Anda di halaman 1dari 11

Jurnal

Pengaruh Metode Latihan Zig-Zag dan Metode Latihan Shuttle Run Terhadap
Keterampilan Drible Permainan Bola Basket

Hari Tri Prayoga*, Akor Sitepu, Lungit Wicaksono


Fkip Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1
Telp : 082361132965, Email : htriprayoga@gmail.com

Abstrak : Contribution of Length of Arm, Arm Strength, Leg Length and Power Legs with
Tiger Jump Results. The aim to be achieved in this study was to study the improvement of
dribble skills through zigzag training and shuttle run. This study uses an experimental
method. The sample in this study were students of Bandar Lampung High School 16 who
consumed basketball extracurricular with 30 students. The results of the research carried
out using the shuttle run and zig-zag methods have a significant influence on dribble ball
skills. this can be seen from the results of the calculation of the data obtained for the average
value of the students' dribble exam in the final test of the run run exercise which is 15.36
seconds faster than the zigzag exercise with an average of 15.99 seconds. The conclusion of
this study is that the exercise with the shuttle method runs more effectively than the zigzag
exercise on the dribble skills of basketball extracurricular students at SMA Negeri 16
Bandar Lampung.

Keywords : basketball, dribble, exercise, shuttle run, zig-zag

Abstrak : Pengaruh Metode Latihan Zig-Zag dan Metode Latihan Shuttle Run
Terhadap Keterampilan Drible Permainan Bola Basket. Tujuan yang ingin dicapai pada
penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan keterampilan dribble melalui latihan
zig-zag dan shuttle run. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Sampel dalam
penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 16 Bandar Lampung yang mengikuti
ekstrakurikuler bola basket dengan jumlah 30 siswa. Hasil penelitian di dapat bahwa latihan
dengan menggunakan metode shuttle run dan zig-zag memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap keterampilan dribble bola basket. hal ini dapat dilihat dari hasil penghitungan data
yang diperoleh untuk nilai rata-rata keterampilan dribble siswa pada tes akhir latihan shuttle
run adalah 15.36 detik lebih cepat dibandingkan dengan latihan zig-zag dengan rata-rata
15.99 detik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah latihan dengan metode shuttle run lebih
efektif dibandingkan dengan latihan zig-zag terhadap keterampilan dribble siswa
ekstrakulikuler bola basket SMA Negeri 16 Bandar Lampung.

Kata kunci : bola basket, dribble, latihan, shuttle run, zig-zag.

Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi FKIP UNILA halaman 1


Jurnal
PENDAHULUAN atau membukuk, lompat dan lari yang baik,
Olahraga merupakan bagian dari kehidupan jika gerak tubuh anak tidak sempurna akan
sehari-hari yang tidak dapat dipisahkan, mengganggu kesehatan dan aktifitas fisik
dan menjadi bagian dari masyarakat serta anak tersebut. Pada tahapan anak-anak
salah satu dari kebutuhan jasmani yang mereka akan sangat suka bermain dan
penting bagi manusia. Olahraga juga sudah semestinya permainan dijadikan
sebagai wadah pengembangan anak sebagai proses untuk memenuhi tugas
pertumbuhan fisik untuk menuntaskan memenuhi tugas tumbuh kembang anak.
tugas tumbuh kembang anak. Di era Ekstrakurikuler merupakan sarana anak
modern olahraga tidak hanya menjadi untuk bermain belajar dan berlatih bergerak
wadah untuk menyehatkan tubuh agar bisa sesuai minat kegiatan olahraga.
beraktifitas dengan maksimal, akan tetapi
juga sebagai sarana untuk alat pemersatu Penerapan dari perencanaan untuk
bangsa, pendidikan dan berprestasi. meningkatkan kemampuan siswa yang
berisikan materi teori dan praktek, metode,
Sekolah adalah salah satu sarana anak dan aturan pelaksanaan sesuai dengan
untuk anak belajar bergerak dengan mata tujuan dan sasaran yang akan dicapai
pelajaran pendidikan jasmani dan merupakan proses latihan yang
ekstrakurikuler untuk mengembangkan diselenggarakan oleh pelatih dalam
prestasi anak. Oleh karena itu sangat mencapai tujuan dari latihan. Proses latihan
pentingnya peranan olahraga untuk anak memiliki tujuan memperhatikan situasi dan
tentunya dibutuhkan pembinaan yang baik kondisi, sumber belajar dan materi latihan
dan berkesinambungan, salah satunya serta karakteristik siswanya kedalam
adalah olahraga bola basket yang sangat bentuk strategi latihan agar dapat
digemari kalangan muda saat ini. tercapainya tujuan latihan yang maksimal,
sehingga seorang pelatih harus dapat
Manusia pada dasarnya adalah mahkluk menghubungkan antara strategi latihan,
yang bergerak, dari sebelum dilahirkan kebutuhan dan karakteristik siswa, serta
manusia sudah bergerak terbukti dari materi latihan beserta sumbernya yang
adanya gerakan di perut ibu hamil. Ketika saling berkaitan agar tujuan latihan yang
manusia dilahirkan di bumi sampai dewasa dicapai dapat maksimal.
akan mengalami proses dari mulai hanya
bisa berbaring dengan menggerakkan kaki Pelatih diharapkan memiliki strategi yang
dan tangan, duduk, merangkak, berdiri, tepat dalam melaksanakan proses latihan,
melompat dan lari. Sekolah melalui agar pada pelaksaanaannya peserta didik
pembelajaran pendidikan jasmani adalah dapat melaksanakan dengan mudah dan
sarana untuk memaksimalkan potensi gerak sesuai harapan tanpa mengindahkan situasi
anak. Pendidikan jasmani suatu dalam dan kondisi, sumber, materi, serta
pendidikan total dan selalu berhubungan karaktersitik dari peserta didiknya sehingga
dengan manusia dengan segala tujuannya dapat tercapai. Pencapaian tujuan
karakteristiknya. ini sangat bergantung dari perencanaan
cakupan materi yang diberikan oleh pelatih
Pembelajaran pendidikan jasmani pada sesuai dengan situasi dan kondisi pada saat
Sekolah Menengah Atas mempunyai latihan tersebut berlangsung.
peranan penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan siswa. Pendidikan jasmani Perencanaan latihan yang telah dirancang,
berperan untuk memperbaiki posisi tubuh akan memberikan pengaruh dan dampak
yang salah sehingga mendekati sempurna yang besar. Materi latihan serta lingkungan
seperti cara jalan dengan pundak miring yang tepat dan sesuai dengan kondisi dan

Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi FKIP UNILA halaman 2


Jurnal
situasi sangat diperlukan agar dapat kehilangan bola. Dalam latihan siswa yang
mempermudah dalam penataan sumber memiliki tingkat penguasaan dribble bola
yang akan dipergunakan agar dapat kurang baik akan lebih sulit dalam
dikembangkan sebagai upaya pencapaian menerima proses materi yang tingkatannya
tujuan latihan. lebih tinggi dari kemampuan keterampilan
dribble bola basket yang dimiliki siswa
Proses pengembangan latihan menggiring tersebut. Tingkat penguasaan menggiring
bola basket yang berlangsung dari bola basket yang kurang baik tersebut
pengamatan peneliti belum maksimal maksudnya, yaitu kemampuan siswa dalam
dalam pelaksanaannya, khususnya saat mengontrol kondisi bola menjadi kurang
menyajikan materi teknik menggiring bola stabil. Demikian juga sebaliknya bagi siswa
basket atau materi lainnya. Pengembangan yang memiliki tingkat penguasaan
materi latihan dalam bentuk model latihan keterampilan yang baik dan mendapatkan
dengan mengunakan latihan dribble zig-zag materi latihan yang sama atau lebih rendah
dan dribble shuttle run saat proses latihan lagi dari keterampilan yang dimiliki. Maka,
menggiring bola basket menurut pelatih siswa tersebut mengalami kejenuhan
dapat meningkatkan kemampuan berlatih karena kurang menantang materi
keterampilan menggiring bola basket yang yang disajikan oleh pelatih.
dimiliki para siswa melalui pola
pengembangan materi latihan, perencanaan Maka diperlukan pengembangan variasi
program latihan, pelaksanaan dan evaluasi latihan baik materi tahapan fundamental
sudah dipersiapkan dahulu, barulah siswa hingga sampai dengan variasi latihan-
melakukan materi latihan sesuai dengan latihan dribble zig-zag dan dribble shuttle
arahan dari pelatih. run yang komplek pada teknik menggiring
bola basketnya sehingga keterampilan
Proses pelaksanaan materi latihan dengan menggiring bola basket para siswa semakin
menggunakan pengembangan model baik dan tepat dalam memperagakannya
latihan dengan latihan dribble zig-zag dan dan meningkatkan motivasi berlatih serta
dribble shuttle run yang diberikan kepada memperkaya gerakan pada saat latihan
siswa agar mereka dapat merespon, keterampilan bola basket. Dengan demikian
sehingga pelatih dapat memperhatikan sisi para siswa diharapkan dapat meningkatkan
kekurangan yang terjadi pada siswa saat kemampuan teknik menggiring bola basket
berlangsungnya latihan. Masing-masing setelah menerima model latihan dribble zig-
siswa memiliki tingkat kebutuhan dan zag dan dribble shuttle run menggiring bola
keterampilan yang berbeda, sehingga pada basket.
saat proses berlangsungnya latihan siswa
yang mengalami kesulitan menyelesaikan Dari penjelasan tersebut peneliti bermaksud
tugas materi latihan harus menyelesaikan melakukan penelitian tentang Pengaruh
tugasnya tersebut, walaupun sebenarnya metode latihan dribble zig-zag dan metode
dia menyadari tidak dapat menyelesaikan latihan dribble shuttle run terhadap
tugasnya. keterampilan dribble bola basket pada
siswa SMAN 16 Bandar Lampung yang
Berdasarkan observasi yang telah menjadi daya tarik dalam penelitian ini
dilakukan, masih banyak siswa yang untuk dijadikan materi penelitian yang akan
kurang menguasai teknik dasar dribble bola dilaksanakan.
basket. Sebagian siswa masih banyak yang
sering kehilangan bola pada saat
mendribble, sehingga pada saat ingin
melewati lawan sering kerebut atau

Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi FKIP UNILA halaman 3


Jurnal
METODE (latihan dribble shuttle
Metode dalam penelitian ini menggunakan run)
metode eksperimen, dengan rancangan pre Treatment B : Kelompok eksperimen
exsperimental design yang bertujuan untuk (latihan dribble zig-zag)
mengetahui pengaruh suatu variabel bebas Post test : Tes akhir dribble
(treatment) terhadap variabel terikat bola basket
dengan cara memanipulasi variabel bebas
untuk kemudian melihat efeknya pada Pembagian kelompok di dasarkan pada tes
variabel terikat. Sampel dalam penelitian awal keterampilan dribble. Setelah hasil tes
ini adalah siswa SMA Negeri 16 Bandar awal dirangking kemudian subjek yang
Lampung yang mengikuti ekstrakurikuler memiliki prestasi setara dipasang-
bola basket dengan jumlah 30 siswa. Dalam pasangkan kedalam kedua kelompok.
penelitian ini akan dideskripsikan Dengan demikian kedua kelompok tersebut
mengenai besarnya pengaruh variabel sebelum diberi perlakuan merupakan
bebas (treatment) latihan zig-zag dan kelompok yang sama. Apabila pada
shuttle runterhadap variabel terikat (Y) akhirnya terdapat suatu perbedaan, maka
hasil keterampilan drible. hal ini disebabkan adanya perlakuan yang
diberikan.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pretest-posttest desaign. Desain ini Kriteria sampel yang digunakan dalam
terdapat pretest sebelum diberi perlakuan penelitian ini adalah kriteria inklusi.
dengan demikian hasil perlakuan dapat Menurut Nursalam (2003:96) kriteria
diketahui lebih akurat, karena dapat inklusi adalah karakeristik umum dari suatu
membandingkan dengan keadaan sebelum populasi target yang akan dijadikan subjek
diberi perlakuan. Desain tersebut dapat penelitian.
digambarkan sebagai berikut : Kriteria dalam penelitian ini adalah;
a. Sampel berjenis kelamin laki-laki
b. Sampel berusia 15-17 tahun
c. Sampel merupakan siswa yang mengikuti
ekstrakurikuler bola basket SMA Negeri 16
Bandar Lampung

Data yang akan dikumpulkan dalam


penelitian ini yaitu data Pre-test sebelum
Gambar 1 desain penelitian sampel diberikan perlakuan/treatment, dan
data Post-test setelah sampel diberikan
Keterangan : perlakuan/treatment. Program latihan yang
dilakukan yaitu selama 16 kali pertemuan.
P : Populasi Pemberian treatment, latihan dilakukan tiga
S : Sampel kali dalam satu minggu, yaitu hari selasa,
Pree test : Tes awal dribble bola kamis, sabtu mulai pukul 15.30-17.30 WIB
basket
OP : Ordinal pairing
pengelompokan HASIL DAN PEMBAHASAN
K1 : Kelompok latihan dribble Data yang diperoleh dari hasil tes maupun
shuttle run pengukuran masih belum berarti dan berupa
K2 : Kelompok latihan dribble skor mentah. Data yang terdapat dalam
zig-zag penelitian diolah dan dianalisis berdasarkan
Treatment A : Kelompok eksperimen langkah-langkah penelitian yang telah

Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi FKIP UNILA halaman 4


Jurnal
diuraikan pada bab III. Adapun hasil dari Berdasarkan diagram di atas didapatkan
pengolahan dan analisis data tersebut rata-rata hasil tes awal kelompok zig-zag
penulis uraikan pada tabel-tabel dibawah 16.89 detik dan tes akhir 15.99 detik. bahwa
ini: terdapat peningkatan dibuktikan dengan
penurunan rata-rata catatan waktu siswa
Tabel 1. Hasil Penghitungan Nilai Rata-rata kelompok latihan dengan metode zig-zag.
dan simpangan baku kedua kelompok

Kelompok Periode Tes ̅


𝑿 Sd 17 Tes Awal
Metode Tes Awal 16.89 1.02 16 Kelompok
Latihan 15 Shuttle Run
Tes Akhir 15.99 0.92 14
Zig-zag Tes Akhir
Metode Tes Awal 16.87 0.99 Kelompok
Latihan Shuttle Run
0.98
Shuttle Tes Akhir 15.36
Run
Gambar 11. Diagram Batang Hasil Tes
Awal dan Tes Akhir Latihan Dribble Bola
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa rata- Basket Dengan Metode Shuttle Run
rata tes awal kelompok latihan zig-zag
sebesar 16.87 detik dengan simpangan baku Berdasarkan diagram di atas didapatkan
1,02 dan rata-rata latihan shuttle run rata-rata hasil tes awal kelompok shuttle
sebesar 16.87 detik dengan simpangan baku run 16.87 detik dan tes akhir 15.36 detik.
sebesar 0,99. Sedangkan rata-rata tes akhir bahwa terdapat peningkatan dibuktikan
kelompok latihan zig-zag sebesar 15,99 dengan penurunan rata-rata catatan waktu
dengan simpangan baku sebesar 0,92 dan siswa kelompok latihan dengan metode
rata-rata latihan shuttle run sebesar 15.36 shuttle run.
dengan simpangan baku sebesar 0,98
Berdasarkan hasil perhitungan nilai rata-
16 Tes Akhir
rata tes awal dan tes akhir latihan dengan
Kelompok
metode zig-zag dan latihan dengan metode 15.5 Zig-zag
shuttle run terhadap keterampilan dribble
permainan bola basket dapat digambarkan 15 Tes Akhir
Kelompok
dengan diagram dibawah ini.
Shuttle Run

17 Tes Awal
16.5 Kelompok Gambar 12. Diagram Batang Hasil Tes
16 Zig-zag Akhir Latihan Dribble Bola Basket Dengan
15.5 Tes Akhir Metode Zig-zag dan Shuttle Run
Kelompok
Zig-zag Berdasarkan diagram di atas didapatkan
hasil tes akhir latihan Zig-zag 15.99 detik
dan tes akhir latihan shuttle run 15.36 detik,
bahwa terdapat perbedaan peningkatan
Gambar 10. Diagram Batang Hasil Tes keterampilan dribble bola basket siswa
Awal dan Tes Akhir Latihan Dribble Bola yang latihan dengan metode zig-zag dan
Basket Dengan Metode Zig-Zag shuttle run. Peningkatan keterampilan

Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi FKIP UNILA halaman 5


Jurnal
dribble bola basket siswa dengan metode zag Lhitung 0,1078 < L tabel 0,220 yang berarti
shuttle run lebih signifikan dibandingakan data berdistribusi normal. Data tes awal
dengan latihan zig-zag. kelompok latihan shuttle run Lhitung 0,112 <
Ltabel 0,220 yang berarti data berdistribusi
normal. Data tes akhir kelompok latihan
Analisis Data
zig-zag Lhitung 0,127 < L tabel 0,220 yang
Setelah diketahui hasil penghitungan nilai
berarti data berdistribusi normal dan data
rata-rata dan simpangan baku dari tes awal
tes akhir kelompok latihan shuttle run L
dan tes akhir dari kedua kelompok sampel,
hitung 0,198 < L tabel 0,220 yang berarti data
maka langkah selanjutnya adalah pengujian
berdistribusi normal.
analisis dengan menghitung uji normalitas

Uji Normalitas Uji Signifikan


Uji Normalitas data yang digunakan pada Metode Latihan Zig-Zag
penelitian ini menggunakan uji liliefors Berdasarkan hasil uji normalitas pada
dengan kriteria uji jika L hitung < L tabel, maka kedua kelompok sampel baik tes awal
data tersebut berdistribusi normal. maupun tes akhir selanjutnya dilakukan uji
pengaruh atau uji t untuk mengetahui
Berdasarkan hasil tes keterampilang pengaruh dan perbedaan perlakuan pada
menggiring bola basket siswa pada kedua kedua kelompok sampel terhadap
kelompok eksperimen dengan taraf keterampilan menggiring bola basket siswa.
signifikan 0,05 dan taraf kepercayaan 95%
memiliki nilai L hitung yang lebih kecil Uji Pengaruh data pre test dan post test
daripada L tabel, sehingga dapat disimpulkan kelompok latihan zig-zag dilakukan untuk
bahwa distribusi data untuk semua variabel mengetahui berpengaruh atau tidaknya
adalah normal. Berikut hasil uji normalitas latihan zig-zag terhadap keterampilan
data pada kelompok eksperimen 1 yaitu menggiring bola siswa. Hasil perhitungan
latihan zig-zag dan kelompok eksperimen 2 uji pengaruh pada data pre test dan post test
adalah latihan shuttle run yang disajikan dapat dilihat pada tabel di berikut ini:
pada tabel berikut:
Tabel 3. Hasil perhitungan uji pengaruh
Tabel 2. Hasil Uji Normalitas data pre test dan post test Latihan Zig-Zag
Data L L tabel Kesim Sampel Tes Awal Tes Akhir
hitung pulan
Sampel 1 18.46 17.91
Data Tes 0.107 0.220 Normal
Awal Latihan 784 Sampel 2 16.53 16.41
Zig-Zag Sampel 3 15.04 14.97
Data Tes 0.112 0.220 Normal Sampel 4 18.11 14.93
Awal Latihan 361 Sampel 5 16.43 16.4
Shuttle Run Sampel 6 17.32 16.33
Data Tes 0.127 0.220 Normal Sampel 7 17.22 15.94
Akhir Latihan 058
Sampel 8 16.9 15.43
Zig-zag Sampel 9 15.51 14.81
Data Tes 0.198 0.220 Normal
372 Sampel 10 17.09 16.77
Akhir Latihan
Shuttle Run Sampel 11 16.32 16.29
Sampel 12 15.91 15.63
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui Sampel 13 18.42 17.43
bahwa data tes awal kelompok latihan zig- Sampel 14 16.44 15.02

Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi FKIP UNILA halaman 6


Jurnal
Sampel 15 17.79 15.68 Tabel 4. Hasil perhitungan uji pengaruh
RATA- data pre test dan post test Latihan Shuttle
16.899 15.996 Run
RATA
SD 1.0209 0.924
T hitung 3.92 Sampel Tes Awal Tes Akhir
T tabel 2.145 Sampel 1 15.02 14.16
Sampel 2 17.54 15.76
Sampel 3 16.88 16.47
Nilai rata-rata keterampilan menggiring Sampel 4 16.92 15.73
bola basket siswa sebelum diberikan latihan Sampel 5 15.89 15.69
zig-zag 16.899 detik dan nilai rata-rata Sampel 6 18.71 17.01
setelah diberikan perlakuan latihan zig-zag
Sampel 7 17.31 16.56
adalah 15.996 detik yang artinya bahwa
Sampel 8 18.01 16.02
terdapat peningkatan keterampilan
menggiring bola basket dari tes awal dan tes Sampel 9 15.22 14.12
akhir ditandai dengan terjadi penurunan Sampel 10 16.78 14.27
rata-rata catatan wakru tes. Sampel 11 17.12 15.71
Sampel 12 17.65 15.32
Berdasarkan hasil perhitungan uji pengaruh Sampel 13 16.74 14.13
diperoleh nilai t hitung 3.92 > t tabel 2,145 Sampel 14 16.09 14.08
untuk α 5% dengan dk= 14, yang berarti ada Sampel 15 17.26 15.37
pengaruh data hasil pre test dan data hasil RATA-
post test kelompok latihan zig-zag, dengan 16.876 15.36
RATA
demikian dapat disimpulkan bahwa ada SD 0.99612 0.988404
pengaruh yang signifikan dari latihan zig-
T hitung 7.85
zag terhadap keterampilan dribble
permainan bola basket pada siswa SMA T tabel 2.145
Negeri 16 Bandar Lampung.
Nilai rata-rata keterampilan dribble siswa
sebelum diberikan latihan shuttle run
Metode Latihan Shuttle Run 16.876 dan nilai rata-rata setelah diberikan
Berdasarkan hasil uji normalitas pada perlakuan latihan adalah 15.36 yang
kedua kelompok sampel baik tes awal artinya bahwa terdapat peningkatan
maupun tes akhir maka dilakukan uji keterampilan dribble bola basket dari tes
pengaruh dan uji t untuk mengetahui awal dan tes akhir ditandai dengan terjadi
pengaruh dan perbedaan perlakuan pada penurunan waktu dari tes awal ke tes akhir.
kedua kelompok sampel terhadap
keterampilan dribble siswa. Berdasarkan hasil perhitungan uji pengaruh
diperoleh nilai t hitung 7.85 > t tabel 2,145
Uji Pengaruh data pre test dan post test
untuk α 5% dengan dk= 14, yang berarti ada
kelompok latihan shuttle run dilakukan
pengaruh data hasil pre test dan data hasil
untuk mengetahui berpengaruh atau
post test kelompok latihan shuttle run,
tidaknya latihan shuttle run terhadap
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
keterampilan dribble bola basket siswa.
ada pengaruh yang signifikan dari latihan
Hasil perhitungan uji pengaruh pada data
shuttle run terhadap terhadap keterampilan
pre test dan post test dapat dilihat pada tabel
dribble permainan bola basket pada siswa
di berikut ini:
SMA Negeri 16 Bandar Lampung.

Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi FKIP UNILA halaman 7


Jurnal
Pembahasan metode zig-zag untuk meningkatkan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis keterampilan dribble pada permainan bola
data diperoleh temuan sebagai berikut : basket siswa estrakurikuler bola basket
SMA Negeri 16 Bandar Lampung.
Latihan keterampilan dribble bola basket Merupakan suatu fakta bahwa efektivitas
dengan metode zig-zag memberikan suatu keberhasilan latihan atau
pengaruh yang signifikan terhadap meningkatkan penguasaan keterampilan
peningkatan keterampilan dribble pada teknik dasar bergantung pada kesesuaian
permainan bola basket siswa estrakurikuler tuntutan akan kebutuhan metode yang
bola basket SMA Negeri 16 Bandar digunakan pada aktivitas tersebut. Seperti
Lampung. Dalam hal ini, diharapkan pada permainan bola basket, misalnya
pelatih dan siswa dapat mengaplikasikan aspek teknik berupa teknik dasar dribble
metode latihan ini untuk meningkatkan yang banyak membutuhkan variasi latihan
dapat membantu meningkatkan penguasaan guna meningkatkan keterampilan dribble
keterampilan teknik dribble bola basket siswa. Pengalaman latihan tersebut sangat
siswa. Selain itu juga, latihan dengan dibutuhkan guna meningkatkan
metode zig-zag memiliki keunggulan yaitu keterampilan dribble bola basket siswa.
latihan lebih spesifik untuk tujuan Oleh karena itu, yang dibutuhkan dalam
meningkatkan keterampilan dribble bola peningkatan keterampilan dribble bola
basket siswa. basket adalah dengan program latihan yang
tersusun secara sistematis, penerapan
Dari bentuk latihan ini diharapkan
variasi latihan, dan disesuaikan dengan
memberikan pengalaman praktis yang
karakteristis siswa serta tujuan latihan yang
dapat membentuk perasaan dan
jelas.
kemampuan siswa untuk mempermudah
dan meningkatkan keterampilan dribble
Masing-masing pengaruh latihan zig-zag
bola basket. Dengan kata lain, bentuk
dan shuttle run dapat digunakan sebagai
latihan dengan metode zig-zag siswa dapat
metode latihan untuk meningkatkan
memahami dan merasakan hasil
keterampilan dribble bola basket siswa.
peningkatan keterampilan dribble pada
Akan tetapi, dalam penggunaannya
permainan bola basket.
disesuaikan pada tujuan, karakteristik
peserta, kesesuaian kondisi sarana dan
Latihan dengan metode shuttle run
prasarana yang tersedia dan dengan tidak
memberikan pengaruh yang signifikan
mengabaikan norma-norma pembebanan
terhadap peningkatan keterampilan dribble
latihan seperti ; dengan memanipulasi
pada permainan bola basket siswa
volume, variasi latihan, tujuan latihan, dan
estrakurikuler bola basket SMA Negeri 16
intensitas latihan.
Bandar Lampung. Dalam hal ini latihan
dengan metode ini memberikan
Berdasarkan pada hasil penelitian ini bahwa
pemahaman dan pembiasaan tubuh
latihan dengan metode shuttle run
terhadap keterampilan dribble secara
memberikan dampak yang lebih signifikan
bertahap dan dilakukan secara
dibandingkan latihan dengan metode zig-
berkelanjutan. Harapannya metode ini
zag.
dapat menjadi salah satu rujukan latihan
guna meningkatkan keterampilan dribble
Berdasarkan dari hasil penelitian ini
bola basket siswa.
peneliti merekomendasikan agar latihan
dengan metode shuttle run, karena latihan
Latihan dengan metode shuttle run
dengan metode shuttle run memberikan
memberikan pengaruh yang lebih
hasil yang lebih signifikan untuk
signifikan dibandingkan latihan dengan
Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi FKIP UNILA halaman 8
Jurnal
meningkatkan keterampilan dribble bola basket dan objek penelitian yang lebih
basket siswa. diperluas, serta mempertimbangkan
faktor-faktor psikologis siswa guna
pengembangan penelitian dibidang
SIMPULAN
pendidikan jasmani khususnya olahraga
Berdasarkan hasil analisis data, hasil
bola basket, sekaligus memperkaya
pengujian hipotesis dan hasil pembahasan
khasanah dibidang ilmu keolahragaan
penelitian yang telah diperoleh maka dapat
dijelaskan beberapa kesimpulan dan saran
sebagai berikut:
1. Secara keseluruhan terdapat perbedaan DAFTAR PUSTAKA
antara latihan zig-zag dan shuttle run Abdullah, arma dan munadji, agus. 1994.
terhadap keterampilan dribble siswa Dasar-dasar pendidikan jasmani.
ekstrakurikuler bola basket SMA
Direktorat Jendral Pendidikan
Negeri 16 Bandar Lampung.
2. Dari hasil penelitian diperoleh hasil Tinggi Departemen Pendidikan dan
bahwa latihan dengan metode shuttle Kebudayaan
run memiliki hasil yang lebih baik
dalam peningkatan keterampilan Ahmadi, Nuril. 2007. Permainan Bola
dribble bola basket siswa Basket. Surakarta: Era Intermedia.
ekstrakurikuler bola basket SMA
Negeri 16 Bandar Lampung. Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur
3. Bagi siswa yang memiliki keterampilan Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
dribble bola basket yang kurang baik Augustyn, Adam. 2011. The Britannica
direkomendasikan untuk menggunakan Guide to Soccer. New York:
latihan dengan metode shuttle run guna Britannica Educational
meningkatkan keterampilan dribble Publishing,Inc.
bola basket siswa
Bompa, Tudor. 2009. Periodization Theory
and Methodology of Training.
Saran United States: Human Kinetic.
Berdasarkan kesimpulan penelitian yang
telah dikemukakan sebelumnya, maka David, L Gallahue dan John, C Ozman,
dapatlah diajukan beberapa saran dalam 2006. Understanding Motor
penelitian ini, sebagai berikut: Development: Infant, children,
1. Bagi guru pendidikan jasmani dan adolescent. New York: Mc Graw
pelatih bola basket disarankan dalam Hill.
memberikan latihan dapat memilih
strategi latihan yang benar-benar cocok Guntur. 2009. Peranan Pendekatan
sesuai dengan karakteristik materi yang
Androgogis Dalam Pembelajaran
akan diajarkan maupun karakteristik
peserta didiknya. Dan untuk latihan Pendidikan Jasmani. Jurnal
peningkatan keterampilan dribble bola Pendidikan Jasmani Indonesia.
basket hendaknya menggunakan latihan (volume 6 no 2). Halaman 15.
dengan metode shuttle run.
2. Kepada para peneliti yang berminat Hadi, Sutrisno, 1995. Metode Research.
untuk melakukan penelitian serupa, Yogyakarta: Andi Offset.
disarankan melibatkan variabel lain
yang cukup berpengaruh terhadap
peningkatan keterampilan dribble bola
Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi FKIP UNILA halaman 9
Jurnal
Harsono, 1988. Coaching dan Aspek-aspek Manusia. Jakarta: Salemba
Psikologis Dalam Coaching. Humanika.
Jakarta: CV Tambak Kusuma.
Salim, Agus. 2007. Buku Pintar Bola
Harsuki, 2003. Perkembangan Olahraga Basket. Bandung: Jembar.
Terkini. Jakarta: Raja Grafindo
Persada. Santoso, Nurhadi. 2009. Pendidikan
jasmani di sekolah menengah atas:
Kemendikbud. 2014. Peraturan Menteri
antara harapan dan kenyataan.
Pendidikan dan Kebudayaan
Jurnal Pendidikan Jasmani
Republik Indonesia Nomor 62
Indonesia (volume 6 nomor 2)
Tahun 2014 tentang kegiatan
halaman 2-3
ekstrakulikuler pada pendidikan
dasar dan pendidikan menengah. Santrock, John W, 2008. Psikologo
Jakarta: Kemendikbud. Pendidikan. Jakarta: Kencana
Prenada Media.
Keven A Prusak. 2007. Permainan Bola
Basket. Yogyakarta: Citra Sajoto, 1988. Pembinaan Kondisi Fisik
AjiParama. Dalam Olahraga. Jakarta:
Depdikbud.
Kraemer, Willian J. dan Hakkinen, Keiji.
2006. Strength Training for Sport. Stocker, Gerhard, 1982. Bola Basket dari
Finland: Blakcwell Science. Ltd. Permainan Sampai Pertandingan.
Jakarta: PT. Gramedia.
Lubis, Johansyah. 2013. Panduan Praktis
Penyusunan Program Latihan.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Depok: Raja Grafindo Persada.
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Afabeta.
Lumintuarso, Ria. 2013. Teori
Kepelatihan Olahraga. Jakarta:
Suharno, 1985. Ilmu Kepelatihan
LANKOR.
Olahraga. Yogyakarta: Yayasan
STO.
Moeloek, Dangsina dan Cokro, Arjadino,
1984. Kesehatan dan Olahraga.
Suharsaputra, Uhar. 2012. Metode
Jakarta: Fakultas. Kedokteran UI.
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
danTindakan. Bandung: PT Refika
Nurhasan, 2001. Tes dan Pengukuran
Aditama.
dalam Pendidikan Jasmani. Jakarta:
Dirjen Pendididkan Dasar dan Sukadiyanto, 2011. Pengantar Teori dan
Menengah Bekerja sama dengan Metodologi Melatih Fisik.
Ditjen Olahraga Depdiknas. Bandung: CV. Lubuk Agung.
Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Tangkudung, James & Puspitarini,
Metodologi Penelitian Ilmu Wahyuningtyas, 2012. Kepelatihan
Keperawatan. Jakarta: Balai Olahraga “Pembinaan Prestasi
Penerbit FKUI. Olahraga” Edisi II. Jakarta: Cerdas
Jaya.
Papalia, Diane E. & Feldman, Ruth Duskin,
2014. Menyelami Perkembangan

Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi FKIP UNILA halaman 10


Jurnal
Vic, Amber, 2013. Petunjuk untuk Pelatih
dan Permainan Bala Basket.
Bandung: Pioner Jaya.

Wissel, Hal, 2000. Bola basket: Langkah


Untuk Sukses, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.

Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi FKIP UNILA halaman 11

Anda mungkin juga menyukai