BAB I Edit
BAB I Edit
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era serba teknologi ini teknik pengelasan sangat diperlukan untuk berbagai
proses pengerjaan industri seperti, pemotongan logam dan penyambungannya,
konstruksi bangunan baja, dan konstruksi permesinan yang memang tidak dapat
dipisahkan dengan teknologi manufaktur. Teknologi pengelasan termasuk yang paling
banyak digunakan karena memiliki beberapa keuntungan seperti bangunan dan mesin
yang dibuat dengan teknik pengelasan menjadi ringan dan lebih sederhana dalam proses
pembuatannya. Kualitas dari hasil pengelasan sangat tergantung pada keahlian dari
penggunanya dan persiapan sebelum pelaksanaan pengelasaan.
Pengelasan adalah suatu proses penyambungan logam menjadi satu akibat panas
dengan atau tanpa pengaruh tekanan atau dapat juga didefinisikan sebagai ikatan
metalurgi yang ditimbulkan oleh gaya tarik menarik antara atom. Definisi las
berdasarkan DIN (Deutche Industrie Normen) adalah ikatan metalurgi pada sambungan
logam atau logam panduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair. Secara
umum pengelasan dapat didefinisikan sebagai penyambungan dari beberapa batang
logam dengan memanfaatkan energi panas.
Terdapat tiga tahapan yang secara berurutan berperan dalam proses manufaktur
komponen yang di las, yaitu design, produksi, dan inspeksi. Pada tahap pertama
designer harus mengetahui tentang sumber peralatan dan teknik pengelasan yang
tersedia, mengetahui prinsip kerjanya, dan mampu mengetahui tentang tipe sambungan
yang cocok. Tahap kedua seorang engineer produksi harus memiliki latar belakang
pengetahuan mengenai proses pengelasan, mengetahui cara untuk mencegah cacat las,
melakukan perhitungan biaya. Fase ketiga seorang inspektor harus mengetahui metode
inspeksi yang tersedia, menguasai prinsip kerja dari berbagai proses las, mengetahui
berbagai standar dan peraturan.
Pada dasarnya teknik penyambungan logam sebenarnya terbagi dalam dua
kelompok besar, yaitu:
1. Penyambungan sementara (temporary joint), yaitu teknik penyambungan logam
yang dapat dilepas kembali,
2. Penyambungan tetap (permanent joint), yaitu teknik penyambungan logam dengan
cara mengubah struktur logam yang akan disambung dengan penambahan logam
pengisi. Termasuk dalam kelompok ini adalah solder, brazing, dan pengelasan.
Kelompok 3 KS-2A 1
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Dari teknik tersebut dijadikan sebagai dasar dibentuknya benda-benda logam seperti
yang dimaksud pada uraian diatas. Dalam hal ini proses pengelasan terdiri dari las listrik
dan las gas.
1.2 Tujuan
Adapun fungsi/tujuan dilaksanakannya praktikum pengelasan adalah sebagai
berikut:
1. Mahasiswa dapat memahami teknik sambungan menggunakan las gas dan las listrik,
2. Mahasiswa dapat memahami mengenai las gas dan las listrik, sehingga mampu
menoperasikannya,
3. Mahasiswa dapat mengetahui peralatan dan bahan pengelasan, sehingga mampu
melakukan pekerjaan sesuai lembar kerja, seperti menggabungkan beberapa batang plat
menggunakan las membentuk kesatuan konstruksi sesuai kebutuhan,
4. Mahasiswa dapat melakukan proses pengelasan yang baik,
5. Mahasiswa dapat mengetahui APD yang digunakan.
Kelompok 3 KS-2A 2
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Kelompok 3 KS-2A 3
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
BAB II
DASAR TEORI
Kelompok 3 KS-2A 4
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Kelompok 3 KS-2A 5
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Kelompok 3 KS-2A 6
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Inti nyala
Gambar 1. Nyala Api Netral.
Nyala ini terjadi bila perbandingan antara gas oksigen dan asetilin
sebanding. Fungsinya yaitu untuk mengelas baja dan besi tuang serta pengelasan
biasa, dengan ciri-ciri sebagai berikut seperti pada Gambar 1:
a. Kerucut dalam berwarna putih bersinar,
b. Kerucut luar berwarna biru bening,
c. Inti nyala pendek dan tumpul,
d. Tidak terlalu berdesis.
Kelompok 3 KS-2A 7
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Bila gas asetilin yang digunakan melebihi dari gas oksigen dan diantara kerucut
dalam dan luar akan timbul kerucut nyala baru yang berwarna biru. Fungsinya adalah
untuk mengeras permukaan logam, untuk mengelas logam putih dan digunakan untuk
membrazing,dengan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut seperti pada Gambar 2:
a. Kerucut api besar,
b. Mempunyai nyala ekor,
c. Inti nyala tumpul dan panjang.
Nyala api
Nozzle
Inti nyala
Kelompok 3 KS-2A 8
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
4. Regulator
Regulator atau lebih tepat dikatakan dengan katup penutup tekan, dipasang pada
katup tabung deng tujuan untuk mengurangi atau menurunkan tekanan hingga
mencapai tekanan kerja torch. Regulator berfungsi untuk mengatur tekanan kerja yang
konstan walaupun tekanan isi dalam botol/tabung selalu berubah-ubah.
Kelompok 3 KS-2A 9
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
5. Blender
Blender adalah suatu tempat untuk mencampur gas asitelin dan zat asam serta
mengatur keluarnya gas untuk pembakar, seperti pada Gambar 4 , 4a dan 4b.
6. Tip
Tip adalah ujung pembakar las seperti pada Gambar 5. Tip ini biasanya terbuat
dari bahan tembaga, dan pemakaian disesuaikan dengan tebal pelat bisa dilihat di
Tabel 1.
Kelompok 3 KS-2A 10
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Gambar 5. Tip/Nozzle
1 0,5 – 1 2,5
2 1–2 2,5
3 2–4 2,5
4 4–6 2,5
5 6–9 2,5
6 9 – 14 2,5
7 14 – 20 2,5
8 20 – 30 2,5
Kelompok 3 KS-2A 11
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Kelompok 3 KS-2A 12
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
gelombang seperti pada Gambar 8. Arus bolak-balik dapat diubah menjadi arus searah
dengan menggunakan pengubah arus (rectifier).
2) Pengkutuban Terbalik
Untuk pengkutuban terbalik, kabel elektroda dipasang pada terminal positif dan
kabel massa dipasang pada terminal negative. Pengkutuban terbalik sering disebut
sirkuit las listrik dengan elektroda positif (DC+)
Kelompok 3 KS-2A 13
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Pengaruh pengkutuban pada hasil las adalah pada penembusan lasnya seperti pada
Gambar 11. Pengkutuban langsung akan menghasilkan penembusan yang dangkal
sedangkan pada pengkutuban terbalik akan terjadi sebeliknya. Pada arus bolak-balik
penembusan yang dihasilkan antara keduanya.
Kelompok 3 KS-2A 14
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Pesawat las arus searah ini dapat berupa pesawat transformator rectifier,
pembangkit listrik motor diesel atau motor bensin, maupun pesawat pembangkit listrik
yang digerakkan oleh motor listrik.
Salah satu jenis dari pesawat las arus searah yaitu pesawat pembangkit listrik yang
digerakkan oleh motor tistrik (motor generator).
Kelompok 3 KS-2A 15
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
2) Pemegang Elektroda
Ujung yang tidak berselaput dari elektroda dijepit dengan pemegang elektroda.
Pemegang elektroda terdiri dari mulut penjepit dan pegangan yang dibungkus oleh
bahan penyekat. Pada waktu berhenti atau selesai mengelas, bagian pegangan yang
tidak berhubungan dengan kabel digantungkan pada gantungan dari bahan fiber atau
kayu, seperti pada Gambar 13.
3) Palu Terak
Palu Terak digunakan untuk melepaskan dan mengeluarkan terak las pada jalur las
dengan jalan memukulkan atau menggoreskan pada daerah las. Berhati-hatilah
membersihkan terak las dengan palu las karena kemungkinan akan memercik ke mata
atau ke bagian badan lainnya, seperti Gambar 14.
4) Sikat Kawat
Dipergunakan untuk:
a) Membersihkan benda kerja yang akan dilas,
b) Membersihkan terak Las yang sudah lepas dari jalur las oleh pukulan palu las.
Gambar di bawah ini adalah sikat kawat yang umumnya digunakan.
Kelompok 3 KS-2A 16
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
5) Klem Massa
Klem massa adalah suatu alat untuk menghubungkan kabel massa ke benda kerja.
Biasanya klem massa dibuat dari bahan dengan penghantar listrik yang baik seperti
Tembaga agar arus listrik dapat mengalir dengan baik, klem massa ini dilengkapi
dengan pegas yang kuat yang dapat menjepit benda kerja dengan baik, seperti Gambar
16.
Walaupun demikian permukaan benda kerja yang akan dijepit dengan klem massa
harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran-kotoran seperti karat, cat, minyak.
6) Slip Joint
Penjepit digunakan untuk memegang atau memindahkan benda kerja yang masih
panas, seperti pada Gambar 17.
Kelompok 3 KS-2A 17
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
2) Elektroda Berselaput
Elektroda berselaput yang dipakai pada las busur listrik mempunyai perbedaan
komposisi selaput maupun kawat inti. Pelapisan fluksi pada kawat inti dapat dengan
cara destrusi, semprot atau celup. Ukuran standar diameter kawat inti dari 1,5 mm
sampai 7 mm dengan panjang antara 350 sampai 450 mm. Jenis-jenis selaput fluksi
pada elektroda misalnya selulosa, kalsium karbonat (CaCO 3), titanium dioksida,
kaolin, kalium oksida mangan, oksida besi, serbuk besi, besi silikon, besi mangan dan
sebagainya dengan persentase yang berbeda-beda, untuk tiap jenis elektroda.
Tebal selaput elektroda berkisar antara 10% sampai 50% dari diameter elektroda
tergantung dari jenis selaput. Pada waktu pengelasan, selaput elektroda ini akan turut
mencair dan menghasilkan gas CO2 yang melindungi cairan las, busur listrik dan
sebagian benda kerja terhadap udara luar. Udara luar yang mengandung O 2 dan N akan
dapat mempengaruhi sifat mekanik dari logam las. Cairan selaput yang disebut terak
akan terapung dan membeku melapisi permukaan las yang masih panas.
Kelompok 3 KS-2A 18
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
c) E 6020
Elektroda jenis ini dapat menghasilkan penembusan las sedang dan teraknya
mudah dilepas dari lapisan las. Selaput elektroda terutama mengandung oksida besi
dan mangan. Cairan terak yang terlalu cair dan mudah mengalir menyulitkan pada
pengelasan dengan posisi lain dari pada bawah tangan atau datar pada las sudut.
Kelompok 3 KS-2A 19
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
pengelasan bejana dan pipa yang akan mengalami tekanan. Jenis-jenis elektroda
hydrogen rendah misalnya E 7015, E 7016 dan E 7018.
1) Kondisi Pengelasan
Berikut ini diberikan daftar kondisi pengelasan untuk elektroda Philips baja
lunak dan baja paduan rendah.
4) Elektroda nikel
Elektroda jenis ini dipakai untuk mengelas besi tuang, bila hasil las masih
dikerjakan lagi dengan mesin. Elektroda nikel dapat dipakai dalam sagala posisi
pengelasan. Rigi-rigi las yang dihasilkan elektroda ini pada besi tuang adalah rata dan
halus bila dipakai pada pesawat las DC kutub terbalik. Karakteristik elektroda nikel
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
5) Elektroda baja
Elektroda jenis ini bila dipakai untuk mengelas besi tuang akan menghasilkan
deposit las yang kuat sehingga tidak dapat dikerjakan dengan mesin. Dengan demikian
elektroda ini dipakai bila hasil las tidak dikerjakan lagi. Untuk mengelas besi tuang
dengan elektroda baja dapat dipakai pesawat las AC atau DC kutub terbalik.
6) Elektroda perunggu
Hasil las dengan memakai elektroda ini tahan terhadap retak, sehingga panjang las
dapat ditambah. Kawat inti dari elektroda dibuat dari perunggu fosfor dan diberi
selaput yang menghasilkan busur stabil.
Kelompok 3 KS-2A 20
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
8) Klasifikasi Elektroda
Elektroda digunakan sebagai bahan tambah dalam proses pengelasan. Elektroda
tersebut dibuat dari macam-macam logam seperti logam baja, besi luang, stainless
Kelompok 3 KS-2A 21
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
steel, aluminium dan sebagainya, tergantung dari tujuan dan komposisi dari logam
yang akan di las. Penggunaan elektroda bisa dilihat pada Tabel 2.
1 1,5 20 – 35
1 - 1,5 2 35 – 60
6 – 10 5 150 – 220
10 – 16 6 200 – 300
Elektroda baja lunak dan baja paduan rendah untuk las busur listrik manurut
klasifikasi AWS (American Welding Society) dinyatakan dengan tanda E XXXX
seperti pada Gambar 18 yang artinya sebagai berikut:
1) E menyatakan elektroda busur listrik
2) XX (dua angka) sesudah E menyatakan kekuatan tarik deposit las dalam ribuan
Ib/in2 lihat table.
3) X (angka ketiga) menyatakan posisi pangelasan.
kode angka 1 – untuk semua posisi
kode angka 2 – untuk posisi flat dan horizontal
kode angka 3 – hanya untuk posisi flat
4) X (angka keempat) menyataken jenis selaput dan jenis arus yang cocok dipakai
untuk pengelasan lihat Tabel 3.
Kelompok 3 KS-2A 22
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Tabel 3. Jenis serbuk, posisi pengelasan, jenis arus, dan kua tarik elektroda
Contoh : E 6013
Artinya:
a) Kekuatan tarik minimum den deposit las adalah 60.000 Ib/in2 atau 42 kg/mm2,
b) Dapat dipakai untuk pengelasan segala posisi,
c) Jenis selaput elektroda Rutil-Kalium dan pengelasan dengan arus AC atau DC+ atau
DC–.
Kelompok 3 KS-2A 23
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
2. Pengaruh panjang busur pada hasil las. Panjang busur (L) yang normal adalah
kurang lebih sama dengan diameter (D) kawat inti elektroda.
1) Bila panjang busur tepat (L = D), maka cairan elektroda akan mengalir dan
mengendap dengan baik.
Hasilnya:
a) Rigi-rigi las yang halus dan baik.
b) Tembusan las yang baik.
c) Perpaduan dengan bahan dasar baik.
d) Percikan teraknya halus.
2) Bila busur terlalu panjang (L > D), maka timbul bagian-bagian yang berbentuk
bola dari cairan elektroda.
Hasilnya:
a) Rigi-rigi las kasar.
b) Tembusan las dangkal.
c) Percikan teraknya kasar dan keluar dari jalur las.
3) Bila busur terlalu pendek, akan sukar memeliharanya, bisa terjadi pembekuan
ujung elektroda pada pengelasan (lihat gambar 158 c).
Hasilnya:
a) Rigi las tidak merata.
b) Tembusan las tidak baik.
Kelompok 3 KS-2A 24
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Gambar 23. Alur Gambar 24. Alur Gambar 25. Alur Zig-
Melingkar Segitiga zag
Kelompok 3 KS-2A 25
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
2. Pelindung Tangan
Perlindungan untuk tangan ada dua yaitu sarung tangan seperti pada Gambar 27
dan arm protector seperti pada Gambar 28. Bahan dasarnya dari kulit atau asbes lunak
supaya bias meredam panas. Pada waktu mengelas harus selalu memakai sarung
tangan dan arm protector.
3. Pelindung Badan
Ada tiga jenis pelindung badan saat mengelas, yaitu apron seperti pada Gambar
29, jaket las seperti pada Gambar 30, dan over all seperti pada Gambar 31. Baju
las/Apron dibuat dari kulit atau dari asbes. Baju las yang lengkap dapat melindungi
Kelompok 3 KS-2A 26
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
badan dan sebagian kaki. Bila mengelas pada posisi diatas kepala, harus memakai baju
las yang lengkap. Pada pengelasan posisi lainnya dapat dipakai apron.
4. Sepatu Las
Sepatu las berguna untuk melindungi kaki dari semburan bunga api seperti Gambar
32. Bila tidak ada sepatu las, sepatu biasa yang tertutup seluruhnya dapat juga dipakai.
5. Kamar Las
Kamar Las dibuat dari bahan tahan.api. Kamar las penting agar orang yang ada
disekitarnya tidak terganggu oleh cahaya las seperti pada Gambar 33. Untuk
mengeluarkan gas, sebaiknya kamar las dilengkapi dangan sistim ventilasi. Didalam
kamar las ditempatkan meja Las. Meja las harus bersih dari bahan-bahan yang mudah
terbakar agar terhindar dari kemungkinan terjadinya kebakaran oleh percikan terak las
dan bunga api.
6. Masker Las
Jika tidak memungkinkan adanya kamar las dan ventilasi yang baik, maka
gunakanlah masker las, agar terhindar dari asap dan debu las yang beracun.
Kelompok 3 KS-2A 27
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
BAB III
LANGKAH KERJA
A. ALAT DAN BAHAN
1. Job individu
3.1 LAS GAS
Kelompok 3 KS-2A 28
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
3 Sarung tangan.
4 Apron.
5 Safety Shoes.
7 Mistar baja.
Kelompok 3 KS-2A 29
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
8 Pemantik api.
9 Slip Joint.
11 Ragum Plat.
12 Sikat baja.
Kelompok 3 KS-2A 30
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
13 Penggores Scriber
16 Block letter.
Kelompok 3 KS-2A 31
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Tujuan :
1. Mahasiswa dapat menyetel perlengkapan las gas.
2. Mahasiswa dapat mengatur jenis-jenis api untuk pengelasan las gas.
3. Mahasiswa dapat mencairkan benda kerja sebagai dasar awal pengelasan las gas.
4. Mahasiswa dapat mempraktekkan teori yang didapat, sehingga bisa memahami
tingkat kemudahan dan kesulitan yang ada dalam praktek.
Syarat :
1. Telah mempelajari teori praktek las gas.
2. Telah mempelajari teori keselamatan dan kesehatan kerja.
3. Pakailah peralatan sesuai fungsinya.
4. Mengikuti arahan yang dijelaskan oleh pengajar praktek.
Kelompok 3 KS-2A 32
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Kelompok 3 KS-2A 33
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
9. Panaskan benda kerja sampai mencair mulai dari tepi kanan dan arahkan inti nyala api
yang berwarna biru pada satu tempat hingga timbul kawah las, dan atur inti nyala
sekitar 2 – 3 mm di atas bahan yang akan dicairkan/dilas,
10. Tunggulah hingga kawah las mencapai diameter 5mm dan doronglah kawah las
tersebut dengan cara memutar-mutar ujung nozzel dengan tujuan untuk mendapatkan
lebar las yang sama,
11. Setelah selesai, langkah berikutnya yaitu meratakan benda kerja yang terkena
deformasi akibat panas (melengkung) dengan cara menjepit benda kerja tersebut
dengan ragum plat hingga rata. Atau memukul benda kerja tersebut dengan palu baja
di atas landasan paron,
12. Dalam kondisi dingin bersihkan benda kerja dengan sikat kawat dan berilah identitas
yang mengerjakan nomor absen dan kelas dengan memakai block letter dan serahkan
kepada pengajar praktek untuk dinilai,
13. Bila sudah selesai praktek semua peralatan dan lokasi kerja dibersihkan, serta peralatan
dikembalikan kepada teknisi dengan kondisi utuh seperti semula.
Catatan :
1. Untuk membuat garis las pada benda kerja pakailah meteran plat dan penggores
scriber/blade gergaji bekas.
2. Bila pada penyalaan las terjadi letupan kecil maka bersihkan lubang nozzel dengan
jarum pembersih dan perbesar gas asetilin hingga tidak terjadi letupan.
3. Untuk mengurangi deformasi akibat panas maka harus digunakan klem dan las
catat (las pendek)
4. Bila pada saat proses pengelasan terdapat buih, maka artinya terjadi nyala oksidasi.
Kelompok 3 KS-2A 34
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Gambar Kerja
Kelompok 3 KS-2A 35
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Kelompok 3 KS-2A 36
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Catatan :
1. Untuk membuat garis las pada benda kerja pakailah meteran plat dan penggores
scriber/blade gergaji bekas.
2. Bila pada penyalaan las terjadi letupan kecil maka bersihkan lubang nozzel dengan
jarum pembersih dan perbesar gas asetilin hingga tidak terjadi letupan.
Kelompok 3 KS-2A 37
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Gambar Kerja
Kelompok 3 KS-2A 38
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Kelompok 3 KS-2A 39
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Catatan :
1. Untuk membuat garis las pada benda kerja pakailah meteran plat dan penggores
sciber/blade gergaji bekas.
2. Bila pada penyalaan las terjadi letupan kecil maka bersihkan lubang nozzel dengan
jarum pembersih dan perbesar gas asetilin hingga tidak terjadi letupan.
3. Untuk mengurangi deformasi akibat panas maka harus digunakan klem dan las
catat (las pendek).
Kelompok 3 KS-2A 40
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Gambar Kerja
Kelompok 3 KS-2A 41
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
(penjepit elektroda).
2 Palu Terak.
3 Sarung tangan.
4 Apron.
Kelompok 3 KS-2A 42
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
5 Safety Shoes.
7 Mistar Baja.
8 Mesin AC/DC.
9 Sikat Baja.
Kelompok 3 KS-2A 43
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
10 Tang Penjepit.
11 Klem F.
12 Topeng las.
Kelompok 3 KS-2A 44
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
15 Block letter.
Tujuan:
1. Mahasiswa diharapkan dapat menyetel perlengkapan las listrik.
2. Mahasiswa diharapkan dapat membuat jalur las tanpa ayunan sebagai dasar awal
pengelasan las listrik elektroda terbungkus.
3. Mahasiswa diharapkan dapat menerapkannya dalam kondisi tertentu pada konstruksi
baja.
4. Mahasiswa diharapkan mengenal tingkat kesulitan pada pekerjaan las sehingga dapat
mengatasi dari kesulitan tersebut dan dapat mengenal las yang baik maupun yang
kurang baik secara pengamatan visual.
5. Untuk mengetahui apa yang menjadi kendala dalam proses pengelasan.
Syarat:
1. Telah mempelajari teori keselamatan dan kesehatan kerja.
2. Telah mempelajari teori praktek las listrik.
3. Pakailah peralatan sesuai fungsinya.
4. Mengikuti arahan yang dijelaskan oleh Instruktur.
Kelompok 3 KS-2A 45
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Kelompok 3 KS-2A 46
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Apabila elektroda habis sebelum jalur las selesai, maka harus diadakan penyambungan
jalur las, maka bersihkan daerah yang akan disambung dari terak dengan memakai palu
terak dan sikat kawat.
Gambar kerja
Kelompok 3 KS-2A 47
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Kelompok 3 KS-2A 48
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Apabila elektroda habis sebelum jalur las selesai, maka harus diadakan penyambungan
jalur las, maka bersihkan daerah yang akan disambung dari terak dengan memakai palu
terak dan sikat kawat.
Gambar Kerja
Kelompok 3 KS-2A 49
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Kelompok 3 KS-2A 50
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
12. Bila sudah selesai praktek matikan mesin las, dan semua peralatan berikut lokasi kerja
dibersihkan, serta peralatan dikembalikan kepada teknisi dengan kondisi utuh seperti
semula.
Catatan:
Apabila elektroda habis sebelum jalur las selesai, maka harus diadakan penyambungan
jalur las, maka bersihkan daerah yang akan disambung dari terak dengan memakai palu
terak dan sikat kawat.
Kelompok 3 KS-2A 51
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Gambar Kerja
Kelompok 3 KS-2A 52
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
1. Kunci Pas.
Untuk membuka memasang
kembali mur dan baut pada
rangka jembatan
2. Kunci Ring.
3. Palu Cakar
Untuk mempermudah
pembukaan mur dan baut
yang terlalu kencang
Kelompok 3 KS-2A 53
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
4. Pipa Baja
Untuk mempermudah
pembukaan mur dan baut
dengan cara menjadi kunci
pas
5. Sarung Tangan
b. Bahan
Kelompok 3 KS-2A 54
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
2. Kapur Tulis
3. Cat Besi
4. Thinner
Kelompok 3 KS-2A 55
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
3.3.1 Langkah kerja job Aplikasi bongkar pasang rangka jembatan baja
Kelompok 3 KS-2A 56
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
2 A2kr L 50.20.3 52 2
5 A5kr L 50.20.3 51 2
8 A2kn L 50.20.3 52 2
11 A5kn L 50.20.3 51 2
Kelompok 3 KS-2A 57
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
23 V1kr L 30.17.2 25 1
Kelompok 3 KS-2A 58
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
28 V1kn L 30.17.2 25 1
Kelompok 3 KS-2A 59
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
41 GM1 L 50.30.3 94 2
42 GM2 L 50.30.3 94 1
43 GM3 L 50.30.3 94 2
44 GM4 L 50.30.3 94 2
45 GM5 L 50.30.3 94 2
46 DGM1Kr L 17.17.2 67 1
47 DGM2Kr L 17.17.2 67 1
48 DGM3Kr L 50.30.3 67 2
Kelompok 3 KS-2A 60
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
49 DGM4Kr L 50.30.3 67 2
52 DGM1Kn L 17.17.2 67 1
53 DGM2Kn L 17.17.2 67 1
54 DGM3Kn L 50.30.3 67 2
55 DGM4Kn L 50.30.3 67 2
Kelompok 3 KS-2A 61
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Baut yang digunakan yaitu M8 X 25, yang maksudnya, M adalah jenis ulir metric, 8
adalah diameter batang baut yaitu 8mm dan 25 adalah panjang batang baut yaitu 25 mm,
sementara itu kepala baut berdiameter 14 mm.
JUMLAH
NO KODE GAMBAR
BAUT
1 PS-A-KR 1 8
2 PS-A-KR 2 6
3 PS-A-KR 3 10
4 PS-A-KR 4 6
5 PS-A-KR 5 10
6 PS-A-KN 1 8
Kelompok 3 KS-2A 62
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
7 PS-A-KN 2 6
8 PS-A-KN 3 10
9 PS-A-KN 4 6
10 PS-A-KN 5 10
11 PS-B-KR 1 6
12 PS-B-KR 2 7
13 PS-B-KR 3 11
Kelompok 3 KS-2A 63
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
14 PS-B-KR 4 7
15 PS-B-KR 5 11
16 PS-B-KR 6 7
17 PS-B-KN 1 6
18 PS-B-KN 2 7
19 PS-B-KN 3 10
20 PS-B-KN 4 6
Kelompok 3 KS-2A 64
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
21 PS-B-KN 5 10
22 PS-B-KN 6 6
23 PS-G 1 10
24 PS-G 2 20
25 PS-G 3 8
26 PS-G-KR 1 8
Kelompok 3 KS-2A 65
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
27 PS-G-KR 2 6
28 PS-G-KR 3 14
29 PS-G-KR 4 8
30 PS-G-KR 5 12
31 PS-G-KR 6 14
32 PS-G-KN 1 8
33 PS-G-KN 2 6
Kelompok 3 KS-2A 66
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
34 PS-G-KN 3 14
35 PS-G-KN 4 8
36 PS-G-KN 5 12
37 PS-G-KN 6 14
Kelompok 3 KS-2A 67
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Kelompok 3 KS-2A 68
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Kelompok 3 KS-2A 69
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Kelompok 3 KS-2A 70
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah mengikuti praktek kerja las di laboratorim konstruksi baja pada selama
±10 hari, dan membuat laporan praktikumnya, akhirnya penulis dapat menyimpulkan
semua kegiatan praktikum ini sebagai berikut :
1. Secara umum ada 6 teknik dalam pengelasan, baik las gas ataupun las listrik
diantaranya;
a. Teknik Pengelasan Maju
b. Teknik Pengelasan Mundur
c. Posisi Pengelasan Di Bawah Tangan
d. Posisi Pengelasan Datar (Horizontal)
e. Posisi Pengelasan Tegak (Vertical )
f. Posisi Pengelasan Diatas Kepala (Overhead)
2. Mengelas adalah salah satu cara menyambungkan baja yang paling banyak
digunakan oleh masyarakat. Terdapat dua jenis pengelasan yaitu las gas dan las
listrik. Las gas adalah pengelasan yang dilaksanakan dengan pencampuran 2 jenis
gas sebagai pembentuk nyala api dan sebagai sumber panas. Sedangkan las listrik
adalah suatu proses penyambungan logam dengan menggunakan tenaga listrik
sebagai sumber panas.
3. Dalam pengelasan di butuhkan peralatan dan bahan pegelasan, seperti tabung
oksigen, tabung asitelin, regulator, tip, mesin listrik, dan sebagai nya. Sehingga
dibutuhkan pengetahun mengenai bagian-bagian dan fungsi setiap bagian tersebut.
4. Untuk proses dan hasil yang baik dari pengelasan di butuhkan teknik dan ketelitian
dari setiap pekerjaannya.
Mengelas dapat menyebabkan beberapa kecelakaan yang berakibat buruk namun
dapat diminimalisir dengan alat keselamatan dan kesehatan kerja. Ada beberapa
Kelompok 3 KS-2A 71
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
macam alat K3 yang digunakan diantaranya topeng las, sarung tangan, apron, safety
shoes, dan lain sebagainya.
4.2 Saran
Saran yang penulis dapat sampaikan setelah mengikuti praktikum di laboratoriun
konstruksi baja dan menyusun laporan praktikumnya adalah:
1. Ketika akan melakukan pekerjaan las, mahasiswa dan mahasiswi hendaknya selalu
memperhatikan keselamatan kerja dengan memakai pakaian las dengan lengkap
agar tidak terjadi kecelakaan sewaktu proses pengejaan las.
2. Diperlukannya kejujuran dalam melaksanakan semua job yang diberikan dan dalam
pengambilan plat baja harus sesuai dengan jatah masing-masing job.
3. Jika mengalami kesulitan ketika sedang melaksanakan job, segera konsultasikan
kepada dosen pembimbing agar job yang telah dibuat tidak salah
4. Dalam penyusunan laporan praktikum juga diperlukan berbagai macam sumber agar
dalam penyusunan laporan lebih baik.
Kelompok 3 KS-2A 72
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
4.3 lampiran
Kelompok 3 KS-2A 73
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
DAFTAR PUSTAKA
1. Oka. 2013. Keselamatan kerja. http://lookallup.blogspot.com/2011/11/alat-
keselamatan
kerjalaslistrik.html
2. http://rozaqml.blogspot.com/2015/01/laporan-praktikum-pengelasan.html
3. 02-Bahan Ajar Las Listrik.ppt .Bandung: Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri
Bandung
Kelompok 3 KS-2A 74