Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TENTANG

PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL DENGAN KEPATUHAN PERAWAT


DALAM MENCUCI TANGAN DI INSTALASI RAWAT INAP C RSUP PROF. DR.
R. D. KANDOU MANADO TAHUN 2016
Ake R. C. Langingi*

*Program Studi S1 Keperawatan STIKes Graha Medika Kotamobagu

ABSTRAK
Tenaga medis mempunyai potensi besar untuk menciderai pasien, oleh sebab itu tenaga medis perlu
memperhatikan kebersihan tangan sebelum melakukan tindakan terhadap pasien. Penanganan
phlebitis menjadi sangat penting karena jika tidak diatasi dapat mengakibatkan sepsis. Cuci tangan
adalah tindakan paling utama dan menjadi satu-satunya cara mencegah serangan penyakit. Tujuan
penelitian ini adalah teridentifikasi pengetahuan perawat tentang pencegahan infeksi nosokomial,
teridentifikasi sikap perawat tentang pencegahan infeksi nosokomial, teridentifikasi kepatuhan
perawat dalam mencuci tangan, teranalisis hubungan pengetahuan dengan kepatuhan perawat
mencuci tangan di Instalasi Rawat Inap C RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado, teranalisis
hubungan sikap dengan kepatuhan perawat mencuci tangan di Instalasi Rawat Inap C RSUP Prof.
Dr. R. D. Kandou Manado. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, bersifat Deskriptif
Analitik. Populasi dari penelitian ini adalah perawat di Instalasi Rawat Inap C RSUP Prof. Dr. R.D
Kandou Manado, dengan sampel 78 orang. Data diambil menggunakan lembaran kuesioner,
disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis dengan menggunakan SPSS, uji Chi Square.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan dengan kepatuhan
perawat mencuci tangan di Instalasi Rawat Inap C RSUP Prof. Dr. R.D Kandou Manado, terdapat
hubungan sikap dengan kepatuhan perawat mencuci tangan di Instalasi Rawat Inap C RSUP Prof.
Dr. R.D Kandou Manado, sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan dan sikap yang baik dari
perawat tentang pencegahan infeksi nosokomial akan meningkatkan kepatuhan mencuci tangan di
Instalasi Rawat Inap C RSUP Prof. Dr. R.D Kandou Manado.Kesimpulan penelitian ini adalah
pengetahuan dan sikap perawat tentang pencegahan infeksi nosokomial pada umumnya baik,
kepatuhan perawat dalam mencuci tangan di Instalasi Rawat Inap C pada umumnya berada pada
kategori patuh, dan terdapat hubungan pengetahuan dan sikap dengan kepatuhan perawat mencuci
tangan di Instalasi Rawat Inap C RSUP Prof. Dr. R.D Kandou Manado. Sebagai saran penelitian ini
adalah untuk kepala Instalasi Rawat Inap C RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado agar lebih
meningkatkan dan mengoptimalkan penyuluhan dan pelatihan tentang pencegahan infeksi
nosokomial agar kepatuhan mencuci tangan agar perawat patuh dalam mencuci tangan.
Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Pencegahan, Infeksi Nosokomial, Kepatuhan, Cuci tangan.

ABSTRACT
Medical personnel have great potential to injure patients, therefore medical personnel need to pay
attention to hand hygiene before taking action on patients. Treating phlebitis becomes very important
because if not treated it can lead to sepsis. Hand washing is the most important action and the only
way to prevent disease. The purpose of this study was to identify the nurse's knowledge about
prevention of nosocomial infection, the nurse's attitudes about prevention of nosocomial infection, the
nurse's compliance in hand washing, analyzed the relationship of knowledge with the handwashing
nurse's compliance at the Installation of Inpatient C RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado, analyzed
the relationship of attitude with nurse handwashing compliance in Installation of Inpatient C RSUP
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado The type of research used is quantitative, analytical descriptive. The
population of this study were nurses at Inpatient Installation C RSUP Prof. Dr. R. Kandou Manado,
with a sample of 78 people. Data were taken using questionnaire sheet, presented in table form and
analyzed by using SPSS, Chi Square test.
The results of this study indicate that there is a relationship of knowledge with nurse handwashing
compliance in Installation of Inpatient C RSUP Prof. Dr. R.D Kandou Manado, there is a relationship
attitude with the compliance nurse hand wash on Installation Inpatient C RSUP Prof. Dr. R.D Kandou
Manado, so it can be said that knowledge and good attitude of nurse about prevention of nosokomial
infection will improve handwashing compliance in Installation of Inpatient C RSUP Prof. Dr. R.
Kandou Manado. The conclusion of this research is knowledge and attitude of nurse about prevention
of nosokomial infection in general good, nurse compliance in hand washing in Installation of Inpatient
C is generally in obedient category, and there is relation of knowledge and attitude with compliance
nurse hand wash at Installation of Inpatient C RSUP Prof. Dr. R. Kandou Manado. As the suggestion
of this research is to head Installation of Inpatient C RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado to further

9
improve and optimize counseling and training on prevention of nosocomial infection for handwashing
compliance so that nurses are obedient in hand washing.
Key Words: Knowledge, Attitude, Prevention, Nosocomial Infection, Compliance, Wash hands.

sangat beragam. Penelitian yang


PENDAHULUAN dilakukan oleh Depkes RI diperoleh data
Kebijakan pencegahan infeksi proporsi kejadian infeksi nosokomial di
nosokomial telah dikeluarkan oleh rumah sakit pemerintah dengan jumlah
pemerintah Republik Indonesia untuk pasien beresiko 160.417 (55,1%),
diterapkan dirumah dan fasilitas sedangkan untuk rumah sakit swasta
kesehatan lainnya, tertuang dalam dengan jumlah pasien 991 pasien dari
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor jumlah pasien beresiko 130.047 (35,7%).
270/Menkes/III/2007, tentang Pedoman Rumah sakit TNI dengan jumlah pasien
Manajerial Pengendalian Infeksi di 254 pasien dari jumlah pasien beresiko
Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan. 1.672 (9,1%).
Selain itu Keputusan Menteri Kesehatan Peneliti terdahulu Santoso (2013)
Nomor 381/Menkes/III/2007 mengenai menyatakan bahwa terdapat hubungan
Pedoman Pengendalian Infeksi di Rumah antara pengetahuan perawat tentang
Sakit dan Fasilitas Kesehatan lainnya infeksi nosokomial dengan kepatuhan
(Saragih, dkk, 2011). mencuci tangan di Instalasi rawat Inap
Segala bentuk pelayanan yang Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta.
diberikan rumah sakit kepada pasien Purilinawati, dkk (2014) menyatakan
bertujuan agar pasien sembuh dari sakit bahwa faktor pengetahuan dan perilaku
dan sehat kembali, sehingga tidak dapat merupakan faktor yang berhubungan
ditoleransi bila dalam perawatan di rumah dengan praktik perawat terhadap
sakit pasien menjadi lebih menderita pencegahan infeksi nosokomial kejadian
akibat terjadinya infeksi yang sebenarnya phlebitis di RSUD Kota Semarang.
dapat dicegah. Kejadian infeksi Pencegahan infeksi nosokomial di
nosokomial saat ini telah dijadikan salah rumah sakit lebih diutamakan untuk
satu tolok ukur mutu pelayanan rumah meningkatkan kualitas pelayanan pasien
sakit. Izin operasional suatu rumah sakit di rumah sakit dan fasilitas kesehatan
bisa dicabut jika angka kejadian infeksi lainnya. Tindakan mencuci tangan
nosokomial tinggi. menjadi metode pencegahan dan
Angka kejadian plebitis di Negara pengendalian infeksi nosokomial yang
maju seperti Amerika terdapat angka paling penting karena tangan merupakan
kejadian 20.000 kematian per tahun akibat salah satu wahana yang paling efisien
dari infeksi nosokomial salah satunya untuk penularan infeksi nosokomial.
adalah flebitis yang di timbulkan oleh Mencuci tangan merupakan proses
tindakan pemasangan terapi intravena. membuang kotoran dan debu secara
Kejadian infeksi nosokomial (plebitis) di mekanis dari kulit kedua belah tangan
negara di Asia Tenggara sebanyak 10.0%. dengan memakai sabun dan air.
Infeksi nosokomial (plebitis) tertinggi Data awal yang diperoleh peneliti di
terdapat di negara Malaysia sebesar Instalasi Rawat Inap C RSUP Prof. Dr. R.
12,7% (Nurdin, 2014). Saat ini, negara- D. Kandou Manado Bulan Januari sampai
negara berkembang termasuk Indonesia, April 2016 diperoleh rekapitulasi monev
rata-rata prevalensi infeksi nosokomial daftar infeksi nosokomial pelayanan
adalah sekitar 11%, dengan variasi 6,5% rawat inap. Kejadian dekubitus karena
sampai 17%. Kejadian infeksi nosokomial tirah baring lama berjumlah 103 kasus.
di Indonesia pada jenis/tipe rumah sakit Kasus infeksi nosokomial karena

10
terpasang infus (flebitis) di Ruangan C3 melalui teknik pengukuran yang cermat
sebanyak 18 kasus. Ruangan C4 dengan terhadap varaiabel-variabel tertentu,
615 kasus infeksi. Kasus infeksi sehingga menghasilkan simpulan-
nosokomial karena terpasang kateter di simpulan yang dapat digeneralisasikan.
Ruangan C1 sebanyak 10 kasus untuk. Penelitian kuantitatif digunakan terutama
Jumlah perawat pelaksana di Instalasi untuk pengukuran disertai analisis secara
rawat Inap C sebanyak 78 perawat. statis di dalam penelitian. Penelitian ini
Capaian Alos (Average Length of Stay) di bersifat deskriptif analitik yang berarti
Instalasi Rawat Inap C mencapai 11 hari. setiap variabel penelitian dideskripsikan
Menurut Nursalam (2012) jika nilai Alos terlebih dahulu, kemudian dianalisa antara
melebihi nilai ideal maka resiko variabel dengan cara cross tabulation
komplikasi akan terjadi, infeksi (crosstab) untuk melihat hubungan
nosokomial, tingkat kesalahan, variabel independen dan dependen.
kontaminasi dan kepuasan pasien akan Penelitian ini menggunakan pendekatan
berkurang. potong lintang (cross sectional study)
Kejadian infeksi nosokomial artinya setiap subyek penelitian
dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap diobservasi hanya satu kali saja dan faktor
perawat. Pengetahuan yang baik akan risiko serta dampak diukur menurut
mengurangi kejadian infeksi nosokomial keadaan atau status pada saat observasi
di rumah sakit. Begitu juga dengan sikap (Syahrini, 2010).
sangat menentukan akan tindakan Penelitian ini telah dilaksanakan di
pencegahan infeksi nosokomial. Jika Instalasi Rawat Inap C RSUP Prof. Dr. R.
suatu sikap dan perilaku tidak dadasari D. Kandou Manado, bulan yaitu Agustus
oleh pengetahuan dan kesadaran, sikap sampai September 2016. Populasi pada
dan perilaku itu tidak akan berlangsung penelitian ini adalah seluruh perawat
lama (Nursalam, 2012). pelaksana di Instalasi Rawat Inap C RSUP
Cuci tangan harus dilakukan dengan Prof. Dr. R. D. Kandou Manado sebanyak
benar sebelum dan sesudah melakukan 78 perawat pelaksana. Sampel adalah
tindakan perawatan meskipun seluruh perawat pelaksana yang bekerja di
memakaisarung tangan atau alat Instalasi Rawat Inap C RSUP Prof. Dr. R.
pelindung lain untuk menghilangkan atau D. Kandou Manado (total populasi) yang
mengurangi mikroorganisme yang ada di memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
tangan sehingga penyebaran penyakit Variabel yang diteliti dalam penelitian
dapat dikurangi dan lingkungan terjaga ini yaitu pengetahuan dan sikap perawat
dari infeksi. sebagai variabel bebas (independent) dan
Berdasarkan studi awal dan kepatuhan perawat sebagai variabel
fenomena diatas maka peneliti merasa terikat (dependent).
tertarik untuk meneliti hubungan
pengetahuan dan sikap perawat tentang HASIL DAN PEMBAHASAN
pencegahan infeksi nosokomial dengan 1. Karakteristik Responden
kepatuhan perawat dalam mencuci tangan Tabel 1. Distribusi Berdasarkan Umur
di Instalasi Rawat Inap C RSUP Prof. Dr. Umur n (%)
R. D. Kandou Manado 21-30 Thn 49 62.8
31-40 Thn 24 30.8
41-50 Thn 5 6.4
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian Total 78 100
kuantitatif, yaitu penelitian yang Distribusi responden menunjukkan
digunakan untuk menjawab permasalahan bahwa dari 78 responden sebagian besar

11
responden dengan kelompok umur 21-30 Pengetahuan n (%)
tahun merupakan responden terbanyak Kurang Baik 33 42,3
(62,8%) atau sebanyak 49 responden. Baik 45 57,7
Kelompok umur 31-40 tahun terbanyak Total 78 100
kedua sebanyak 24 orang (30,8%) dan Distribusi responden berdasarkan
terbanyak ketiga kelompok umur 41-50 variabel pengetahuan perawat, dapat
tahun sebanyak 5 orang (6,4%). dilihat bahwa sebagian besar perawat
memiliki pengetahuan yang baik
Tabel 2. Distribusi Berdasarkan sebanyak 45 responden (57,7%)
Pendidikan sedangkan perawat yang memiliki
Pendidikan n (%)
pengetahuan yang kurang baik sebanyak
D3 31 39.7
S1 23 29.5 33 responden (42,3%) dari total 78
Ners 24 30.8 responden.
Total 78 100
Distribusi responden diatas, dapat Tabel 6. Sikap Perawat
dijelaskan bahwa dari 78 responden, Sikap n (%)
Kurang Baik 33 42.3
sebagian besar tingkat pendidikan D3
Baik 45 57.7
(39,7%) atau sebanyak 31 responden, Total 78 100
diikuti tingkat pendidikan Ners dengan Distribusi responden berdasarkan
jumlah responden 24 orang (30,8%) dan variabel sikap perawat, dapat dilihat
tingkat pendidikan S1 dengan jumlah bahwa sebanyak 45 responden memiliki
responden 23 responden (29,5%). sikap baik sebanyak 45 responden atau
sekitar 57,7%, dan responden yang
Tabel 3. Distribusi Berdasarkan Status
memiliki sikap kurang baik sebanyak 33
Perkawinan
responden (42,3%) dari total 78
Status n (%)
Kawin 63 80.8 responden.
Belum Kawin 15 19.2
Total 78 100 Tabel 7. Kepatuhan Mencuci Tangan
Kepatuhan Mencuci
Distribusi responden berdasarkan
Tangan n (%)
status perkawinan, sebagian besar sudah Kurang Patuh 25 32,1
kawin sebanyak 63 responden (80,8%) Patuh 53 67,9
dan belum kawin sebanyak 15 responden Total 78 100
(19,2%) dari total 78 responden.
Distribusi responden berdasarkan
Tabel 4. Distribusi Berdasarkan Jenis variabel kepatuhan mencuci tangan, dapat
Kelamin dilihat bahwa pada umumnya perawat
Jenis Kelamin n (%)
patuh mencuci tangan sebanyak 53
Laki-Laki 24 30.8
responden atau sekitar 67,9%, dan
Perempuan 54 69.2
Total 78 100 responden yang kurang patuh mencuci
Berdasarkan data tabel diatas tangan sebanyak 25 responden (32,1%)
menunjukkan bahwa dari 78 responden, dari total 78 responden.
paling dominan jenis kelamin perempuan
3. Hasil Tabulasi Silang Variabel
sebanyak 54 responden (69,2%) dn laki-
Independen dan Dependen.
laki sebanyak 24 orang (30,8%) dari total
78 responden.
2. Distribusi Kategori Variabel Penelitian
Tabel 5. Pengetahuan Perawat

12
Tabel 8. Tabulasi Silang Pengetahuan Tabel 9. Tabulasi Silang Sikap dengan
dengan Kepatuhan Mencuci Tangan. Kepatuhan Mencuci Tangan.
Kepatuhan Cuci Tangan Kepatuhan Cuci Tangan
Pengetah Kurang Patuh P 0,001 Kurang Patuh p 0,004
uan Patuh Sikap Patuh
Kurang 18 23,1 15 19,2 OR 6,514 Kurang 17 21,8% 16 20,5% OR 4,914
baik % % baik
Baik 7 9% 38 48,7 Baik 8 10,3% 37 47,4%
% Data pada tabel di atas menunjukkan
Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa tabulasi silang antara variabel
bahwa tabulasi silang antara variabel bebas (sikap) dengan variabel terikat
bebas (pengetahuan) dengan variabel (kepatuhan perawat mencuci tangan)
terikat (kepatuhan perawat mencuci dengan menggunakan uji statistika Chi
tangan) dengan menggunakan uji Square dari 78 responden, untuk kategori
statistika Chi Square dari 78 responden, sikap kurang baik, dari 33 responden
untuk kategori pengetahuan kurang baik, terlihat bahwa 17 responden (21,8%)
dari 33 responden terlihat bahwa 18 perawat kurang patuh mencuci tangan dan
responden (23,1%) perawat kurang patuh 16 responden (20,5%) perawat patuh
mencuci tangan dan 15 responden dalam mencuci tangan. Sedangkan dari 45
(19,2%) perawat patuh dalam mencuci responden dengan kategori sikap baik
tangan. Sedangkan dari 45 responden terlihat bahwa 8 responden (10,3%)
dengan kategori pengetahuan baik terlihat perawat patuh dalam mencuci tangan dan
bahwa 7 responden (9%) perawat patuh 37 responden (47,7%) perawat patuh
dalam mencuci tangan dan 38 responden dalam mencuci tangan.
(48,7%) perawat patuh dalam mencuci Hasil uji korelasi dari variabel sikap
tangan. perawat dan kepatuhan perawat mencuci
Hasil uji korelasi didapat p tangan dengan menggunakan uji Chi
value=0,001, sehingga dapat disimpulkan Square terdapat hubungan antara sikap
bahwa terdapat hubungan yang bermakna dengan kepatuhan perawat mencuci
antara pengetahuan dengan kepatuhan tangan yang terlihat pada tabel 5.10 di
perawat mencuci tangan atau Ha diterima atas. Hasil uji statistika didapat p value =
dan Ho ditolak. 0,004, sehingga dapat disimpulkan bahwa
Hasil penelitian ini diperoleh nilai OR terdapat hubungan yang bermakna antara
(Odds Ratio) 6,514 yang berarti bahwa sikap dengan kepatuhan perawat mencuci
jika pengetahuan perawat tentang tangan atau Ha diterima dan Ho ditolak.
pencegahan infeksi nosokomial baik akan Hasil penelitian ini diperoleh nilai OR
berpeluang 7 kali perawat untuk patuh (Odds Ratio) 4,914 yang berarti bahwa
mencuci tangan, demikian pula jika sikap perawat tentang pencegahan
sebaliknya, jika pengetahuan perawat infeksi nosokomial baik akan berpeluang
kurang baik maka akan berpeluang 7 kali 5 kali perawat untuk patuh mencuci
perawat untuk kurang patuh mencuci tangan, demikian pula sebaliknya, jika
tangan. sikap perawat kurang baik maka akan
berpeluang 5 kali perawat untuk kurang
patuh mencuci tangan.

13
PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian ini,
a. Pengetahuan Perawat Tentang dari 45 responden dengan kategori
Pencegahan Infeksi Nosokomial di sikap baik terlihat bahwa hanya 8
Instalasi Rawat Inap C RSUP Prof. Dr. responden (10,3%) perawat kurang
R. D. Kandou Manado. patuh mencuci tangan dan 37
Hasil penelitian yang dilakukan responden (47,4%) perawat patuh
pada 78 responden di Instalasi Rawat dalam mencuci tangan. Hal ini berarti
Inap C RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou bahwa jika perawat memiliki sikap
Manado, terlihat bahwa pengetahuan baik maka pencegahan infeksi
perawat pada umumnya baik. Hal ini nosokomial khususnya dalam mencuci
dibuktikan dengan perolehan data hasil tangan akan semakin baik.
penelitian lewat lembaran kuesioner, c. Kepatuhan Perawat Dalam Mencuci
dimana sebagian responden yang Tangan Di Instalasi Rawat Inap C
merupakan perawat di Instalasi Rawat RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Inap C RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
Manado dinilai peneliti baik dalam hal Hasil penelitian yang dilakukan
pengetahuan tentang pencegahan pada 78 responden di Instalasi Rawat
infeksi nosokomial. Inap C RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Berdasarkan hasil penelitian ini, Manado, terlihat bahwa kepatuhan
dari 45 responden dengan kategori perawat dalam mencuci tangan pada
pengetahuan baik terlihat bahwa 7 umumnya patuh. Hal ini dibuktikan
responden (9%) perawat kurang patuh dengan perolehan data hasil penelitian
dalam mencuci tangan dan 38 lewat lembaran kuesioner, dimana
responden (48,7%) perawat patuh sebagian responden yang merupakan
dalam mencuci tangan. Hal ini berarti perawat di Instalasi Rawat Inap C
bahwa jika pengetahuan baik maka RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
perawat akan semakin patuh dalam dinilai peneliti patuh dalam mencuci
mencuci tangan sebagai respon akan tangan.
pencegahan infeksi nosokomial. Berdasarkan hasil penelitian ini,
b. Sikap Perawat Tentang Pencegahan dari 78 orang perawat, sekitar 67,9%
Infeksi Nosokomial Di Instalasi Rawat perawat patuh dalam mencuci tangan.
Inap C RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Perawat yang kurang patuh dalam
Manado. mencuci tangan berada pada frekuensi
Hasil penelitian yang dilakukan 53 responden atau sekitar 67,9% dari
pada 78 responden di Instalasi Rawat total 78 responden. Hal ini berarti
Inap C RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou bahwa perawat patuh dalam mencuci
Manado, terlihat bahwa sikap perawat tangan.
pada umumnya baik. Hal ini d. Hubungan Pengetahuan Perawat
dibuktikan dengan perolehan data hasil Dengan Kepatuhan Mencuci Tangan
penelitian lewat lembaran kuesioner, Di Instalasi Rawat Inap C RSUP Prof.
dimana sebagian responden yang Dr. R. D. Kandou Manado.
merupakan masyarakat di Instalasi Hasil analisis antara pengetahuan
Rawat Inap C RSUP Prof. Dr. R. D. perawat dengan kepatuhan mencuci
Kandou Manado dinilai peneliti tangan dalam penelitian ini
memiliki sikap baik dalam melakukan menunjukkan bahwa terdapat
tindakan pencegahan infeksi hubungan pengetahuan perawat
nosokomial yaitu mencuci tangan. dengan kepatuhan mencuci tangan.
Hal ini terjadi karena sebagian besar

14
perawat di Instalasi Rawat Inap C mengetahui bahwa infeksi nosokomial
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado sangat berbahaya bagi pasien sehingga
memiliki pengetahuan baik sehingga perlu dilakukan tindakan pencegahan
perawat patuh dalam mencuci tangan salah satunya lewat mencuci tangan.
sebagai respon akan pencegahan Hasil penelitian ini juga senada
infeksi nosokomial. Pencegahan dengan penelitian Dedi (2012) yang
infeksi nosokomial khususnya dalam berjudul faktor-faktor yang
mencuci tangan tergolong baik. berhubungan dengan pencegahan
Dilihat dari data hasil penelitian infeksi nosokomial oleh perawat di
lewat lembaran kuesioner peneliti, dari ruang rawat inap bedah Rumah Sakit
78 responden sebagian besar (57,7%) Ibu dan Anak Banda Aceh, didapatkan
mengetahui bahwa pencegahan infeksi hasil bahwa faktor sikap juga sangat
nosokomial sangat penting sehingga berhubungan dengan pencegahan
pada umumnya perawat patuh dalam infeksi nosokomial. Sikap yang baik
mencuci tangan . mencerminkan motivasi yang tinggi
Hasil penelitian ini juga senada dalam melakukan segala yang baik.
dengan Putra (2012) yang menyatakan
bahwa terdapat hubungan tingkat KESIMPULAN
pengetahuan dengan perilaku 1. Pengetahuan perawat tentang
penggunaan alat pelindung diri pencegahan infeksi nosokomial di
mahasiswa fakultas ilmu keperawatan Instalasi Rawat Inap C RSUP Prof. Dr.
Universitas Indonesia. Penggunaan R. D. Kandou Manado pada umumnya
alat pelindung diri merupakan salah baik.
satu cara yang dilakukan petugas 2. Sikap perawat tentang pencegahan
kesehatan untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial di Instalasi Rawat
infeksi nosokomial. Inap C RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
e. Hubungan Sikap Perawat Dengan Manado pada umumnya baik.
Kepatuhan Mencuci Tangan Di 3. Perawat yang bertugas di Instalasi
Instalasi Rawat Inap C RSUP Prof. Dr. Rawat Inap C RSUP Prof. Dr. R. D.
R. D. Kandou Manado. Kandou Manado pada umumnya patuh
Hasil analisis antara sikap perawat dalam mencuci tangan.
dengan kepatuhan mencuci tangan 4. Terdapat hubungan pengetahuan
dalam penelitian ini menunjukkan perawat tentang pencegahan infeksi
bahwa terdapat hubungan sikap nosokomial dengan kepatuhan perawat
perawat dengan kepatuhan mencuci dalam mencuci tangan di Instalasi
tangan. Hal ini terjadi karena sebagian Rawat Inap C RSUP Prof. Dr. R. D.
besar perawat di Instalasi Rawat Inap Kandou Manado.
C RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou 5. Terdapat hubungan sikap perawat
Manado memiliki sikap baik dalam tentang pencegahan infeksi
pencegahan infeksi nosokomial, nosokomial dengan kepatuhan perawat
sehingga perawat patuh dalam dalam mencuci tangan di Instalasi
mencuci tangan. Kepatuhan mencuci Rawat Inap C RSUP Prof. Dr. R. D.
tangan perawat di Instalasi Rawat Inap Kandou Manado.
C RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado tergolong patuh. SARAN
Dilihat dari data hasil penelitian 1. Bagi pimpinan RSUP Prof. Dr. R. D.
lewat lembaran kuesioner peneliti, dari Kandou Manado agar memaksimalkan
78 responden sebagian besar peningkatan pelayanan kesehatan

15
melalui tindakan pencegahan infeksi Santoso, S. 2013. Hubungan Pengetahuan
nosokomial di rumah sakit, salah satu Perawat Tentang Infeksi Nosokomial
cara dengan menggiatkan 6 langkah 5 Dengan Kepatuhan Mencuci Tangan
Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit
momen dalam mencuci tangan bagi
Kanker Dharmais Jakarta. Jurnal
para perawat. kesehatan masyarakat.
2. Hasil penelitian ini memberikan
pengetahuan dan wawasan yang luas Septiari, B. B. 2012. Hubungan
bagi peneliti mengenai pencegahan pengetahuan dengan tindakan
dan pengendalian infeksi, khususnya pencegahan infeksi nosokomial di
pada pasien yang terpasang infus. rumah sakit. Jurnal kesehatan
masyarakat.
3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan
referensi bagi penelitian selanjutnya, Syahrini, 2011. Belajar Metode
terlebih khusus bagi yang tertarik Penelitian. http://belajar-metode-
meneliti tentang pencegahan infeksi penelitian.html. Diakses tanggal 12
nosokomial. April 2016.

DAFTAR PUSTAKA Tarigan, S. 2013. Faktor-Faktor Yang


Depkes, 2009. Standar Operasional Mendukung Kepatuhan Perawat
Prosedur pencegahan infeksi Dalam Pencegahan Infeksi
nosokomial di rumah sakit. Diakses Nosokomial Di Rumah Sakit Kanker
tanggal 10 Mei 2016 Dharmais Jakarta. Jurnal Kesehatan
Masyarakat Universitas Esa Unggul.
Nurdin, K. 2014. Analisis kejadian
plebitis di Ruang G2, RSUD Dr. Wulandari, W. 2011. Hubungan antara
Aloei Saboe Kota Gorontalo. tingkat pengetahuan perawat tentang
pencegahan infeksi nosokomial
Nursalam. 2012. Manajemen dengan perilaku cuci tangan di
Keperawatan : Aplikasi dalam RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
Praktik Keperawatan Profesional. Skripsi publikasi.
Edisi Ketiga. Salemba Medika.
Jakarta. Wikipedia, 2016. Pengertian mencuci
tangan. http://mencucitangan.html.
Notoadmojo, 2007. Promosi Kesehatan Diakses tanggal 12 April 2016.
Dan Ilmu Perilaku. PT. Rineka Cipta,
Jakarta.

Purilinawati, R., Mahawati, E., Hartini, E.


2014. Faktor-Faktor yang
berhubungan dengan praktik perawat
terhadap pencegahan infeksi
nosokomial kejadian phlebitis di
RSUD kota Semarang. Jurnal
Fakultas Kesehatan Universitas Dian
Nuswantoro Semarang.

Saragih, R., Rumapea, N. 2011.


Hubungan karakteristik perawat
dengan tingkat kepatuhan perawat
melakukan cuci tangan di rumah
sakit Columbia asia medan. Jurnal
Keperawatan Universitas Dharma
Agung Medan.

16

Anda mungkin juga menyukai