Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN

Setelah selesai membaca bagian ini , mahasiswa dapat menyatakan

kemampuanya sebagai berikut:

1. ______________________________________________________

2. ______________________________________________________

3. ______________________________________________________

4. ______________________________________________________

5. ______________________________________________________

Mata kuliah Tafsir (Eksegese) adalah penerapan Hermeneutika,

mempunyai arti; mempelajari sifat-sifat komunikasi tertulis, menyampaikan

pesan-pesan dalam konteks rohani menyampaikan pesan-pesan ilahi.

(Hermeneutika adalah ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip penafsiran). Kata

eksegese berasal dari bahasa Yunani “exegeomai” yang dalam bentuk

dasarnya berarti, membawa keluar atau mengeluarkan. Kalau dijabarkan lebih

luas, membawa teks (kata, kalimat) yang ada dalam firman Tuhan, Alkitab ke

luar dan menempatkannya sesuai dengan kehidupan/kebutuhan hidup dalam

konteks masa kini. Eksegesis terdiri dari penafsiran yang sesungguhnya

terhadap Alkitab, menggali artinya, sedangkan hermeneutika menetapkan

prinsip-prinsipnya yang dipraktikkan oleh eksegesis.

Eksegese adalah hal mempelajari Alkitab secara sistematis dan teliti

untuk menemukan arti asli (apa yang dimaksudkan, dikehendaki Tuhan). Oleh

karena itu exegese adalah merupakan tugas yang berhubungan dengan

1
sejarah, latar belakang, budaya, geografis, politik,kepercayaan dan genre d.l.l.

dan menuntut pengetahuan yang baik bahasa-bahasa Alkitab dan latar

belakang Yahudi (khususnya PL). Kunci exegese adalah belajar teks dengan

teliti, dan menanyakan pertanyaan-pertanyaan mengenai teks itu berulang-

ulang sampai mengerti tujuannya.

Ada empat hukum aturan yang perlu diperhatikan dan diketahui oleh

setiap penafsir Alkitab yaitu :

1. Alkitab adalah firman Allah, pengakuan ini penting dan merupakan

dasar segala pembaca dan penafsiran.

2. Alkitab adalah merupakan kesatuan, sehingga harus dibaca dalam

keseluruhannya.

3. Alkitab bukanlah milik penafsir, melainkan diinterpretasikan sesuai

dengan maksud penulis.

4. Alkitab menafsirkan Alkitab sendiri.

Adapun tujuan tafsiran (eksegese) adalah untuk memperoleh

pemahaman yang tepat dan memadai atas sebuah teks. Tujuan lain

untuk memperoleh pesan-pesan dan kebenaran-kebenaran dari

Alkitab seperti yang dimaksud, diinginkan Allah dan penulis Alkitab

awalnya. Oleh karena itu sebelum sampai pada eksegese PL perlu

dipahami setiap penafsir, bahwa Tuhan berbicara kepada kita masa

kini, dan bukanlah hanya melalui PB, melainkan juga melalui PL. Hal

itu ditegaskan Tuhan Yesus dan berkata “ Janganlah kamu

menyangka bahwa Aku datang untuk meniadakan Hukum Taurat atau

kitab para Nabi. Aku datang untuk menggenapi”. Mat. 5: 17.

2
Untuk mengenal PL dan mengerti firman Tuhan di dalam PL, maka perlu

mengerti secara benar dan sungguh-sungguh :

a. Isi setiap kitab PL.

b. Latar belakang Historis zaman PL ( sejarah, geografi, adat istiadat ).

c. Prinsip-prinsip penafsiran PL, dan ini tidak boleh lepas dari PB dan

Tuhan Yesus.

Kita sudah mempelajari survey of Old Testament, kini kita akan belajar

bagaimana menafsirkannya (exsposisi PL). Agar dapat mengerti dan

memahami isi PL lebih dalam sehingga menemukan artinya sehingga dapat

mengaplikasikannya pada masa kini (menafsirkannya dengan baik). Ada

beberapa prinsip-prinsip yang perlu kita ketahui dalam tafsiran yang baik

(berhasil). Ada banyak rintangan-rintangan untuk mengerti dan

mengaplikasikan PL dalam hidup kita, salah satunya PL sudah kuno dan beda

budaya dengan kita (ada jarak). Untuk itu perlu menolak-menerima perbedaan

jarak tersebut dengan cara; berita PL seperti ditulis ‘kemarin’ dengan kata lain

ada kesinambungan PL dan PB (tugas kita bagaimana menjembatani, tanpa

melanggar integritas teks tersebut). Ada beberapa prinsip:

1. Temukan arti yang dimaksud oleh penulis (pengarang).

Maksudnya menemukan arti tujuan yang dimaksud oleh

pengarang. Hal ini penting penting karena tantangan-tantangan yang

ada dari pikiran popular dan karangan-karangan para akademisi yang

berkata, tafsiran Alkitab merupakan “perbedaan”. Banyak pendapat

tentang teks Alkitab. Sebagian berkata sejarah, ada berpendapat

dongeng, tidak masuk akal, dan Alkitab bersifat parabolik. Contoh

3
tentang “hari” dipahami berbeda-beda. Kalau itu terjadi, maka

sudah/akan berganti arti teks dengan pendapat, maka akibatnya tidak

ada lagi arti teks – liberal. Setiap tulisan ada maksud, tujuan. Kita tahu

dibelakang penulisan setiap kitab ada Tuhan (lih. 1 Petr. 1:20-21). Perlu

disadari ada arti utama dari sebuah paragraf, ada tujuan utama dari

pengarang. Setiap kalimat dari Alkitab adalah berita tentang “Tuhan”

maka harus membaca sampai mengerti isinya, dengan cara bertanya

berulang-ulang apa maksud kata-kata dan kalimat tersebut, apa arti dan

tujuan teks, nats tersebut. Tentu kita tidak mungkin mengerti sebuah

paragraph Alkitab dengan otak kita, maka perlu berdoa memohon

pertolongan Roh Kudus, tetapi juga mengikut sertakan hati dan

perbuatan kita.

2. Membaca menurut konteks Historis.

Alkitab adalah satu-satunya buku yang berasal dari Tuhan

(diwahyukan), beda dengan buku-buku lain, maka perlu membaca

menurut konteks (jangan mengambil bagian Alkitab di luar konteks),

akan timbul kesalahpahaman mengerti dan memahaminya. Membaca

menurut konteks maksudnya membaca paragraph tersebut berdasarkan

pengenalan letak paragraph tersebut dalam seluruh Alkitab. Kegagalan

penafsir sering malas dalam membaca satu bagian Alkitab.

Tingkat konteks. Ada beberapa tingkat konteks : tingkat pertama, ayat

sebelum dan sesudah paragraph teks yang dibaca- seri lingkaran

konsentrik berasal dari bagian yang dibaca, kata-kata, kalimat

paragraph sebelum dan sesudah teks yang dibaca/dipertanyakan.

4
Tingkat kedua, bagian kitab dan seluruh Alkitab (kalau boleh teks dapat

digambarkan seperti batu yang dilemparkan ke kolam, ada gelombang

yang ditimbulkan batu itu). Untuk itu perlu belajar seluruh Alkitab,

pembimbing PL. Maksudnya setiap paragraph harus dibaca dalam

terang seluruh Alkitab, sebab PL berakhir dengan pengharapan akan

penggenapan. PL dan PB – merupakan arti kulasi, arti utama PL.

Contoh kita lihat Kej. 39. Bagaimana Allah bertindak dalam pencobaan.

Kej. 39, merupakan sebuah ilustrasi konkret tentang Tuhan Yesus yang

mengontrol perbuatan jahat orang, dan memakainya menjadi sebuah

penyelamatan yang besar. Paragraf dekat Kej. 37-50, adalah kitab

Kejadian secara keseluruhan. Kejadian dibagi menjadi tiga bagian (1)

sejarah masa lalu (fasal 1-11) (2) Naratif bapa-bapa leluhur (beriman)

(fasal 12-36) (3) ceritera Yusuf (fasal 37-50).. Kisah pemenjaraan Yusuf

– kunci dari ditinggikannya Yusuf ke posisi orang berkuasa yang

memperkenankan dia untuk menyelamatkan keluarganya. Kisah

penyelamatan Yusuf dan cerita tentang janji-janji Tuhan akan

berlangsung terus dalam PB hal ini menunjuk pada isi Kanon (Alkitab)

secara keseluruhan. Disamping siapa penulis, waktu, tempat, budaya,

geografis, politik, ekonomi, agama (kerohanian), yang perlu juga

diperhatikan, tentu setiap konteks pasti berbeda. Namun yang perlu

diperhatikan dalam konteks, apa hubungannya dengan peristiwa

tersebut, apa tujuan setiap bagian dan apa yang terjadi dengan bangsa

Israel (sepenerima), dan apa yang dialami sipenerima dan sipenulis.

Tingkat ketiga Konteks Sastra.

5
Hal ini menyangkut kata-kata, kalimat. Hal ini penting, karena

kata-kata adalah wahana dari pikiran dan karena arti dari sesuatu

bagian/paragraf harus ditentukan oleh penyelidikan kata-kata yang ada

di dalamnya dan hubungannya dengan kalimat, maka menentukan arti

tata bahasa dan teks haruslah menjadi titik awal dari suatu penafsiran

wajar. Di dalam exegese harus ditanyakan berulang-ulang, apa maksud

kata-kata dan kalimat tersebut. Untuk itu harus mengadakan word

study. Dalam hal ini harus berusaha dan mencoba menelusuri dan

mengerti jalan pikiran sipenulis, apa yang dikatakan, mengapa ia

mengatakan dan menulis hal tersebut.

3. Pertanyaan isi.

Isi berhubungan dengan arti kata-kata, kalimat dan tata bahasa.

Hal lain yang perlu diperhatikan, isi meliputi pokok-pokok konteks

historis dalam hal ini diperlukan kamus Alkitab.

4. Mendapatkan bagaimana bagian Alkitab mengajar tentang Tuhan

Yesus, ini penting untuk menguasai penjelasan menyeluruh dari Alkitab,

juga perlu mempelajari tema-tema dan analogi yang terdapat dalam

kitab Kejadian s/d Wahyu. Prinsip ini penting, ketika membaca PL.

Contoh. Mat. 4:1-11 (Pencobaan di padang Gurun). Kalau membaca

bagian ini dalam keseluruhan Alkitab. Waktu 40 hari, 40 malam

mengingatkan kita pada kisah perjalanan bangsa Israel selama 40 tahun

di Padang Gurun. Dicobai dalam tiga bidang; lapar dan haus –

mencobai Tuhan, menyembah ilah yang salah. Tuhan Yesus ketika

dicobai menjawab pencobaan dengan mengutif dari (Ul. 8:3; 6: 13,16) –

Khotbah Musa diakhir pengembaraan (lih. Mat. 4: 4,7,10). Membaca

6
Alkitab dengan cara penerangan seluruh pengajaran, akan menghindari

tafsiran yang salah dan memberikan kita penerangan yang lebih terang

tentang firman Tuhan.

5. Tugas kedua exegese ialah untuk menemukan arti masa kini dengan

menarik keluar dari teks/bahasan untuk masa kini. Untuk menemukan

arti masa kini, harus menemukan apa tujuan, maksud dan arti yang jelas

dari nats tersebut (apa maksud Tuhan tentang nats ini), kalau tidak

tafsiran bisa menjadi leberal atau sesuai keinginan sipenafsir.

7
BAB II
LATAR BELAKANG PERJANJIAN LAMA.

Setelah selesai membaca bagian ini , mahasiswa dapat menyatakan

kemampuanya sebagai berikut:

1. ______________________________________________________

2. ______________________________________________________

3. ______________________________________________________

4. ______________________________________________________

5. ______________________________________________________

1. Sejarah.

Hampir semua kitab PL erat kaitannya dengan perkembangan sejarah

timur tengah, mulai dari penciptaan ( Kej. 1: 1) sampai dengan nubuat terakhir

yang diucapkan nabi Maleakhi ( thn. 430 sM). Kalau kita belum mengetahui

garis besar sejarah PL maka akan sulit bagi kita untuk menafsirkan dan

mengerti firman Allah di dalam PL.

Ada 10 peristiwa yang merupakan kerangka atau garis besar sejarah P.L.

antara lain :

1. Abraham dipanggil +2000

2. Kematian Yusuf +1800

3. Keluar dari Mesir (Musa) +1445

4. Daud sebagai raja +1000

8
5. Kerajaan Kesatuan, pemerintahan pecah +931

6. Israel kerajaan Utara dibuang ke Asyur +722

7. Reformasi Yosia ( Ker. Selatan ) +621

8. Yerusalem dihansurkan (pembuang ke Babel) +587/586

9. Orang Yahudi kembali dari Babel + 38/537

10. Maleakhi – nabi terakhir P.L. +400

Sejarah bangsa Israel dapat kita ringkas :

a. Para bapa leluhur Kej. 11: 27 – 50 : 26. Bangsa Israel adalah

keturunan Abraham, Ishak dan Yakub, dengan mereka ini sejarah

bangsa itu dimulai.

b. Musa dan Pengeluaran bangsa itu dari Mesir ( Kel. 2: 1 – 15 : 21).

Musa (ibr. Moseh artinya seorang yang menarik keluar (Kel. 2: 10).

Ceritera tentang masa kanak-kanak Musa, dan bagaimana ia dibawah

pimpinan Tuhan dididik di istana Firaun.

c. Penundukan dan pendudukan tanah Kanaan (Yosua, Hakim-Hakim dan

1 Sam 1 – 7).

d. Pendirian Monarki, pemerintahan Saul ( 1 Sam. 8 1 – 31: 13).

e. Pemerintahan Daud (2 Sam. 5: 4 – 1 Raja 2: 11 dan 1 Taw. 11: 1 – 29:

30.)

f. Pemerintahan Salmo ( 1 Raja 2: 12 – 11: 43; 2 Taw. 1 – 9.

g. Ker. Utara (Israel) 931 – 722 SM. ( 1 Raja 12 – 2 Raja 17) dibagi 4

bagian :

Ker. 931 – 880 SM. Serangan-serangan dari Mesir.

880 – 841 SM, dinasti Omri. Dia menghentikan permusuhan dengan

Yehuda.

9
841 – 752 SM – dinasti Yehu (pemberontakan Yehu )

30 tahun terakhir 752 – 722 SM ( 2 Raja 15 : 13 – 31: 17).

Pemerintahan Salum hanya 1 bulan, ia dibunuh Menahem, ia

membayar upeti ke Asyur.

h. Ker. Selatan (Yehuda) 931 – 587 SM ( 1 Raja 12: 21 – 2 Raja 25 : 21; 2

Taw. 11: 1 –36 :21).

i. Pembuangan dan kembalinya dari Babel (2 Taw. 36: 20 – 26; Ezra. 1 – 6).

2. Geografis.

Bagian terbesar PL merupakan berita mengenai peristiwa-peristiwa yang

terjadi pada waktu-waktu tertentu dan juga tempat-tempat tertentu. Sebelum

kita memperhatikan secara khusus tempat tinggal bangsa Israel yakni Kanan

atau Palestina, ada tiga daerah utama sejarah PL. Hampir semua peristiwa

dalam PL terjadi di salah satu daerah berikut ini yakni :

Mesapotania (daerah antara dua sungai Tigris dan Efrat ; Asyur dan

Babilonia.

Kanaan (Palestina).

Mesir.

Mesopotania.

Sejarah umat manusia mulai dari Mesopotania, di sinilah tempat :

taman yang dibuat Tuhan untuk Adam dan Hawa “ Eden “. Bahtera Nuh

terkandas pada pegunungan Arara di Mesopotania. Menara Babel dan

rumah Abraham di Ur –Kasdin ( Kej. 11: 27-28).

Kemudian Abraham keluar dari Ur –Kasdin dan berpindah ke Kanan

melalui Haram. Keluarganya tinggal di Kanan selama + 200 thn.

Kemudian cucunya Yakub sekeluarga pindah ke Mesir, disana mereka

10
tinggal selama + 400 thn. Pada akhirnya keturunan Yakub dibawa

kembali ke Kanan dibawah pimpinan Musa. Sesudah + 800 thn di Kanan

bangsa Israel dibuang ke Babel selama 70 thn. Kemudian kembali lagi

ke Kanan, di mana mereka tinggal + 600 thn, sampai mereka diserakkan

tentara Romawi pada tahun 70 AD.

Kanaan (keadaan Topografis tanah kanaan )

1. Daerah tepi Laut tengah.

Daerah ini merupakan daratan yang subur disepanjang

tepi laut Tengah. Walaupun demikian, jumlah kota di daerah ini

hanya sedikit, mungkin disebabkan dataran ini menjadi jalan

lintas antara Mesir dengan Mesopotania (bhs. Latin Via maris =

jalan laut). Berarti setiap terjadi peperangan di negara tersebut,

semua pasukan pasti melalui dataran tepi laut itu, dan itu

menjadikan daearah itu kurang aman. Bagian selatan daerah ini

didiami suku Filistin.

2. Daerah Bukit ( Syefela ).

Di sini tanah mulai naik dari tepi laut yang rendah. Di

daerah itu ada banyak kota, tanah di sini agak subur.

3. Pegunungan.

Bagian tengah Palestina dari utara sampai selatan adalah

pegunungan. Di sebelah selatan Yerusalem antara kota Betlehem

dan Hebron terletak daerah pegunungan yang tingginya sampai

1.012 m, yang disebut ‘pegunungan Yudea’ ( Luk. 1: 39, 65 ). Di

daerah ini banyak turun hujan, perkebunan pohon Zaitun, pohon

11
Ara, buah anggur. Kota-kota ini memainkan peranan penting

dalam sejarah Israel (Betlehem, Yerusalem, Betel, Samaria d.l.l.).

4. Belahan Lembah sungai Yordan.

Belahan ini lebarnya 10 Km. Menjadi satu keistimewaan

kota Palestina, terletak dibawah permukaan laut tengah mulai

dari danau Galilea di utara sampai laut mati di selatan. Danau

Galilea ada 212 m dibawah permukaan laut tengah, namun

airnya bersih jerih banyak ikan pemandangannya indah sekali.

Belahan sungai Yordan, seluruhnya dibawah permukaan laut,

iklim daerah ini berunah-ubah. Iklimnya panas dan lembah

panjang menyebabkan jumlah kota kurang. Laut mati ada 392 m

di bawah permukaan laut, dalamnya sampai 400 m. Mengandung

bermacam-macam garam, konsentrasi garamnya diatas 6 kali

lebih tinggi dari garam di lautan lain. Dengan demikian namanya

laut ‘mati’ nama yang sangat tepat karena setiap ikan yang

masuk ke laut tersebut melalui sungai Yordan akan mati. Laut ini

tidak punya jalan keluar walaupun banyak banyak air dan terus

menerus melalui sungai Yordan, namun cepat menguap karena

panas terik matahari yang tinggi.

5. Pengunungan Trans – Yordan

Disebelah utara subur, bagian yang menuju ke selatan

menjadi padang gurun dan daerah peternakan. Sebab dari

lembah sungai Yordan mulai naik ke gunung-gunung menuju

tanah datar tinggi.

12
6. Tanah datar ( plateau ).

Disebelah utara subur, mulai dengan sungai Yabok

menuju selatan menjadi padang gurun. Daerah bangsa Moab dan

Amon, daerah ini peternakan.

3. Iklim

Hawa di Palestina berbeda-beda sesuai dengan daerah, namun secara

garis besar ada dua musim ; musim panas dan musim hujan.

4. Kehidupan sehari-hari pada zaman P.L.

Kota.

Biasanya memiliki tembok kota, pintu-pintu gerbang dan menara-

menara, jalan-jalan yang sempit, pasar ramai, biasanya kota terletak di

atas sebuah bukit seperti Yerusalem di atas Bukit Zion dan ladang-

ladang dan tumbuh rumput tempat ternak digembalakan di luar batas

tembok kota.

Kemah, rumah.

Sebelum masuk Kanaan orang Israel hidup dalam kemah.

Rumah orang biasa mempunyai satu kamar saja atap rumah tidak tinggi

melainkan datar, dan terdiri dari kayu, di atas semak, rumput, lantai dari

tanah sedikit jendela di tengah ruangan ada tempat api, perkakas

rumah, tikar-tikar dan bantal, peti untuk menyimpan kandil, gilingan padi,

perkakas dapur, botol-botol dan kulit kambing, sapu.

Binatang di rumah :

Anjing, Keledai, Bagal, Kuda, Unta, Domba, Kambing.

Bahan Makanan.

13
Roti selai dan gandum, minyak zaitun, susu, keju, buah-buahan

(zaitun, ara, anggur, delima, kismis), sayur-sayuran, padi, madu, telor,

daging, ayam, ikan (sulit diperoleh), hanya disekitar danau Galilea dan

ikan makanan biasa. Umumnya orang makan dua kali sehari.

Pakaian.

Baik laki-laki maupun perempuan memakai “pakaian dalam”

(tunika) yang diikat dengan ikat pinggang, lalu pakaian luar (jubah,

mantel) sebagai pelindung terhadap hujan, angin, dingin, panas dan

juga sebagai selimut pada waktu malam umumnya mereka memakai

sandal. Khususnya untuk perempuan disamping jubahnya lebih panjang,

juga memakai tudung yang menutupi seluruh kepala (kalau keluar

rumah), mereka memakai perhiasan anting-anting dan gelang.

Pendidikan.

Anak-anak biasanya dididik orang tua : agama dan kitab suci

ibrani, membaca dan menuils, ketrampilan dan pekerjaan tangan. Untuk

calon-calon pemimpin ada pendidikan khusus melalui seorang Guru

atau Nabi.

Ibadah.

Ibadah keluarga dirumah masing-masing, juga ada pertemuan-

pertemuan ibadah yang bersifat umum. Sesudah kembali dari

pembuangan, baru sinagoge di bangun, tempat-tempat pertemuan

dibangun disetiap kota. Bait Allah di Yerusalem, dipakai orang yang

tinggal dekat itu dan biasa memakaianya hanya pada hari raya dan bagi

penduduk jauh yang datang setiap tahun.

14
Pekerjaan :

Petani (padi, anggur, pohon zaitun, ara ) berternak, berburu,

tukang periuk, tukang kayu, tukang batu, besi, kemah, pedagang dan

dokter. Pekerjaan wanita : menggiling padi-padian, memintal, menenun,

membuat pakaian, mencuci pakaian, mengurus ternak, mendidik anak-

anak dirumah.

Perjalanan :

Biasanya dalam rombongan, demi keamanan, caranya

menunggang binatang, jalan kaki-bermalam dirumah orang-orang,

jarang ada “losmen” (hanya di kota saja).

15
BAB III
TAHAP-TAHAP EKSEGESE

Setelah selesai membaca bagian ini , mahasiswa dapat menyatakan

kemampuanya sebagai berikut:

1. ______________________________________________________

2. ______________________________________________________

3. ______________________________________________________

4. ______________________________________________________

5. ______________________________________________________

1. Teks dan Terjemahan.

a. Baca perikop yang diperluas berulang kali dalam bahasa Indonesia,

maksudnya untuk :

- Mengenal /menghapal garis besar perikop

- Menentukan batasan-batasan perikop yang tepat (sebab kadang

belum tentu sesuai dengan pembagian ayat, pasal dalam Alkitab

moderen) sehingga perikop yang akan dibahas sungguh merupakan

satu kesatuan, untuk menentukannya perhatikan kalimat

pembukaan dan penutup d.l.l.

b. Pastikan terjemahannya.

1. Bandingkan terjemahan baru dengan terjemahan lama dan

terjemahan bahasa lain.

2. Catat kata-kata, bagian-bagian kalimat di mana perbedaan makna

di antara terjemahan-terjemahan di atas.

3. Baca dan selidiki perikop ini dalam bahasa ibrani (interlinear):

16
- Selidiki secara khusus kata-kata yang menjadi masalah

- Apa ada yang langsung jelas dari teks ibrani tentang prikop itu

- Mana yang membutuhkan penelitian lebih dalam (untuk itu

perlu kamus ibrani).

4. Gunakan Bibel Work

2. Analisa Bentuk dan Sintaksis

a. Apa perikop ini dalam bentuk prosa atau puisi ?

b. Apa Jenis bentuk literaris secara lebih terperinci ? :

1.Riwayat

2.Ucapan : Wahyu dari Tuhan, nubuatan, khotbah, doa, hikmat.

3.Dokumen :

- Surat, surat keputusan ( kitab Ezra, Nehemia, Daniel).

- Kontrak, perjanjian.

- Hukum, peraturan.

- Daftar (sensus, perjalanan, petugas, d.l.l.)

c. Menganalisa sintaksis perikop (susunan kalimat, mengerti susunan,

logika dan maksud penulis). Caranya melalui diagram :

- Apakah struktur perikop (kalimat utama atau anak kalimat).

- Bagaimana garis besar jalan pikiran/ argumen

- Manakah kalimat utama yang mendapat tekanan utama.

- Apa ada kata-kata, gagasan-gagasan yang diulang

- Di mana ada gagasan/ argumen yang baru

d. Menemukan tema dan subtema :

1. Adakah kalimat utama akan menjadi tema.

17
2. Kalimat-kalimat yang langsung bergantung kepada kalimat

utama , dan juga menjadi kepala dari kalimat yang lain menunjukkan

subtema-subtema.

3. Konteks Historis dan Literaris Teologia.

a. Latar belakang.

Menyangkut ayat-ayat, pasal-pasal kitab-kitab (secara kronologis)

sebelum” perikop tersebut. Perhatikan daftar susunan kitab-kitab PL

secara kronologis :

1. Apakah dalam ayat-ayat, fasal-fasal sebelumnya terdapat

informasi penting mengenai latar belakang historis (tempat,

negara, pemerintahan, orang, suku/bangsa, dll) dari perikop

tersebut ? Contoh, Kej. 12: 1-3. Menurut Kej. 11: 31-32,

Abraham berada di Haram pada saat dipanggil Allah.

2. Apakah perikop ini mempunyai latar belakang literaris

teologis ( maksudnya apa sej. Penyataan + keselamatan Tuhan

sebelumnya ) ? Contoh berikutnya, Kej. 12:1-3. Menurut fasal-

fasal sebelumnya Abraham bukan “siapa”, maksudnya nenek

moyangnya Sem, Nuh, dll sudah mempunyai sejarah pergaulan

dengan Tuhan ) .

3. Apakah fungsi perikop tersebut dalam keseluruhan kitab ini ?

- Menjadi puncak perkembangan yang lama ?

- Menjadi titik balik sejarah atau logika?

- Menjadi permulaan atau perkembangan (sejarah atau

logika) yang baru ?

18
- Sebagai peristiwa kecil di samping perkembangan

utama ?

b. Situasi historis dalam perikop ini (historial setting)

Ada beberapa pernyataan di bawah ini, tetapi tidak semua

pernyataan ini relevan untuk setiap perikop. Untuk itu selalu ditanya,

apakah penting untuk pengertian perikop ?

1. Siapa penulis

- Jelas atau tidak diberitahukan dalam Alkitab

- Penulis diragukan oleh para teolog-teolog

- Apakah masalah penulis penting untuk pengertian perikop

tersebut

- Apalagi yang ditulis oleh penulis tersebut ?

- Hubungan antara riwayat penulis dengan perikop ini ?

2. Waktu

- Kapan peristiwa itu terjadi (tahun). Perlu kita ketahui Allah

adalah Allah sejarah dan agama kristen ada dalam sejarah.

Ada tahun-tahun dan orang-orang yang sungguh-sungguh

hidup.

- Kapan firman itu disampaikan, tahu situasi politik

- Umur orang yang muncul (anak-anak, pemuda, dewasa, lanjut

usia )

- Hubungan dengan peristiwa, orang lain yang terkenal (apa

sebelum Abraham, pada masa daud, d.l.l.)

3. Politik (pemerintahan pada masa itu )

- Apa pada masa Hakim-Hakim, kerajaan, pembuangan, d.l.l. ?

19
- Masa raja pemimpin bangsa?

- Keadaan perang atau damai ? (keadaan ini perlu diselidiki karena

zamam mempengaruhi dalam tafsiran).

- Siapa musuh pada saat itu ?

4. Tempat/ Geografi.

Di mana peristiwa dan firman Tuhan itu disampaikan :

- Negara, daerah, bagaimana tempat dan keadaannya, gunung,

lembah, sungai, dekat laut/pelabuhan atau padang gurun d.l.l.

- Iklim : hujan, dingin, panas d.l.l.

- Binatang-binatang di daerah itu, dan tumbuh-tubuhan (ciri khas

daerah itu).

5. Ekonomi

Penghasilan daerah itu, profesi-profesi, apa rakyat makmur atau

miskin, perhubungan ; jalan, kapal d.l.l.

6. Pola pemukinan, desa, kota, nomad. Apa rumah atau kemah.

7. Kebudayaan Pakaian, seni pahat, lukis, bangunan d.l.l. sastra, dan ciri

khusus suku tersebut.

8. Agama

Umat Tuhan Bangsa Lain

- Setia kepada Tuhan - Nama dewa

- Sedang “revival” ? - Kuil ?

- Ibadah yang pura-puta ? - Bentuk ibadah ?

- Penyembaha berhala ? - Sihir

* Nama - Imamat

* Dari mana ?

20
* Cara ibadah ?

* Maksud apa ?

- Dosa-dosa lain ?

- Terhadap Tuhan

- Terhadap sesama

Tambahan : Ur. Pusat agama untuk semua agama, dan

merupakan tempat kramat. Di situ ada Zigurat, kuil yang berbentuk

bangunan tinggi, tempat ziarah untuk semua orang Mesapotamia, dan

orang-orang saleh mau di kubur di sana. Dalam Alkitab Kasdim menjadi

istilah penyihir ( jago dalam hal sihir )

Catatan : Lihat latar belakang PL (Point Geografis Point 2) dan Kamus

Ensiklopedia Alkitab.

c. Latar depan ( perkembangan selanjutnya ), Literaris + Historis.

1. Bagaimana perkembangan historis orang/bangsa selanjutnya : -

dalam Alkitab – dalam PL dan PB – sekarang ?

2. Bagaimana perkembangan rohani orang/bangsa selanjutnya.

4. Word Study.

a. Memuat daftar kata.

1. Kata-kata yang mungkin kurang dimengerti oleh jemaat atau

salah dimengerti. Artinya, anggota jemaat tidak sanggup

memberikan definisi yang tepat (untuk itu cukup dijelaskan

dalam satu kalimat saja).

2. Kata-kata yang penting sehubungan dengan tema khotbah (

kata kerja, kata benda, kata sifat ). Kata mana yang

memegang peranan kunci dalam perikop tersebut, yang

21
sering muncul (dalam konteks sebelumnya), yang memainkan

peranan penting dalam sejarah keselamatan sebelumnya

atau sesudahnya.

b. Membuat word study dari paling sedikit satu istilah yang penting

(yang agak meluas dan yang mendalam). Hampir setiap perikop ada

1 (satu) istilah teologis yang patut diselidiki karena penting untuk

seluruh teologia Alkitab.

1. Mengenal arti kata asli secara linguistik.

Kata benda : - akar kata, mungkin dan bisa beberapa

arti. Catat arti kata-kata itu khususnya arti di mana ayat

saja di catat.

Kat sifat : s.d.a

Kata kerja : -akar kata, perhatikan bentuk dalam ayat

yang di bahas (qal, piel, hifil, dll)

Ayat dicatat dalam kamus ?

2. Membuat difinisi dan istilah tersebut sesuai dengan

fungsinya dalam perikop yang dibahas. ( untuk pemakaian

kamus ibrani, lihat stensilan khusus di belakang )

3. Pemakaian istilah tersebut dalam kitab yang dibahas. Untuk

itu buka konkordasi. ( lihat pemakaian konkordasi )

4. Pemakaian istilah dalam PL

- Perhatikan apakah ada dalam kitab periode di mana istilah

ini muncul paling sering ?

- Mengapa demikian ?

- Apakah pengetiannya ?

22
5. Perhatikan istilah dalam PB.

6. Adanya checking dengan kamus-kamus teologia.

(lihat stensilan khusus mengenai pemakaian kamus-kamus

tersebut)

Perhatikan : Jangan “telan” atau menyalin semua yang ditulis

dalam kamus teologia, melainkan kita harus membandingkan

secara kritis dengan hasil usaha anda sendiri (no.1-6 di atas)

7. Aplikasi hasil word study kepada kalimat yang di bahas.

- Apakah no.2 perlu dibahas ?

- Apakah ada pengertian lebih luas istilah tersebut ?

- Implikasi-implikasi yang lain

8. Siapkan sinonim-sinonim, penjelasan, rumus untuk istilah-

istilah teologis bagi, yang perlu mengerti implikasi istilah-

istilah Alkitabiah.

Perhatikan : walaupun pengertian istilah secara umum perlu

juga, namun pengertian istilah tersebut dalam perikop ini,

itulah yang paling penting.

5. Konteks Alkitab dan Teologia

a. Apakah perikop ini dikutip dilain tempat dalam Alkitab ?

- Dikutip oleh siapa ?

- Cara pengutipannya ? (ayat ini perlu dibuka, mengapa?

Untuk menolong kita menafsirkan secara tepat, karena itu

sesuai dengan aslinya)

- Akibat untuk pengertian perikop kita ?

b. Apakah tempat perikop ini (fungsi) dalam keseluruhan Alkitab ?

23
Cara pengutipan, dan apa ada faedahnya bagi perikop kita ?

c. Tempat perikop ini sehubungan dengan teologia Kristiani.

6. Aplikasi

a. Daftarkan semua tema dalam perikop yang berhubungan dengan

/ penting untuk kehidupan orang pada saat itu

b. Tema-tema manakah yang juga relevan untuk masa kini (pilihlah

yang paling penting)

c. Selidikilah jenis aplikasi : -informasi tentang Tuhan, Allah, Anak,

Roh Kudus. – Iman ? – Pengarahan – Perbuatan.

d. Tentukan siapa yang dimaksud dalam perikop ini:

1. Pribadi : -orang percaya - Hamba Tuhan/awam? –

Orangtua/anak-anak? – Kuat/lemah? – Sombong/rendah hati

2. Masyarakat : - Gereja? – Negara? – Imamat? – Golongan

masyarakat tertentu? – Profesi tertentu ?

e. Arah aplikasi.

1.) Antar manusia 2.) Antar manusia dengan Allah

- Sosial - Kemerosotan pribadi

- Ekonomi - Kebaktian

- Keluarga

f. Titik waktu aplikasi :

- masa lampau ; - masa sekarang ; - masa yang akan datang.

g. Aplikasi-aplikasi yang tidak dapat

24
Menurut buku : Douglas tuart, Old Testament Exegesis, Wesrminster Press,
1980.

Pemakaian Kamus Ibrani untuk Mengenal arti kata :


Kemungkinan A
Alkitab Ibrani ( Kata Ibrani )

Analytical Hebrew Lexicon

Gesenius Index no. hal

Kemungkinan B

Alkitab Ibrani ( Kata Ibrani )

KJV NASB

Strong N A S B Conc

Gesenius Index Gesenius Index


Kamus No. hal

25
Kemungkinan C

Alkitab Ibrani ( Kata Ibrani )

KJV

Young

Gesenius Index No.


hal

Catatan :
1. Dengan menggunakan metode manapun juga, senantiasa catatlah nomor
strong ( diambil dari strong atau gesenius atau index ). Nomor ini akan sangat
berguna untuk word study nanti.
2. Yang menggunakan “oung: harus mencatatakarkan kata Ibrani ( dalam
bahasa Ibrani ) dan nomor di belakang kata kerja. Nomor-nomor tersebut
menunjukkan bentuk ( Konyugasi ) kata kerja sebagai berikut:
a. Qal : untuk kata kerja biasa aktif.
b. Nif : Singkatan dari Nif’al, untuk kata kerja biasa pasif.
c. Pi : Singkatan dari Pi’el, kata kerja intensif aktif.
d. Pu : Singkatan Pu’wl , kata kerja intensif pasif.
e. Hif : Singkatan dari Hif’il, kata kerja kausatif aktif.
f. Hof’ : Singkatan dari Hof’al, kata kerja kausatif pasif.
g. Hit. : Singkatan dari Hitpa’el, kata kerja refleksi.
h. Imp : Singkatan dari Imperatif, kata kerja perintah biasa.
i. Koh : Singkatan dari Kohortatif, kata kerja perintah yang
ditunjukkan kepada diri sendiri.
j. Yus. : Singkatan dari Yusif, kata kerja perintah halus.
k. Inf. : Singkatan dari infinitif, kata kerja tanpa batas.
l. Part. : Singkatan dari Partisip, kat akerja yang menyatakan
tindakan yang seang dan masih terus berlangsung

26
Aspek Tindakan dalam bahasa Ibrani :
Perf. : Singkatan dari Perfek, aspek tindakan yang sudah selesai
dengan sempurna (dalam bagian kamus disebut prêt. , singkatan
dari preterite).
Imperf : Singkatan dari Imperfek, aspek tindakan yang belum
selesai dengan sempurna ( dalam bagian kamus disebut fut.,
singkatan dari fiuture).
Abs. : Singkatan Absolute, kata benda biasa.
Cstr. : Singkatan kata benda Construct state ( Cs ), kata benda
perpendekan/singkatan.
Penggunaan Kamus Theologis untuk Word Study PL
1. “Theological Wordbook of the OT” (TWOT)
Mempunyai Index “No. Strong → No. TWOT” di bagian belakang
yang sangat menolong untuk dengan cepat menemukan kata yang
dicari.
2. “Theological Dictionary of the OT” (TDOT)
Baru ada 4 jilid. Di bagian depan setiap jilid terdapat index kata-kata
Ibarani yang dibahas di dalamnya.
3. Di bagian belakang “Synonyms of the OT” terdapat Index kata
dlam bahasa Inggris dan bahasa Ibrani, ada juga Index ayat-ayat
yang dibahas.
4. “Nelson’s Expository Dictionary of OT”
Hanya mempunyai index bahasa Inggris di bagian belakang.
5. Kittel : “ T D N T “ juga berguna untuk Word Study PL
Perhatikan 2 Index bahasa Inggris di bagian belakang.
a) Index kata-kata Ibrani yang dibahas : hal 85-87
b). Index ayat-ayat yang dibahas : hal 89-326.
6. C. Brown : “Dictionary of N T Theology” (DNTT).
Dalam jilid III terdapat Index kata-kata Ibrani yang dibahas (hal 1219-
1232). Index ini jauh lebih luas daripada Index Kittel, tetapi memakai
transliterasi untuk kata-kata Ibrani. Bagian “OT” dalam pembahasan setiap kata
Yunani biasanya cukup luas dan sudah boleh dianggap “Theol. Word Book of
the OT”.

27
BAB IV
MENAFSIRKAN KITAB TAURAT

Kitab Taurat dari ( Kejadian – Ulangan) atau Pentateukh. Secara umum

kitab ini tujuannya, agar bangsa israel setia kepada Tuhan dan perjanjianNya

(bukti kesetiaan bangsa israel kepada Allah). Hal ini ditegaskan oleh Yosua

sesudah Musa meninggal ( Yos. 1:8). Di dalam PB kadang taurat disebut

seluruh PL karena fungsinya untuk menguraikan dan mengharapkan kesetiaan

kepada Allah.

Persoalan yang sulit bagi kita, apakah hukun taurat itu penting bagi kita

(melakukannya) ? karena bait suci, mezbah tempat persembahan korban

binatang tidak ada lagi sekarang. Kalau kita membunuh binatang membakar

binatang hal itu kejam dan bisa dituntut pencinta binatang, dan kenapa Tuhan

berkata, sebelum langit dan bumi lenyap satu iotapun firman Tuhan tidak boleh

lenyap (Mat 5 :18)/ Hal ini memerlukan jawaban , dan inilah tugas exegese.

Untuk mengerti hubungan orang kristen dengan hukum taurat, ada

enam garis pedoman :

1. Taurat PL adalah satu perjanjian (Covenant).

Perjanjian kontrak yang mengikat dua pihak, dan kedua-duanya ada

kewajiban-kewajiban. Dalam PL ada banyak jenis-jenis perjanjian

seperti; perjajian raja dengan hamba, yang memberi dengan murah

hati, tetapi hamba harus setia, kalau tidak ada konsekwensinya

(hukuman). Arti rohaninya Allah mengadakan perjanjian dengan

bangsa israel, mereka harus setia kalau tidak “dihukum”.

2. Perjanjian bukanlah wasiat (wasiat adalah istilah lain dari perjanjian).

Wasiat lama mengwakili PL yang tidak perlu dilaksanakan lagi

(otomatis dilaksanakan) sebab mengikat kecuali hukum-hukum yang

28
dibaharui dalam PB (dikuatkan kembali). Yang diharapkan Tuhan

Yesus dalam PL adalah bukti kesetiaan, ketaatan yang beda dengan

apa yang diharapkan PL. Dengan kata lain, bagi kita kesetiaan masih

diharapkan, tetap berlaku tetapi tekanannya dan cara melakukannya

bukanlah karena takut tetapi karena mengasihi Allah.

3. Ada beberapa ketentuan dalam PL yang dibaharui dalam PB,

umpamanya hukum perdata bangsa israel dan hukum keagamaan.

Hukum perdata, penetapan hukum untuk berbagai kejahatan besar

dan kecil. Hukum agama, bagaimana menjalankan praktek agama,

penyembahan, jenis-jenis binatang dan tanggung jawab imam ( red.

Sesudah Tuhan Yesus tidak berlaku lagi, karena sudah digenapi).

4. Sebagian PL dibaharui dalam PB (beberapa segi hukum seperti etika

PL benar-benar diulang dalam PB dan berlaku bagi orang kristen,

contohnya hukum Kasih Mat. 22: 38-40, Tuhan Yesus mengutip dari

PL.

5. Semua hukum PL adalah firman Allah walaupun hukum itu tidak

merupakan perintah bagi kita. Banyak perintah Tuhan dalam PL

yang perlu kita ketahui yang secara langsung ditujukan kepada kita

secara pribadi, contoh Mat. 11: 4, perintah Tuhan Yesus kepada

Yohanes.

6. Hanyalah bagian yang dengan tegas dibaharui dari Taurat PL dapat

dianggap sebagai bagian dari hukum Kristus di PB (bd Gal. 6: 2)

yang menunjuk pada sepuluh hukum dan dikutif dengan berbagai

cara dalam PB sebagai hukum yang berlaku bagi orang Kristen.

29
Fungsi Taurat dalam sejarah penyelamatan adalah sebagai penuntun bagi kita

sampai Tuhan Yesus datang (bd Gal. 3:24), bukan keselamatan, dan bukan

pula daftar-daftar yang menyenangkan hati Allah.

Ada beberapa pedoman dalam membaca dan menggali ,menafsirkan

hukum Taurat :

a. Lihat Taurat PL sebagai firman Allah yang diilhamkan

sepenuhnya bagi kita dan jangan memandang taurat PL sebagai

perintah Allah yang langsung kepada kita.

b. Lihat taurat PL sebagai dasar PL dan dasar untuk sejarah bangsa

israel, dan jangan memandang PL sebagai hal-hal yang mengikat

orang Kristen dalam PB, kecuali diulang secara khusus.

c. Lihat keadilan, kasih serta norma-norma yang tinggi dari Allah

yang dinyatakan dalam taurat PL, dan jangan lupa melihat rahmat

Allah sepadan dengan kekerasan kaidah-kaidah itu.

d. Jangan memandang taurat PL sebagai sesuatu yang lengkap

secara tehnis sebab taurat itu tidak meliputi segala hal dan

pandanglah taurat sebagai model, pola yang memberi contoh-

contoh untuk seluruh perilaku yang diharapkan.

e. Ingat inti taurat PL sebagai sesuatu karunia yang dermawan Allah

kepada orang israel yang membawa banyak berkat bila ditaati.

Janganlah pandang taurat PL sebagai sekelompok peraturan-

peraturan yang sewenang-wenang serta menyebalkan sebab

membatasi kebebasan orang.

30
SUMBER-SUMBER / KEPUSTAKAAN

1. Ensiklopedia Alkitab Masa kini Jakarta, Bina Kasih 1993-1995 (dua jilid).

2. Konkordasi Alkitab, Jakarta/Yogyakarta ; BPK/ Kanisius, 1978.

3. Seri Tafsir PL. (BPK)

4. Sitompul A A &U. Bayer, Metode Penafsiran Alkitab, Jakarta; BPK,1997

(Cetakan kedua).

5. Tafsiran Alkitab Masa Kini, Jakarta,Bina kasih, 1981-1995 (tiga jilid).

6. Buku-Buku, Pengantar PL

7. M.P. Aritonang, Pengetahuan dan Pembimbing PL.

Pendukung:

1. Seri Tafsir Hermenia.

2. Seri Tafsir IVP (Tyndale).

3. Seri Tafsir Old Testament Library.

4. Seri Tafsir Word.

31
DIKTAT TAFSIR PL I

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI BAPTIS MEDAN


TAHUN 2015

Nama : Jepri Hunter Hutabarat, S.Th


Semester : VIII
Jumlah : 2SKS
Prodi : Teologi & PAK
Mata Kuliah : Tafsir Perjanjian Lama I

JL.TALI AIR NO.7 MEDAN TUNTUNGAN (SIMPANG SIMALINGKAR)


MEDAN 20141
Telp/Fax:(061) 8369032
Wibsite:www.sttbaptismedan.ac.id E-mail:sttbim@yahoo.

BAHAN AJAR TAFSIR PL I

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI BAPTIS MEDAN

32
TAHUN 2015

Nama : Jepri Hunter Hutabarat, S.Th


Semester : VIII
Jumlah : 2SKS
Prodi : Teologi & PAK
Mata Kuliah : Tafsir Perjanjian Lama I

JL.TALI AIR NO.7 MEDAN TUNTUNGAN (SIMPANG SIMALINGKAR)


MEDAN 20141
Telp/Fax:(061) 8369032
Wibsite:www.sttbaptismedan.ac.id E-mail:sttbim@yahoo.

33

Anda mungkin juga menyukai