Management
Kanker merupakan penyebab kematian
nomor 2 setelah penyakit kardiovaskular
Prevalensi kanker di Indonesia sebesar 1.4
per 1000 penduduk (Riskesdas 2013)
WHO memperkirakan pada 2030 terjadi
lonjakan insiden kanker sebesar 300% di
dunia. Lonjakan di Indonesia sebesar 500%
2
Terapi Medis Konvensional meliputi:
Pembedahan
Kemoterapi
Radioterapi
3
Kemoterapi dan Radioterapi
bersifat SITOTOKSIK
Membunuh sel kanker dan
sel yang pembelahannya
cepat
Terbunuhnya sel selain sel
kanker yang
perkembangannya cepat
menyebabkan timbulnya
EFEK SAMPING yang serius
sehingga menurunkan
kualitas hidup pasien
kanker dan mengurangi
tingkat keberhasilan pasien
kanker menyelesaikan
terapi kanker
4
Bone
marrow
supression
Kerontokan
rambut Nyeri
Penurunan
nafsu
makan
5
Proven in Safety & Efficacy for Integrative
Cancer Medication
6
(Singh & Settlemen, 2010) 7
Pengobatan secara menyeluruh yang
menggabungkan terapi medis konvensional
dengan terapi komplementer yang telah
terbukti aman dan efektif untuk
meningkatkan kualitas & harapan hidup
pasien
CAM
Conventional
(Complemen Integrative
Medical tary and Cancer
Therapy Alternative
Medication
Medicine)
8
Memiliki evidence-based (dasar uji klinis untuk
membuktikan keamanan dan khasiatnya
Aman, tanpa efek samping dan tidak menimbulkan
kerusakan pada sel normal
Mampu menekan efek samping dari terapi
konvensional
Mampu meningkatkan efektivitas terapi medis
konvensional, salah satunya dengan membuat sel
kanker semakin sensitif terhadap terapi medis
konvensional
Memiliki fungsi-fungsi anti-kanker untuk
menghambat dan menghancurkan sel kanker
Bekerja sama baik dan tidak berlawanan dengan
terapi medis konvensional
Mampu mencegah recurrence kanker
9
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Swedia
Singapura
Skotlandia
Serbia
Islandia
Swiss
Inggris
Yunani
Jepang
Turki
Selandia Baru
Italia
Rep. Ceko
Belgia
Amerika Serikat
Denmark
11
Salah satu Immunotherapy dan Integrative
Cancer Therapy yang terbukti aman dan
efektif untuk manajemen terapi kanker
12
Tahun Sejarah
1983 Dr. Zhen-Guo Wang mulai meneliti TX Kapsul
1988 Peneliti dari NCI menguji aktivitas dari TX Kapsul dan
menemukan TX Kapsul memiliki efek penekan pada
tumor
1991 Dr. Zhen bekerja sama dengan Dr. Obitsu Ryoichi (China-
Japan Feida Union Co., Ltd.) mengembangkan TX Kapsul
menjadi TXL
1983-1996 Uji Klinis Tahap I, menunjukkan:
•TXL mampu menghambat pertumbuhan sel kanker
•TXL mampu menginduksi apoptosis
•TXL dapat meningkatkan limfosit dan fagosit dalam
melawan sel kanker
•TXL meningkatkan efektivitas radioterapi 28.3% dan
kemoterapi 25%
•TXL meningkatkan QOL
1999 FDA approval
1999-2011 Uji Klinis Tahap II
13
TXL telah digunakan lebih dari 30 negara
★
★
★ ★
★
★
★ ★
★
★ ★ ★
★
★
★
★
★
★ ★
15
Uji klinis pada
pasien kanker
nasofaring di
RS Dharmais,
Jakarta Tahun
2011
22
23
Satu-satunya Immunotherapy dan
Integrative Cancer Therapy di Indonesia
yang memiliki kemampuan sebagai
Immunomodulator dan Terapi Anti
Kanker Multi Target dengan 30 target
spesifik
24
Anti-
Anti-Proliferasi : cyclin p21, cyclin D1, PCNA,
Cdk-
Cdk-2
Anti-
Anti-Metastasis : MMP-
MMP-1, MMP-
MMP-2, MMP-
MMP-9, PA
Anti-
Anti-Angiogenesis : HIF-
HIF-1α, VEGF-
VEGF-A
Apoptosis : ERK, AKT, mTOR,
mTOR, Stat3, PML-
PML-RARα,
Bcl-
Bcl-2, Bax
Menekan sel induk kanker : gen ABCG2, gen
CD133, gen SMO, gen Gli
Menurunkan resistensi sel kanker : protein MDR
Immunomodulator : CD3, CD4/CD8, CD19,
CD16+56, TNF-
TNF-α, IFN-
IFN-γ
Meningkatkan radiosensitivitas sel kanker :
DNMT1, Rad51
25
FARMAKOLOGI
( MEKANISME KERJA )
TXL sebagai
Immunotherapy yang
mampu memodulasi
respon imun selular
pasien kanker melalui
peningkatan TNF-α dan
IFN-γ
Reksodiputro, A. H., Harsal, A. dan Komari, B.
(2011) “Effect of Herbal Therapy on
Intracellular Cytokine Expression of CD8 Cell
in Nasopharingeal Cancer Patients”.
Indonesian Journal of Cancer 5(2): 51-54.
Metode Penelitian
Anti- Secara in vivo pada tikus yang telah diinjeksi sel kanker
Metastasis kolon CT-26 kemudian diamati perubahan metastasis ke
paru-paru. Selain itu dilakukan pengukuran kadar MMP-2,
MMP-9 dan urokinase plasminogen activator (uPA).
Anti- Pengamatan pembentukan microvessel secara in vitro
Angiogenesis dengan tube formation assay dan in vivo pada tikus dengan
menggunakan metode Matrigel plug assay. Selain itu juga
dilakukan pengukuran kadar HIF-1α dan VEGF-A.
Migrasi Sel Metode Wound Healing Assay. Media yang berisi sel kanker
Kanker digores dengan menggunakan alat steril sehingga
memungkinkan teramatinya migrasi sel kanker pada celah
yang terbentuk.
Invasi Sel Metode Boyden Chamber Transwell.
Kanker
Metastasis Sel Kanker
Metode
Memilih pasien dengan kondisi yang cukup baik secara
keseluruhan, yang tidak sedang menjalani pembedahan
dan radioterapi, tanpa penyebaran lebih lanjut.
Total 69 pasien kanker esofagus dibagi secara acak ke
dalam 2 kelompok. Kelompok pertama terdiri dari 34
pasien diterapi menggunakan kombinasi TXL dan
kemoterapi sedangkan kelompok kedua terdiri dari 35
pasien diterapi dengan kemoterapi saja.
TXL +
7 20.6 11 32.4 53.0 10 29.4 1 2.9 5 14.7
Kemoterapi
80%
60%
40%
20%
0%
Complete Remission Partial Remission Overall Respon Rate
TXL+Kemoterapi Kemoterapi
Metode
Memilih pasien dengan kondisi yang cukup baik secara
keseluruhan, yang tidak sedang menjalani pembedahan
dan kemoterapi, tanpa penyebaran lebih lanjut. Skor
Karnofsky minimal 60 point.
Total 364 pasien kanker esofagus dibagi secara acak ke
dalam 2 kelompok. Kelompok pertama terdiri dari 184
pasien diterapi menggunakan kombinasi TXL dan
radioterapi sedangkan kelompok kedua terdiri dari 180
pasien diterapi dengan radioterapi saja.
Jenis Radioterapi
Setiap pasien sebelum dan selama radioterapi (radiasi 40Gy), akhir
radioterapi (radiasi 60-75Gy) diberi 3 kali barium contrast X-ray
film. Sumber radioaktif menggunakan 6o CO+xray atau linear
accelerator 10 mv X line.
Diberikan 5kali per minggu, masing-masing dengan dosis DT2Gy,
total dosis DT60-75Gy.
TXL +
106 59.6 69 38.7 98.3 3 1.7 - - - -
Radioterapi
80%
60%
40%
20%
0%
Complete Remission Partial Remission Overall Respone Rate
TXL+Radioterapi Radioterapi
80%
60%
Sebelum
40% Sesudah
20%
0%
Staple Food Semi Flow Full Flow
78
TXL Menekan CSC melalui hambatan
ekspresi gen target
79
80
81
PRA TREATMENT
Digunakan oleh pasien kanker yang sedang
menunggu hasil diagnosa atau yang akan menjalani
terapi medis konvensional untuk pertama kalinya
untuk menghambat perkembangan dan penyebaran
kanker serta meningkatkan kemampuan imun dari
pasien kanker sehingga pasien kanker akan lebih siap
menjalani terapi medis konvensional.
Dosis :
Stadium 1 dan 2 : 40 cc / hari
Stadium 3 dan 4 : 60 cc / hari
83
TREATMENT
Digunakan oleh pasien kanker yang sedang berada
pada masa pengobatan untuk mendampingi terapi
medis konvensional atau diberikan sebagai single
therapy jika pasien tidak memungkinkan untuk
menjalani terapi medis konvensional dan sebagai
terapi paliatif untuk meningkatkan kualitas hidup
pasien kanker.
Jangka Waktu :
Selama kemoterapi (12 – 18 minggu)
minggu)
Diberikan setiap hari atau minimal 2 minggu
sebelum siklus kemoterapi berikutnya.
Pemberian TXL dihentikan 24 jam sebelum dan
sesudah kemoterapi injeksi.
Diberikan 4-6 jam sebelum dan sesudah pasien
mengkonsumsi kemoterapi oral.
84
TREATMENT
Digunakan oleh pasien kanker yang sedang berada pada masa
pengobatan untuk mendampingi terapi medis konvensional atau
diberikan sebagai single therapy jika pasien tidak
memungkinkan untuk menjalani terapi medis konvensional dan
sebagai terapi paliatif untuk meningkatkan kualitas hidup pasien
kanker.
Jangka Waktu :
Selama Radioterapi (± 6 minggu)
minggu)
Diberikan setiap hari selama radioterapi.
Diberikan 4-6 jam sebelum dan sesudah pasien
menjalani radioterapi.
Dosis :
Stadium 1 dan 2 : 40 cc / hari
Stadium 3 dan 4 : 60 cc / hari
85
PASCA TREATMENT
Digunakan oleh pasien kanker yang telah
menyelesaikan terapi medis konvensional untuk
mencegah recurrence (kekambuhan).
Dosis :
Tahun ke-1 s/d 2 : 20 cc / hari selama 20
hari dalam 1bulan.
Tahun ke-3 s/d 5 : 20 cc setiap 3 hari
sekali.
86
87
Chia, J. et al. (2010) “Inhibition of Metastasis, Angiogenesis, and Tumor Growth by Chinese
Herbal Cocktail Tien-Hsien Liquid”. BMC Cancer 10(175): 1-16.
Kuo, W. et al. (2012) “ Safety and Efficacy of Tien-Hsien Liquid Practical in Patients with
Refractory Metastatic Breast Cancer: A Randomized, Double-Blind, Placebo-Controlled,
Parallel-Group, Phase IIa Trial”. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine
2012: 1-8.
Liu, Q. et al. (2010) “Tian Xian Liquid (TXL) Induces Apoptosis in HT-29 Colon Cancer Cell In
Vitro and Inhibits Tumor Growth In Vivo”. Chinese Medicine 5(25): 1-7.
Reksodiputro, A. H., Harsal, A. dan Komari, B. (2011) “Effect of Herbal Therapy on Intracellular
Cytokine Expression of CD8 Cell in Nasopharingeal Cancer Patients”. Indonesian Journal of
Cancer 5(2): 51-54.
Sun, A. et al. (2005) “The Chinese Herbal Medicine Tien-Hsien Liquid Inhibits Cell Growth and
Induces Apoptosis in a Wide Variety of Human Cancer Cells”. The Journal of Alternative and
Complementary Medicine 11(2): 245-256.
Sze, S. C. W. et al. (2011) “Regulation of p21, MMP-1, and MDR-1 Expression in Human Colon
Carcinoma HT29 Cells by Tian Xian Liquid, a Chinese Medical Formula, In Vitro and In Vivo”.
Integrative Cancer Therapies 10(1): 58-69.
Yao, C. et al. (2012) “Elimination of Cancer Stem-Like Side Population Cells in Hepatoma Cell
Lines by Chinese Herbal Mixture Tien-Hsien Liquid”. Evidence-Based Complementary and
Alternative Medicine 2012: 1-10.
Yao, C. et al. (2009) “Targeting PML-RARα and Oncogenic Signaling Pathways by Chinese
Herbal Mixture Tien-Hsien Liquid in Acute Promyelocytic Leukemia NB4 Cells”. Evidence-Based
Complementary and Alternative Medicine 2009: 1-11.
88
TXL di setiap tahapan
produksinya telah lolos uji
kualitas dari SGS.
89
Gangguan
AIDS Auto Imun
Rheumatoid Arthritis
Systemic Lupus
Erythematosis
Enterovirus / SARS
90
91