XI-1/UPW/KUR13
M
O
MODULPEMESANANTEMPAT/RESERVATION
D
KELASXI(SEMESTERGASAL)
U
L
Untuk SMK
Kelompok Pariwisata
(Sesuai Kurikulum 2013)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmatnya modul ini bisa tersusun sesuai dengan kurikulum tahun 2013 yang berlaku saat ini.
Dalam rangka ikut mencerdaskan kehidupan bangsa, kami menyusun buku modul
“Pemesanan Tempat / Reservation” untuk siswa SMK, khusunya di Paket Keahlian Usaha
Perjalanan Wisata (UPW). Diharapkan dengan pendekatan pembelajaran melalui modul ini
dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan percepatan
pembelajaran masing-masing.
Modul ini kami susun sesuai dengan tuntutan Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar pada kurikulum edisi 2013. Sebagai alat atau sarana pembelajaran, modul ini berisi
materi, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik
untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Modul ini juga dilengkapi dengan tugas-tugas
individu dan kelompok, serta evaluasi yang bisa dijadikan sebagai alat penilaian kompetensi
siswa.
Kami berharap modul ini bermanfaat bagi peserta didik dan teman-teman guru yang
mengajar di SMK khususnya Program Studi keahlian Pariwisata, sehingga dapat tercipta
Pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira dan Berbobot
(PAIKEM GEMBROT)
Terimakasih yang setinggi-tingginya kami haturkan kepada semua pihak yang telah
membantu terselesaikannya modul ini. Saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami
harapkan guna perbaikan kearah sempurnanya modul ini.
Hormat kami,
Penulis
BAB I
: PENDAHULUAN
A. Deskripsi ………………………………………….…… 1
B. Prasyarat ………………………………………….…… 1
C. Petunjuk Penggunaan Modul ………………………………. 2
D. Strategi Pembelajaran …………………………………….… 3
E. Tujuan ……………………………………………………… 4
GLOSARIUM ………….………..……………………………………. 56
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 58
PROFIL PENULIS …………………………………………………………. 59
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2 2 2 2 2 2
8 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 2 2 2
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan 3 3 3 3 3 3
Kelompok C (Peminatan)
C1. Dasar Bidang Kejuruan
10 IPA Terapan 2 2 2 2 - -
11 Pengantar Kepariwisataan 2 2 2 2 - -
C2. Dasar Kompetensi Kejuruan
12 Industri Perhotelan 4 4 - - - -
13 Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja 6 6 - - - -
14 Simulasi Digital 3 3 - - - -
15 Public Relation 7 7 - - - -
C3. Kompetensi Kejuruan
16 Pemesanan Tempat - - 4 4 2 2
17 Menghitung Tarif dan Dokumen Pasasi - - 4 4 6 6
18 Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata - - 4 4 6 6
19 Pemanduan Perjalanan Wisata - - 4 4 6 6
20 Pengelolaan Meeting, Incentive, Conference dan Exhibition - - 4 4 4 4
TOTAL 48 48 48 48 48 48
MODUL MODUL
C1-10 C1-11
IPA Terapan Pengantar Kepariwisataan
Kompetensi Inti*
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora, dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
Airlines Code
Jika
Menanya Observasi
Airlines Tanya jawab mengenai memungkinkan
Ceklist lembar
Number Geografi Penerbangan, /ada:
pengamatan kegiatan
Freedom of Air, Jaringan /Modem
Mengklasifikasi
Airlines Name, Airlines terkoneksi
Freedom of Air,
Code, Airlines Number internet
Airlines Name,
Eksperimen Browser koneksi
Airlines Code,
/Eksplorasi atau dedicated
Airlines Number
Mengklasifikasikan CRS
Freedom of Air, Laptop
Airlines Name, Airlines Portofolio
Code, Airlines Number
Hasil Klasifikasi
Mengasosiasi
Freedom of Air,
Melaksanakan
Airlines Name,
klasifikasi berbasis
Airlines Code,
ketentuan
Airlines Number
INACA/IATA
Mengkomunikasikan
Mempresentasikan
Geografi Penerbangan,
Freedom of Air,
Airlines Name, Airlines
Code, Airlines Number
Menerima Menerima Mengamati Tugas 24 JP Buku UPW
pemesanan pemesanan Ketentuan penerimaan (BSE)
pemesanan jasa Melaksanakan
tempat jasa Reservation Form
penerbangan penerbangan udara penerimaan Peta Dunia
udara (airline reservation) pemesanan jasa Peta Penerbangan
Menanya penerbangan udara
Tanya jawab mengenai (airline reservation)
penerimaan pemesanan
jasa penerbangan udara Jika
(airline reservation) Observasi
Eksperimen/Eksplorasi memungkinkan
Melaksanakan penerimaan ada:
Ceklist lembar
pemesanan jasa
pengamatan kegiatan Jaringan/Modem
penerbangan udara
(airline reservation) Melaksanakan terkoneksi
Mengasosiasi penerimaan internet
Membandingkan beberapa pemesanan jasa Browser koneksi
cara penerimaan penerbangan udara atau dedicated
pemesanan jasa (airline reservation) CRS
penerbangan udara
A. Deskripsi
Modul ini berjudul “Pemesanan Tempat / Reservation”, merupakan salah satu modul
untuk Mata Pelajaran kelompok C3 (Kompetensi Keahlian) pada Paket Keahlian UPW sesuai
dengan kurikulum edisi tahun 2013. Modul ini hanya berisi 2 (dua) uraian pokok bahasan,
yaitu mengidentifikasikan informasi geografi penerbangan dan menerima pemesanan
tempat jasa penerbangan udara dan Up Date Data.
Geografi penerbangan dalam dunia pariwisata sedikit berbeda dengan geografi secara
umum. Organisasi yang mengatur geografi penerbangan ini adalah IATA (International of Air
Transport Association) yaitu suatu organisasi yang berdiri pada tanggal 19 April 1945 di
Havana, Cuba dengan beranggotakan lebih dari 240 perusahaan penerbangan di dunia atau
lebih dari 84% dari jumlah lalu lintas penerbangan. IATA mendukung aktivitas penerbangan
dan membantu merumuskan kebijakan dan standard bisnis penerbanagan. Kantor pusat IATA
berada di Montreal-Canada dengan kantor eksekutif di Genewa, Swisserland.
Untuk dapat melakukan pelayanan menerima pemesanan tempat jasa penerbangan
udara dan up date data, siswa terlebih dahulu harus menguasai informasi geografi
penerbangan udara baik wilayah domestic maupun internasional. Dan dalam melakukan
pelayanan, siswa harus menguasai prosedur operasional standar yang berlaku di masing-
masing perusahaan penerbangan.
Dalam modul ini akan dijelaskan secara detail tentang informasi geografi penerangan
dan tata cara (Standart operational Procedure) menerima pemesanan tempat jasa
penerbangan udara dan up date data. Untuk mendukung kegiatan praktek siswa, diharapkan
guru dan siswa memanfaatkan media CRS online atau media alternative EDU-CRS bagi
sekolah-sekolah yang belum mempunyai fasilitas CRS online dan belum terpasang jaringan
internet.
B. Prasyarat
Kedudukan Mata Pelajaran “Pemesanan Tempat” dalam kurikulum 2013 termasuk
dalam kelompok C3, yaitu kelompok kompetensi kejuruan. Untuk mempelajari materi
Pemesanan Tempat diharapkan siswa telah mampu dan kompeten pada mata pelajaran
D. Strategi Pembelajaran
Pada dasarnya, strategi pembelajaran yang diterapkan dalam proses belajar mengajar
harus disesuaikan dengan kondisi peserta didik, lingkungan sekolah dan waktu pembelajaran.
Untuk Mata Pelajaran “Pemesanan Tempat / Reservasi” beberapa Strategi yang bisa dijadikan
sebagai acuan adalah Pembelajaran Langsung (Direct Learning) dan Pembelajaran
Konstektual (Contextual Learning). Sedangkan metode pembelajaran yang akan diterapkan
disarankan untuk menggunakan metode Simulasi
Untuk lebih menarik dan menciptakan pembelajaran yang PAIKEM GEMBROT
(Pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efisien, Menyenangkan, Gembira dan Berbobot)
hendaknya guru pengampu menyiapkan beberapa media yang menarik sehingga dapat
E. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mempelajari setiap KD dalam modul ini, diharapkan peserta didik
mampu memberikan pelayanan kepada pelanggan yang melakukan pemesanan
tempat duduk di suatu perusahaan penerbangan sesuai prosedur standar operasional
yang berlaku.
2. Tujuan Khusus
Tujuan pembelajaran khusus yang diharapkan setelah proses pembelajaran
adalah sebagai berikut :
a. Siswa dapat mendiskripsikan informasi geografi penerbangan termasuk
konsep, freedom of air, Airlines Name, Airlines Code dan Airlines Number.
b. Siswa mampu menerima pemesanan tempat jasa penerbangan udara.
c. Siswa dapat menjelaskan data pemesanan tempat (Up date data)
2. Aktivitas IATA
2.1. Menjaga keselamatan penerbangan, menerbitkan jadwal dan menentukan tariff
penerbangan internasional yang wajar bagi masyarakat dunia serta membantu
anggotanya untuk menemukan solusi atas permasalahan penerbangan.
2.2. Menjalin kerja sama dengan ICAO (Internasional Civil Aviation Organisastion),
organisasi milik PBB bergerak dalam bidang penerbangan yang didirikan tahun
1944.
2.3. Memfasilitasi kerja sama antara beberapa perusahaan penerbangan yang menjadi
anggotanya baik secara langsung maupun tidak langsung.
3. Anggota IATA
3.1. Anggota aktif (Active Members)
Perusahaan penerbanga anggota IATA yang melakukan pelayanan udara antar
Negara.
3.2. Anggota Assosiasi (Association Members)
Perusahaan penerbangan anggota IATA yang melakukan pelayanan udara antar
kota di dalam satu Negara.
B. IATA AREA
Untuk kepentingan dunia penerbangan IATA membagi dunia dalam tiga zona atau area
yang dikenal dengan istilah Traffic Conference (TC) yaitu TC 1, TC 2 dan TC 3. IATA juga
menentukan 10 Global Indikator (GI) untuk mengindikasikan macam-macam perjalanan calon
penumpang penerbangan udara. Fungsi Global Indikator ini adalah untuk memudahkan
perhitungan harga tiket penerbangan udara internasional. Materi Global indicator ini akan
dibahas tersendiri pada bab I bagian F.
Berikut ini adalah cuplikan peta dunia yang menggambarkan pembagian wilayah dunia
berdasarkan geografi penerbangan menurut IATA.
Di dalam Eropa juga terdapat sub area yang umum dipakai dan disebut dengan Country
Of Comencement (COC) yaitu :
Eruope Common Aviation Area (ACAA)
terdiri dari 28 negara yang meliputi : Austria, Belgia, Cyprus, Czehny, Denmark,
Estonia, Findlandia, Francis, German, Yunani, Hungaria, Iceland, Irlandia, Italia,
Latvia, Malta, Lithuania, Liechtenstein, Luxembourg, Belanda, Norwegia, Polandia,
Portugis, Slovakia, Slovania, Spanyol, Swedia, Inggris.
Economic & Monetary Union (EMU)
Terdiri dari 21 negara meliputi : Albania, Austria, Belgia, Bosnia, dan Herzegovina,
Bulgaria, Kroasia, Findlandia, Francis termasuk Monako, German, Yunani, Irlandia,
Italia Luxembourg, Marcedonia, Moldova, Belanda, Portugis, Romania, Serbia, dan
Montenegro.
Scandinavia
Terdiri dari 3 negara meliputi : Denmark, Norwegia dan Swedia.
Benelux
Terdiri dari 3 negara meliputi : Belgium, Netherland dan Luxemburg
2.2. AFRIKA
Afrika dibagi dalam beberapa wilayah yaitu :
a. Afrika Tengah: Malawi, Zambia, Zimbabwe
b. Afrika Timur : Burundi, Djibouti, Eritrea, Ethopia, Kenya, Rwanda, Somalia,
Tanzania dan Uganda.
c. Afrika Selatan : Botswana, Lesotho, Mozambique, Afrika Selatan, Namibia,
Swaziland.
d. Libya atau Arab Jamahiriya
e. Kepulauan Lautan India : Comoscos, Madagaskar, Mauritius, Mayotte, Reunion,
Sychelles.
f. Afrika Barat : Angola, Benin, Burkina, Faso, Cameroon, Cape Verde, Republik
Afrika Tengah, Chad, Congo, Cote d’Ivore, Republik Demokrasi Liberia, Mali,
Mauritania, Nigeria, Niger, Principe dan Sao tome, Senegal, sierra Leone dan Togo.
Gambar 7. Wilayah TC 3
Untuk mencari kode kota melalui internet, bisa dilakukan dengan membuka website
IATA. Berikut ini cuplikannya :
Gambar 9
Freedom of Air diartikan sebagai kebebasan udara adalah seperangkat hak penerbangan
komersial yang diberikan oleh suatu Negara termasuk hak untuk masuk di wilayah udara
negara lain. Freedom of air ini dirumuskan sebagai akibat dari adanya perselisihan tingkat
liberalisasi penerbangan di Konvensi Penerbangan Sipil Internasional 1944, yang dikenal
sebagai konvensi Chicago. Amerika Serikat telah menyerukan satu set standar hak udara
terpisah yang akan dinegosiasikan antara negara-negara, tetapi sebagian besar negara-negara
lain khawatir bahwa ukuran perusahaan penerbangan AS akan mendominasi perjalanan udara
jika tidak ada aturan ketat. Kebebasan udara adalah blok bangunan dasar dari jaringan
internasional rute penerbangan komersial. Penggunaan 'kebebasan' syarat dan 'benar' memberi
hak untuk mengoperasikan layanan penerbangan internasional hanya dalam lingkup perjanjian
multilateral dan bilateral (perjanjian layanan udara) yang memungkinkan mereka.
Dua freedom yang pertama menyangkut kebebasan melintasnya pesawat komersial
melalui wilayah udara asing dan bandara, kebebasan lainnya adalah tentang membawa orang,
surat atau dokumen dan kargo internasional. Yang pertama melalui kebebasan kelima secara
resmi disebutkan oleh perjanjian internasional, khususnya Konvensi Chicago. Beberapa
kebebasan lain telah ditambahkan, dan meskipun sebagian besar tidak diakui secara resmi di
bawah perjanjian internasional mereka telah disetujui oleh sejumlah negara. Kebebasan yang
lebih rendah bernomor relatif yang universal sedangkan yang lebih tinggi bernomor yang
jarang dan lebih kontroversial. Perjanjian kawasan udara bebas Liberal sering merupakan
bentuk pembatasan perjanjian layanan udara dan dapat mencakup banyak hal, jika tidak
semua kebebasan. Mereka relatif jarang terjadi tetapi contoh termasuk pasar penerbangan
tunggal baru-baru ini di Uni Eropa dan di antara Australia dan Selandia Baru.
Kebebasan dari udara berlaku untuk penerbangan komersial. 'Kebebasan' syarat dan
'benar' adalah cara singkat untuk merujuk pada jenis layanan internasional perizinan antara
dua atau lebih negara. Bahkan ketika layanan tersebut diperbolehkan oleh negara,
penerbangan masih menghadapi pembatasan untuk mengakses mereka oleh ketentuan
perjanjian atau karena alasan lain. Tabel berikut ini akan menjelaskan kesembilan freedom of
air tersebut di atas dan contohnya.
E. Airlines
Airlines dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai suatu maskapi penerbangan. Tetapi
tidak semua maskapi penerbangan bisa diartikan sebagai Airlines. Sebelum membahas seluk
beluk Airlines, kita akan pelajari terlebih dahulu macam-macam maskapai penerbangan.
Maskapai penerbangan dibedakan kedalam 2 macam, yaitu maskapai penerbangan yang
bersifat komersial dan non komersial. Maskapai penerbangan yang bersifat komersial berarti
mencari keuntungan dari kegiatan operasionalnya. Sedangkan yang bersifat non komersial
adalah sebaliknya, tidak mencari keuntungan dari kegiatan operasionalnya.
Contoh maskapai penerbangan yang bersifat non komersial antara lain pesawat
kepresidenan, kemiliteran, PMI dan SAR serta pesawat pribadi. Sedangkan maskapai
penerbangan yang bersifat komersial terdiri dari 5 macam, yaitu : Airlines, Air Cargo, Air
Charter, Air Taxi dan Helicopter. Kedua macam berntuk perusahaan penerbangan di atas, bisa
digambarkan seperti berikut :
MASKAPAI
PENERBANGAN
AIR CARGO, adalah maskapai penerbangan yang khusus melayani pengangkutan barang
(kargo). Maskapai penerbangan ini sering disebut juga sebagai Freighter.
AIR CHARTER, adalah maskapai penerbangan yang melayani penyewaan armada pesawat
dan beroperasi atas dasar pemakaian charter atau borongan. Maskapai penerbangan ini sering
disebut juga sebagai non schedule airline. Salah satu perusahaan Air Charter di Indonesia
adalah PELITA AIR.
AIR TAXI, adalah maskapai penerbangan yang melayani penumpang dari satu bandara ke
bandara lain dalam satu kota. Contohnya pelayanan penerbangan dari Soekarno Hatta Airport
ke Halim Perdana Kusuma Airport di kota Jakarta, atau dari Hethrow airport ke Gatwict
airport di kota London.
Modul C3-16 Pemesanan Tempat/Reservation Page 31
AIRLINES, adalah maskapai penerbangan yang melayani penumpang dan barangnya,
memiliki sejumlah armada pesawat, schedules atau jadwal penerbangan dan daftar harga yang
diterbitkan secara periodik dan dipublikasikan yang bersifat komersial dan diperuntukkan
untuk umum.
Dari pengertian di atas, maka Airlines mempunyai beberapa ciri, yaitu :
1. Melayani penumpang dan barang bawaannya.
2. Mempunyai sejumlah armada.
3. Mempunyai jadwal penerbangan yang diterbitkan secara periodik.
4. Mempunyai daftar harga yang dipublikasikan
5. Diperuntukkan untuk umum
Berikut ini adalah contoh logo maskapai penerbangan yang beroperasi di wilayah Indonesia :
Untuk kepentingan penerbangan, selain menentukan city codes, IATA juga menentukan
Airlines Codes yang terdiri dari 2 digit huruf atau gabungan huruf dan angka. Berikut ini tabel
beberapa contoh airlines code yang ada di dunia :
G. Tugas Individu
Carilah informasi tentang kota-kota di Indonesia dan dunia berdasarkan geografi
penerbangan IATA selain kota yang telah tampil dalam daftar tabel 3 dan 4.
Susunlah sebuah laporan dari hasil pengamatan tersebut dalam bentuk tabel dan
kumpulkan kepada guru pengampu anda.
H. Tugas Kelompok
Kelas dibagi dalam 3 (tiga) kelompok. Dengan menggunakan IATA Simulator
atau power point masing-masing kelompok mempresentasikan pembagian wilayah
IATA :
a. Kelompok 1 : Traffic Conference 1
b. Kelompok 2 : Traffic Conference 2
c. Kelompok 3 : Traffic Conference 3
Susunlah hasil Presentasikan kelompok kepada guru pengampu anda untuk bukti
portofolio penilaian
4. Negara berikut ini yang termasuk dalam kawasan South West Pacific adalah :
a. Japan
b. Hawaii
c. New Zaeland
d. Hongkong
e. Singapore
8. Sedangkan maskapai penerbangan yang melayani penumpang terbatas pada satu bandara
ke bandara lain dalam satu kota disebut :
a. Air taxi
b. Air Charter
c. Air Cargo
d. Airlines
e. Helicopter Services
9. Hak untuk terbang antara dua Negara asing/lain tetapi tidak terbang ke Negara asal
maskapai penerbangan, termasuk dalam freedom of the air yang ke :
a. 5
b. 6
c. 7
d. 8
e. 9
10. Berikut ini adalah contoh rute penerbangan yang termasuk dalam freedom of the air yang
pertama :
a. DPS – AKL by JL
b. JKT – TYO by JL
c. KUL – SIN by MH via Malaysia
d. SIN – BKK by SQ via Malaysia
e. OSA – HKG by CX transit at TPE
13. Salah satu maskapai penerbangan Air Charter di Indonesia yang termasuk dalam adalah :
a. Garuda Indonesia Airways
b. Air Asia
c. Lion Air
d. Pelita Air Service
e. Indonesia Airlines
14. Dibawah ini adalah Airlines designator number dari maskapai penerbangan Garuda
Indonesia Airways :
a. 001
b. 126
c. 201
d. 621
e. 232
SARAN-SARAN :
NOTE :
1. Mulailah dengan berdo’a sebelum anda mengerjakan tes formatif ini.
2. Bacalah dengan teliti semua petunjuk dan cara menjawab soal.
3. Kerjakanlah terlebih dahulu soal yang menurut anda paling mudah.
4. Jawaban harus ditulis dengan huruf BALOK
5. Yakinlah pada kemampuan anda sendiri, hindari bertanya kepada teman
ataupun menyontek.
6. Waktu mengerjakan soal tes formatif ini adalah 50 menit.
7. Jika ada soal yang kurang jelas, jangan segan untuk bertanya kepada pengawas.
8. SELAMAT MENGERJAKAN.
1 IATA
2 TRAFFIC CONFERENCE
3 FREEDOM OF AIR
4 AIRLINES
NATIONAL FLAQ
5
CARRIER
Manfaat adanya proses reservasi ini tidak hanya dirasakan oleh maskapai penerbangan saja,
melainkan bagi penumpang juga, antara lain :
1. Dapat mempermudah dalam mengatur dan mempersiapkan rencana perjalanan.
2. Sebagai sarana untuk mendapatkan kepastian terhadap rencana perjalanan.
3. Efisien.
AIRLINES
AGENT PASSENGER
C. Terminologi
C.1. Umum
ARNK Arrival Unknown (kedatangan penumpang menggunakan
transportasi selain pesawat udara)
Arrival Point Kota atau airport dimana penumpang dijadwalkan tiba.
Booking Code Kode yang digunakan sebagai indikasi proses reservasi
telah dilakukan.
Carrier Maskapai penerbangan yang mengangkut penumpang
Connecting Carrier Maskapai penerbangan yang memberikan pelayanan
kepada penumpang dan barangnya yang akan ditransfer ke
transportasi penghubungnya.
Confirmation Proses penegasan reservasi
Departure point Kota atau airport dimana penumpang dijadwalkan untuk
berangkat memulai rangkaian perjalanannya
Deplaning Point Kota atau airport dimana penumpang dijadwalkan untuk
turun dari pesawat yang mengangkutnya.
c. Status Codes
HK : Holding confirm
HN : Holding Need
HL : Holding Waitinglist
RR : Reconfirmed
LR : Limit Sales Request
LL : Limit Sales waitinglist
LC : Limit Sales waitinglist closed
LA : Limit Sales removed
D. Sumber-Sumber Informasi
Untuk memproses sebuah reservasi penerbangan udara ada beberapa sumber informasi
yang harus dimiliki olah setiap agen perjalanan. Sumber-sumber informasi ini sangat
berguna untuk mempermudah pemahaman dan memberikan pelayanan yang prima
kepada setiap pelanggan penerbangan udara. Sumber informasi tersebut antara lain :
1. Yang Penting
- Air tariff book I worldwide rules
- Air tariff book fares
- OAG guide book
- IATA/BSP sample documents
- Standard credit card charges form
2. Rekomendasi
- IATA ticketing handbook
- Garuda Internasional fares and ticketing standard
- Air tariff MPM book
E. Bentuk-Bentuk Perjalanan
Dalam dunia penerbangan perlu dipelajari dan dipahami bentuk-bentuk perjalanan.
Masing-masing bentuk perjalanan ini akan mempengaruhi sistem perhitungan harga tiket
baik domestik maupun internasional. Bentuk perjalanan tersebut adalah :
- Perjalanan pulang pergi atau Round Trip atau return trips (RT)
A B C
A BDO
B D SUB CGK
C UPG
B TNJ
A JKT
C BTH
- Perjalanan keliling dunia atau Round The World Trip (RTW)
A JKT
E B JED HNL
D C LON NYC
G. Data-data Reservasi
Dalam memproses layanan data reservasi baik di maskapai penerbangan maupun di
agen perjalanan dapat dilakukan dengan manual mapun komputerisasi. Proses manual
dilakukan ketika terjadi kondisi yang darurat, seperti aliran listrik padam, terjadi
gangguan pada jaringan internet atau gangguan pada sistem CRS. Format yang bisa
digunakan pada proses manual ini antara lain reservation card atau pencatatan dilakukan
dalam buku reservasi.
Data-data yang diperlukan dalam memproses layanan reservasi penerbangan udara
baik manual maupun komputerisasi adalah sebagai berikut :
1. Maskapai penerbangan yang diinginkan penumpang
2. Kelas pelayanan
3. Tanggal dan waktu keberangkatan
4. Rute keberangkatan
5. Jumlah tempat duduk yang dipesan
6. Nama calon penumpang
7. Alamat (contact address) calon penumpang
8. Nomer telepon yang bisa dihubungi untuk konfirmasi
9. Keterangan tambahan lain yang dianggap perlu.
DETAIL PENERBANGAN
A B C D E F G
Keterangan :
A Validity Periode masa berlaku suatu penerbangan.
B Days of Service Hari Pelayanan penerbangan
C DEP Waktu dan airport keberangkatan
D ARR Waktu dan airport tiba atau transit
E Flight Number Nomer Penerbangan
F A/C Jenis pesawat yang digunakan
G Classes Macam-macam kelas yang tersedia dalam suatu penerbangan
Kode-kode dan singkatan yang ada dalam time table pada umumnya dibuat dengan
mengacu pada standar baku yang berlaku secara internasional yang diatur oleh IATA. Hal
tersebut perlu dilakukan untuk keseragaman secara internasional agar petugas atau staff lebih
mudah memahaminya, menghindarkan terjadinya salah pengertian dalam penyampaian
Tabel 9 . Aircraft
KODE TIPE PESAWAT
AB3 Airbus series A300
330 Airbus series 330
72S Boeing 737 - 200
737 Boeing 737
733 Boeing 737 - 300
747 Boeing 747 – 200
744 Boeing 747 – 400
F28 Fokker F28
100 Fokker 100
D10 Mc. Donnell Douglas DC-10
M11 Mc. Donnell Douglas MD-11
J. Reservation Card
Salah satu alat bantu pembelajaran dalam pelajaran reservasi adalah reservation card
atau kartu reservasi. Bagi staff reservasi pemula, kartu ini sangat membantu dalam
memberikan pelayanan kepada pelanggan. Sedangkan bagi siswa kartu ini merupakan
panduan untuk mempelajari proses melayani jasa reservasi. Selain itu, fungsi dari kartu
reservasi ini antara lain :
1. Sebagai panduan urutan pelayanan reservasi
2. Sebagai media mencatat data-data penumpang (manual)
3. Sebagai bukti pelayanan pelanggan
4. Sebagai alat untuk membuka riwayat reservasi (history file)
Bentuk kartu reservasi ini bermacam-macam disesuaikan dengan kebutuhan
perusahaan. Tetapi pada dasarnya tujuannya sama yaitu mempermudah pekerjaan pencatatan
data calon penumpang, terutama pada saat sistem CRS sedang gangguan dan kondisi kantor
yang sangat ramai pelanggan. Beberapa agen perjalanan menerbitkan kartu reservasi dalam
bentuk form dan beberapa yang lain mencatat data reservasi pada buku khusus reservasi.
Berikut ini adalah salah satu contoh bentuk kartu reservasi yang bisa dijadikan alat bantu
praktek pelayanan jasa reservasi udaha :
Gambar 20. Contoh kartu reservasi
L. Tugas Individu
Carilah informasi tentang :
a. Satu maskapai penerbangan (sesuai daftar maskapai yang diberikan guru)
b. Rute penerbangan yang diterbangi oleh maskapai tersebut.
c. Jadwal penerbangan dari beberapa kota terkenal dengan maskapai tersebut.
d. Fasilitas-fasilitas yang ditawarkan dan Harga tiket (sesuai option c.)
Susunlah informasi yang telah anda dapatkan dalam sebuah portofolio.
M. Tugas Kelompok
Masing-masing kelompok terdiri dari 2 orang yang akan melakukan praktek
memberikan pelayanan pemesanan tiket penerbangan udara melalui : Walking
guest dan Telepon. Masing-masing kelompok melakukan praktek reservasi dengan
metode simulasi secara bergantian peran (staff dan tamu)
Bukti hasil praktek adalah kartu reservasi
5. Sedangkan macam-macam reservasi bila ditinjau dari jumlah penumpang yang akan
berangkat adalah :
a. Direct and Indirect reservasion
b. Manual and computerized system
c. Group and individual reservation
d. Walking guest and telephone
e. Automated and Un-automated reservation
6. Untuk menjawab soal no 6 sampai 10, perhatikanlah time table berikut ini :
9. Maskapai penerbangan apa yang mengangkut penumpang dari origin point pada
penerbangan langsung hari kamis ?
a. Garuda Indonesia Airways
b. Singapore Airlines
c. KLM Royal Deucth
d. Kuwait Airways
e. Scandinavian Air
10. Jenis pesawat apa yang digunakan pada soal no. 9 adalah :
a. Boeing 744
b. Boeing 747
c. Boeing 74M
d. Airbus 340
e. Airbus 343
11. Kode untuk seseorang yang memerlukan makanan khusus bayi adalah :
a. MOML
b. HNML
c. BBML
d. LCML
e. VGML
Modul C3-16 Pemesanan Tempat/Reservation Page 64
12. Perhatikan availibility dari Yogyakarta ke Kuala Lumpur berikut ini :
SARAN-SARAN :
Setelah mempelajari seluruh materi “Pemesanan Tempat 1” ini, peserta didik harus
menyelesaikan serangkaian tugas dan ulangan umum semester. Peserta didik dianggab telah
mencapai tingkat penguasaan materi (kompeten) dengan batasan minimal / Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) 90%. Jika belum mampu mencapai batas minimal tersebut, maka
peserta didik harus melakukan kegiatan REMEDIAL dan jika telah melampaui batas minimal
harus melakukan PENGAYAAN. Setelah rangkaian proses di atas selesai dikerjakan,
diharapkan peserta didik dapat :
1. Mengetahui seluk-beluk IATA sebagai salah satu organisasi maskapai penerbangan seluh
dunia.
2. Memahami pembagian wilayah dunia berdasarkan IATA.
3. Memahami kode-kode kota, negara, dan airlines.
4. Memproses layanan pemesanan tempat untuk jasa penerbangan udara sesuai dengan
Prosedur Operasional Standar (POS).
-----, 2012, BAHAN AJAR Manajemen Perhotelan & Pariwisata SMK (Untuk PLPG Rayon
110 UPI), Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.
Priyadi, Joko, 2004, Bahan Ajar Penataran UJP untuk Guru SMK : Reservasi Penerbangan
manual, P4TK Sawangan, Jakarta.
U.E. Wardhani dkk, 2008, BSE Usaha Perjalanan Wisata, Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan, Jakarta.
Tim UPW SMKN2 Mataram, 2007, Memproses Reservasi Jasa Penerbangan Udara,
Mataram : SMK Negeri 2 Mataram.
Tim UPW SMKN2 Mataram, 2007, Mengoperasikan Sistem Reservasi Komputer, Mataram
: SMK Negeri 2 Mataram.
Nurul Aini, Amd.Par, S.Pd. lahir di Lumajang, Jawa Timur, 01 Mei 1975.
Menamatkan pendidikan dasar di SDN 04 Tempeh Tengah tahun 1987, lulus dari SMPN
Tempeh tahun 1990, SMEA Negeri Lumajang jurusan Akuntansi tahun 1993.
Berkat do’a dan dorongan semangat orang tua, pada tahun 1993 penulis
berkesempatan mengikuti beasiswa studi di Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung pada
Diploma III Jurusan Tours and Travel dan lulus pada tahun 1996 bersamaan dengan diraihnya
Akta III Jurusan Guru Kejuruan – Usaha Perjalanan Wisata (GK-UPW) dari IKIP Bandung.
Pada tahun 2000 mendapat kepercayaan untuk mengikuti VOCTEC Malaysia
Fellowship Programme yang diselenggarakan di Sunway College (School of Hospitality &
Tourism Management) selama 3 (tiga) bulan, dan mendapatkan beberapa sertifikat
kompetensi dari Sunway College, Hotel Sunway lagoon, Malaysia Travel Net, dan Malaysia
airlines. Pada tahun yang sama mendapat kesempatan mengikuti diklat tingkat dasar UPW di
P4TK Bisnis dan Pariwisata – Sawangan, Jakarta.
Sementara gelar Sarjana Pendidikan diperoleh penulis dari Fakultas Ilmu Pendidikan,
jurusan Bahasa Inggris di Universitas Muhammadiyah Mataram pada tahun 2009 dengan
predikat cumlaude.
Profesi sebagai pengajar dimulai pada tahun 1997 sebagai guru bidang diklat produktif
Usaha Perjalanan Wisata di SMK Negeri 2 Mataram. Sejak tahun 2000 hingga 2012, penulis
juga aktif dalam beberapa kegiatan seperti sebagai dosen di LP3I cabang Mataram dan Tadika
Puri, Tutor pada diklat Pramuwisata Muda DPD HPI NTB, sekretaris KPN “Sinar jaya”,
Ketua Program Studi Keahlian, Wakil Kepala Sekolah Bidang Manajemen Mutu, dan tim
pengembang kurikulum.
Penulis juga merupakan peraih Juara I Lomba Guru Berprestasi dan Berdedikasi
tingkat kota Mataram tahun 2014 sehingga mewakili kota Mataram pada lomba Guru
berprestasi tingkat Propinsi NTB.