Anda di halaman 1dari 19

BAB I

TINJAUAN TEORI

NUTRISI

1. 1 Konsep Dasar Kebutuhan Nutrisi

1. 1. 1 Pengertian

Nutrisi adalah zat- zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan
dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk
menerima makanan atau bahan- bahan dari lingkungan hidupnya dan
menggunakan bahan- bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya
serta mengeluarkan sisanya. (Tarwoto, 2006).

Nutrisi adalah proses total yang terlibat dalam konsumsi dan penggunaan zat
makanan (Dongoes, 2006).

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah suatu keadaan dimana individu
tidak puasa atau beresiko mengalami penurunan berat badan yang berhubungan
dengan tidak cukupnya masukan atau metabolisme nutrisi untuk kebutuhan
metabolisme (Carpenito, 2006).

1. 1. 2 Etiologi
Penyebab dari kekurangan kebutuhan nutrisi, antara lain:
1. Kelainan bawaan, misalnya kelainan esophagus
2. Gangguan akibat infeksi, misal stomatitis, diare
3. Infeksi parasit, misal amoeblasis
4. Sindrom mal nutrisi
5. Gangguan gizi
6. Penyakit hati
7. Terapi radiasi
8. Kehilangan saluran gizi
9. Anoreksia, karena perubahan makanan, berkurangnya kegiatan fisik,
bertambahnya kekhawatiran akibat dari penyakit.
10. Batuk-batuk
11. Gangguan pada tangan
12. Disfagia (kesulitan dalam menelan)
13. Dispnea (sesak nafas). (Carpenito, 2006).

1
1. 1. 3 Fisiologis
1. Mulut
Makanan dikunyah, air ludah enzim lipase lingual dan ditelan

1) Merupakan permulaan saluran cerna


2) Saliva yang ada didalam mulut enzim pencerna karbohidrat yaitu
enzim ptyalin. Mengunyah + air ludah enzim pencerna karbohidrat
yaitu enzim pcyalin. Saliva yang ada di dalam mulut mengandung
enzim ptyalin karbohidrat ptyalin maltose.
2. Esofagus
1) Sebagai jalan makanan yang telah dicerna
2) Tidak terdapat peristiwa pencernaan makanan, karena di dalam
esofagus tidak dihasilkan enzim maupun sekret yang lain
3. Lambung
Lemak + lipase lingual dalam jumlah terbatas memulai Trigliserida
(hidrolis, lipase) menghasilkan digliserida dan asam lemak. Lambung
menghasilkan :

1) HCL: Mengasamkan semua makanan dan berfungsi sebagai zat


anti septik dan desinfektan.
2) Enzim Pepsin: Dihasilkan dari pepsinogen dan bekerja atas protein
mengubah menjadi pepton
3) Renin: Ragi yang membekukan susu dan membentuk kasein dari
karsinogen yang dapat larut.
4) Usus Halus
Bahan empedu mengemulsi

(1) Trigliserida (lemak, lipase) menjadi digliserida,


monogliserida, gliseral, asam lemak.
(2) Fosfolipida (lemak) menjadi asam lemak dan
lisofosfogliserida. Fungsi usus halus adalah mencerna dan
mengabsorbsi phime dari lambung usus. (Syaifudin,
2001).
1. 1. 4 Klasifikasi
Klasifikasi dari gangguan kebutuhan nutrisi, yaitu:
1.Kwashiokor
Adalah suatu penyakit KKP (kurang kalori protein) dengan kekurangan
protein sebagai penyebab dominan, yang ditandai dengan oedema, kulit

2
yang keriput, rambut yang kusam dan kemerahan, hepatomegali,
anoreksia dan kelesuan yang sangat

2.Marasmus
Adalah gambaran KKP (kurang kalori) dengan defisiensi energi yang
ekstrem yang merupakan kombinasi defisiensi kalori dan protein pada
berbagai variasi

3.Anemia Gizi
Adalah keadaan dimana kadar HB dalam darah lebih rendah dari normal,
akibat kekurangan satu macam atau lebih zat-zat gizi yang diperlukan
untuk pembentukan darah

4.GAKI (Gangguan Akibat Kekurangan Iodium)


Adalah gangguan akibat kekurangan Iodium yang menunjukkan adanya
pmbesaran kelenjar tiroid, tanpa memperhatikan perubahan fungsi
ataupun histologinya.

5.Xeropthalmia
Adalah gangguan penglihatan permanen bahkan sampai menjadi buta,
terutama pada kelompok umur dewasa muda yang disebabkan
kekurangan konsumsi vitamin A.

1. 1. 5 Manifestasi Klinis

Tanda dan gejala dari penderita yang kekurangan nutrisi, yaitu:

1. Berat badan 10% lebih di bawah yang diharapkan


2. Konjungtiva dan membrane mukosa pucat, turgor kulit atau tonus otot
menurun
3. Kehilangan berat rambut, peningkatan pertumbuhan rambut pada
tubuh ( lanuge)
4. Ketidakseimbangan elektrolit
5. Hyphotermia
6. Bradikardia, jantung tidak teratur, hypotensi
7. Hyphertermia

3
1. 1. 6 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan yang dilakukan pada pasien dengan gangguan kebutuhan
nutrisi, yaitu:
1. Albumin (Normal: 4- 5, 5 mg/ 100 ml)
2. Transferin (Normal: 170- 25 mg/ 100 ml)
3. Hemoglobin (Normal: 12 mg %)
4. BUN (Normal: 10- 20 mg/ 100 ml)
5. Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (Normal: laki- laki 0,6- 1,3 mg/ 100 ml,
wanita: 0,5- 1,0 mg/ 100 ml).

1. 1. 7 Penatalaksanaan

1. Timbang badan setiap hari dan pantau hasil pemeriksaan laboratorium,


misalnya : Hb, albumin, nematokrit.
2. Tentukan kebutuhan kalori harian yang realistis dan adekuat, konsekuen
pada ahli gizi.
3. Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat, negosiasikan dengan klien.
Tujuan masukan untuk setiap kali makan dan makan makanan kecil
4. Pertahankan kebersihan mulut yang baik (sikat gigi, membersihkan /
membilas mulut) sebelum dan sesudah mengunyah makanan.
5. Tawarkan makan porsi kecil tapi sering (enam kali per hari di tambah
dengan makanan kecil) untuk mengurangi perasaan tegang pada
lambung.

1. 2 Tinjauan Asuhan Keperawatan


1. 2. 1 Pengkajian

1. 3. 1. 1 Anamnese
1. Keluhan Utama
Satu keluhan yang menjadi masalah utama (aktual)
P: Provokatif atau Paliatif (provokatif apa saja yang
memperberat keluhan, paliatif apa saja yang dapat
mengurangi keluhan) apakah yang menyebabkan gejala.
Q: Qualiti, bagaimana di rasakan atau sejauh mana anda
merasakan sekarang.
R: Region/ area( dimana gejala terasa? Apakah menyebar, area
di mana gejala dirasakan).
S: Skala keparahan, seberapa kesalahan dirasakan.

4
T: Timming/ waktu, kapan gejala mulai timbul , seberapa
sering gejala terasa apakah tiba- tiba atau bertahap,
seberapa lama gejala yang dirasakan.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Kronologi mencangkup atau mula timbulnya masalah dan semua
pengobatan, gejala yang timbul saat yang di tulis letak, kualitas,
kuantitas, atau keparahan, waktu, situasi, faktor- faktor yang
memperberat, atau yang mengurangi, manifestasi atau faktor pencetus
yang berhubungan dengan penyakitnya.
3. Riwayat Penyakit Masa Lalu
Keadaan umum kesehatan mulai dari masa anak deawasa khususnya
yang ada kaitannya dengan penyakit sekarang.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Buat genogram tiga generasi riwayat penyakit keluarga antara lain:
DM, stroke, TBC, hipertensi.
5. Riwyat Psikososial dan Spiritual
Psikososial menggambarkan situasi rumah dan orang terdekat,
termasuk keluarga yang terkait dengan penyakitnya, serta spiritual
menggambarkan keyakinan beragama pandangan atau nilai dari
kepercayaan.
6. Pola Aktivitas Sehari- hari
1) Nutrisi
Menggambarkan masukan nutrisi keseimbangan cairan dan
elektrolit
2) Eliminasi
Ekskresi usus dan kandung kemih
3) Aktivitas atau Latihan
Menggambarkan pola latihan dan aktivitas
4) Istirahat dan Tidur
Menggambarkan pola tidur, istirahat
5) Seksualitas atau Reproduksi
Menggambarkan kepuasan atau masalah yang aktual atau di rasakan
dengan seksualitas.
7. Keadaan atau Penampilan atau Keadaan Umum Pasien
Menggambarkan gambaran secara umum, misalnya kurus, gemuk,
lemah, gaya hidup, ekspresi wajah, distress, keadaan umum.

5
8. Tanda- tanda Vital
Diambil saat melakukan pengkajian yang meliputi suhu tubuh, denyut
nadi, nafas, dan tekanan darah. (Carpenito, 2006).

1. 2. 1. 2 Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Kepala dan Leher
1) Rambut
Inspeksi: Warna( hitam, merah), jumlah(banyak, sedikit), alopecia
atau tidak, kebersihan rambut.
Palpasi: Kering, berminyak, mudah rontok atau tidak.
2) Kepala
Inspeksi: Tidak ada lesi, kepala simetris
Palpasi: Ada nyeri tekan atau tidak
3) Mata
Inspeksi: Simetris, kelopak mata bengkak atau tidak, sklera
mata putih atau putih kekuningan (iterik), cowong
atau tidak, konjungtiva merah muda atau putih pucat
(anemis), pupil mengecil (miosis), atau membesar
(midriasis), ukuran pupil kanan dan kiri sama
(isokor) atau tidak anisokor.
4) Hidung
Inspeksi: Lubang kanan dan kiri simetris, bentuk hidung
normal, hidung bersih, tidak ada polip.
Palapasi: Tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan irontalis
sinus slenoidalis lacrimalisethmoidalis.
5) Mulut
Inspeksi: Mulut bersih, gigi ada karies atau tidak, bentuk gigi
normal, mukosa bibir kering, bibir pecah- pecah.
6) Telinga
Inspeksi: Bentuk simetris, tidak ada lesi, telinga bersih, tidak ada
sekret.
Palpasi: Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan.
7) Leher
Insprksi: Bersih, tidak ada lesi
Palpasi: Tidak ada pembesaran kelenjar kelenjar tiroid dan limfe.

6
2. Pemeriksaan Kulit dan Kuku
1) Kulit
Inspeksi: Kulit sawo matang, tidak ada lesi, kulit bersih
Palpasi: Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, tirgor kulit
turun, tidak ada oedema, kulit kasar.
2) Kuku
Inspeksi: Berwarna putih pucat, tidak ada lesi, kuku bersih
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan,
3. Pemeriksaan Payudara dan Ketiak
1) Payudara
Inspeksi: Bentuk simetris, tidak ada kemerahan, tidak ada lesi
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan
2) Ketiak
Inspeksi: Ketiak bersih, tidak ada lesi
Palpasi: Tidak ada pembesaran kelenjar limfa
4. Pemeriksaan Dada dan Thorax
1) Thorax
Inspeksi: Dada simetris saat inspirasi dan ekspirasi, tidak ada
kemerahan, tidak ada lesi.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa, fokal
freminuts kanan dan kiri simetris.
2) Paru
Inspeksi: Tidak ada nyeri tekan,
Perkusi: Sonor
Auskultasi: Suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas
tambahan.
5. Pemeriksaan Jantung
Ispeksi : Tidak nampak iktus kordis, di ICS 5

Palpasi : Tidak teraba iktus kordis

Perkusi : Atas di ICS 2-3 midclavikula dextra

Kanan di ICS 2 dan 4 midklavikula dekstra

Kiri di ICS 2 midklavikula sinistra

Bawah di ICS 5 midklavikula sinistra

7
Auskultasi: Irama reguler, bunyi jantung normal, tidak ada bunyi
jantung tambahan.

6. Pemeriksaan Abdomen

Inspeksi: Tidak ada lesi, perut agak membesar.

Palpasi : Ada nyeri tekan

Perkusi : Perut acites, Hipertympani

Auskultasi : Bising usus >10 x / menit

7. Pemeriksaan Kelamin dan Genetalia Sekitarnya

1) Genetalia

Inspeksi: Ada sekret, tidak ada peradangan

2) Anus

Inspeksi: Tidak ada hemoroid, dan kemerahan sekitar anus

Palpasi: Tidak ada benjolan.

8. Pemeriksaan Muskuloskeletal

ROM: Gerakan penuh

Ekstermitas atas 5 : Kontrasi (+), grafitasi (+), gerakan (+),


beban maksimal

Ekstermitas bawah 5: Kontrasi (+), grafitasi (+), gerakan (+), beban


maksimal

Tidak ada kelainan tulang belakang

Tidak ada fracture

Tidak ada kelemahan ekstermitas

9. Pemeriksaan Neurologi

Reflek pupil : + / + isokor, tingkat kesadaran komposmentis

Reflek patella : + / +

GCS : 4 – 5 – 6

8
4 : Reflek mata membuka spontan

5 : Reflek verbal baik

6 : Reflek motorik baik

Klien tidak mengalamiu gangguan persyarafan

10. Pemeriksaan Status atau Mental

Pasien dapat berorientasi orang, waktu, tempat dengan baik

Pasien berespon dengan baik

Pasien dapat menjawab pertanyaan dengan lancar.

Pasien jenuh dengan keadaan sakitnya.

1. 2. 2 Rencana Asuhan Keperawatan


1.2.2.1 Diagnosa Keperawatan
Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan penyakit ditandai dengan pasien mengatakan
mencret dan mual muntah, pasien diare (mencret), bising usus 12x/
menit, pasien kehilangan nafsu makan, pasien nyeri abdomen di bawah
umbilicus skala nyeri 4.
1.2.2.2 Batasan karakteristik
1) Berat badan 20% atau lebih di bawah rentang berat badan ideal
2) Bising usus hiperaktif
3) Cepat kenyang setelah makan
4) Diare
5) Gangguan sensasi rasa
6) Kehilangan rambut berlebihan
7) Kelemahan otot pengunyah
8) Kelemahan otot untuk menelan
9) Kerapuhan kapiler
10) Kesalahan informasi
11) Kesalahan persepsi
12) Ketidakmampuan memakan makanan
13) Kram abdomen
14) Kurang informasi
15) Kurang informasi

9
16) Kurang minat pada makanan
17) Membran mukosa pucat
18) Nyeri abdomen
19) Penurunan berat badan dengan asupan makanan adekuat
20) Sariawan rongga mulut
21) Tonus otot menurun

1.2.2.3 Faktor yang Berhubungan:

1) Faktor biologis
2) Faktor ekonomi
3) Gangguan psikososial
4) Ketidakmampuan makan
5) Ketidakmampuan mencerna
6) Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien
7) Kurang asupan makanan

1.2.2.4 Tujuan asuhan keperawatan

1. sebagai informasi dasar untuk perencanaan dan validasi data


2. cara untuk mencegah mual
3. mencegah terjadinya kekurangan nutrisi
4. memberikan asupan diet yang tepat

1.2.2.5 Intervensi Asuhan Keperawatan


1). Manajemen gangguan makan (1030)

a) Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk mengembangkan


rencana perawatan dengan melibatkan klien dan orang-orang
terdekatnya dengan tepat

b) Rundingkan dengan tim dan klien untuk mengatur target pencapaian


berat badan jika berat badan klien tidak berada dalam rentang berat
badan yang direkomendasikan sesuai umur dan bentuk tubuh

c) Tentukan pencapaian berat badan harian sesuai keinginan

d) Rundingkan dengan ahli gizi dalam menentukan asupan kalori


harian yang diperlukan untuk mempertahankan berat badan yang
sudah ditentukan

10
e) Ajarkan dan dukung konsep nutrisi yang baik dengan klien(dan
orang terdekat klien dengan tepat)

f) Dorong klien untuk men makanan yang disukai bersama dengan


ahli gizi

g) Kembangkan hubungan yang mendukung dengan klien

h) Monitor tanda-tanda fisiologis(tanda-tanda vital, elektrolit), jika


diperlukan

i) Timbang berat badan klien secara rutin(pada hari yang sama dan
setelah BAB/BAK)

j) Monitor intake/asupan dan asupan cairan secara tepat

k) Monitor asupan kalori makanan harian

l) Dorong klien untuk memonitor sendiri asupan makanan harian dan


menimbang berat badan secara tepat

m) Bangun harapan terkait dengan perilaku makan yang baik,


intake/asupan makanan/cairan dan jumlah aktivitas fisik

n) Gunakan kontrak dalam berperilaku dengan klien untuk


mendapatkan perolehan berat badan yang diinginkan ataupun
mempertahankan perilaku

o) Batasi makanan sesuai dengan jadwal, makanan pembuka dan


makanan ringan

p) Observasi klien selama dan setelah pemberian makan/makanan


ringan untuk menyakinkan bahwa intake/asupan makanan yang
cukup tercapai dan dipertahankan

q) Temani klien ke kamar mandi selama observasi pemberian


makanan/makanan ringan

r) Batasi waktu klien dikamar mandi selama waktu klien tidak dalam
observasi

s) Monitor perilaku klien yang berhubungan dengan pola makan


penambahan dan kehilangan berat badan

11
t) Gunakan teknik modifikasi perilaku untuk meningkatkan perilaku
yang berkontribusi terhadap penambahan berat badan dan batasi
perilaku yang mengurangi berat badan atau kurang berat badan

u) Berikan dukungan terhadap peningkatan berat badan dan perilaku


yang meningkatkan berat badan

v) Berikan konsekuensi pengulangan ketika berespon dengan


kehilangan berat badan, perilaku mengurangi berat badan atau
kurang berat badan

w) Beri dukungan(misalnya, terapi relaksasi, latihan desensitisasi,


kesempatan untuk membicaran perasaan sembari klien juga
berusaha mengintegrasikan perilaku makan yang baru, perubahan
citra tubuh dan perubahan gaya hidup

x) Dukung klien dalam menggunakan buku harian untuk men


dokumentasikan perasaan disela-sela keinginan yang memaksa
klien untuk memuntahkan makanan dan latihan berlebihan

y) Batasi aktiftitas fisik sesuai kebutuhan untuk meningkatkan berat


badan

z) Sediakan program latihan di bawah observasi jika diperlukan

aa) Beri kesempatan untuk membatasi pilihan makanan dan latihan


untuk meningkatkan berat badan sebagaimana berat badan
meningkat sesuai sikap yang diinginkan

bb) Bantu klien(dan orang-orang terdekat klien dengan tepat) untuk


mengkaji dan memecahkan masalah personal yang berkontribusi
terhadap[terjadinyal gangguan makan

cc) Bantu klien untuk mengembangkan harga diri yang sesuai dengan
berat badan yang sehat

dd) Rundingkan dengan tim kesehatan lainnya setiap hari terkait


perkembangan klien

ee) Inisiasi fase mempertahankan perawatan klien ketika klien sudah


mencapai berat badan sesuai target dan secara konsisten
menunjukkan perilaku makan yang diinginkan sesuai periode waktu
tertentu

12
ff) Monitor berat badan klien sesuai secara rutin

gg) Pertimbangkan variasi berat badan yang dapat diterima sesuai target

hh) Beri tanggung jawab terkait dengan pilihan-pilihan makanan dan


aktivitas fisik dengan klien dengan cara yang tepat

ii) Berikan dukungan dan arahan jika diperlukan

jj) Bantu klien untuk mengevaluasi kesesuaian/konsekuensi pili han


makanan dan aktivitas fisik

kk) Dudukkan kembali protokol penambahan berat badan jika klien tak
mampu mempertahankan penambahan berat badan

ll) Bangun program erawatan follow(medis, konseling) untuk


manajemen di rumah

2). Manajemen Nutrisi (1100)

a) Tentukan status gizi pasien dan kemampuan(pasienl untuk


memenuhi kebutuhan gizi

b) Identifikasi[adanya] alergi atau intoleransi makanan yang dimiliki


pasien apa yang menjadi preferensi makanan bagi pasien
Instruksikan pasien mengenai kebutuhan nutrisi(yaitu: mem bahas
pedoman diet dan piramida makanan)

c) Bantu pasien dalam menentukan pedoman atau piramida makanan


yang paling cocok dalam memenuhi kebutuhan nutrisi dan
preferensi(misalnya Piramida Makanan Vegetarian, Pira- mida
Panduan Makanan, dan Piramida Makanan untuk Lanjut Usia
Lebih dari 70)

d) Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan untuk


memenuhi persyaratan gizi

e) Berikan pilihan makanan sambil menawarkan bimbingan terhadap


pilihan(makanan yang lebih sehat, jika diperlukan

f) Atur diet yang diperlukan(yaitu: menyediakan makanan protein


tinggi menyarankan menggunakan bumbu dan rempah rempah
sebagai alternatifuntuk garam, menyediakan pengganti gula

13
menambah atau mengurangi kalori, menambah atau mengurangi
vitamin, mineral, atau suplemen)

g) Ciptakan lingkungan yang optimal pada saat mengkonsumsi


makan(misalnya, bersih, berventilasi, santai, dan bebas dari bau
yang menyengat) sebelum atau bantu pasien terkait dengan
perawatan nitlat makan

h) Pastikan pasien menggunakan gigi palsu yang pas, dengan cara


yang tepat

i) Beri obat-obatan sebelum makan(misalnya penghilang rasa sakit,


antiemetik), jika diperlukan

j) Anjurkan pasien untuk duduk pada posisi tegak di kursi jika


memungkinkan

k) Pastikan makanan disajikan dengan cara yang menarik dan pada


suhu yang paling cocok untuk konsumsi secara optimal

l) Anjurkan keluarga untuk membawa makanan favorit pasien


sementara[pasien] berada di rumah sakit atau fasilitas perawatan,
yang sesuai

m) Bantu pasien membuka kemasan makanan, memotong makanan,


dan makan, jika diperlukan

n) Anjurkan pasien mengenai modifikasi diet yang diperlukan NPO,


cairan bening, cairan penuh, lembut, atau diet sesuai toleransi)

o) Anjurkan pasien terkait dengan kebutuhan diet untuk kondisi


sakit(yaitu untuk pasien dengan penyakit ginjal, pembatasan
natrium, kalium, protein, dan cairan)

p) Anjurkan pasien terkait dengan berdasarkan perkembangan


kebutuhan makanan tertentu protein, cairan, atau usia(misalnya.,
peningkatan peningkatan dan kalori wanita menyusui dewasa
asupan serat untuk mencegah konstipasi pada yang lebih tua)

q) Tawarkan makanan ringan yang padat gizi untuk diet mencakup


makanan tinggi kandungan serat mencegah konstipasi kalori

r) Monitor kecenderungan terjadinya penurunan dan kenaikan badan

14
s) Anjurkan pasien untuk memantau(misalnya, kalori dan intake
makanan buku harian makanan)

t) Dorong untuk(melakukan) bagaimana cara menyiapkan ma


kanan(dengan] aman dan teknik teknik pengawetan makanan

u) Bantu pasien untuk meng program-program gizi komu-


nitas(misalnya.. Perempuan, Bayi, dan Anak, kupon makanan dan
makanan yang diantar ke rumah.

v) Berikan arahan, bila diperlukan

3). Bantuan peningkatan berat badan 1240

a) Jika diperlukan lakukan pemeriksaan diagnostik untuk menge tahui


penyebab penurunan berat badan

b) Timbang pasien pada jan yang sama setiap hari kemungkinan


penyebab berat badan berkurang

c) Monitor mual Kaji penyebab muntah dan tangani dengan tepat

d) Berikan obat-obatan untuk meredakan mual dan nyeri sebelum


makan

e) Monitor asupan kalori setiap hari

f) Monitor nilai albumin, limosit, dan nilai elektrolit

g) Dukung peningkatan asupan kalori Instruksikan cara meningkatkan


asupan kalori

h) Sediakan variasi makanan yang tinggi kalori dan bernutrisi tinggi

i) Kaji makanan kesukaan pasien, baik itu kesukaan pribadi atau yang
dianjurkan budaya dan agamanya

j) Lakukan perawatan mulut sebelum makan

k) Berikan istirahat yang cukup

l) Bantu pasien untuk makan atau suapi pasien

m) Berikan makanan yang sesuai dengan instruksi dokter untuk pasien;


diet umum, teksturnya lembut, memblender atau memberikan

15
makanan melalui selang NGT atau PEG, atau makanan total
parenteral

n) Ciptakan lingkungan yang menyenangkan

o) Diskusikan dengan pasien dan keluarga faktor bahwa in on sosial


ekonomi mempengaruhi faktor nutrisi yang tidak adekuat

p) Diskusikan dengan pasien dan keluarga mengenai persepsi atau


faktor penghambat kemampuan atau keinginan untuk makan

q) Ajarkan pasien dan keluarga merencanakan makan

r) Kenali apakah penurunan berat badan yang dialami pasien


merupakan tanda penyakit terminal(misalnya kanker)

s) Instruksikan pasien dan keluarga mengenai target yang realistis


terkait penyakit dan peningkatan berat badannya

t) Kaji makanan kesukaan pasien, kesukaan, apakah pa sien suka


makanan yang hangat atau dingin

u) Sediakan suplemen makanan jika diperlukan

v) Ciptakan suasana sosial yang tepat untuk makan

w) Ajarkan pasien dan keluarga cara membeli makanan murah tetapi


bergizi tinggi

x) Berikan hadiah jika pasien mengalami kenaik berat badan

y) Gambarkan dalam grafik kenaikan berat badan pasien dan buat


rencana yang sesuai kehadiran pasien dalam komunitas pendukung.

Implementasi :
NOC

1) Status Nutrisi (1004)

a) Asupan gizi
b) Asupan makanan
c) Asupan cairan
d) Energi
e) Rasio berat badan/tinggi badan
f) Hidrasi

16
2) Status Nutrisi: Asupan Nutrisi (1009)

a) Asupan kalori
b) Asupan protein
c) Asupan lemak
d) Asupan karbohidrat
e) Asupan serat
f) Asupan vitamin
g) Asupan mineral
h) Asupan zat besi
i) Asupan kalsium
j) Asupan natrium

3) Status Nutrisi Bayi

a) Intake nutrisi
b) Intake makanan lewat mulut
c) Intake cairan lewat mulut
d) Toleransi makanan
e) Perbandingan berat / tinggi
f) Hidrasi
g) Pertumbuhan
h) Glukosa darah
i) Hemoglobin
j) Kapasitas pengikatan zat besi total
k) Serum albumin
l) Intake kalori
m) Intake protein
n) Intake lemak
o) Intake karbohidrat
p) Intake vitamin
q) Intake mineral
r) Intake zat besi
s) Intake kalsium
t) Intake sodium
u) Intake makanan lewat selang
v) Intake cairan intravena
w) Intake cairan parenteral

17
1. 2. 3 Evaluasi
Evaluasi keperawatan adalah proses yang berkelanjutan untuk menilai efek
Terpenuhinya nutrisi secara adekuat, terjadinya keseimbangan antara
intake dan output nutrisi.

18
DAFTAR PUSTAKA

Capernito-Moyet, Lynda Juall. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta:


EGC.
Doengoes. E. Mariylyn. 2006. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC.

Junadi, P. et all. 2004. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Edisi ketiga. Jakarta: Media
Aesculapis FK-UI.
Sulaiman A, Daldiyono, Akbar N, Rani A. 2008. Gastroenterologi hepatologi.
Jakarta: CV Info Medika.

Wartonah, Tarwoto. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.


Jakarta: Salemba Medika.

19

Anda mungkin juga menyukai