Anda di halaman 1dari 2

KUNCI JAWABAN

1 C 11 B 21 C 31 D 41 B

2 D 12 D 22 B 32 A 42 C

3 A 13 C 23 D 33 B 43 A

4 C 14 C 24 E 34 E 44 E

5 C 15 B 25 C 35 C 45 D

6 A 16 B 26 D 36 D

7 E 17 C 27 D 37 E

8 A 18 D 28 C 38 B

9 C 19 A 29 C 39 E

10 C 20 D 30 A 40 E

Uraian

1. Langkah hisap
Katup hisap terbuka dan katup buang tertutup
Piston bergerak turun dari TMA (Titik mati atas) ke TMB (Titik mati bawah)
Campuran udara dan bahan bakar akan masuk kedalam ruang bakar dalam silinder
Langkah kompresi
Kedua katup (katup hisap dan buang) dalam keadaan menutup
Piston bergerak naik dari TMB ke TMA
Campuran udara dan bahan bakar ditekan (dimampatkan) sehingga tekanannya naik
Langkah usaha
Kedua katup dalam keadaan menutup
Busi (spark plug) memercikkan bunga api
Terjadi ledakan yang membuat piston bergerak turun dari TMA ke TMB
Langkah Buang
Katup hisap menutup dan katup buang membuka
Piston bergerak naik dari TMB ke TMA
Gas buang sisa hasil pembakaran akan keluar dan dibuang melalui knalpot.

2. Saat putaran stasioner


Saat putaran langsam kopling sentrifugal pada pulley sekunder belum berhubungan, sehingga
putaran dari pulley primer belum dapat diteruskan ke roda belakang.
Saat mulai berjalan
Saat mulai berjalan kompling sentrifugal pada pulley sekunder mulai terhubung dan memutar
roda belakang
Saat putaran mesin menengah
saat putaran menengah besar pulley sekunder dan primer relatif sama, sehingga membuat
perbandingan gigi yang sesuai
Saat putaran mesin tinggi
Saat putaran tinggi, pulley primer membesar, karena putaran mesin meninggi, oleh karena pulley
primer membesar belt lebih banyak tertari ke depan, sehingga pulley sekunder mengecil.
perbandingan putaran akan berubah lagi.
Saat menanjak
Pada saat menanjak, atau beban berat, roda belakang agak tertahan, oleh karena beban sehingga
pulley sekunder membesar dan pulley primer mengecil.
3. Apabila handle kopling bebas (tidak ditarik) maka plat tekan dan plat gesek dipijit oleh piringan
penekan (cluth pressure palte) dengan bantuan pegas kopling sehingga tenaga putar dari poros
engkol sampai pada roda belakang.
Apabila handle kopling pada batang kemudi ditarik maka kawat kopling akan menarik alat
pembebas kopling, alat pembebas ini akan menekan batang tekan (pushrod). Pudhrod ini akan
mendorong piringan penekan ke arah berlawanan dengan arah gaya pegas kopling akibatnya plat
gesek dan plat tekan akan saling merenggang dan putaran rumah kopling tidak diteruskan pada
poros utama.
4. a. Membersihkan filter udara
b. Pemeriksaan sistem bahan bakar
c. Pemeriksaan busi
d. Pemeriksaan kondisi oli / pelumas
e. Pemeriksaan celah klep
f. Pemeriksaan kompresi
g. Pemerisaan kondisi V-Belt atau rantai sepeda motor
h. Pemeriksaan tekanan roda
i. Pemeriksaan tegangan baterai
j. Pemeriksaan elektrikal
k. Pemeriksaan kondisi kampas rem

5. a. Menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dengan prosedur


b. Menggunakan alat praktek sesuai dengan ketentuan
c. Penempatan bahan dan alat praktek sesuai dengan ketentuan

Anda mungkin juga menyukai