Disusun Oleh:
Kelas B1 / Kelompok 7
Oktavia Leily I. (J3M116102)
Widyana Ikhtiyari (J3M116131)
Hasna (J3M216151)
Femi A. Arisandi (J3M216161)
Dosen:
Ivone Wulandari Budiharto SSi MSi
Asisten Dosen:
Febram Gumari AMd
Monica Ayu R AMd
Restu Ihsan AMd
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui proses bioreaktor membran
pada skala industri, macam-macam bioreaktor membran, kelebihan penggunaan
bioreaktor membran skala industri.
1.3 Manfaat
Manfaat dari praktikum ini yaitu mengetahui penggunaan teknologi bioreaktor
dalam pengelolaan limbah cair kelapa sawit.
BAB II
METODE KERJA
Metoda penelitian yang diuraikan di bawah ini mencakup karakteristik limbah cair
pabrik kelapa sawit, sumber biomassa, bioreaktor anaerob, peralatan bioreaktor,
pengoperasian bioreaktor serta metoda analisa.
Penyekat-penyekat yang dipasang secara vertikal memaksa agar aliran limbah cair
yang masuk dari bagian atas mengalir sesuai dengan bentuk pola aliran di dalam ruang
berpenyekat. Perjalanan aliran limbah cair tersebut kembali memaksa melewati bagian
atas penyekat dan begitu seterusnya sehingga mengalir keluar dari bioreaktor. Bakteri
anaerob di dalam bioreaktor cenderung terangkat dan terendapkan kembali akibat
terbentuk biogas selama proses biokonversi secara anaerob. Bakteri anaerob tersebut
akan bergerak secara perlahan ke arah horizontal sehingga terjadi kontak antara
biomassa aktif dan limbah cair yang masuk serta aliran keluar relatif bebas dari
padatan biomassa.
3.1 Bioreaktor
Bioreaktor merupakan suatu alat atau sistem berbentuk bejana yang dapat
mendukung aktivitas agensia biologis. Bioreaktor yang digunakan biasanya terbuat
dari bahan yang tidak bereaksi dengan aktivitas biokimia yang terjadi di dalam
bioreaktor seperti gelas atau stainless steel (Saraswati 2012). Fungsi dari bioreaktor
yaitu menciptakan kondisi lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan mikroba agar
menghasilkan produk yang diinginkan. Aktivitas mikroba yang perlu dikontrol
tersebut seperti mikroba dalam menghasilkan biomassa, menghasilkan enzim, dan
menghasilkan metabolit. Selain itu bioreaktor hendaknya mencegah adanya
kontaminasi lingkungan pada kultur.
Bioreaktor dapat diterapkan di skala lab dan skala industri. Jenis bioreaktor pada
skala industri diantaranya yaitu biorektor membran, bioreaktor berpengaduk (STR),
air-lift, fluidisasi, dan microcarrier. Bioreaktor membran merupakan kombinasi
antara proses pengolahan limbah secara biologis dengan proses membran. Bioreaktor
membran dikelompokkan menjadi tiga yaitu bioreaktor membran untuk pemisahan
biomassa, bioreaktor membran aerasi, dan bioreaktor membran ekstraktif. Ketiga
jenis bioreaktor membran ini memiliki fungsi masing-masing yang disesuaikan
dengan jenis limbah.
Tabel 2 menunjukkan bahwa limbah cair pabrik kelapa sawit yang akan diolah
dengan bioreaktor hybrid anaerob mempunyai kandungan organik yang tinggi dan
bersifat asam. Berdasarkan kandungan senyawa organik tersebut maka proses
biokonversi yang sesuai adalah proses anaerob. Menurut Malina dan Pohland
(1992) dalam Ahmad, dkk (2011) bahwa limbah cair yang mengandung COD di
atas 3000 mg/L lebih baik diolah secara anaerob dibandingkan dengan proses
aerob. Hal ini disebabkan bahwa biokonversi limbah cair dengan kandungan COD
di atas 3000 mg/L secara aerob membutuhkan energi yang besar untuk proses
aerasi.
3.4.3 Kelebihan
1. Teknologi memiliki potensi yang besar dalam aplikasi yang luas
Aplikasi luas tersebut termasuk kota, pengolahan air limbah industri,
dan pencernaan limbah padat.
2. Dapat diaplikasikan di lahan yang sempit
3. Membran filtrasi mampu menahan konsentrasi biomassa lebih tinggi
dengan menggunakan bioreaktor berukuran lebih kecil
4. Dapat mengurangi kontaminan yang tinggi
3.4.4 Kekurangan
1. Biaya operasional yang tinggi, serta tidak dapat menerima toksik
2. Memiliki hambatan dalam proses penumbuhan jenis mikroorganisme
yang sesuai dan tepat akan syarat desain fisik bangunan.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Bioreaktor membran merupakan Bioreaktor adalah operasi unit utama untuk
transformasi biokimia industri di mana bahan yang diolah memodifikasi
biotransformasi oleh aksi sel hidup atau oleh komponen seluler seperti enzim.
Bioreaktor membran dikelompokkan menjadi bioreaktor membran pemisahan
biomasa, bioreaktor membran aerasi, dan bioreaktor membran ekstraksi. Bioreaktor
membran ini telah diaplikasikan di berbagai jenis industri seperti industri kelapa
sawit. Bioreaktor efektif digunakan karena mampu mengurangi umlah kontaminan
yang tinggi.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, dkk. 2011. Biokonversi Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Dengan
Bioreaktor Hybrid Anaerob Fasa Tunggal. Jurnal Prosiding Sntk Topi.
ISSN.1907-0500.
Hardiani H, dkk. 2011. Bioremediasi Logam Timbal (Pb) Dalam Tanah
Terkontaminasi Limbah Sludge Industri Kertas Proses Deinking. Jurnal
Selulosa. Vol 1(1).
Komarawidjaja. 2009. Karakteristik Dan Pertumbuhan Konsorsium Mikroba Lokal
Dalam Media Mengandung Minyak Bumi. Jurnal Teknik Lingkungan. Vol
10(1).
Rahmayyety. 2015. Sintesa Asam Laktat Berbahan Baku Tandan Kosong Kelapa
Sawit Menggunakan Trichoderma Reseei Dan Lactobacillus
Acidipillus. Jurnal Ftumj. ISSN : 2407 – 1846.
Rio, dkk. 2015. Uji Kinerja Bioreaktor Hibrid Anaerob Dua Tahap Pada Pengolahan
Limbah Cair Industri Sagu Dengan Variabel Beban Kejut (Shock Loading).
Jom Fteknik. Vol 2(2).
Saraswati. 2012. Kajian Potensi Penggunaan Bioreaktor Senyawa Ajmalisin Suatu
Contoh Produksi Metabolit Sekunder Tanaman Obat. Jurnal Kefarmasian
Indonesia. Vol 2(1).
Wenten. 1994. Teknologi Membran Dalam Pengolahan Air Dan Limbah Industri.
Bandung (ID) : Departemen Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung.
Yuwono, dkk. 2013. Perancangan Sistem Pengaduk Pada Bioreaktor Batch untuk
Meningkatkan Produksi Biogas. Jurnal Teknik Pomits. Vol 2(1).