Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan dibidang kesehatan mempenyai arti yang penting dalam

kehidupan nasional, khusunya didalam memelihara dan meningkatkan

kesehatan. Tujuan pembangunan kesehatan adalah terjadinya perubahan

perilaku masyarakat menuju kemandirian untuk menolong dirinya sendiri

dalam bidang kesehatan. Peran serta masyarakat sangat mutlak diperlukan

terutama dalam menyelenggarakan upaya kesehatan yang mencakup

promotif, preventif, kuratif, dan rehalibitatif secara perorangan atau

menyeluruh (Depkes, 2015)

Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber

daya masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk , dan bersama

masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan

masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesahatan dasar (Kementrian

Kesehatan RI, 2012).

Hingga tahun 2017, jumlah Posyandu yang tersebar di 34 Provinsi di

Indonesia terdapat 164.867 Posyandu Aktif atau dengan persentase (56,57

%), Provinsi jambi merupakan kategori keempat terendah persentase

Posyandu Aktif di indonesia dari jumlah semua posyandu yang ada di

Provinsi Jambi sebanyak 8.836 terdapat 1.198 Posyandu yang aktif (24,77 %)

berarti lebih dari 75 % posyandu tidak aktif (Profil Kesehatan Indonesia,

1
2

2017). Berdasarkan dari data diatas berarti masih banyak masyarakat yang

tidak memanfaatkan posyandu, sedangkan posyandu merupakan kegiatan

sarana untuk penyelenggaraan pembangunan kesehatan, pemberdayaan

masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam

memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya untuk mempercepat

penurunan angka kematian ibu dan bayi (Depkes RI, 2006)

Kegiatan pelayanan di Posyandu meliputi Kegiatan utama dan

kegiatan pengembangan/pilihan, kegiatan utama mencakup pelayanan

kesehatan ibu dan anak, pelayanan keluarga berencana, pelayanan imunisasi,

pelayanan gizi, dan pelayanan pencegahan dan penanggulangan diare,

sedangkan kegiatan pengembangan/pilihanyaitu bina keluarga balita, tanaman

obat keluarga (Toga), bina keluarga lansia, pos pendidikan anak usia dini

(PAUD) dan berbagai program pembangunan masyarakat desa lainnya

(Kemenkes RI, 2012).

Dalam rangka menurunkan prevalensi balita pendek (stunting), yaitu

dilaksanakan kegiatan pemantauan pertumbuhan balita, menyelenggarakan

kegiatan pemberian makanan tambahan (PMT) untuk balita,

menyelenggarakan stimulasi dini perkembangan anak, dan memberikan

pelayanan kesehatan yang optimal (PMK No. 39 tentang PISPK, 2016),

pemantauan petumbuhan dan perkembangan pada bayi dan balita di posyandu

merupakan satu pencegahan kejadian (stunting) Balita pendek (Ditjen

Kesmas, 2017)
3

Salah satu tujuan Posyandu adalah memudahkan memantau keadaan

gizi anak balita serta membantu pencegahan dini masalah gizi. Kasus gizi

kurang dan gizi buruk sulit ditemukan dimasyarakat, karena ibu tidak

menimbang balitanya ke Posyandu (Reihana, 2010).

Adapun faktor penyebab yang mempengaruhi ibu balita dalam

pemanfaatan posyandu seperti yang diungkapkan oleh lawrence green dalam

notoatmojo, 2011 yang mempengaruhi prilaku seseorang yaitu faktor

predisposisi (Predisposing Factors), Faktor Pendukung (Enabling Fators), dan

Faktor pendorong (Reinforcing Factors).

Salah satu indikasi pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh masyarakat

adalah keaktifan kedatangan masyarakat ke pusat pelayanan tersebut dalam

hal ini spesifik kepada pemanfaatan pelayanan posyandu yaitu keaktifan

anaknya datang ke posyandu atau keaktifan orang tua membawa anaknya

keposyandu yang dapat dilihat dari angka cakupan penimbangan balita ke

Posyandu (D/S). D adalah jumlah balita yang datang ke Posyandu untuk

periode tertentu, S adalah jumlah seluruh balita yang berada di wilayah

Posyandu tersebut. Semakin tinggi cakupan D/S, setidaknya semakin tinggi

pula cakupan vitamin A dan cakupan imunisasi dan diharapkan semakin

rendah prevalensi gizi kurang (Fitria, 2015)

Berdasarkan Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci di

Puskesmas Lolo pada tahun 2016 berdasarkan capaian D/S pada balita yaitu

71, 23 %, dan pada tahun 2017 mengalami penurunan yaitu (70,5 %), dari 19

Puskesmas yang tersebar di Kabupaten kerinci Puskesmas Lolo termasuk 4


4

Terendah capaian D/S pada Balita dan capaian belum mencapai target Dinas

Kesehatan (Profil Dinkes Kab. Kerinci, 2017), hal ini disebabkan oleh

bebrapa faktor yaitu pengetahuan, sikap, umur, dukungan keluarga (Nazri

dkk, 2016)

Dari hasil penelitian Ayu (2016) tentang Faktor Faktor yang

berhubungan dengan Kunjungan Balita ke Posyandu dari hasil penelitian

menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi kunjungan Balita ke

Posyandu yaitu pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, dan dukungan keluarga

dalam pemanfaatan posyandu balita mempunyai andil besar dalam

meningkatkan kesehatan balita.

Berdasarkan Survei awal kepada 5 orang ibu balita desa lolo Kecil dan

pasar kerman ditemukan bahwa sebagian besar ibu balita belum mengetahui

manfaat secara menyeluruh tentang fungsi dari posyandu itu. Selama ini

mereka hanya melakukan imunisasi saja dan setelah anak mereka berumur 1

Tahun lebih maka kegiatan kunjungan posyandu berangsur angsur mengalami

penurunan dan tidak rutin lagi. Ibu balita menganggap kegiatan menimbang

balita setiap bulan tidak terlalu penting dibanding imunisasi yang diberikan

kepada bayi. Berdasarkan hasil pengamatan 2 posyandu awal Desember,

capaian D/S yaitu sebesar 13,51 % yaitu posyandu Kerman Sakti di Desa

Pasar Kerman, dan Posyandu Depati Parbo di Desa Lolo Kecil capaian D/S

yaitu sebesar 25,25 %

Berdasarkan penelitian terdahulu dan temuan di lapangan maka

peneliti tertarik untuk meneliti tentang ” Faktor Faktor yang


5

Mempengaruhi Pemanfaatan Posyandu oleh Ibu Balita di Wilayah Kerja

Puskesmas Lolo Kabupaten Kerinci Tahun 2019”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan atar belakang diatas, maka dapat

dirumuskanmasalah dalam penelitian ini yaitu “ Apa Saja Faktor Yang

Mempengaruhi Pemanfaatan Posyandu Oleh Ibu Balita Di Wilayah Kerja

Puskesmas Lolo Tahun 2019 ?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Faktor-Faktor yang mempengaruhi pemanfaatan

Posyandu oleh Ibu Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Lolo Tahun 2019.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Balita Terhadap

Pemanfaatan Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas Lolo Tahun

2019.

b. Diketahuinya distribusi Frekuensi Pendidikan Ibu Balita Terhadap

Pemanfaatan Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas Lolo Tahun

2019.

c. Diketahuinya distribusi Frekuensi Pekerjaan Ibu Balita Tentang

Pemanfaatan Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas Lolo Tahun

2019.
6

d. Diketahuinya distribusi Frekuensi dukungan Keluarga ibu tentang

Pemanfaatan Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas Lolo Tahun

2019.

e. Diketahuinya Hubungan pengetahuan dengan pemanfaatan Posyandu

Oleh Ibu Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Lolo Tahun 2019.

f. Diketahuinya Hubungan pendidikan dengan pemanfaatan Posyandu

Oleh Ibu Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Lolo Tahun 2019.

g. Diketahuinya Hubungan Pekerjaan dengan pemanfaatan Posyandu

Oleh Ibu Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Lolo Tahun 2019.

h. Diketahuinya Hubungan Dukungan keluarga dengan pemanfaatan

Posyandu Oleh Ibu Balita di Wilayah Kerja Puskesmas LoloTahun

2019.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Menambah wawasan peneliti dan sebagai pengembangan diri serta

kemampuan peneliti sehingga mengaplikasikan ilmu yang telah peneliti

terima dibangku perkuliahan.

2. Bagi Tempat Penelitian

Memberikan informasi kepada Puskesmas Lolo tentang faktor faktor

yang mempengaruhi pemanfaatan posyandu oleh ibu balitasehingga

dapat menyusun upaya meningkatkan kunjungan ibu balita ke posyandu.


7

3. Bagi Tenaga Kesehatan

Sebagai informasi bagi tenaga kesehatan dalam upaya meningkatkan

kualitas dan mutu pelayanan kesehatan, khususnya dalam hal kunjungan

posyandu

4. Bagi Institusi Pendidikan

Dapat dijadikan sumber masukan dalam ilmu terkait, menambah

wawasan pengetahuan terhadap penelitian terkait.

5. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat dijadikan langkah awal dalam bidang ilmu terkait dan dapat di

pergunakan sebagai bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya.

E. Ruang Lingkup

Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif Analitik dengan

pendekatan Cross Secsional yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor

yang mempengaruhi pemanfaatan posyandu oleh ibu balita di wilayah kerja

Puskesmas Lolo Tahun 2019. Karena keterbatasan penelitian maka ruang

lingkup penelitian ini dibatasi :

1. Ruang Lingkup Tempat

Penelitian ini akan dilakukan di Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas

Lolo Kabupaten Kerinci.

2. Ruang Lingkup Waktu

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Tahun

2019.

3. Ruang Lingkup Populasi dan Sampel


8

Populsasi dalam penelitian adalah seluruh ibu yang mempunyai anak

Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Lolo yaitu sebanyak 621 balita.

Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 66 Orang

4. Ruang Lingkup Cara

Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan cara wawancara

langsung dengan responden dengan panduan kuesioner dan observasi.

5. Ruang Lingkup Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi pemanfaatan posyandu oleh ibu balita di Wilayah Kerja

Puskesmas Lolo Tahun 2019.

6. Ruang Lingkup Alasan

Karena masih rendahnya Pemanfaatan posyandu dilihat dari kunjungan

balita ke Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas Lolo Tahun 2019.

Anda mungkin juga menyukai