Not Done Yet

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

2.

B etiologi

Ada bukti yang menunjukkan bahwa etiologi diabetes mellitus bermacam-macam.meskipun berbagai
lesi dengan jenis yang berbeda akhirnya akan mengarah dengan insufisiensi insulin,tetapi determinan
genetic biasanya mmegang peranan penting pada mayoritas penderita diabetes mellitus.diabetes
mellitus tipe 1adalah penyakit autoimun yang ditentukan secara genetic dengan gejala-gejala yang pada
akhirnya menuju proses bertahap perusakan imunologik sel-sel yang memproduksi insulin.diabetes
mellitus tipe 2 ditandai dengan kelainan sekresi insulin serta kerja insulin . pada awalnya tampak
terdapat resistensi dari sel-sel sasaran terhadap kerja insulin.

3.C epidemiologi

Demensia primer(Alzheimer) menyerang seseorang yang berusia lebih dari 65 tahun.perkiraan terbaru
adalah bahwa 1 dari 10 orang pasien AD berusia dari 65 tahun dan hampir separuhnya berusia lebih dari
85 tahun.dengan penyebaran yang cepat pada populasi yang berusia lebih tua,diperkirakan 14 juta
manusia akan menderita AD pada tahun 2050.

Sedangkan demensia sekunder ex:huntington lebih dari 30.000 orang di amerika serikat menderita HD,
atau 1 banding 10.000 orang. Dan penyakit neuron motoric-sklerosis lateral amiotrofik. Insidensi
diseluruh dunia adalah 2.100.000 populasi,prevalensinya adalah 6.100.000. walaupun 90% penyebabnya
tidak diketahui, dan 10% familial.

4.a. batang otak

Anatomi:

Kearah kaudal batang otak berlanjut sebagai medulla spinalis dan ke rostal berhubungan langsung
dengan pusat-pusat otak yang lebih tinggi.bagian batang otak dari bawah ke atas adalah medula
oblongata ,pons ,dan mesenfalon(otak tengah)

Fungsi:

-medula oblongata pusat refleks yang penting untuk jantung, vasokonstriktor, pernapasan, bersin,
batuk, menelan, salivasi,dan muntah.

-pons,bagian bawah untuk pernpasan

-otak tengah,refleks pendengaran dan refleks penglihatan

5.c.neuroanatomi batang otak. Gadapat :’v

8.sebenarnya tidak mendadak namun bertahap. Akan tetapi nenek jarang periksa

12.degenerasi dan regenerasi neuron

Cedera terhadap badan sel saraf atau proseus akson di mana saja di seluruh panjangnya.

- jika suatu segmen proksimal akson mengalami cedera,seperti yang dapat terjadi jika saraf terpotong
oleh pisau maka daerah distalnya mengalami degenerasi dan akhirnya lenyap,dinamai degenerasi
wallleri. regenerasi dapat disertai oleh pulihnya fungsi daerah yang mengalami denervasi,tetapi hal ini
sering tidak sempurna .

-segmen distal rusak menyebar ke proximal secara progresif biasanya karena zat toxic,defisiensi tiamin.
Regenerasi sama seperti yg di atas.

xx.Ssp dan sst

1. Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat mempunyai fungsi utama dalam memegang semua kendali dan juga
pengaturan terhadap keseluruhan kerja dari bagian jaringan saraf sampai ke bagian sel saraf.
Sistem saraf pusat meliputi bagian atas otak besar, bagian otak kecil, bagian sumsum lanjutan,
dan juga bagian sumsum tulang belakang. Bagian Otak bisa ditemukan di bagian dalam tulang
tengkorak, sedangkan bagian sumsum tulang belakang bisa ditemukan di dalam bagian ruas-ruas
tulang belakang.

2. Sistem Saraf Tepi

Sistem saraf tepi sendiri bisa dibedakan menjadi 2 bagian meliputi sistem saraf kranial dan juga
sistem saraf otonom. Untuk lebih jelasnya, yuk kita simak ulasannya berikut ini :

 Sistem Saraf Kranial

Sistem saraf kranial (sering disebut dengan sistem saraf sadar merupakan saraf yang mempunyai
peranan dalam mengatur semua gerakan yang memang dilakukan secara sadar. Disini bisa
diartikan karena di bawah kendali dari kesadaran diri kita sendiri. Seperti misalnya saat kita
mengambil gelas, tangan kita dalam keadaan sadar kalau memang ingin mengambilnya.

Sistem saraf sadar bisa dibedakan menjadi 2 bagian yakni meliputi bagian sistem saraf
kepala dan juga bagian sistem saraf tulang belakang. Sistem saraf kepala sendiri terbentuk karena
adanya 12 pasang saraf yang memang dikeluarkan dari bagian otak. Saraf kepala mempunyai
keterkaitan hubungan dengan bagian reseptor dan juga bagian efektor untuk bagian area kepala.

 Sistem Saraf Otonom

Sistem saraf otonom (sering disebut dengan sistem saraf tak sadar) yang bisa melakukan
aktivitas kerjanya secara otomatis, tanpa adanya kehendak dari bagian saraf pusat. Seperti
misalnya ialah gerak alat pencernaan, denyut jantung, dan juga proses pengeluaran keringat.

Susunan dari bagian saraf otonom meliputi susunan saraf simpatetik dan juga susunan
saraf parasimpatetik. Perbedaan yang mendasar mengenai struktur antara saraf simpatetik dan
juga saraf parasimpatetik bisa ditemukan pada posisi ganglion. Saraf simpatetik mempunyai
ganglion yang bisa ditemukan di sepanjang bagian tulang punggung yang melekat secara
langsung pada bagian sumsum tulang belakang.
Sehingga mempunyai banyak serabut preganglion yang pendek dan juga mempunyai serabut
postganglion yang panjang. Sebaliknya, pada saraf parasimpatetik mempunyai serabut
praganglion yang panjang. Hal ini disebabkan karena adanya ganglion yang melekat secara
langsung pada bagian organ yang dibantu oleh bagian efektor dan juga mempunyai serabut
postganglion yang pendek. Serabut praganglion disini ialah bagian serabut saraf yang keluar
langsung dari bagian ganglion.

Neurotransmitter belum dapat :’)

Sylvia A.Price .2012.patofisiologi,”konsep klinis proses-proses penyakit”.Edisi 6 volume 2.Jakarta:EGC

Robbins et all.2013. buku ajar patologi.edisi 7 volume 2.Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai