Keberhasilan sesorang bisa diukur dengan usaha yang dilakukanya selama
hidup. Dalam hidup butuh sebuah rancangan dan perencanaan. Dalam memulai usaha baru diperlukan adanya pengetahuan dan rencana yang matang. Perencanaan bisnis merupakan langkah awal dalam menjalankan bisnis, biasanya terdiri dari apa yang kita lakukan, kapan, dan bagaimana cara lebih jelas mengenai tipe bisnis yang akan dirintis, siapa saja yang akan menjadi pelanggan danproduk atau jasa apa yang akan ditawarkan.
Dalam membangun usaha baru diperlukan adanya sistem-sistem yang mampu
memenejemen dari segi keungan, pemasaran dan peluang . Peluang sebeneranya ada disekliling kita hanya ada sekeliling kita, hanya saja ada beberapa individu yang mampu melihat situasi sebagai peluang. Tetapi ada juga yang tidak. Hal ini disebabkan faktor informasi yang yang memungkinkan seseorang mengetahu bahwa peluang ada saat orang lain tidak menghiraukan situasi tersebut. Faktor interkasi dan hubungan social menjadi pola agar diketahuinya suatu peluang.
Perencanaan pemasaran meliputi lima langkah yaitu : target, pasar,
karakteristik pasar, penentuan harga, distribusi, dan promosi. Selanjutnya rencankeuangan terdiri dari dua yaitu kelayakan bisnis dan pendanaan bisnis. Seringkali juga orang memulai bisnis tanpa rencana samasekali, sehingga ide-ide menjadi kabur dan mereka tidak tahu apa yang selanjutnyaharus mereka lakukan. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis bermaksud mengangkat judul makalah “ Memulai Peluang Usaha”. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusanya adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana langkah-langkah memulai usaha? 2. Bagaimana konsep memulai suatu usaha? 3. Bagaimana Cara memulai suatu usaha? 1.3 Tujuan Adapun tujuanya adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui Bagaimana langkah-langkah memulai usaha 2. Untuk mengetahui Bagaimana konsep memulai suatu usaha 3. Untuk mengetahui Bagaimana Cara memulai suatu usaha BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Langkah langkah memulai bisnis baru
2.1.1 Mengenali peluang usaha 2.1.1.1 Pengalaman hidup. Pengalaman hidup memberikan akses yang lebih mengenai informasi dan pengetahun mengenai penemuan peluang. Dua aspek dari pengalaman hidup yang meningkatkan kemungkinan seseorang menemukan peluang yaitu fungsi kerja dan variasi kerja. 2.1.1.2 Hubungan sosial. langkah penting dimana seseorang mendapatkan informasi dari interaksi dengan orang lain. Beberapa ahli menyarankan ketika seorang takut berwirausaha secara sendirian, maka mengawali usaha secara kelompok adalah alternative. Oleh karenanya, kualitas dan kuantitas dalam interaksi sosial akan lebih memungkinkan individu akan membuat kelompok dalam berwirausaha. Informasi yang penting ketika akan memulai usaha adalah informasi mengenai lokasi, potensi pasar, sumber modal, pekerja, dan cara pengorganisasiannya. Kombinasi antara jaringan yang luas dan kenekaragaman latar belakang akan mempermudah mendapatkan informasi tersebut. 2.1.2 Optimalisasi Potensi diri Setelah mengenai peluang usaha maka harus dikombinasikan dengan potensi diri. Keunggulan kompetitif apa yang dimiliki. Yang sering terjadi di masyarakat kita adalah memilih usaha yang sedang trend saat itu. Hal ini sah-sah saja tetapi ketika dalam proses perkembangan tidak membuat inovasi, maka akan sulit bersaing. Jika yang usaha itu adalah dibidang perdagangan,maka kita harus memiliki skill di bidang itu. Jika kita tidak mempunyai keunggulan kompetitif misalnya layanan purna jual, harga yang bersaing, ataukah layanan secara umum baik, maka sulit akan berkembang. Orang akan tertarik membeli produk yang kita buat karena adanya pelayanan yang baik kepada konsumen. Sebagian besar karena informasi yang telah didapatkan sebelumnya apakah dari mulut ke mulut ataukah dari koran. Selain potensi diri dalam arti pengetahuan yang kita miliki, maka masih perlu mengoptimalkan aspek motivasi dan kepribadian. Ada beberapa kaharakteristik yang mendorong kesuksesan usaha. Oleh karena itu kita harus mengetahui terlebih dahulu potensi yang ada pada diri kita untuk memulai suatu usaha agar sesuai dengan yang kita inginkan. 2.1.3 Fokus dalam bidang usaha Dalam memulai sebuah usaha atau inovasi dilakukan untuk terfokus dimulai dari yang kecil berdasarkan sumberdaya yang kita miliki. Misalnya memulai usaha rantangan untuk anak kost karena tinggal di sekitar kampus, kemudian karena basic knowledge di bidang pengolahan makanan, kemudian berkembang menjadi catering,dll . dalam hal ini kita harus fokus pada usaha kita dan tidak menyepelekannya jika catering ini memang menjadi usaha yang kita minati. 2.1.4 Berani memulai. Dunia kewirausahaan adalah dunia ketidakpastian sementara informasi yang dimiliki oleh yang akan memulai usaha sedikit. Oleh karenanya, ‘sedikit agak gila’ (overconfidence) dan berani mengambil resiko adalah sangat perlu dilakukan. Lakukan dulu, Jalani dulu, Jika ada kesulitan, baru dicari jalan keluarnya. 2.2 konsep memulai suatu usaha Jalan panjang dalam memulai suatu bisnis baru, konsep baru, langkah- langkah baru dan metode baru, kesemuanya dirangkai dalam satu sistem dan manajemen yang baku, berstandar dan elastis. Sargent (1992), menjelaskan bahwa, Lakukan apapun agar orang dapat mulai membicarakan anda dan bisnis anda. Ada beberapa paradigma sukses dalam berbisnis yang berkembang di tengah masyarakat, di Antaranya keharusan memahami tentang : 2.2.1 . Faktor Internal Yang termasuk faktor internal meliputi hal-hal tentang evaluasi diri dan merubah pola pikir atau pola tindakan. 2.2.2 Faktor Eksternal Yang termasuk faktor eksternal meliputi hal-hal yang berkaitan dengan knowledge (pengetahuan) dan skill (keterampilan). Kedua faktor internal dan eksternal tersebut memiliki karakteristik yang unik dan menarik perlu mendapatkan perhatian. Vianus (2008), mengemukakan bahwa, Kesuksesan tidak dimiliki seperti mendapatkan undian, kesuksesan direncanakan, dan ketika anda memiliki pengendalian diri, anda sedang merencanakan diri untuk sukses. 2.3 Cara memulai suatu usaha Memulai usaha diperlukan kepercayan, sikap positif dan mental untuk bisa mengembangkan usaha yang digelutinya. Mengembangkan usaha dibutuhkaan jiwa yang tidak kenal dengan kata putus. Waringin (2008), Seorang bisnisman setidaknya memiliki kemauan keras dalam mewujudkan impiannya, memiliki kemauan keras dalam menciptakan kreasi-kreasi bisnis, kemauan pantang Ketiga, pebisnis harus menetapkan bisnis apa dan jumlah produk yang akan dijalankan yaitu: (1). Mono Brand Product (satu jenis produk usaha), (2). Dual Brand Product (dua jenis produk usaha), dan (3). Multy Brand Product (banyak jenis produk). Keempat, pebisnis harus memastikan komunikasi jaringan yaitu: (1). Komunikasi dengan supplier (pemasok), (2). Komunikasi dengan calon pembeli, (3). Komunikasi dengan pembeli, (4). Komunikasi dengan pelanggan, dan (5). Komunikasi dengan kompetitor. Menurut Suryana (2006 : 100) ada 3 (tiga) cara yang dapat dilakukan untuk memulai usaha baru, yaitu : 1. Merintis usaha baru, yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru dengan menggunakan modal, ide, organisasi dan manajemen yang dapat dirancang sendiri. 2. Membeli perusahaan orang lain (buying), yaitu dengan membeli perusahaan yang telah didirikan atau dirintis dan diorganisir oleh orang lain dengan nama dan organisasi yang sudah ada. 3. Kerja sama manajemen (franchising), yaitu kerja sama antara wirausaha dengan preusan besar dalam mengadakan persetujuan jual – beli hak monopoli untuk menyelenggarakan usaha (waralaba). BAB III KESIMPULAN 3. 1 Kesimpulan Dua aspek dari pengalaman hidup yang meningkatkan kemungkinan seseorang menemukan peluang yaitu fungsi kerja dan variasi kerja. Faktor Internal Yang termasuk faktor internal meliputi hal-hal tentang evaluasi diri dan merubah pola pikir atau pola tindakan. Faktor Eksternal Yang termasuk faktor eksternal meliputi hal-hal yang berkaitan dengan knowledge (pengetahuan) dan skill (keterampilan). : (1). Mono Brand Product (satu jenis produk usaha), (2). Dual Brand Product (dua jenis produk usaha), dan (3). Multy Brand Product (banyak jenis produk)