Z 16th
DENGAN GANGGUAN SISTEM HEMATOLOGI : ANEMIA
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah keperawatan keluarga
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Delia Mulyanti 4003160032
Herlina 4003160008
Nabilla Yohana 4003160010
Naufal Alwan 4003160036
Windy Suryani 4003160001
Struktur Keluarga
No. Nama Umur Jenis Hubungan Pendidi Pekerjaan Ket
Kelamin dengan kan
Klien
1. Tn. A 36 Th L Ayah SMA Polsuska Sehat
2. Ny. I 35 Th P Istri SMA IRT Sehat
3. An. Z 16 Th L Anak SMA Pelajar Klien
4. An. J 9 Th P Anak SD Pelajar Sehat
Keluarga Tn. A hanya mempunyai 2 anak yaitu laki-laki &perempuan yang belum
menikah kondisi sekarang sedang kedua anaknya sedang menjalani pendidikan.
Genogram:
Keterangan:
= Meninggal
= Menikah
= Anak
= tinggal serumah
= Klien
= Laki-laki
= Perempuan
A. TIPE KELUARGA
Tipe keluarga yaitu traditional nuclear (Keluarga inti terdapat ayah, ibu dan anak)
yang terdiri dari Tn.A yang berperan sebagai kepala keluarga yang kini berusia 36
tahun dan Ny. I yang berperan sebagai istri sekaligus ibu rumah tangga yang berusia
35 tahun dan mempunyai anak laki laki yaitu An. Zsebagai anak kandung Tn. A yang
baru berusia 16 tahun & An. J anak kandung kedua berusia 9 tahun.
B. SUKU BANGSA
Keluarga klien berasal dari Suku (Sunda) atau Indonesia, kebudayaan yang dianut
tidak bertentangan dengan masalah kesehatan sedangkan bahasa sehari-hari yang
digunakan adalah Bahasa daerah.
C. AGAMA
Seluruh anggota keluarga Tn. A menganut agama Islam dan taat beribadah, serta
Ny. I sering mengikuti pengajian yang ada di masyarakat (rutinan) serta berdoa agar
Tn.A dapat sembuh dari penyakitnya,karena mereka semua meyakini bahwa sakit dan
sehat semua berawal dari Tuhan YME.
G. LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
Perumahan
Jenis rumah permanen dengan luas bangunan 50 m2 dengan panjang10 meter
dan lebar 5 meter terdiri dari 2 kamar tidur, satu ruang tamu, satu ruang keluarga, satu
ruang untuk makan, 2 kamar mandi yang bergabung dengan WC, satu dapur dan 1
gudang, lantai rumah terbuat dari keramik. Status rumah milik pribadidengan atap
rumah menggunakan genteng. Ventilasi rumah dengan luas < 10% luas lantai dengan
pencahayaan kurang, yaitu cahaya tidak dapat masuk ke rumah padasiang hari
sehingga tampak gelap dan lembab.Penerangan di rumah menggunakan listrik.
Kondisi kebersihan rumah secara keseluruhan sedikit kotor.
Pengelolaan Sampah
Keluarga mempunyai pembuangan sampah terbuka. Biasanya sampah-
sampahrumah tangga tersebut diikat dengan kantong plastik hitam dan setiap pagi
dibuangditempat pembuangan sampah yang ada di dekat rumahnya lalu malamnya
selalu ada tim yang rutin mengambil sampah-sampah nya.
Sumber Air
Keluarga mempunyai sumber air sumur untuk keperluan MCK. Untuk
keperluan air minum keluarga Tn.A membeli air minum yang sudah matang diwarung
(air galon mineral). Keadaan air tidak berwarna, tidak berasa, tidak ada endapan, dan
tidak berbau.
Jamban Keluarga
Keluarga mempunyai WC sendiri dengan jenis leher angsa dan pembuangan
tinjadengan sumber air yaitu 10 meter.
Pembuangan Air Limbah
Keluarga mempunyai saluran pembuangan air limbah dibuatkan pipa
menuju belakang rumah yang berdekatan dengan septitank kira kira 10 m dari jarak
belakang rumah.
Fasilitas Sosial dan Fasilitas Kesehatan
Terdapat fasilitas kesehatan di lingkungan rumah yaitu puskesmas,posyandu,
balai pengobatan mandiri, dokter praktek, dan bidan/mantri praktek. Fasilitas
kesehatan tersebut dapat terjangkau keluarga dengan berjalan kaki atau naik
kendaraan bermotor.
H. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi
Pola komunikasi efektif. Cara berkomunikasi yang sering diterapkan dalam
keluarga yaitu secara langsung. Dalam komunikasi, yang paling dominan adalah Tn.
A dengan menggunakan bahasa daerah. Keluarga Tn. A dan Ny. I melakukan
komunikasi secara terbuka sehingga tidak ada konflik dalam keluarga tentang pola
interaksi.
2. Struktur kekuatan keluarga cara keluarga mengubah perilaku anggota
Tn.A mengatakan selalu mengingatkan kepada keluarganya untuk selalu
memeriksakan kesehatan rutin setiap 1 bulan 1x ke puskesmas, serta keluarga Tn.A
selalu mengingatkan tetangganya untuk membuang sampah pada tempatnya serta
membedakan macam-macam sampah.
3. Struktur peran
Pembagian peran dalam anggota keluarga yaitu Tn. A sebagai kepala keluarga
yang bertanggung jawab dalam mengatur rumah tangga, sebagai bapak untuk anak-
anaknya, dan sebagai pencari nafkah. Ny. I berperan sebagai istri dan ibu bagi
anaknya. Sedangkan An. Z & An. J berperan sebagai anak yang berbakti kepada
orang tua.
4. Nilai dan norma dalam keluarga
Keluarga beragama islam, dan percaya bahwa hidup ini sudah ada yang
mengatur, begitupun dengan sehat dan sakit, keluarga percaya bahwa ketika sakit
pasti ada obatnya, dan jika ada keluarga yang sakit dibawa ke pelayanan kesehatan.
I. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
Semua anggota keluarga saling menyayangi dan keluarga merasa bangga
apabila salah satu anggota keluarga berhasil. Respon keluarga terhadap masalah
yaitu saling menguatkan dan menjaga satu sama lain.
2. Fungsi sosialisasi
Cara keluarga mengajarkan anaknya dalam bersosialisasi yaitu dengan
mengajarkan salam, sapa, dan saling menghormati serta selalu mengucapkan
terimaksih jika mendapatkan bantuan. Tetapi Tn.A menjadi kurang aktif dalam
kegiatan bermasyarakat karena kelemahan akibat penyakitnya. Namun untuk
bersosialisasi Tn.A selalu mengobrol dengan tetangga jika ada tetangga yg datang
kerumah untuk menjenguknya.
3. Fungsi ekonomi
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan 3 kali sehari, pakaian untuk anak,
refreshing dan biaya untuk berobat.
4. Fungsi reproduksi
Tn. A dan Ny, I memiliki 2 orang anak sebagai generasi penerus selanjutnya. Ny. I
melakukan Keluarga Berencana/ KB yaitu KB Implant. Tn. A dan Ny.I juga sudah
merencanakan untuk memiliki anak ke 3.
Keterangan:
0: Mandiri; 1: Alat Bantu; 2: Dibantu Orang Lain; 3: Dibantu Orang Lain Dan Alat
Bantu; 4: Tergantung Total.
g. Pola perceptual
1. Penglihatan: Klien mengatakan pandangannya akhir-akhir ini agak kabur untuk
melihat, menurut klien karena terlalu banyak tidur dan karena kepalanya yang
terasa pusing. Klien tidak sedang menggunakan alat bantu melihat atau kaca
mata.
2. Pendengaran: Klien mengatakan masih dapat mendengar dengan baik tanpa
harus menggunkana alat bantu dengar serta dengan cukup berbicara dengan
volume sedang klien sudah dapat mendengarnya.
3. Sensasi: Klien mengatakan masih dapat merasakan rasa nyeri, rangsan taktil
klien masih dapat merasakan baik dengan rasa dingin atau panas klien masih
dapat merasakannya dengan baik.
4. Pengecap: Klien mengatakan masih dapat merasakan sensasi rasa baik manis,
asin, pahit ataupun pedas.
L. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : lemas
Kesadaran : composmentis
BB/TB ` : 37 kg/ 150cm
TD : 110/70 mmHg
N : 78 x/mnt
RR : 23 X/mnt,
Suhu :36,8°C
N. ANALISA DATA
Data Obyektif:
Data Subyektif:
Data Subyektif:
Data Subyektif:
NO WAKTU IMPLEMENTASI
EVALUASI
DX
KEP
P : Intervensi dilanjutkan
P : Intervensi dilanjutkan
P : Intervensi dilanjutkan
P : Intervensi dilanjutkan
P : Intervensi dilanjutkan
O:
P : Intervensi dihentikan
P : Intervensi dilanjutkan.
O:
P : Intervensi dihentikan.
P : Intervensi dilanjutkan.
P : Intervensi dilanjutkan.
P : Intervensi dihentikan.
P : Intervensi dihentikan.
SOP TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM
Pengertian Relaksasi nafas dalam adalah metode efektif mengurangi rasa nyeri pada pasien
yang mengalami nyeri kronis teknik yang dapat mengurangi ketengangan otot,
kecemasan sehingga mencegahnya stimulasi nyeri.
Tujuan 1. Menghilangkan nyeri
2. Mengurangi rasa cemas
3. Menjadikan hati tentram
Indikasi
1. 1. Pasien merasa badan terasa sakit/nyeri
2. 2. Pasien merasa cemas/gelisah
Pembimbing, Pelaksana,
( ) ( )
ANEMIA
1. PENGERTIAN
Anemia adalah suatu keadaan dimana seseorang mempunyai kadar sel darah merah kurang
dari normal.Anemia adalah suatu kondisi dimana kadar Hb dan/atau hitung eritrosit lebih rendah dari
harga normal. Dikatakan sebagai anemia bila Hb < 14 g/dl dan Ht < 41 % pada pria atau Hb < 12 g/dl
dan Ht <37 % pada wanita. (Arif Mansjoer,dkk. 2001)
Anemia pula merupakan penurunan kuantitas atau kualitas sel-sel darah merah dalam
sirkulasi, yang dapat disebabkan oleh gangguan pembentukan sel darah merah, peningkatan
kehilangan sel darah merah melalui perdarahan kronik atau mendadak, atau lisis (destruksi) sel darah
merah yang berlebihan (Elizabeth Corwin,2002).
Anemia dapat didefinisikan sebagai nilai hemoglobin, hematokrit, atau jumlah eritrosit per
milimeter kubik lebih rendah dari normal (Dallman dan Mentzer, 2006).
4. DAMPAK ANEMIA
a. Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar
b. Mengganggu pertumbuhan sehingga tinggi badan tidak mencapai optimal.
c. Menurunkan kemampuan fisik olahragawati.
d. Produktifitas dan aktivitas menurun.
e. Mengakibatkan muka pucat.
f. Daya tahan tubuh menurun sehingga mudah tersern penyakit
5. PENCEGAHAN ANEMIA
a. Makanan yang mengandung zat besi dari bahan hewani (daging, ikan, ayam, hati, dan telur);
dan dari bahan nabati (sayuran yang berwarna hijau tua, kacang-kacangan, dan tempe).
b. Banyak makan makanan sumber vitamin c yang bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan
zat besi, misalnya: jambu, jeruk, tomat, dan nanas.
c. Minum 1 tablet penambah darah setiap hari, khususnya saat mengalami haid.
d. Bila merasakan adanya tanda dan gejala anemia, segera konsultasikan ke dokter untuk dicari
penyebabnya dan diberikan pengobatan.
e. Hindari konsumsi alcohol
f. Berhenti merokok