Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
golongan logam berat. Logam berat merupakan unsur yang stabil dan tidak
hewan (Sumiyati dkk. 2009). Menurut Palar (2004) pada konsentrasi 0,01
(Ashraf, 2010)
seperti harga yang relatif murah, mudah didapat, dan sifatnya ramah
logam berat adalah rumput laut, serbuk gergaji, hasil samping pertanian,
(Salacca edulis). Biji salak merupakan limbah dari buah salak yang
memiliki porsi yang lebih besar daripada kulit salak. Biji salak porsinya
sebesar 25-30% dari buah salak utuh, sedangkan kulit salak 10-14%
(TPA) Kaliori terkena dampak dari sisa pembuangan air lindi dari sampah
TPA Kaliori. Air yang sudah tercampur dengan air lindi tersebut mengalir
dengan kawasan TPA Kaliori tersebut. Air lindi dari sisa TPA
mengandung logam berat tembaga (Cu) seperti yang dilakukan oleh Bali
(2013) air lindi pada TPA Muara Fajar Pekan Baru sebesar 0,084 mg/L.
berat tembaga (Cu) sebanyak 2,09 mg/l dimana menurut PP No. 82 Tahun
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti ingin
3. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
4. Manfaat
1. Bagi Masyarakat
a. Memberikan wawasan tentang pemanfaatan biji salak sehingga
peneliti lain.
3. Bagi Peneliti
5. Keaslian Penelitian