Anda di halaman 1dari 3

Kolesterol Total

G. Pembahasan

Pada praktikum kali ini dilakukan pemeriksaan kadar kolesterol total yang bertujuan untuk menganalisis kadar
kolesterol total dan menginterpretasikan hasil serta menghubungkan dengan keadaan patologi klinik. Metode yang
digunakan untuk percobaan pemeriksaan kadar kolesterol total adalah menggunakan metode enzimatik. Sampel
yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu serum yang didapat dari darah yang sudah disentrifugasi sehingga
menghasilkan serum.

Prinsip pemeriksaan pada metode ini yaitu kolesterol di tentukan setelah hidrolisa enzimatik dan oksidasi, indicator
Quinonimine terbentuk dari hydrogen peroxidase dan 4-aminitipyrin dengan adanya phenol dan peroxidase.
Indikator quinoneimin terbentuk dari hidrogen peroksidadan 4 – aminoantipyrin dengan adanya phenol dan
peroksida. Peroksida yang dihasilkan bereaksi dengan 4-aminoantipirin yang dikopling dengan fenol dan
menghasilkan senyawa warna quinoneimina (chromagen). Besarnya intensitas warna yang dihasilkan oleh senyawa
quinoneimina tersebut ekuivalen dengan kadar kolesterol dalam serum darah. Sebelum diukur nilai absorbansi dari
larutan standar dan larutan uji, terlebih dahulu larutan tersebut dihangatkan pada suhu 37oC selama 10 menit.
Pengaturan suhu 37oC dimaksudkan agar enzim-enzim yang digunakan dalam reaksi dapat bekerja secara optimal
seperti berada pada kondisi dalam tubuh.

Selanjutnya sampel dianalisis dengan spektrofotometer uv-vis untuk mengetahui absorbansinya, Pada proses
tersebut dilakukan dua kali pengukuran dimana nilai absorban untuk yang pertama adalah 0,257 nm dan nilai
absorbansi yang kedua adalah 0,244 nm. Sedangkan untuk absorbansi standar yaitu 0,2405 nm. Selanjutnya
dilakukan penghitungan kadar glukosa dengan rumus:

Konsentrsi glukosa% :

Setelah dilakukan perhitungan diperoleh kadar kolesterol Dari hasil percobaan yang telah kami lakukan, didapat
kadar kolesterol total dalam darah sebesar mg/dL. Kadar kolesterol tersebut termasuk dalam kategori normal karena
kurang dari 200 mg/dl. Darah dikatakan rendah jika kurang dari 132 mg/dl, dikatakan normal yaitu 132 – 200 mg/dl,
dan dikatakan tinggi jika lebih dari 200 mg/dl.

H. Kesimpulan

Dilakukan pemeriksaan kadar kolesterol dalam darah dimana darah . Diperoleh kadar kolesterol darah sebesar
162,162 mg/dl yang termasuk kedalam kadar normal. Nilai konsentrasi kolesterol (normal) adalah dibawah 200 . Bila
melebihi 240 beresiko tinggi terkena serangan jantung dan stroke. Hiperkolesterol dapat disebabkan oleh beberapa
faktor, diantaranya adalah makanan. Makanan yang banyak mengandung kolesterol dengan kadar lemak jenuh akan
meningkatkan kadar kolesterol LDL (Low Density Lipoproteins), Trigliserida, dan Lp(a) dalam darah. Lemak jenuh ini
berasal dari daging dan produk olahan susu yang akan meningkatkan kadar kolesterol darah. Beberapa minyak
tumbuhan juga diketahui memiliki kadar lemak jenuh yang tinggi seperti minyak yang terbuat dari buah kelapa dan
sawit Selain pola makan yang tidak seimbang, faktor keturunan, kelebihan berat badan (obesitas), merokok serta
jarang berolahraga merupakan penyebab umum kolesterol tinggi.

I. DaftarPustaka

Wilbraham, A.C., Matta, M.S. 1992. Pengantar Kimia Organik dan Hayati. Bandung: ITB.

Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: UI Press.

Nilawati, S. 2008. Care Your self Kolesterol. Jakarta : Penerbit Penebar Plus.

Dalimartha, Setiawan. 2008. Care Your Self Hipertensi. Jakarta Penebar Plus.

Sitepoe, Mangku. 1992. Kolesterol Fobiadan Keterkaitannya Dengan Penyakit Jantung. Jakarta: Gramedia Pustaka
Pembahasan semua

VII. Pembahasan

Pada penentuan kadar kolesterol dalam darah, kami menggunakan prinsip Cholesterol ditentukan setelah hidrolisa
enzimatik dan oksidasi. Indikator quinoneimin terbentuk dari hidrogen peroksida dan 4 – amino antipyrin dengan
adanya phenol dan peroksida. Dari hasil percobaan yang telah kami lakukan, didapat kadar kolesterol total dalam
darah sebesar 357 mg/dl. Kadar kolesterol tersebut termasuk dalam kategori tinggi karena lebih dari 200 mg/dl.
Kelompok yang memiliki kadar kolesterol rendah adalah kelompok 4, kadar kolesterol normal adalah kelompok 1, 3,
5, 6, 7 dan kadar kolesterol tinggi adalah kelompok 2, 8, 9, 11. Kadar kolesterol darah dikatakan rendah jika kurang
dari 132 mg/dl, dikatakan normal yaitu 132 – 200 mg/dl, dan dikatakan tinggi jika lebih dari 200 mg/dl. Kelompok 1 –
4 menggunakan sampel B, kelompok 5-7 menggunakan sampel C, kelompok 8-10 menggunakan sampel D dan
kelompok 11 menggunakan sampel A. kelompok kami adalah kelompok 9 menggunakan sampel D. Pada kelompok 4
kadar kolesterol darahnya hanya mencapai 127 mg/dl masuk dalam kategori rendah. Hal ini disebabkan juga karena
penambahan reagen yang terlalu banyak atau sedikit.

Pada kadar kolesterol tinggi tidak otomatis menandakan adanya bahaya kolesterol karena bisa saja yang tinggi
adalah HDL kolesterol ( kolesterol baik ) yang justru bermanfaat bagi kesehatan. Pada kadar kolesterol yang normal,
kolesterol dapat larut dalam pelarut lemak. Endapan kolesterol apabila terdapat dalam pembuluh darah dapat
menyebabkan penyempitan darah karena dinding pembuluh darah makin tebal. Hal ini mengakibatkan jantung
bekerja ekstra keras. Sedangkan bila mengalami penurunan kadar kolesterol menyebabkan hipertensi, kelaparan dan
malabsorbsi. ( Adisty, 2012 )

Pada pemeriksaan HDL kolesterol, sampel yang digunakan juga plasma darah. Sebelumnya, kami membuat
supernatan dahulu, yaitu plasma darah sebanyak 500 µL ditambahkan dengan reagen HDL. Reagen tersebut akan
mengendapkan partikel – partikel lipoprotein selain HDL. Setelah diinkubasi dan dicentrifuge, supernatan siap untuk
digunakan dalam pemeriksaan HDL. Prinsip dari percobaan ini adalah Kilomikron, VDL ( Very Low Density Lipoprotein
) dan LDL ( Low Density Lipoprotein ) diendapkan dari penjumlahan phosphotugistic acid dan magnesium klorida.
Setelah supernatan disentrifuge, cairan terdiri dari sedikit HDL sedangkan kolesterol ditentukan dari proses
enzimatis.

Kadar HDL yang didapat oleh kelompok kami adalah 44 mg/dl. Kadar ini digolongkan dalam keadaan normal. Selain
kelompok kami ( kelompok 9 ) yang dikatakan normal lainnya adalah kelompok 2, 6, 7, 8, yaitu antara 40 – 60 mg/dl.
Masuk dalam kategori rendah adalah kelompok 10 dan 11 yaitu kurang dari 40 mg/dl. Lebih dari 60 mg/dl adalah
kategori tinggi, pada kelompok 2 – 5. Kadar HDL wanita adalah < 50 mg/dl, laki – laki < 40 mg/dl dan kadar HDL tinggi
> 60 mg/dl. ( Sunita, 2004 )

Selain kadar HDL kami juga menghitung kadar LDR dalam darah. Rumus yang digunakan untuk mendapatkan kadar
LDL adalah dengan mengurangkan kolesterol total dengan HDL. Dari hasil perhitungan ini, didapatkan kadar LDL
pada kelompok kami sebesar 313 mg/dl. Diperoleh dari kolesterol ( 357 mg/dl ) – HDL ( 44 ). Angka ini masuk dalam
kategori LDL sangat tinggi karena > 190 mg/dl. Optimal yaitu 100 mg/dl, mendekati optimal yaitu 100 – 129 mg/dl,
batas normal tertinggi yaitu 130 – 159 mg/dl, tinggi yaitu 160 – 189 mg/dl. Kelompok 1 dan 2 tergolong batas normal
tertinggi, kelompok 3 dan 6 mendekati optimal, kelompok 4, 5, 7 tergolong optimal, kelompok 8 – 11 sangat tinggi.

LDL mengangkut paling banyak kolesterol darah maka dapat menyebabkan kolesterol dalam hati. Cara ini untuk
menurunkan LDL adalah dengan

1. Memperbanyak makan kacang – kacangan dan hasil olahannya.

2. Makin banyak sayur dan buah – buahan.

3. Membatasi makanan sumber kolesterol.

4. Olahraga teratut.

5. Mengganti minyak kelapa dengan minyak jagung, minyak biji bunga matahari, olive oil. ( Sudirman, 2012 )

Pada percobaan pengukuran kadar trigliserida sampel yang digunakan adalah plasma darah juga. Menggunakan
prinsip trigliserida ditentukan setelah hidrolisa enzimatis dengan lipase. Quinoneimin terbentuk dari hydrogen,
amynoan tipiryn dan chlorophenol dengan katalisator peroxide. Darah diambil plasmanya sebanyak 10 µL dan
ditambahkan dengan reagen trigliserida 1 mL. Campuran ini kemudian kemudian diinkubasi selama 5 menit pada
suhu 37 0C. setelah ini dibaca pada fotometer dengan panjang gelombang 546 nm dan f = 1040.

Dari hasil percobaan ini didapatkan hasil pada kelompok kami sebesar 152 mg/dl. Angka ini masuk dalam batas
normal tertinggi karena berada diantara 150 – 199 mg/dl. Kelompok 3, 4, 6, 19 juga termasuk dalam kategori ini.
Kelompok 1, 2, 5, 7, 8, 11 adalah normal karena < 150 mg/dl. Kadar trigliserida dapat dikatakan tinggi yaitu 200 – 499
mg/dl, > 500 mg/ dl masuk dalam kategori sangat tinggi.

Trigliserida yang tinggi dapat disebabkan oleh diet yang tidak seimbang ataupun kondisi tubuh tertentu. Makanan
yang tinggi karbohidrat dan rendah protein atau terutama apabila jumlahnya berlebihan akan meningkatkan
ligogenensis ( proses pembentukan lemak dalam tubuh ). Sehingga trigliserida akan meningkat. Berikut adalah
anjuran dari American Heart Associantion yang perlu dilakukan oleh penderita hipertrigliserida :

1. Jika berat badan over weight, batasi asupan kalori.

2. Ganti konsumsi lemak jenuh dengan PUFA / MUFA ( misal : margarin cair, minyak zaitun, minyak ikan dan lain –
lain ).

3. Kurangi konsumsi lemak trans, lemak jenuh dan kolesterol anda.

4. Kurangi asupan alkohol.

5. Perbanyak konsumsi buah dan sayur.

6. Beraktivitas fisik selama setidaknya 30 menit dalam derajat sedang.

7. Kendalikan tekanan darah dan hindari rokok.

( Sudirman, 2012 )

VIII. Kesimpulan

1. Didapatkan kadar kolesterol darah kelompok kami sebesar 357 mg/dl. Kadar ini termasuk tinggi karena
>200 mg/dl.

2. Didapatkan kadar HDL sebesar 44 mg/dL ( normal ) dan LDL sebesar 313 mg/dL ( sangat tinggi ). Kadar HDL
tersebut normal, karena berada pada rentang 40 – 60 mg/dL. Sedangkan kadar LDL tersebut sangat tinggi karena
>190 mg/dL.

3. Didapatkan kadar trigliserida darah kelompok kami sebesar 152 mg/dL, termasuk dalam kategori batas normal
tertinggi karena angka tersebut ada pada rentang 150 – 199 mg/dL.

IX. Daftar Pustaka

Almatsier, Sunita . 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia

Anggraeni, Adisty Cyntia. 2012. Asuhan Gizi Nutritional Care Process. Yogyakarta : Graha Ilmu

Ganong, WF. 1994. Fisiologi Kedokteran Edisi 14. Jakarta : EGC

Sediaotama. 2010. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. Yogyakarta: Alfabeta

Winarno, FG. 2008. Kimia Pangan dan Gizi Edizi terbaru. Bogor : M.Brio Press

Sudirman. 2012. Pemeriksaan Laboratorium. Makassar :http://www.Analisis_kesehatan_unit_makassar.com .


diakses tanggal 25 April 2013

Anda mungkin juga menyukai