, DB & VK (%)
30 PT
25
20 DB
15
10 VK
5
0
Plastik Polypropelen Plastik Polypropelen Kertas Merang
Tidak Dilubangi Dilubangi
Cara Penyimpanan
20
KCT (%/etmal)
15
10
0
Plastik Polypropelen Tidak Plastik Polypropelen Kertas Merang
Dilubangi Dilubangi
Cara Penyimpanan
benih kakao tidak memiliki masa kemasan. Wadah yang kedap uap air
dormansi, dan akan segera tumbuh berisi bahan yang lembab sehingga
meskipun disimpan. Jumlah benih menyebabkan kelembaban di dalam
yang tumbuh dalam penyimpanan wadah meningkat. Kadar air awal
terendah dijumpai pada benih dengan juga berperan dalam perubahan nilai
kemasan plastik polypropelen tidak kadar air selama periode simpan.
dilubangi. Benih kakao yang disimpan pada
Rahardjo (dalam Ninik, kadar air tinggi relatif lebih baik
2007), mengemukakan bahwa dibandingkan benih berkadar air
kondisi ruang simpan merupakan rendah, terutama pada kondisi
faktor penting yang sangat menen- berkelembaban nisbi rendah.
tukan viabilitas benih rekalsitran Sebagai benih rekalsitran,
yang disimpan. Konsentrasi O2, benih kakao menghendaki
temperatur dan kelembaban udara di kandungan air yang relatif tinggi
sekitar adalah beberapa faktor yang selama penyimpanan. Hal ini
juga menentukan keawetan viabilitas menyebabkan kegiatan respirasi
benih di penyimpanan. Diduga cenderung lebih cepat dan
penyimpanan dengan kertas merang menghabiskan sebagian cadangan
memungkinkan adanya sirkulasi makanan yang seharusnya diperlukan
udara segar yang diimbangi dengan untuk pertumbuhan selanjutnya.
penurunan konsentrasi gas Penyusutan substrat tersebut terus
karbondioksida dan panas di dalam berlangsung selama benih disimpan
wadah penyimpanan. Keadaan hingga viabilitas benih lemah
demikian relatif lebih aman bagi (Juctice dan Bass, 2002). Proses
viabilitas benih kakao. hilangnya viabilitas benih dapat
Pada penyimpanan dengan diamati pada gejala fisiologis yang
menggunakan plastik polypropelen ditunjukkan oleh benih yaitu
dilubangi, benih kakao juga mampu perkecambahan yang tertunda
berkecambah selama penyimpanan, (Sadjad, 1994).
tetapi viabilitas dan vigor benih Kontaminasi mikroba dapat
kakao lebih rendah dibandingkan terjadi pada penyimpanan benih
dengan penyimpanan menggunakan kakao yang berkadar air tinggi.
kertas merang. Hal ini diduga pada Kerusakan akibat serangan cendawan
perlakuan cara simpan benih dengan dapat terjadi yang bisa menurunkan
menggunakan plastik polypropelen viabilitas dengan cepat. Masalah lain
dilubangi, kondisi lingkungan benih timbul pada penyimpanan benih
di dalam kemasan seperti temperatur berkadar air tinggi karena akarnya
dan kelembaban meningkat sehingga sering tumbuh. Hal tersebut dapat
mengakibatkan viabilitas dan vigor mengakibatkan kerusakan benih dan
benih menurun dan bahkan terjadi menyulitkan penanaman sehingga
pembusukan benih. bibit tumbuh abnormal.
Kadar air benih kakao
dipengaruhi oleh kadar air awal, Interaksi
kelembaban nisbi dan kemasan. Pada Hasil uji F menunjukkan
lingkungan berkelembaban nisbi bahwa tidak terdapat interaksi yang
rendah, benih melepaskan kandungan nyata antara tingkat kemasakan buah
airnya sampai mencapai keseim- dengan cara penyimpanan terhadap
bangan, sebaliknya pada kondisi potensi tumbuh, vigor kecambah
lembab. Pelepasan atau penyerapan daya berkecambah dan kecepatan
air tersebut dipengaruhi oleh tumbuh benih kakao. Hal ini berarti
122
Rita Hayati et al. (2011) J. Floratek 6: 114 - 123
123