PADA Ms.Excel
Rumus dan Jenis-jenis Fungsi pada Ms. Excel
Pastikan anda telah pempelajari materi sebelumnya tentang Rumus dan Jenis-jenis
Operator di tulisan saya sebelumnya.jika belum silahkan klik DISINI untuk mempelajarinya
Fungsi pada Excel adalah gabungan rumus-rumus yang telah terprogram pada Ms.
Excel.seperti halnya rumus penulisan Fungsi selalu dimulai dengan tanda sama dengan ( = ).
Jumlah fungsi pada Excel 2007 kurang lebih sekitar 338 (klik Disini untuk melihat Daftar
Fungsi Excel secara keseluruhan) Fungsi itu pun dapat berubah seiring dengan perkembangan
dari aplikasi excel yang sekarang versi terakhir saat materi ini di tulis ada Microsoft Office
2010. Khusus untuk mata Pelajaran TIK SMA kelas XI di semester 2 ini, tidak akan di
jelaskan secara keseluruhan fungsi-fungsi tersebut tetapi hanya fungsi-fungsi yang sering
digunakan saja, diantaranya :
Contoh :
=ROUND(2.149,1)
Contoh :
=ROUNDUP(3.14159,3)
– Fungsi ROUNDDOWN berguna untuk pembulatan kebawah bilangan desimal
Syntax :
ROUNDDOWN(number,num_digits)
Penjelasan :
number adalah bilangan desimal atau cel referensi yang mengandung nilai bilangan desimal
num_digits adalah jumlah pembulatan angka dibelakang koma misalnya 1 maka akan
dihasilkan 1 angka dibelakang koma
Contoh :
=ROUNDDOWN(3.14159,1)
– Fungsi INT berguna untuk mengkonfersi bilangan desimal menjadi bilangan bulat
Syntax :
INT(number)
Penjelasan :
number adalah bilangan desimal atau cel referensi yang mengandung nilai bilangan desimal
Contoh :
=INT(8.98763)
Contoh:
=SQRT(16)
– Fungsi MOD untuk menjadi nilai sisa hasil bagi
syntax
MOD(number,divisor)
Penjelasan
number adalah jumlah atau cel referensi yang akan dibagi
Contoh
=MOD(3,2)
ROMAN(number,form)
Penjelasan
number adalah jumlah atau cel referensi yang berisi nilai yang akan di konfersi ke angka
romawi
form adalah angka konstan untuk menentukan jenis angka romawi yang kita inginkan. yang
terdiri dari 0 s/d 4
Ketentuan:
Jika Number adalah bilangan bilangan negatif maka hasil yang diperoleh adalah nilai error
#VALUE!
Jika Number lebih dari 3999 maka hasil yang diperloh adalah nilai error #VALUE!
Contoh :
=ROMAN(499,0)
COS(number)
TAN(number)
2. FUNGSI LOGIKA
Fungsi-fungsi logika pada Excel biasanya digunakan untuk membandingkan dua kondisi atau
lebih.
yang terdiri atas :
– Fungsi AND akan bernilai Benar (TRUE) jika semua kondisi terpenuhi benar
Syntax :
AND(logical1, [logical2], …)
Contoh :
– Fungsi ORakan bernilai benar (TRUE) jika salah satu Kondisi sudah terpenuhi benar
Syntax:
OR(logical1,logical2,…)
Contoh:
– Fungsi NOTakan bernilai Benar (TRUE) jika kondisinya tidak terpenuhi dan sebaliknya
Syntax
NOT(logical)
Contoh :
–Fungsi IF merupakan fungsi logika yang bisa digunakan untuk menghitung nilai dari
sebuah pernyataan berjenjang. Fungsi if ini biasanya dikenal dengan fungsi if nested (if
bercabang atau if bersarang)
Syntax:
IF(logical_test, value_if_true,value_if_false)
dimana :
• logical_test merupakan syarat dari percabangan.
•value_if_true merupakan nilai jika syarat percabangan terpenuhi.
• value_if_false merupakan nilai jika syarat percabangan tidak terpenuhi.
Contoh :
=IF(A1>=70,”Lulus”,”Remedial”)
=IF(A2>89,”A”,IF(A2>79,”B”, IF(A2>69,”C”,IF(A2>59,”D”,”F”))))
3. Fungsi Tanggal dan Waktu dalam microsoft office excel digunakan untuk mengkoversi
serta menghitung tanggal dan waktu. beberapa fungsi yang sering digunakan antara lain:
1. Fungsi DAYS360
2. Fungsi NOW
3. Fungsi TODAY
4. Fungsi YEAR
5. Fungsi MONTH
Contoh
1. Menghitung selisih Tahun, Bulan, dan Hari
Pada Cell A1 masukan tanggal contohnya tanggal lahir 24/09/1982
a. Menghitung Selisih Tahun
=YEAR(TODAY())-YEAR(A1)
hasilnya umur anda adalah 29
untuk penggunaan bilangan desimal menggunakan rumus :
=DATEDIF(A1,TODAY(),”m”)/12
=DATEDIF(A1,TODAY(),”m”)
Ket:
0 adalah Bulan sekarang, jika 0 diubah menjadi 1 maka berati adalah 1 bulan berikutnya dari
sekarang dan seterusnya.
4. Fungsi VLOOKUP
Fungsi VLOOKUP digunakan untuk membaca suatu data secara vertikal, lalu mengambil
nilai yang diinginkan pada table tersebut berdasarkan kunci tertentu.Fungsi ini adalah yang
paling sering digunakan daripada fungsi HLOOKUP. Misalnya kita mempunyai data Barang
pada Sheet1 dimana pada tabel tersebut tersimpan informasi sbb:
Kode_Barang
Jenis_Barang
Nama_Barang
Harga_Jual
Harga_Beli
Lalu pada Sheet2, kita ingin jika kita telah menginput Kode_Barang pada suatu sell di kolom
A, secara otomatis pada sell sebelahnya di kolom B muncul Nama_Barang dan Harga dll.
Maka untuk mewujudkan hal ini, diperlukan rumus VLOOKUP.
Keterangan :
Catatan Penting !
Usahakan Table_array sudah disort pada field kunci nya (baik secara
ascending ataupun descending)
Huruf besar ataupun huruf kecil dianggap sama saja atau diabaikan pada field
kunci di Table_array.
Col_index_num adalah nomor kolom yang hendak kita ambil nilainya. Col_index_num
harus berisi nilai sama dengan atau lebih besar dari 1. Jika kurang dari 1, VLOOKUP akan
mengembalikan nilai error = #VALUE!. Jika col_index_num lebih besar dari jumlah kolom
pada table_array nya, VLOOKUP akan mengembalikan nilai error = #REF!.
Range_lookup adalah nilai logika TRUE / FALSE yang mana VLOOKUP akan mencari
data secara tepat atau secara kira-kira atau pendekatan.
Jika range_lookup kita isi TRUE, maka yang akan digunakan adalah metode pendekatan atau
kira-kira. Seandainya nilai yang kita cari tidak ada, maka yang akan diambil adalah nilai yang
lebih besar pada sell berikutnya dimana nilainya lebih kecil atau sama dengan nilai
lookup_value (field kunci). Seandainya tidak ada nilai yang lebih kecil atau sama dengan
nilai lookup_value (field kunci), maka VLOOKUP akan mengembalikan nilai error = #N/A.
Adapun jika range_lookup kita isi FALSE, maka yang akan digunakan adalah metode tepat.
Pada metode tepat ini, jika VLOOKUP tidak menemukan data yang kita cari, maka ia akan
mengembalikan nilai error = #N/A, padahal kita ingin jika ia tidak menemukan data yang kita
cari, inginnya sell ini diisi dengan nilai 0 atau nilai lainnya yang kita inginkan. Maka untuk
mengatasi hal ini, gunakan rumus IF(logical_test,value_if_true,value_if_false) dan
ISERROR(Value).
5. FUNGSI TEKS
Berikut ini penjelasan beserta Syntax fungsi-fungsi Teks pada mikrosoft Excel yang sering
digunakan :
LEFT
Fungsi ini digunakan untuk mendapatkan hasil beberapa huruf paling kiri.Rumusnya sangat
simpel.
=LEFT(text;[num_chars])
text di sini merujuk kepada text yang akan diambil. Bisa berupa nilai sel ataupun langsung
diketikkan textnya di situ, tapi dengan menambahkan tanda petik dua (“) di awal dan di akhir
text.
[num_chars] artinya jumlah karakter yang akan ditampilkan.
RIGHT
Fungsi ini adalah kebalikan dari fungsi LEFT, yaitu mengambil beberapa karakter yang
dimulai dari kanan. Rumusnya mirip sekali dengan fungsi LEFT yaitu:
=RIGHT(text;[num_chars])
MID
Mid adalah fungsi pembacaan text yang dimulai bukan dari kiri maupun dari kanan.Bisa
dimulai dari karakter kedua, ketiga, dan seterusnya. Sintaxnya adalah:
=MID(text;start_num;num_chars)
LEN
Fungsi ini digunakan untuk menghitung jumlah karakter yang ada di dalam sebuah text.
Rumusnya adalah:
=LEN(text)
UPPER
Fungsi ini akan membuat semua text yang ada di sel menjadi huruf besar semua. Formulanya:
=UPPER(text)
LOWER
Fungsi ini kebalikan dari fungsi UPPER, yaitu menjadikan huruf kecil semua. Rumusnya:
=LOWER(text)
PROPER
Fungsi ini akan membuat text menjadi huruf besar di karakter pertama di setiap kata.
Fungsinya:
=PROPER(text)
Contoh :
6. FUNGSI STATISTIK
Berikut ini penjelasan beserta Syntax fungsi-fungsi statsistik yang sering digunakan pada Ms.
Excel 2007
AVERAGE
Penjelasan: Menghasilkan nilai rata-rata untuk semua nilai yang diberikan.
Syntax:
AVERAGE(bilangan1,bilangan2,…)
Contoh:
Jika range A1:A5 diberi nama Nilai dan berisi nilai 10, 7, 9, 27, dan 2, maka:
=AVERAGE(Nilai) menghasilkan 11.
COUNT
COUNT(nilai1,nilai2,…)
Contoh:
Jika kita memiliki data
=COUNT(A1:A6) menghasilkan 3
COUNTA
COUNTA(nilai1,nilai2,…)
Contoh:
Jika kita memiliki data
=COUNTA(A1:A7) menghasilkan 6.
MAX
MAX(bilangan1,bilangan2,…)
Contoh:
Jika range A1:A5 berisi 10, 7, 9, 27, dan 2 maka:
=MAX(A1:A5) menghasilkan 27.
=MAX(A1:A5,30) menghasilkan 30.
FORECAST
Penjelasan: Menghitung atau memperkirakan, nilai yang belum diketahui berdasarkan nilai-
nilai yang sudah diketahui.
Syntax:
FORECAST(x_dicari,y_diketahui,x_diketahui)
Contoh:
Misal, kita sebagai orang yang bertanggung jawab dalam menyusun jadual produksi suatu
perusahaan tempe RASA LANGIT™. Perusahaan tersebut memiliki mesin tempe otomatis
SETENGAHMATENG® sebanyak lima buah. Kita kemudian mengumpulkan data jumlah
tempe yang dihasilkan per jam (dalam ribuan) untuk jumlah mesin yang berbeda sebagai
berikut:
FREQUENCY
Penjelasan: Menghitung kemunculan data dengan batasan tertentu pada daftar data yang kita
berikan dan mengembalikan kumpulan nilai berupa array vertical. Karena fungsi
FREQUENCY ini menghasilkan nilai berupa array, maka dalam memasukkan fungsi ini
harus menekan Ctrl+Shift+Enter.
Syntax:
FREQUENCY(array_sumber_data,array_batasan_data).
Contoh:
Misalnya, kita sebagai dosen mempunyai data nilai mahasiswa yang dimasukkan di range
A1:A10 (array_sumber_data) sebagai berikut: 79, 54, 87, 49, 66, 91, 72, 83, 95, dan 65.
Kemudian kita ingin mengelompokkan nilai-nilai tersebut berdasarkan batasan 0-65, 66-75,
76-85, dan 86-100, kemudian kita masukkan di range B1:B3 (array_batasan_data) sebagai
berikut 65, 75, 85 (yang terakhir tidak perlu dimasukkan). Lalu kita harus membuat array
formula di range C1:C4 dan memasukkan formula
=FREQUENCY(A1:A10,B1:B3). Hasilnya kurang lebih seperti berikut ini:
MEDIAN
Penjelasan: Mencari median (bilangan tengah) di dalam sekumpulan data yang diberikan.
Syntax:
MEDIAN(bilangan1,bilangan2,…)
Contoh:
=MEDIAN(2,4,1,3,5) menghasilkan 3.
MIN
Penjelasan: Mencari bilangan terkecil dalam sekumpulan data yang diberikan.
Syntax:
MIN(bilangan1,bilangan2,…)
Contoh:
Jika range A1:A5 berisi 10, 7, 9, 27, dan 2 maka:
=MIN(A1:A5) menghasilkan 2.
GROWTH
GROWTH(y_diketahui,x_diketahui,x_dicari)
Contoh:
Kita kembali membicarakan tentang perusahaan tempe RASA LANGIT™. Setelah sukses
dalam tahun-tahun terakhir, terkadang perusahaan masih tetap kewalahan untuk menangani
pesanan yang terus meningkat per bulannya. Untuk itulah, kita sekarang sudah diangkat
menjadi Marketing Director yang dituntut untuk bisa membaca peluang pasar. Kita kemudian
menyusun data penjualan tempe 6 bulan ke belakang (bulan 11 – 16) sebagai berikut:
Lalu kita mengetahui peluang pasar 2 bulan berikutnya (bulan 17 -18), kita bisa memasukkan
array formula di B8:B9 seperti berikut:
=GROWTH(B2:B7,A2:A7,A8A9), sehingga kita akan mendapatkan bahwa peluang
penjualan bulan ke-17 adalah 3201.967 (ribu) temped an bulan ke-18 adalah 4685.361 (ribu)
tempe.
QUERTILE
Penjelasan: Mencari kuartil (nilai paruh) tertentu dari sekumpulan data yang diberikan.
Kuartil diperlukan untuk menentukan 25% pemasukkan tertinggi.
Syntax:
QUERTILE(data,no_kuartil)
MODE
Penjelasan: Mencari modus (bilangan yang paling sering muncul) di dalam sekumpulan data
yang diberikan.
Syntax:
MODE(bilangan1,bilangan2,…)
Contoh:
=MODE(5,6,4,4,3,2,4) menghasilkan 4.
PERMUT
Penjelasan: Menghitung banyak permutasi.
Syntax:
PERMUT(jumlah_bilangan,jumlah_dipilih)
Contoh:
Dengan fungsi ini kita bisa mengetahui banyaknya kendaraan bermotor yang memiliki nomor
polisi KT xxxx UV. Kita mengetahui bahwa nomor normal kendaraan bermotor adalah 4
angka dengan kombinasi angka 0 sampai 9 (sebanyak 10 angka). Maka kita bisa memasukkan
fungsi =PERMUT(10,4) dan hasilnya adalah 5040 kendaraan motor.