Anda di halaman 1dari 3

Fungsi penting dari akuntansi lingkungan adalah untuk menempatkan biaya-biaya lingkungan agar

diperhatikan oleh para stakeholders yang sanggup dan termotivasi untuk mengidentifikasi bagaimana
cara-cara mengurangi atau menghindari seluruh biaya-biaya ketika pada saat yang bersamaan sedang
memperbaiki kualitas lingkungan.

Akuntansi biaya mengidentifikasikan, menguantifikasikan, mengakumulasikan dan melaporkan berbagai


elemen biaya yang berkaitan dengan produksi barang atau menyerahkan jasa. Overhead merupakan
biaya yang dalam hal ini adalah biaya sistem akuntansi. Biaya ini tidak sepenuhnya membantu dalam
proses, produk atau fasilitas. Contoh biaya yang termasuk ke dalam kelompok ini meliputi biaya gaji
supervisor, mandor, pemanfaatan limbah buangan. Banyak biaya lingkungan sering diperlukan sebagai
overhead dalam sistem akuntansi biaya perusahaan. Secara tradisional, biaya overhead dikelompokkan
ke dalam dua cara:

Biaya dialokasikan pada produk-produk umum ke produk khusus.

Biaya yang tidak dimasukkan ke dalam setiap produk khusus.

Jika biaya overhead dialokasikan tidak benar, produk dapat mengeluarkan alokasi overhead yang lebih
besar dibandingkan yang dijaminkan, letika biaya lainnya dialokasikan ke hal-hal yang lebih kecil
dibandingkan kontribusi nyatanya. Hasilnya adalah biaya produk lemah, yang dapat mempengaruhi harga
dan keuntungan. Sebagai alternatif beberapa biaya overhead tidak lagi mencerminkan seluruh biaya
produk dan harga. Berdasarkan pada kedua hal tersebut, para manager tidak dapat mempersepsikan
biaya yang besar dari menghasilkan produk dan oleh karenanya laporan akuntansi internal tidak
menyediakan cukup insentif dalam menemukan cara-cara kreatif dari pengurangan keseluruhan biaya-
biaya.

Pemisahan biaya lingkungan dari jumlah overhead sering menyembunyikan dan mengalokasikan biaya-
biaya terhadap produk yang tidak tepat, pada proses, sistem atau fasilitas yang secara langsung
bertanggungjawab mengungkapkan biaya-biaya ini bagi para manager, analis biaya insinyur, perancangan
dan lainnya. Kritikan ini tidak hanya untuk perusahaan dalam menghitung akurasi dari biaya produksi
bagi produk dan proses yang berbeda, tetapi juga untuk membantu target manajer mengurangi biaya
kegiatan-kegiatan yang dapat memperbaiki kualitas lingkungan. Terdapat dua pendekatan umum
mengalokasikan biaya-biaya lingkungan, antara lain:

Dikembangkan sesuai alokasi biaya langsung ke dalam sistem akuntansi biaya.

Menangani alokasi biaya di luar dari sistem akuntansi.

Manajer keuangan dan akuntan manajemen terlibat secara mendalam pada penyusunan anggaran
operasional, baik dalam pengembangan anggaran maupun dalam pelaporan kinerja setelahnya. Contoh-
contoh dari anggaran operasional meliputi anggaran penjualan, anggaran biaya tenaga kerja, anggaran
biaya produksi dan seterusnya, di mana penekanan pada perbandingan antara hasil aktual dan anggaran
untuk pengendalian, perencanaan dan koordinasi seluruh tujuan, yang seluruhnya didasarkan pada
jangka pendek.

Manager keuangan dan akuntan manajemen juga terlibat dalam proses penyusunan jenis lain dari
anggaran, yaitu anggaran modal (capital budgeting). Kerena keterlibatan ini, maka penting bagi mereka
untuk menyadari berbagai faktor, khususnya faktor-faktor keperilakuan yang sangat mempengaruhi
penganggaran modal dan pengambilan keputusan.

Peran anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu manajemen dalam
pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan dan juga sebagai pedoman kerja dalam
menjalankan perusahaan untuk tujuan yang telah ditetapkan. Anggaran disusun oleh manajemen dalam
jangka waktu satu tahun membawa perusahaan ke kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumberdaya
yang diperkirakan. Dengan anggaran, manajemen mengarahkan jalannya perusahaan terhadap kondisi
tertentu. Proses penyusunan anggaran merupakan proses penyusunan rencana jangka pendek,
berorientasi pada laba, perusahaan memiliki rencana didasarkan atas dampak rencana kerja tersebut
terhadap laba. Oleh karena itu sering kali proses penyusunan anggaran disebut sebagai penyusunan
rencana laba jangka pendek (perencanaan laba jangka pendek). Untuk memungkinkan manajemen
puncak melakukan pemilihan rencana kerja yang berdampak baik terhadap laba, manajemen
menggunakan teknik analisa biaya volume dan laba. Dalam analisa biaya volume dan laba ini, informasi
akuntansi diferensial memungkinkan manajemen untuk melakukan pemilihan berbagai alternatif kerja
yang akan dicantumkan dalam anggaran.

Sedangkan anggaran modal adalah bagian dari anggaran perusahaan. Anggaran modal merupakan
proses dari perencanaan pembangunan investasi modal yang ingin dilakukan oleh perusahaan. Anggaran
secara khusus mencoba untuk membandingkan biaya yang diprediksi dengan arus pendapatan dari
proses operasional perusahaan saat ini serta alternatif perencanaan investasi yang bertolak belakang
terhadap tolak ukur keuangan dalam biaya modal perusahaan. Menjadi hal umum bagi para analis
keuangan dari alternatif investasi untuk mengesampingkan beberapa biaya terkait biaya lingkungan,
biaya savings maupun pendapatan-pendapatan. Sebagai hasilnya, perusahaan tidak memperkenalkan
investasi keuangan dalam pencegahan polusi dan teknologi yang bersih.

Keputusan penyusunan anggaran modal dibuat ketika kebutuhan untuk itu muncul dan melibatkan
jumlah uang yang relatif besar, komitmen dana jangka panjang dan ketidakpastian yang disebabkan oleh
panjangnya waktu yang terlibat dan kesulitan dalam mengantisipasikan variabel-variabel pengembalian
keputusan (jumlah arus kas, penentuan waktu dan seterusnya). Beberapa contoh dari proyek anggaran
modal meliputi pembelian peralatan produksi yang tahan lama dan mahal, pembangunan fasilitas pabrik
baru atau pembentukan dan pengisian staf dari segmen perusahaan besar yang baru (seperti divisi yang
dimaksudkan untuk menghasilkan dan memasarkan suatu lini produk baru). Karena melibatkan jumlah
dana yang begitu besar, keputusan anggaran modal yang salah dapat mengakibatkan kebangkrutan,
masalah-masalah arus kas yang sulit, atau paling tidak, kegagalan untuk mengoptimalkan operasi
perusahaan. Akibatnya, kebanyakan perusahaan melakukan pendekatan terhadap keputusan ini dengan
serius dan terus menerus mencari cara untuk memperbaiki proses penyusunan anggaran modal.

Ketika melakukan evaluasi terhadap besaran potensi dari investasi modal, penting untuk
mempertimbangkan secara penuh aspek-aspek yang berkaitan dengan biaya lingkungan, biaya savings
maupun pendapatan-pendapatan lainnya sebagai usaha menempatkan modal investasi untuk
pencegahan polusi berdasarkan tingkat yang dikerjakan dilapangan, termasuk dengan pilihan investasi
lainnya. Untuk melakukan hal ini, identifikasi dan masukan jenis-jenis dari biaya (dan pendapatan) akan
membantu untuk menunjukkan kelangsungan keuangan dari investasi teknologi yang bersih. Analisis
data kualitatif dan isu-isu yang tidak dengan mudah dikuantifikasikan, secara potensial akan lebih sedikit
perannya mengukur investasi dalam usaha untuk mencegah polusi. Setelah mengumpulkan dan
mengembangkan data lingkungan (termasuk dari sistem akuntansi atau dengan cara-cara manual), biaya-
biaya yang dialokasikan dan direncanakan, biaya sevings dan pendapatan-pendapatan potensial dari
produk, proses, sistem atau fasilitas yang terfokus terhadap keputusan penganggaran modal, dimulai
dengan cara-cara mengestimasi biaya-biaya dan pendapatan. Selanjutnya bergerak kearah perhitungan
biaya lingkungan dan keuntungan-keuntungan seperti ketidakpastian dan gambaran perusahaan.
Keuntungan meningkatkan gambaran perusahaan dalam hubungannya dengan modal investasi untuk
mencegah polusi dapat mempengaruhi biaya dan pendapatan dalam cara-cara yang mendatang.

Desain dari proses atau produk secara signifikan mempengaruhi biaya dan kinerja lingkungan. Proses
desain melibatkan kesetaraan biaya, kinerja, budaya, hukum dan kriteria lingkungan. Banyak
perusahaan-perusahaan mengadopsi “desain untuk lingkungan” atau program “desain siklus hidup”
untuk pertimbangan lingkungan pada jumlah awal. Untuk melakukan ini, para desain membutuhkan
informasi berdasarkan biaya-biaya lingkungan dan kinerja dari alternatif produk/proses desain, banyak
informasi dibutuhkan dalam pengambilan keputusan penganggaran modal. Oleh karena itu, membuat
biaya lingkungan dan informasi kinerja memberikan bagi para desain untuk memfasilitasi desain
lingkungan produk dan proses yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai