Anda di halaman 1dari 1

KESIMPULAN

Kesehatan merupakan bagian penting dari kehidupan. Pengobatan tradisional menjadi salah
satu layanan kesehatan yang diminati oleh masyarakat karena masih adanya pola pikir kepercayaan,
ketidakpuasan dengan pelayanan kesehatan modern, keterbatasan ekonomi keluarga, dan sistem
pelayanan yang dianggap kurang tepat. Salah satu pengobatan tradisional yang masih diminati
masyarakat yaitu sangkal putung. Sangkal putung merupakan suatu pengobatan patah tulang oleh
dukun patah tulang yang dianggap memiliki kekuatan supranatural dengan cara mengurut, memberi
doa, dan minyak.

Patah tulang atau dalam istilah medis Fraktur adalah terputusnya kontinuitas struktur tulang
artinya terjadi pemutusan tulang maupun jarigan kartilago. Proses penyembuhan fraktur ini secara
garis besar dibedakan atas 5 fase, yakni fase hematom (inflamasi), fase proliferasi, fase kalus, osifikasi
dan remodelling.

Kelebihan sangkal putung antara lain biaya yang relatif lebih murah, kemudahan dalam segi
administrasi , dan lokasi yang mudah dijangkau karena sebagaian besar lokasi sangkal putung dekat
dengan pemukiman warga. Namun juga terdapat kelemahan Sangkal Putung antara lain, pertama
walaupun tulang dapat menyatu sendiri, namun jika posisinya tidak diatur, maka penyatuan tulang
dapat menimbulkan beberapa masalah seperti gangguan pada saraf berupa kesemutan sampai
gangguan fungsi gerak dan bentuk yang tidak simetris. Kedua memanipulasi tulang yang patah tanpa
mengetahui gambaran patahnya dapat merusak jaringan sekitarnya. Terakhir pada patah tulang yang
terbuka, resiko infeksi tulang bertambah besar.

Praktik sangkal putung di Indonesia sudah dilegalisasi pada Keputusan Menteri Kesehatan RI
Nomor : 1076/Menkes/SK/VII/2003 Tanggal : 24 Juli 2003 sehingga penyelenggaraan praktik sangkal
putung tersebut harus memenuhi syarat. Secara medis, sangkal putung dianggap berbahaya karena
pengobatan sangkal putung yang hanya mengandalkan proses alamiah tubuh dan tanpa
menggunakan ilmu pasti.

Dalam perspektif islam sangkal putung tidak diperbolehkan apabila terindikasi adanya
persembahan kepada selain Allah SWT sesuai dengan QS. Al-Maidah:3, terindikasi menggunakan jin
(makhluq halus) sesuai dengan QS. Al-Jinn:6, terindikasi menggunakan cara syirik sesuai dengan QS.
An-Nisaa:48. Nabi Muhammad Salallahualaihiwassalam menekankan kepada pengobatan fisik serta
terapi medis secara natural dan bukan menganjurkan pengobatan alternatif supranatural dengan
sabdanya: “Sesungguhnya penawar itu ada tiga perkara: minum madu, berbekam dan menempelkan
besi panas pada bagian yang sakit (HR. Bukhari)

Anda mungkin juga menyukai