Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang

Keberhasilan sesorang bisa diukur dengan usaha yang dilakukanya selama


hidup. Dalam hidup butuh sebuah rancangan dan perencanaan. Dalam memulai usaha
baru diperlukan adanya pengetahuan dan rencana yang matang. Perencanaan bisnis
merupakan langkah awal dalam menjalankan bisnis, biasanya terdiri dari apa
yang kita lakukan, kapan, dan bagaimana cara lebih jelas mengenai tipe bisnis yang
akan dirintis, siapa saja yang akan menjadi pelanggan danproduk atau jasa apa yang
akan ditawarkan.

Dalam membangun usaha baru diperlukan adanya sistem-sistem yang mampu


memenejemen dari segi keungan, pemasaran dan peluang . Peluang sebeneranya ada
disekliling kita hanya ada sekeliling kita, hanya saja ada beberapa individu yang
mampu melihat situasi sebagai peluang. Tetapi ada juga yang tidak. Hal ini
disebabkan faktor informasi yang yang memungkinkan seseorang mengetahu bahwa
peluang ada saat orang lain tidak menghiraukan situasi tersebut. Faktor interkasi dan
hubungan social menjadi pola agar diketahuinya suatu peluang.

Perencanaan pemasaran meliputi lima langkah yaitu : target, pasar,


karakteristik pasar, penentuan harga, distribusi, dan promosi. Selanjutnya
rencankeuangan terdiri dari dua yaitu kelayakan bisnis dan pendanaan bisnis.
Seringkali juga orang memulai bisnis tanpa rencana samasekali, sehingga ide-ide
menjadi kabur dan mereka tidak tahu apa yang selanjutnyaharus mereka lakukan.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis bermaksud mengangkat judul makalah “
Memulai Peluang Usaha”.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusanya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana langkah-langkah memulai usaha?
2. Bagaimana konsep memulai suatu usaha?
3. Bagaimana Cara memulai suatu usaha?
1.3 Tujuan
Adapun tujuanya adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Bagaimana langkah-langkah memulai usaha
2. Untuk mengetahui Bagaimana konsep memulai suatu usaha
3. Untuk mengetahui Bagaimana Cara memulai suatu usaha
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Langkah langkah memulai bisnis baru


2.1.1 Mengenali peluang usaha
2.1.1.1 Pengalaman hidup.
Pengalaman hidup memberikan akses yang lebih mengenai informasi dan
pengetahun mengenai penemuan peluang. Dua aspek dari pengalaman hidup yang
meningkatkan kemungkinan seseorang menemukan peluang yaitu fungsi kerja dan
variasi kerja.
2.1.1.2 Hubungan sosial.
langkah penting dimana seseorang mendapatkan informasi dari interaksi
dengan orang lain. Beberapa ahli menyarankan ketika seorang takut berwirausaha
secara sendirian, maka mengawali usaha secara kelompok adalah alternative. Oleh
karenanya, kualitas dan kuantitas dalam interaksi sosial akan lebih memungkinkan
individu akan membuat kelompok dalam berwirausaha. Informasi yang penting
ketika akan memulai usaha adalah informasi mengenai lokasi, potensi pasar, sumber
modal, pekerja, dan cara pengorganisasiannya. Kombinasi antara jaringan yang luas
dan kenekaragaman latar belakang akan mempermudah mendapatkan informasi
tersebut.
2.1.2 Optimalisasi Potensi diri
Setelah mengenai peluang usaha maka harus dikombinasikan dengan potensi
diri. Keunggulan kompetitif apa yang dimiliki. Yang sering terjadi di masyarakat kita
adalah memilih usaha yang sedang trend saat itu. Hal ini sah-sah saja tetapi ketika
dalam proses perkembangan tidak membuat inovasi, maka akan sulit bersaing.
Jika yang usaha itu adalah dibidang perdagangan,maka kita harus memiliki
skill di bidang itu. Jika kita tidak mempunyai keunggulan kompetitif misalnya
layanan purna jual, harga yang bersaing, ataukah layanan secara umum baik, maka
sulit akan berkembang. Orang akan tertarik membeli produk yang kita buat karena
adanya pelayanan yang baik kepada konsumen. Sebagian besar karena informasi yang
telah didapatkan sebelumnya apakah dari mulut ke mulut ataukah dari koran.
Selain potensi diri dalam arti pengetahuan yang kita miliki, maka masih perlu
mengoptimalkan aspek motivasi dan kepribadian. Ada beberapa kaharakteristik yang
mendorong kesuksesan usaha. Oleh karena itu kita harus mengetahui terlebih dahulu
potensi yang ada pada diri kita untuk memulai suatu usaha agar sesuai dengan yang
kita inginkan.
2.1.3 Fokus dalam bidang usaha
Dalam memulai sebuah usaha atau inovasi dilakukan untuk terfokus dimulai
dari yang kecil berdasarkan sumberdaya yang kita miliki. Misalnya memulai usaha
rantangan untuk anak kost karena tinggal di sekitar kampus, kemudian karena basic
knowledge di bidang pengolahan makanan, kemudian berkembang menjadi
catering,dll . dalam hal ini kita harus fokus pada usaha kita dan tidak
menyepelekannya jika catering ini memang menjadi usaha yang kita minati.
2.1.4 Berani memulai.
Dunia kewirausahaan adalah dunia ketidakpastian sementara informasi yang
dimiliki oleh yang akan memulai usaha sedikit. Oleh karenanya, ‘sedikit agak gila’
(overconfidence) dan berani mengambil resiko adalah sangat perlu dilakukan.
Lakukan dulu, Jalani dulu, Jika ada kesulitan, baru dicari jalan keluarnya.
2.2 konsep memulai suatu usaha
Jalan panjang dalam memulai suatu bisnis baru, konsep baru, langkah-
langkah baru dan metode baru, kesemuanya dirangkai dalam satu sistem dan
manajemen yang baku, berstandar dan elastis. Sargent (1992), menjelaskan bahwa,
Lakukan apapun agar orang dapat mulai membicarakan anda dan bisnis anda. Ada
beberapa paradigma sukses dalam berbisnis yang berkembang di tengah masyarakat, di
Antaranya keharusan memahami tentang :
2.2.1 . Faktor Internal
Yang termasuk faktor internal meliputi hal-hal tentang evaluasi diri dan
merubah pola pikir atau pola tindakan.
2.2.2 Faktor Eksternal
Yang termasuk faktor eksternal meliputi hal-hal yang berkaitan dengan
knowledge (pengetahuan) dan skill (keterampilan).
Kedua faktor internal dan eksternal tersebut memiliki karakteristik yang unik
dan menarik perlu mendapatkan perhatian. Vianus (2008), mengemukakan bahwa,
Kesuksesan tidak dimiliki seperti mendapatkan undian, kesuksesan direncanakan, dan
ketika anda memiliki pengendalian diri, anda sedang merencanakan diri untuk sukses.
2.3 Cara memulai suatu usaha
Memulai usaha diperlukan kepercayan, sikap positif dan mental untuk bisa
mengembangkan usaha yang digelutinya. Mengembangkan usaha dibutuhkaan jiwa
yang tidak kenal dengan kata putus. Waringin (2008), Seorang bisnisman setidaknya
memiliki kemauan keras dalam mewujudkan impiannya, memiliki kemauan keras
dalam menciptakan kreasi-kreasi bisnis, kemauan pantang Ketiga, pebisnis harus
menetapkan bisnis apa dan jumlah produk yang akan dijalankan yaitu: (1). Mono
Brand Product (satu jenis produk usaha), (2). Dual Brand Product (dua jenis produk
usaha), dan (3). Multy Brand Product (banyak jenis produk). Keempat, pebisnis harus
memastikan komunikasi jaringan yaitu: (1). Komunikasi dengan supplier (pemasok),
(2). Komunikasi dengan calon pembeli, (3). Komunikasi dengan pembeli, (4).
Komunikasi dengan pelanggan, dan (5). Komunikasi dengan kompetitor.
Menurut Suryana (2006 : 100) ada 3 (tiga) cara yang dapat dilakukan untuk
memulai usaha baru, yaitu :
1. Merintis usaha baru, yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru dengan
menggunakan modal, ide, organisasi dan manajemen yang dapat dirancang
sendiri.
2. Membeli perusahaan orang lain (buying), yaitu dengan membeli perusahaan yang
telah didirikan atau dirintis dan diorganisir oleh orang lain dengan nama dan
organisasi yang sudah ada.
3. Kerja sama manajemen (franchising), yaitu kerja sama antara wirausaha dengan
preusan besar dalam mengadakan persetujuan jual – beli hak monopoli untuk
menyelenggarakan usaha (waralaba).
BAB III
KESIMPULAN
3. 1 Kesimpulan
Dua aspek dari pengalaman hidup yang meningkatkan kemungkinan
seseorang menemukan peluang yaitu fungsi kerja dan variasi kerja. Faktor Internal
Yang termasuk faktor internal meliputi hal-hal tentang evaluasi diri dan merubah pola
pikir atau pola tindakan. Faktor Eksternal Yang termasuk faktor eksternal meliputi
hal-hal yang berkaitan dengan knowledge (pengetahuan) dan skill (keterampilan). :
(1). Mono Brand Product (satu jenis produk usaha), (2). Dual Brand Product (dua
jenis produk usaha), dan (3). Multy Brand Product (banyak jenis produk)

Anda mungkin juga menyukai