Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII ialah salah satu BUMN yang bergerak di
bidang pertanian. Untuk mendukung segala aktifitas pengadaan barang , maka jika
perusahaan membutuhkan suatu barang atau alat, atau kebutuhan lain yang
dibutuhkan guna memenuhi kebutuhan perusahaan, gudang, atau kebun biasanya
perusahaan mencari barang tersebut dengan cara pelelangan. Pelelangan sendiri
merupakan proses penjualan dan pengadaan yang dilakukan secara berlomba-
lomba menentukan harga saing terendah antar pihak perusahaan yang ingin
mendapatkan tender terhadap lelang tersebut. Sampai sekarang proses pelelangan
yang dilakukan oleh PTPN VIII masih dengan cara mengundang (mengirim surat)
kepada beberapa rekanan (perusahaan lain) penyedia barang. Oleh karena itu
dibutuhkan suatu sistem yang dapat mempersingkat waktu yang dibutuhkan dalam
rangka pengadaan barang. Dikarenakan PTPN VIII sebagai penyelenggara lelang
maka sistem yang dibutuhkan adalah Reverse e-Auction.

E-Auction sendiri merupakan layanan lelang electronic untuk membantu


perusahaan melakukan pengadaan barang antar perusahaan berbasis web. Maka
dengan Aplikasi ini diharapkan dapat mempermudah proses pengadaan barang
pada perusahaan guna memenuhi kebutuhan perusahaan terhadap portal yang
mampu melakukan aktifitas pelelangan atau pengadaan berbasis internet dan
bersifat real-time. Sehingga mampu mempersingkat waktu untuk pengadaan
barang tersebut.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah-masalah perusahaan dapat


dirumuskan menjadi :

a. Bagaimana membangun sebuah media yang mampu menyediakan proses lelang


secara online?
b. Bagaimana menyebarkan undangan kepada penyedia barang secara online ?
c. Bagaimana membuat penawaran kepada penyedia barang secara online?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas ,maka tujuan dari pembuatan aplikasi ini
yaitu :

a. Membangun sistem e-Auction berbasis web dimana proses lelang tersebut


dilakukan secara online.
b. Membangun sistem e-Auction yang dapat menyebarkan undangan kepada
perusahaan penyedia barang.
c. Membangun sistem e-Auction yang dapat menyediakan bilik penawaran untuk
penyedia barang.

1.4 Batasan Masalah

Dalam pengerjaan proyek ini,batasan permasalahannya sebagai berikut :

a. Sistem yang dibuat nantinya hanya digunakan sebagai sub sistem dari portal
PTPN VIII yang sudah ada sebelumnya.
b. Sistem yang dibuat hanya untuk bagian pengadaan.
c. Sistem e-Auction ini hanya menjelaskan e-Auction dalam bentuk Reverse e-
Auction dimana PTPN VIII bertindak sebagai pembeli yang membutuhkan
barang.

2
1.5 Definisi Operasional

Pelelangan merupakan penjualan dalam bentuk terbuka dan umum dimana penjual
mencari harga penawaran tertinggi yang diajukan oleh pembeli. e-Auction adalah
negosiasi melalui sistem secara elektronik dengan mencari harga terendah dalam
rangka pengadaan barang dan jasa.

PT.Perkebunan Nusantara VIII PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII adalah salah
satu diantara perkebunan milik Negara yang didirikan berdasarkan Peraturan
Pemerintah.Perusahaan ini didirikan dengan maksud dan tujuan untuk
menyelenggarakan usaha di bidang agro bisnis dan agro industri, serta optimalisasi
pemanfaatan sumber daya Perseroan untuk menghasilkan barang dan/ atau jasa
yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, serta mengejar keuntungan guna
meningkatkan nilai perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan
Terbatas.

1.6 Metode Pengerjaan

Metode penelitian yang digunakan dalam pengerjaan Proyek Akhir ini adalah
metodologi Software Development Life Cycle (SDLC). Dan model yang digunakan
menggunakan model Waterfall karena model ini bersifat sistematis dan berurutan.
Sehingga akan lebih memudahkan proses pengerjaan.

Secara Umum pada model waterfall terdapat tahapan-tahapan sebagai berikut :

1. Analisis Kebutuhan
Pada tahapan ini dilakukan pengumpulan semua kebutuhan user yang berkaitan
dengan perangakat lunak yang dibangun. Peran analis pada tahapan ini sangat
besar karena menjadi penjembatan antara keinginan user yang dinyatakan dalam
bahasa praktis dan programmer yang cenderung menggunakan bahasa teknis.

3
2. Desain Sistem
Desain perangkat lunak merupakan tahapan untuk menterjemahkan keinginan user
menjadi desain teknis yang siap diimplementesikan oleh programmer.
3. Pembuatan Kode Program
Pembuatan kode program merupakan tahap penerjemahan desain sistem yang
telah dibuat ke dalam bentuk perintah-perintah yang dimengerti computer dengan
mempergunakan bahasa pemrograman.
4. Pengujian Program
Pengujian terhadap program dilaksanakan setelah aplikasi selesai dibuat. Proses
pengujian dimulai dari kebenaran logika perangkat lunak kemudian dipastikan
bahwa di setiap aktivitas perangkat lunak terdapat skenaripo pengujiannya.
5. Penerapan Program
Penerapan program merupakan tahap dimana tim pengembang menerapkan
software yang telah selesai dibuat dan diuji ke dalam lingkungan Teknologi
Informasi perusahaan dan memberikan pelatihan kepada pengguna di perusahaan.
6. Perawatan Program
Perangkat lunak yang telah diimplementasi diharapkan dapat dipakai terus
menerus dan tidak berhenti di tengah jalan. (Politeknik Telkom 2009)

4
1.7 Jadwal Pengerjaan

Tabel 1. 1
Jadwal pengerjaan

NOVEMBER DESEMBER JANUARI FEBRUARI


NO KEGIATAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pencarian dan
Pengumpulan
Data

2 Analisis
Kebutuhan

3 Pembuatan
Model dan
Design

4 Pembangunan
Aplikasi

5 Implementasi
dan Testing

6 Analisis Hasil

7 Pembuatan
Laporan

8 Presentasi
Proyek

Anda mungkin juga menyukai