Anda di halaman 1dari 6

KLIPING

TOKO – TOKO PAHLAWAN

OLEH

NAMA : NUR DIVA MOHAMA


KELAS : V ( LIMA )

SD NEGERI 2 MATALI
Cut Nyak Dhien

Cut Nyak Dhien merupakan seorang pahlawan Indonesia yang dilahirkan pada tahu
1984 di Lampadag, kerajaan Aceh. Beliau merupakan salah satu pahlawan wanita yang
memiliki semangat tinggi dalam melawan Belanda.
Cut Nyak Dhien memiliki seorang suami yaitu Teuku Umar. Beliau juga salah satu
pahlawan nasional Indonesia yang gugur di medan perang. Teuku Umar wafat pada tanggal
tanggal 11 januari tahun 1899. Sedangkan Cut Nyak Dhien sendiri wafat pada tanggal 6
November tahun 1908 dan dimakamkan di Sumedang, Jawa Barat.
Cut Nyak Dhien juga bergabung dengan para pejuang Aceh yang pada saat itu belum
tertangkap. Nama Cut Nyak Dhien kini namanya diabadikan sebagai Bandar Udara Cut Nyak
Dhien Nagan Raya di Meulaboh.

Jendral Sudirman

Jendral Sudirman adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang memiliki jabatan
sebagai Jendral Besar TNI Anumerta Sudirman. Beliau mendapatkan gelarnya di usia 31
tahun. Jendral Sudirman adalah seorang yang sangat berjasa pada masa Revolusi Nasional
Indonesia. Pahlawan yang terkenal dengan perang gerilya dan serangan pada tanggal 1 Maret
1949.
Jendral Sudirman diangakat menjadi panglima besar pada tanggal 18 Desember 1948
dan pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda melancarkan agresi Militer II untuk menduduki
kota Yogyakarta. Sudirman bersama dengan kelompok kecil dari tentara dan dokter
pribadinya, selama tujuh bulan mereka melakukan gerilya ke arah selatan.
Sudirman mengomandoi dalam kegiatan militer di pulau Jawa termasuk serang 1
maret 1949 di Yogyakarta yang dipimpin oleh Kolonel Seharto. Beliau wafat di Magelang
pada tanggal 29 Januari 1950, tepatnya pada 34 tahun.
Kartini

Raden Ayu Kartini atau Raden Adjeng Kartini adalah salah satu pahlawan nasional
wanita yang sangat berjasa untuk bangsa ini. Kartini hampir seluruh hidupnya dihabiskan
untuk memperjuangkan kesetaraan untuk kaumnya. Belia juga dikenala sebagai pelopor
kebangkitan wanita pribumi.
Raden Adjeng Kartini lahir di Jepara pada tanggal 21 April 1879. Pada tanggal 12
November 1903 Kartini menikah dengan seorang bupati rembang Singgih Djojo Adhiningrat
yaitu seorang yang sudah pernah memiliki tiga istri. Setelah menikah, Kartini hijrah ke
Rembang mengikuti suaminya. Beliau diberi kebebasan oleh suaminya untuk mendirikan
sekolah untuk wanita di daerah komplek kabupaten Rembang dan bangunan tersebut
sekarang dijadikan sebagai Gedung Pramuka.
Kartini wafat pada tanggal 17 September 1879 pada usia 25 tahun. Untuk mengenang
jasa perjuangan Kartini, maka hari kelahirannya selalu diperingati sebagai Hari Kartini.

Sultan Hassanudin

Sultan Hassanudin adalah seorang pahlawan nasional yang berasal dari Makasar,
Sulawesi Selatan. Belaiu dikenal sebagai penguasa kerajaan islam Gowa hingga mencapai
masa kejayaannya dan merupakan salah satu kerajaan terbesar di bagian timur pada Abad ke-
16.
Sultan Hassanudin lahir pada tanggal 12 Januari 1631 di Makasar, Sulawesi Selatan
dan meninggal pada tanggal 12 Juni 1670 di Makasar, Sulawesi Selatan pada usia 39 tahun.
Sejak dari Pemerintahan Alaudin hingga Pemerintahan Sultan Hassanudin, kerajaan Gowa
memiliki pendirian yang sama yaitu menolak keras monopoli perdagangan yang dilakukan
VOC Beanda. Pada saat Kerajaan Gowa merupakan salah satu kerajaan terbesar di wilayah
bagian timur Indonesia yang mana jalur perdagangan sanagt dikuasai.
Tan Malaka

Tan Malaka merupakan seorang aktivis kemerdekaan bangsa Indonesia, pemimpin


Partai Komunis Indonesia, pendiri Partai Murba dan merupakan seoarang Pahlawan Nasional
Indonesia. Tan Malaka lahir pada tanggal 2 Juni 1897 di Nagari Pandam Gadang, Siliki
Sumatra Barat. Beliau dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional pada tanggal 28 Maret 1963.
Tan Malaka memiliki nama lengkap yaitu Ibrahim Gelar Datuk Sutan Malaka, nama
Ibrahim merupakan nama aslinya, sedangkan nama Tan Malaka adalah nama semi
bangsawan yang di dapat dari garis ibunya. Untuk tanggal kelahirannya Tan Malaka tidak
dapat dipastikan, tetapi tempat kelahirannya saat ini dikenal sebagai Ngari Pandan Gadang,
Suliki, Lima Puluh Kota, Sumatra Barat.

K.H Ahmad Dahlan

Muhammad Darwis atau Ahmad Dahlan adalah salah satu pahlawan nasional
Indonesia. Beliau lahir pada tanggal 1 Agustus 1868 di kota Yogyakarta. Beliau merupakan
putera ke empat dari tujuh bersaudari dari keluarga K.H Abu Bakar.
K.H Abu bakar adalah seorang ulama besar dan khatib tersohor di Masjid Besar
Kesultanan Yogyakarta. Pada saat usianya masih 15 tahun, beliau pergi haji dan tinggal di
mekah selama 5 tahun. Pada periode itu Ahmad Dahlan mulai berinteraksi dengan pemikiran
islam.
Pada tanggal 18 November 1912 beliau mendirikan sebuah organisasi Muhammadiyah di
Kauman, Yogyakarta. Beliau ingin mengadakan pembaharuan dalam berfikir dan beramal
sesuai dengan tuntunan agama islam. Beliau ingin mengajak umat islam kembali hidup sesuai
dengan ajaran islam menurut tuntunan al- Qur’an dan al- Hadist.
Sejak awal mendirikan organisasi Muhammadiyah. Beliau sudah menetapkan bahwa
Muhammadiyah bukan organisasi politik tetapi organisai ini bersifat sosial dan bergerak
dalam bidang pendidikan. K.H Ahmad Dahlan wafat pada tanggal 23 Februari 1923 pada usia
54 tahun.
Ki Hajar Dewantara

Raden Mas Soewardi Soerjaningrat sejak tahun 1922 namanya diganti menadi Ki
Hajar Dewantara. Beliau adalah pahlawan nasional Indonesia yang merupakan seorang
aktivis pergerkan kemerdekaan Indonesia, politisi, kolumnis dan juga seorang pelopor dalam
bidang pendidikan kaum pribumi pada masa penjajahan belanda.
Beliau adalah pendiri Perguruan Tinggi Taman Siswa di Yogyakarta. Suatu lembaga
pendidikan yang memberikan kesempatan pada masyarakat pribumi untuk mendapatkan hak
pendidikan seperti halnya seorang priyayi ataupun orang- orang Belanda.
Ki Hajar Dewantara lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889 dan meninggal pada
tanggal 26 April 1959 di Yogyakarta, tepatnya pada usia 69 tahun. Setelah meninggal, Beliau
dinobatkan sebagai pahlawan nasional ke 2 setelah Presiden RI Ir. Soekarno.

Lafran Pane

Lafran Pane lahir pada tanggal 5 Februari 1922 di Padang Sidempuan. Tetapi menurut
berbagai tulisan sebelumnya, beliau lahir pada tanggal 12 April 1923 di kampung
Pangurabaan, Kecamatan Sipirok yang terletak di kaki gunung Sibualbuali ibu kota Tapanuli
Selatan.
Lafran Pane memulai pendidikannya di Pesantren Muhammdiyah Sipirok yang
dilanjutkan oleh Pesantern K.H Ahmad Dahlan di kampung Setia dekat dengan Desa
Parsominan Sipirok. Beliau merupakan salah satu pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
yang didirikan pada tanggal 5 Februari 1957.
Lafran Pane sangat berperan penting terhada Himpunan Mahasiswa Islam sehingga
pada konggres XI HMI pada tahun 1974 di Bogor ditetapkan bahwa Lafran Pane sebagai
pemarkasanya berdirinya HMI. Lafran Pane wafata pada tanggal 24 Januari 1991.
Laksamana Mala

Laksamana Malahayati adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang berasal dari
Kesultanan Aceh. Dalam berbagai catatan, bahwa beliau adalah seorang laksamana laut
wanita yang pertama kali di dunia. Beliau adalah panglima perang dari Aceh yang tersohor
karena keberaniannya melawan armada Angkatan laut Belanda dan Portugis pada abad ke-16
M.
Laksamana Malahayati tidak hanya cakap dalam medan perang, tetapi juga dalam
melakukan perundingan damai untuk mewakili Sultan Aceh dengan pihak Belanda. Belia
juga salah satu orang yang menerima Lancaster, duta utusan Ratu Elizabeth1 di Inggris.
Laksamana Malahayati lahir di Aceh pada tahun 1550 dan wafat pada tahun 1615.
Beliau dimakamkan di Desa Lamreh, Kecamatan Krueng Raya, Kabupaten Aceh Besar.

Pangeran Diponegoro

Pangeran Diponegoro adalah salah satu pahlawan nasional yang sangat berjasa untuk bangsa
ini. Beliau merupakan salah satu kerturunan dari keratin Yogyakarta. Bersama dengan rakyat
Indonesia melawan pemerintahan Belanda pada tahun 1825 – 1830.
Pangeran Diponegoro lahir pada tanggal 25 November 1785 di kota Yogyakarta dan wafat
pada tanggal 8 Januari 1855 di Mkasar. Beliau adalah putra pertama dari sultan
Hamengkubuwana III, yang pada saait itu menjabat sebagai Raja Kesultanan yang ke tiga.
Nama Pangeran Diponegoro digunakan sebagai nama jalan di beberapa kota besar di
Indonesia.
Bahkan tidak hanya sebagai nama jalan, tetapi sebagai nama- nama tempat lain seperti
Universitas Diponegoro dan Stadion Diponegoro. Pada tanggal 6 November 1973, beliau
mendapat gelar sebagai Pahlawan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai