Alat Ukur Jantung
Alat Ukur Jantung
BAB I
PENDAHULUAN
adalah alat medis yang akan digunakan dalam membantu perawat dan
tersebut akan bisa ditentukan apakah kondisi pasien dalam keadaan normal
BPM.
diletakkan atau ditempatkan pada area bagian tubuh seperti ketiak, leher,
atau bagian tubuh tertentu. Karena jika diletakkan pada bagian tubuh yang
memiliki tingkat panas tinggi, maka suhu yang terbaca akan semakin valid
dan akurat mendekati pengukuran yang presisi Physics of the human body
(Herman 2007).
1
2
dengan sistem reflektan maka pada pembuatan modul ini penulis akan
parameter BPM dan pengukuran suhu badan. Alat diagnosa sederhana ini
16”.
1. Diagnosa BPM menggunakan heart rate sensor yang dipasang pada jari
5. Pengambilan data BPM selama 60 detik dan suhu badan 2 menit sampai
6. Pasien harus dalam keadaan tenang dan tidak melakukan aktifitas yang
LM35.
cepat, dan akurat. Kemudian alat ini terdapat alarm peringatan dini
perawat.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
finger tip dengan sistem reflektan yang kurang akurat maka pada pembuatan
modul ini penulis akan menggunakan sensor finger tip sistem depan-
belakang. Kemudian keluaran dari outputnya berupa LCD display 2x16 yang
lebih banyak menampilkan efek visual yang detail daripada alat sebelumnya
Modul yang penulis buat ini juga menggunakan catu daya portable
diberikan akan lebih stabil. Sensor yang digunakan juga sesuai standar alat
BPM dipasaran sehingga respon sinyal lebih efektif, akurat dan sensitif.
berupa indikator LED warna merah sebagai indikasi tidak normal (abnormal)
5
6
2.2. Jantung
jantung dipisahkan oleh sebuah lapisan otot menjadi dua belah bagian,
ini tidak pernah menyatu sama lain. Dan belahan ini terdiri dari 2 buah
kanan dan serambi kiri kemudian 2 rongga bilik kanan dan bilik kiri.
normal heart rate untuk orang dewasa adalah 60-100 BPM. Apabila
bradycardia pada atlet tidak boleh dianggap normal jika individu telah
tidak ada gejala yang terkait denganya. Terkadang angka ini dapat
dewasa.
per menit. Angka ini dapat bervariasi sebagai organ-organ yang lebih
kecil dan biasanya jantung pada anak-anak lebih cepat daripada orang
rata-rata dewasa.
siang, atau malam. Tempat pengukuran dalam rongga mulut, diketiak, atau
dalam dubur. Faktor usia serta tingkat metabolisme sebelum atau sesudah
makan, sebelum atau setelah melakukan aktifitas fisik. Suhu normal tubuh
normal yang terukur pada pagi hari berkisar ≤37.2°C dan ≥37.7°C
dilakukan pada bagian yang dekat dengan organ dalam tubuh. Karena
semakin dekat dengan inti tubuh, maka suhu yang terbaca akan semakin
dengan thermometer lewat rongga mulut atau dubur akan lebih tepat
daripada lewat ketiak (Depkes 2007). Akan tetapi, karena dalam batasan
2.4.1. IC ATMega 16
(Iswanto 2014).
berikut:
arah dan pin fungsi khusus, seperti dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
arah dan pin fungsi khusus, seperti dapat dilihat pada tabel dibawah
ini.
arah dan pin fungsi khusus, seperti yang terlihat pada tabel dibawah
ini.
clock eksternal.
objek atau ruangan dalam bentuk besaran elektrik, atau dapat juga di
Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa sensor suhu IC LM35 pada
(Hadiyoso 2015).
25ºC.
beban 1 mA.
(Hadiyoso 2015).
berikut :
gambar berikut:
2008).
17
(2-2)
18
fc filter = (2-3)
Keterangan :
R = Resistansi
C = Kapasitor
2.4.5. Komparator
sebelumnya.
19
f= (2-4)
keterangan :
R = resistansi
C = kapasitor
dan CMOS LCD drive sudah ada didalamnya. Semua fungsi display
oleh MPU. Ini akan membuat LCD berguna untuk range yang luas
LCD.
Beberapa keterangan dari fungsi pin pada LCD karakter 2x16 antara
BAB III
METODE PENELITIAN
23
24
Sinyal yang timbul akan dikuatkan oleh sebuah amplifier agar dapat
dibaca. Setelah itu sinyal akan diolah oleh blok rangkaian rangkaian
yang didapat dan meredam jika tidak ada sinyal yang masuk.
tegangan maka diberi rangkaian buffer, setelah itu data diolah oleh
prosedur kemudian tekan tombol start maka sensor finger tip akan
tercapai 60 detik maka akan dihitung kembali oleh mikro, jika denyut
<60 maka kondisi jantung berasa pada posisi abnormal, jika no maka
diolah dengan aturan >=60 dan <=100 jika yes maka kondisi jantung
lalu yes maka kondisi jantung dalam keadaan abnormal dan kemudian
akan ditampilkan di LCD. LED merah akan hidup jika kondisi detak
kondisi normal.
>=36,4°C dan <=37,5°C jika yes maka kondisi suhu badan dalam
aturan >37,5°C jika yes maka kondisi suhu badan dalam keadaan
ditampilkan di LCD. LED merah akan hidup jika kondisi suhu dalam
28
keadaan abnormal dan LED hijau akan hidup jika kondisi dalam
keadaan normal.
1. Solder
2. Soldering pump
3. Timah
4. Bread board
5. PCB
6. Tool set
7. Multimeter
8. Ferri clorit
9. Osiloskop
10.Jumper/kabel
11.Amplas
secermat mungkin.
6. Menyusun proposal.
modul.
1) Rangkaian BPM.
2) Rangkaian suhu.
3) Rangkaian supply.
6) Membuat program.
yang diperlukan.
Sebagai variabel bebas meliputi jari tangan dan bagian tubuh terutama
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
kapasitas tegangan yang dipenuhi supaya alat dapat bekerja dengan baik.
Berikut ini penulis cantumkan spesifikasi alat beserta gambar modul yang
sudah dibuat.
Arus : 1 Ampere
34
35
pembanding.
4. Menguji alat dengan mengadakan pengukuran BPM dan suhu pada SPO2
disediakan.
yang akan diukur. Dari sinyal tersebut nantinya akan dicari titik tertinggi
sinyal dan akan dihitung jumlahnya dalam 60s untuk menentukan jumlah
BPM pasien. Sedangkan untuk suhu, nilai pembacaan suhu dari output sensor
akan diolah untuk menentukan suhu tubuh pasien. Dari pengukuran dilakukan
nilai standart dan dicari nilai rata-rata, nilai standart deviasi (SD),
4.3.1. Rata-rata
Rumus rata-rata :
( ) (4-1)
Dimana,
X’ = Rata-rata
N = Banyak data
semakin presisi.
( ) ( )
√ (4-2)
Dimana,
X’ = Rata- rata
N = Banyak data
Rumus ketidakpastian :
(4-3)
√
Dimana,
Sn = Standar deviasi
masing-masing data.
Rumus error :
38
(4-4)
Dimana,
X’= Rata-rata
kalibrator yang sudah laik digunakan dengan alat modul yang dibuat
Type : MEC-1000
Tegangan : 5 Volt
Pasien 1 Pasien 2
Pengukuran
(BPM) (BPM)
ke-
Ref. F Ref. F
1 77 80 71 70
2 72 76 75 73
3 73 76 71 71
4 73 74 71 73
5 75 76 72 73
Mean 74 76,4 72 72
SD 2 2,719 1,73 1,41
UA 0,9% 1,23 0,8% 0,63
% error 3,2% 3,1 % 0% 0%
Keterangan :
Ref. = Alat kalibrator atau alat pembanding yang sudah standar (laik
pakai).
Keterangan :
Ref. = Alat kalibrator atau alat pembanding yang sudah standar (laik
pakai).
ketiak.
41
Keterangan :
Ref. = Alat kalibrator atau alat pembanding yang sudah standar (laik
pakai).
Keterangan :
Ref. = Alat kalibrator atau alat pembanding yang sudah standar (laik
pakai).
Dari hasil pengukuran BPM dan Suhu tubuh dapat ambil kesimpulan
bahwa hasil yang dapat sangat bervariasi, tetapi penulis berpendapat bahwa
hasil yang diperoleh tidak berbeda jauh dari hasil yang di dapat melalui alat
dengan alat osiloskop. Berikut rangkaian sensor heart rate yang dipakai
Output photodioda masih sangat kecil dalam skala orde ukuran mV.
sebagai berikut:
= 2,8 x 0,1
karena berhubungan dengan jarak dari source lamp dan detector yang
baik dan efektif. Karena sistem depan belakang memanfaatkan sinar infra
infra merah jika terjadi kondisi 2 hal; pertama kondisi dimana darah memiliki
kandungan yang lebih banyak CO2, kedua kondisi dimana darah memiliki
kandungan O2 yang lebih banyak daripada CO2. Sinar tersebut akan ditangkap
tergantung dari volume darah sendiri. Jadi ketika jantung berkontraksi, akan
amplitudo yang kecil inilah yang dikonversi menjadi pulsa denyut nadi.
Output dari sensor akan difilter menggunakan low pass filter agar
Rumus penguatan :
Gain = (1+ )
= (1+ )
= 101 kali
47
= 3 x 0,5 V
= 1,5 V
di penguat kedua:
Rumus penguatan :
Gain = (1+ )
= (1+ )
= 101 kali
49
= 1,8 x 2 V
= 3,6 V
tegangan sebesar 3,6 Volt. Hal ini dikarenakan karakteristik dari LM358
yang menurunkan tegangan supply hingga 1,5 Volt dari tegangan supply
5 Volt.
rangkaian komparator.
= 2,19 x 0.2 V
= 0,438 V
perhitungan monostabil.
sebesar 5V dan 0 V yang berfungsi agar bisa terbaca oleh pin counter
fc filter =
= 2,34 Hz
T=
T=
T = 0,43s
sebagai berikut :
f=
= 2,75 Hz
T=
T=
T = 0,363 s
4.9.1. Program
void suhu_hitung()
ftoa(suhu,1,stdyo);
lcd_gotoxy(0,1);
lcd_putsf("SUHU:");
sprintf(str,"%s",stdyo); //konversi
string
lcd_gotoxy(5,1);
lcd_putchar(223);
lcd_putsf("C");
lcd_gotoxy(8,1);
delay_ms(1000);
indikator_SUHU(); }
void bpm_hitung()
{lcd_gotoxy(0,0);
lcd_putsf("BPM :");
bpm_START();
lcd_gotoxy(5,0);
lcd_gotoxy(9,0);
lcd_putsf("BM");
indikator_BPM();}
sistem semula.
58
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. Alat pendeteksi detak jantung dan suhu tubuh berfungsi dengan baik
percobaan oleh beberapa pasien dengan alat medis yang sama yang
yang akurat dan stabil jika kondisi pasien dalam keadaan tenang,
nyaman atau rileks. Hal ini disebabkan kondisi pasien tidak tenang
yang didapat akan tidak akurat atau tidak sesuai dengan hasil yang
diinginkan.
1,702% untuk data BPM dan untuk data pengukuran suhu badan
adalah 0,55%.
58
59
5.2. Saran
Karena banyak hal yang menjadi faktor kendala alat yang penulis
buat ini jauh dari sempurna. Terutama bentuk fisik dan kinerja alat yang
kurang maksimal. Adapun analisa kekurangan dari alat yang penulis buat
ini adalah:
baterai.
DAFTAR PUSTAKA
Repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20194/4/
Chapter%20II.pdf. (Diakses pada tanggal 20 januari 2016)
Http://elektronika-dasar.web.id/komponen/sensor-
tranducer/sensor-suhu-ic-lm35 Copyright © Elektronika
Dasar. (Diakses pada tanggal 25 januari 2016)
Http://askep-net.blogspot.co.id/2012/05/cara-kerja-jantung.html.
(Diakses pada tanggal 22 Agustus 2016)
Http://referensikedokteran.blogspot.co.id/2010/07/patofisiologi-
demam.html. (Diakses pada tanggal 22 Agustus 2016).