LABORATORIUM
ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2012
1
Modul
KUSTA dan REAKSI
Tujuan Umum
Pembelajaran dan pelatihan modul ini dirancang untuk menyiapkan peserta
didik agar mampu membangun diagnosis dan melakukan penatalaksanaan
kusta dan kasus reaksi pada kusta.
Tujuan 1:
1. Mengenali gejala dan tanda klinis reaksi kusta
2. Mengenali lesi kusta reaksi kusta dan gejala klinis penting lain yang
mungkin menyertai
Tujuan 2:
1. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik dermatologik
2. Menghimpun data dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk
menyokong diagnosis kusta dan reaksi kusta.
Tujuan 3:
1. Membangun diagnosis dan bila perlu diagnosis banding.
2. Menggabungkan informasi subjektif (hasil anamnesis) dengan
informasi objektif (temuan klinis) yang diperlukan dalam menyokong
diagnosis kusta reaksi kusta dan bila perlu membuat diagnosis
banding.
Tujuan 4:
1. Melakukan pemeriksaan penunjang untuk membantu membangun
diagnosis.
2. Melakukan berbagai pemeriksaan laboratorium untuk menunjang
diagnosis kusta dan reaksi kusta.
Tujuan 5: melakukan penatalaksanaan secara paripurna
Memberikan pengobatan medis umum, pengobatan dermatologik dan
pengobatan non medis.
2
Tujuan 6:
Melakukan komunikasi, memberikan informasi dan edukasi kepada
pasien termasuk keluarga dan masyarakat. Menjelaskan tentang
penyebab, perjalanan penyakit dan pengobatan.
Kompetensi yang diharapkan
Mendiagnosis dan melakukan penatalaksanaan pasien kusta dan reaksi
kusta
Referensi Buku Wajib
1. Freedberg I.M., Eisen A.Z., Wolff K., Austen K.F., Goldsmith L.A., Katz
S.I., Leprosy, dalam Fitzpatrick’s In General Medicine, Vol.II, McGraw-
Hill Medical Publishing Division, 2003; hal: 1966-68
2. Harboe M., Overview of host-parasite relations, dalam Leprosy by
Hasting R.C., Churchill Livingstone, London 1994; hal: 103
Gambar 2. Gambar skema pemeriksaan nervus ulnaris dan peroneus komunis sebelah kanan
3
Gambar 4. Gambar pemeriksaan motorik pada ekstremitas penderita kusta
Berdasarkan WHO kusta digolongkan pada 3 tipe kusta yaitu lesi tunggal,
tipe Pausi basiler (PB) dan Multibasiler (MB).
Reaksi kusta adalah suatu episoda akut di dalam perjalanan klinik
penyakit kusta, ditandai terjadi reaksi radang akut yang kadang–kadang
disertai gejala sistemik. Reaksi kusta mungkin terjadi sebelum, selama dan
sesudah pengobatan menggunakan obat antikusta. Dikenal 2 macam
reaksi kusta yaitu reaksi tipe I (reaksi reversal), reaksi tipe 2 (Erythema
Nodosum Leprosum).
Pengobatan kusta berdasarkan Rejimen Pengobatan WHO/DEPKES, yaitu
PB dengan lesi tunggal diberikan 3 obat (Rifampicin Ofloxacin Minocyclin)
dosis tunggal, tipe PB dengan lesi (2-5) menggunakan Rifampicin dan
dapson serta tipe MB dengan lesi kulit lebih dari 5 Rifampicin, Dapsone
dan lamprene.
Lama
Rekomendasi Dosis Dewasa Dosis Anak Interval
Pemberian
Tipe Multibasiler
Rifampisin 600 mg/dosis PO 450 mg/dosis PO 1 bulan 12-18 bulan
Lamprene 300 mg/dosis PO 150 mg/dosis PO 1 bulan 12-18 bulan
50 mg/dosis PO 50 mg/dosis PO 24 jam 12-18 bulan
2 hari sekali
Dapson 100 mg/dosis PO 50 mg/dosis PO 24 jam 12-18 bulan
Tipe Pausibasiler
Rifampisin 600 mg/dosis PO 450 mg/dosis PO 1 bulan 6-9 bulan
Dapson 100 mg/dosis PO 50 mg/dosis PO 24 jam
4
Medikamentosa
1. Antipiretik dan Analgetik
2. Obat reaksi berat:
a. Prednison, dosis dimulai antara 30-80 mg/hari dan diturunkan 5-
10 / dua pekan, sebagai berikut:
- dua pekan I : 30 mg/hari
- dua pekan II : 20 mg/hari
- dua pekan III : 15 mg/hari
- dua pekan IV : 10 mg/hari
- dua pekan V : 5 mg/hari
Obat digunakan sebagai dosis tunggal pada pagi hari.
b. Klofazimin 3 x 100 mg/hari selama dua bulan, kemudian 2 x 100
mg/hari selama dua bulan berikut, dilanjutkan 1 x 100 mg/hari
dua bulan berikut sampai tanda-tanda reaksi mereda.
3. Istirahat dan imobilisasi
Follow up:
Kontrol setiap 1 pekan, untuk menilai hasil dan efektivitas pengobatan.
5
Tugas Diskusi Modul
Pembagian kelompok
Dalam kegiatan diskusi dan presentasi satu kelas dibagi menjadi 4
kelompok
Waktu
1 x 60 menit, dengan metode diskusi kelompok kecil
Presentasi hasil diskusi dengan powerpoint.
Alokasi presentasi : 60 menit, setiap kelompok 15 menit dengan
diskusi