Anda di halaman 1dari 43

ASUHAN KEBIDANAN

DI PADUKUHAN KEYONGAN DESA SABDODADI

KECAMATAN BANTUL KABUPATEN BANTUL

PROVINSI YOGYAKARTA

Di Susun Oleh :

Nama : Novita Anggraini

NIM : 15/380180/SV/07987

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN

SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2016/2017
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................ 2

KATA PENGANTAR .................................................... Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN................................................ Error! Bookmark not defined.

1. Latar Belakang ............................................... Error! Bookmark not defined.

2. Tujuan........................................................... Error! Bookmark not defined.

3. Manfaat ........................................................ Error! Bookmark not defined.

BAB II TINJAUAN TEORI ............................................. Error! Bookmark not defined.

1. Tinjauan teori yang terkait ............................. Error! Bookmark not defined.

2. Konsep Keluarga ............................................ Error! Bookmark not defined.

BAB III TINJAUAN KASUS ........................................... Error! Bookmark not defined.

BAB IV PENUTUP....................................................... Error! Bookmark not defined.

1. Kesimpulan ................................................... Error! Bookmark not defined.

2. Saran ............................................................ Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ..................................................... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN................................................................ Error! Bookmark not defined.

1. Denah Rumah ................................................ Error! Bookmark not defined.

2. Genogram ..................................................... Error! Bookmark not defined.

3. SAP dan Foto Kegiatan ................................... Error! Bookmark not defined.


KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala


kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan yang berjudul “Asuhan Kebidanan Komunitas”

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Mumtihana Muchlis


M.Kes, selaku Dosen Pembimbing dan tak lupa pihak-pihak yang ikut
berpartisipasi dalam menyelesaikan laporan ini. Adapun penulisan makalah ini
bertujuan untuk memberikan wawasan tentang Asuhan Kebidanan Komunitas
kepada para pembaca.

Walaupun dalam penulisan laporan ini penulis telah berusaha semaksimal


mungkin sesuai kemampuan yang ada, namun penulis sadar bahwa laporan ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu dengan hati terbuka, penulis menerima
saran yang membangun dari para pembaca.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis berharap laporan ini


dapat bermanfaat bagi pembaca. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, 19 Mei 2017

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

1.1 Pengertian Kebidanan Komunitas

Kebidanan komunitas adalah memberikan asuhan kebidanan pada


masyarakat baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang terfokus pada
pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA), keluarga berencana (KB), kesehatan
reproduksi termasuk usia wanita adiyuswa secara paripurna. Hubungan-hubungan
individual dalam sebuah komunitas akan membangun dan mendukung
terbentuknya suatu system kepercayaan atau keyakinan baik tentang arti keluarga,
konsep sehat maupun sakit sehingga diperlukan bidan di masyarakat. Kebidanan
komunitas merupakan konsep dasar bidan melayani keluarga dan masyarakat yang
mencakup bidan sebagai penyedia layanan dan komunitas sebagai sasaran yang
dipengaruhi oleh IPTEK dan lingkungan.

Komunitas digambarkan sebagai sebuah lingkungan fisik dimana seorang


tinggal beserta aspek-aspek sosialnya. Hubungan-hubungan individual dalam
sebuah komunitas akan membangun dan mendukung terbentuknya suatu system
kepercayaan atau keyakinan baik tentang arti keluarga, konsep sehat maupun
sakit.

Masyarakat setempat menunjuk pada bagian masyarakat yang bertempat


tinggal di suatu wilayah (dalam arti geografis) dengan batas-batas tertentu dimana
factor utama yang menjadi dasar adalah interaksi yang lebih besar diantara para
anggotanya, dibandingkan dengan penduduk diluar batas wilayah. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa masyarakat setempat adalah suatu wilayah
kehidupan social yang ditandai oleh suatu derajat hubungan social tertentu.
2. Tujuan

2.1 Tujuan Umum

Untuk membantu masyarakat dalam mengupayakan hidup


sehat dan mencapai derajat kesehatan yang optimal.

2.2 Tujuan Khusus

Setelah mengikuti praktek asuhan kebidanan komunitas mahasiswi


diharapkan mampu :

1. Mengenal keadaan umum wilayah desa maupun RT/RW

2. Memperoleh informasi data tentang kesehatan keluarga


binaan.

3. Melakukan pengolahan dan menganalisis data kesehatan


keluarga binaan.

4. Mengidentifikasi keluarga dengan resiko tinggi masalah


kesehatan.

5. Merumuskan berbagai alternative pemecahan dan


penangulangan masalah kesehatan keluarga.

6. Melakukan asuhan binaan pada keluarga dengan resiko tinggi


masalah kesehatan.

7. Membuat laporan hasil asuhan kebidanan pada keluarga


dengan resiko tinggi masalah kesehatan

8. Mendorong dan menciptakan peran serta keluarga dalam


pelayanan kesehatan keluarga.

9. Meningkatkan pengetahuan individu dan menanamkan prilaku


pola hidu sehat dalam keseharian.
3. Manfaat

Diharapkan penulisan keluarga binaan ini dapat bermanfaat bagi institusi


pendidikan, institusi praktek dan mahasiswanya sendiri.

1. Institusi Pendidikan

Diharapkan penulisan keluarga binaan ini dapat dijadikan sebagai bahan tambahan
pelajaran, sebagai bahan evaluasi dalam membuat study kasus dan juga dapat
dijadikan sebagai bahan bacaan pustaka

2. Institusi Praktek

Dapat memberikan masukan tentang implementasi pelayanan kebidanan serta


sebagai bahan evaluasi lapangan.

3. Bagi Mahasiswa

Dapat lebih menguasai pelayanan antenatal care yang baik dalam keluarga binaan
dan dalam menentukan asuhan yang sesuai kepada ibu hami
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Tinjauan teori yang terkait

1. KIA (KESEHATAN IBU DAN ANAK)

1.1 Definisi

Menurut WHO (World Health Organization), Kesehatan merupakan suatu


keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang komplet dan bukan semata-mata
terbebas dari penyakit. Kesehatan juga dinilai dari angka mortalitas (kematian)
dan morbiditas (kesakitan) selama periode tertentu. Oleh karena itu,
keseimbangan antara kesejahteraan fisik, mental, dan sosial serta keberadaan
penyakit menjadi indicator utama kesehatan.

1.2 Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

Upaya kesehatan ibu dan anak adalah upaya dibidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu meneteki,
bayi dan anak balita serta anak prasekolah. Tujuan Program Kesehatan Ibu dan
Anak adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat
kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga
Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak
untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi
peningkatan kualitas manusia seutuhnya. Sedangkan tujuan khusus program KIA
adalah :

a. Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan, sikap dan prilaku)

dalam mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi


tepat guna dalam upaya pembinaan kesehatan keluarga.

b. Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah secara


mandiri di dalam lingkungan keluarga.
c. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas dan ibu meneteki.

d. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, nifas, ibu
meneteki, bayi dan anak balita.

e. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga seluruh


anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak prasekolah,
terutama melalui peningkatan peran ibu dan keluarganya.

1.3 Prinsip Pengelolaan Program KIA

Prinsip pengelolaan program KIA adalah memantapkan dan peningkatan


jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara efektif dan efesien. Pelayanan KIA
diutamakan pada kegiatan pokok :

a. Peningkatan pelayanan antenatal di semua fasilitas pelayanan dengan mutu


yang baik serta jangkauan yang setinggi-tingginya.

b. Peningkatan pertolongan persalinan yang lebih ditujukan kepada peningkatan


pertolongan oleh tenaga profesional secara berangsur.

c. Peningkatan deteksi dini resiko tinggi ibu hamil, baik oleh tenaga kesehatan
maupun di masyarakat oleh kader dan dukun bayi serta penanganan dan
pengamatannya secara terus menerus.

d. Peningkatan pelayanan neonatal (bayi berumur kurang dari 1 bulan) dengan


mutu yang baik dan jangkauan yang setinggi-tingginya.

1.4 Pelayanan dan jenis indikator KIA, diantaranya adalah :

a. Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu


selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal.

b. Pertolongan persalinan, jenis tenaga yang memberikan pertolongan persalinan


kepada masyarakat; tenaga profesional, dukun bayi yang terlatih atau yang belum
terlatih.
c. Deteksi dini ibu hamil beresiko.

d. Indikator pelayanan kesehatan ibu dan bayi

2. PREMENOPAUSE

2.1 Pengertian Premenopause


Premenopause adalah kondisi fisiologis pada wanita yang telah memasuki
proses penuaan (eging) yang ditandai dengan menurunnya kadar hormon estrogen
ovarium yang sangat berperan dalam hal sexualitas. Premenopause sering
menimpa wanita yang berusia menjelang 40 tahun ke atas. Menurut Depkes RI
(1993) dan Levina (2002), Menopause adalah perdarahan terakhir dari uterus yang
masih dipengaruhi oleh hormone dari otak dan sel telur.

2.2 Tanda dan Gejala Premenopause

 Perubahan pola haid

Gejala yang paling umum pada wanita premenopause adalah perubahan dari
pola haid. Lebih dari 90% wanita premenopause akan mengalami perubahan
dalam siklus haid. Siklus yang memendek antara 2-7 hari sangatlah khas. Sebagai
contoh, wanita dengan siklus haid yang teratur antara 25-35 hari selama usia 20-
30 tahun akan mengalami siklus haid lebih sering terutama disebabkan oleh
memendeknya fase folikel. Siklus haid yang sebelumnya menetap tiap 28 hari
akan menjadi siklus 25 atau 26 hari dan pada waktu terjadi premenopause
kejadian oligomenore meningkat.

 Ketidakstabilan vasomotor

Gangguan vasomotor merupakan gejala kedua pada wanita premenopause.


Lebih kurang 85% dari wanita premenopause mengalami hot flushes, keringat
malam dan gangguan tidur yang merupakan gejala dari ketidakstabilan vasomotor.
Intensitas, lamanya serta frekuensi dari gejala tersebut sangat bervariasi. Kadang
kala seorang wanita mengalami 40 kali hot flushes setiap hari dan badan basah
kuyub oleh keringat malam, beberapa yang lain mengalami 1-2 kali perhari dan
merasa sangat susah dan terganggu.

 Gangguan tidur

Beratnya gangguan tidur bervariasi dan sering dikeluhkan oleh wanita pada
masa premenopause. Gangguan tidur bervariasi secara luas dan dapat menjadi
kronik atau sementara. Beberapa pola umum gangguan tidur diantaranya :

Kesulitan tidur dapat mempengaruhi kualitas hidup secara serius,


mengakibatkan kelelahan, insomnia, depresi, iritabilitas dan ketidakmampuan
untuk berkonsentrasi.
 Gangguan seksual

(Obstet Gynecol) Selama masa transisi ke menopause, dimana kadar estrogen


menurun, frekuensi gangguan seksual dilaporkan meningkat. Kejadian gangguan
ini cenderung meningkat sesuai dengan bertambahnya umur.

Gejala-gejala dari gangguan seksual ini antara lain : berkurangnya lubrikasi


vagina, menurunnya libido, dispareuni dan vaginismus. Perubahan ini harus
dijelaskan karena banyak dari para wanita tidak mengetahui adanya pengaruh
hormonal. Mereka harus diyakinkan dan belajar bahwa perubahan-perubahan
tersebut merupakan bagian normal pada masa transisi premenopause.

1) Kekeringan vagina (vaginal dryness)

Vaginal dryness kadang-kadang dialami akibat berkurangnya produksi


estrogen selama premenopause. Keadaan ini dapat menyebabkan atropi
urogenital dan perubahan dalam kuantitas dan komposisi sekresi vagina.
Perkiraan prevalensi vaginal dryness diantara wanita premenopause lanjut
antara 18-21%.

2) Keinginan seksual yang berubah

Dennerstein dkk melaporkan dalam penelitian di Australia, meskipun


sebagian besar wanita tidak menunjukkan perubahan dalam sexual
interest selama menopause, sebanyak 31% mengalami penurunan seksual
dan 7% sexual interest-nya meningkat. Hanya 6% dari wanita yang
mengalami penurunan seksual tersebut mengatakan menopause sebagai
alasan. Penurunan ini mungkin disebabkan oleh faktor fisiologi yang
membuat hubungan seks menjadi sulit (seperti vaginal dryness, hot
flashes, inkontinensia urine) atau oleh faktor sosial dan lingkungan.

2.3 Penanganan Premenopause

Premenopause bukan suatu penyakit yang harus dicegah, tetapi ada


beberapa gejala dan ketidaknyamanan yang dialami sehari-hari bisa
dikurangi. Berikut ini adalah beberapa gejala tersebut:

a. Mengonsumsi pil kontrasepsi (Progestin) untuk mengurangi hot


flush dan gangguan haid. Progestin juga bisa dikonsumsi untuk
mengatur haid dan ablasi endometrium serta mengurangi
perdarahan. Untuk melakukan hal ini, kita harus berkonsultasi
dengan dokter.
b. Menerapkan gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan
rendah lemak, tinggi serat, tinggi kalsium, makanan yang tinggi
kandungan fitoestrogennya, seperti tempe, tahu, dan produk olahan
kedelai lainnya, serta menghindari konsumsi alkohol. Pola makan
tersebut juga diikuti dengan pola hidup yang sehat dengan
melakukan olahraga secara teratur dan beradaptasi dengan stres.
c. Saat kadar estrogen menurun, maka elastisitas vagina berkurang
dan mongering. Melakukan hubungan seks pun menjadi
tidak nyaman, dan vagina mudah terluka dan iritasi. Untuk
mengatasinya bukan berarti wanita sudah tidak dapat lagi
berhubungan seks, justru melakukan hubungan seks dengan
frekuensi yang cukup dapat menghilangkan ketidaknyamanan.
Misalnya; menggunakan jeli saat berhubungan. Hindari pemakaian
parfum, tissue, pembalut, sabun tertentu yang akan menambah
kekeringan vagina.
d. Menerima keadaan peremenopause sebagai suatu rahmat dari
Tuhan dan sebagai keadaan yang harus disyukuri dan bukan
keadaan yang tidak disukai karena hal tersebut akan memperparah
gejala-gejala negatif akibat premenopause ini.

3. ROKOK

3.1 Pengertian rokok

Rokok adalah slinder dari kertas berukuran panjang antra 70


hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10
mm yang berisi daun-dauntembakau yang telah dicacah (Triswanto, 2007).

Rokok adalah hasil olahan tembakau berbungkus termasuk cerutu atau

bahan lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotin Tobacum, Nicotiana


Rustica lainya atau sintesisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan
atau bahan tambahan (Tendra, 2003).

3.2 Bahan baku rokok

Rokok terbuat dari tembakau yang diperoleh dari tanaman Nicotian


Tabacum L. Tembakau dipergunakan sebagai bahan untuk sigaret, cerutu,
temabakau untuk pipa serta pemakaian oral. Di Indonesia temabakau
ditambah cengkih dan bahan-bahan lain dicampur untuk dibuat rokok
kretek. Selain kretek, temabakau juga dapat digunakan sebagai rokok
linting, rokok putih, cerutu, pokok pipa, dan tembakau tanpa asapa atau
tembakau kunyah (Triswanto, 2007).

Bahan-bahan Kimia yang Terkandung dalam Rokok


Rokok mengandung 4000 lebihjenis bahan kimia, 40 jenis diantaranya
bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), dan setidaknya 200
diantaranya berbahaya bagi kesehatan (Triswanto, 2007).

3.3 Bahaya Rokok

Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung


bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di
sekitar perokok yang bukan perokok(perokok pasif), diantaranya yaitu:

a. Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang


200 diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat
menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa zat yang sangat
berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon monoksida, dsb.

b. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat
bahan pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan
pengiritasi mata dan pernapasan. Semakin pendek rokok semakin
tinggi kadar racun yang siap melayang ke udara. Suatu tempat yang
dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat yang lebih berbahaya
daripada polusi di jalanan raya yang macet.

c. Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan


karena rokok bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi
apapun. Seorang perokok berat akan memilih merokok daripada
makan jika uang yang dimilikinya terbatas.

d.Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang


tergolong miskin, sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan
keluarganya sering dialihkan untuk membeli rokok. Rokok dengan
merk terkenal biasanya dimiliki oleh perusahaan rokok asing yang
berasal dari luar negeri, sehingga uang yang dibelanjakan perokok
sebagaian akan lari ke luar negeri yang mengurangi devisa negara.
Pabrik rokok yang mempekerjakan banyak buruh tidak akan
mampu meningkatkan taraf hidup pegawainya, sehingga apabila
pabrik rokok ditutup para buruh dapat dipekerjakan di tempat
usaha lain yang lebih kreatif dan mendatangkan devisa.

e. Sebagian perokok biasanya akan mengajak orang lain yang


belum merokok untuk merokok agar merasakan penderitaan yang
sama dengannya, yaitu terjebak dalam ketagihan asap rokok yang
jahat. Sebagian perokok juga ada yang secara sengaja merokok di
tempat umum agar asap rokok yang dihembuskan dapat terhirup
orang lain, sehingga orang lain akan terkena penyakit kanker.

f. Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa,


sehingga rokok dapat dikategorikan sebagai benda atau barang
haram yang harus dihindari dan dijauhi sejauh mungkin. Ulama
atau ahli agama yang merokok mungkin akan memiliki persepsi
yang berbeda dalam hal ini.

3.4 Bahaya Rokok Pada Ibu Hamil

Berikut ini beberapa bahaya merokok yang bisa dialami oleh ibu
hamil dan bayinya:

a. Keguguran atau Abortus Spontan

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa ibu hamil yang


merokok memiliki presentasi yang lebih tinggi mengalami
keguguran, yakni 35% dibandingkan dengan mereka yang tidak
merokok. Penyebabnya tentu saja adalah berbagai zat kimia dari
rokok yang secara tidak langsung ikut dikonsumsi oleh bayi di
kandungannya.

b. Berat bayi rendah

Nikotin memiliki efek mempersempit pembuluh darah plasenta


yang menyebabkan bayi kekurangan oksigen untuk tumbuh
sehingga akan membatasi jumlah nutrisi yang dibutuhkan janin.
Hal ini menyebabkan bayi sangat kurus ketika dilahirkan.

c. Kurang konsentrasi dan mengalami masalah perilaku

Ibu hamil yang merokok dapat menyebabkan efek jangka panjang


pada bayi setelah dilahirkan seperti menjadi hiperaktif, mengalami
masalah konsentrasi dan juga perilaku. Hal-hal tersebut terjadi oleh
karena adanya penyempitan pada pembuluh darah plasenta.

d. Lahir prematur

Bayi yang lahir prematur umumnya rentat dengan penyakit di masa


pertumbuhannya kelak.

e.Potensi penyakit paru-paru

Bagi yang terlahir dari ibu yang merokok selama masa kehamilan
rentan mengidap gangguan pernafasan kelak. Hal ini terjadi akibat
oragn paru-paru bayi yang itdak berkembang secara sempurna
akibat banyaknya zat kimia dari rokok.

4. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga

PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota


rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih
dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.PHBS di
Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga ber PHBS yang
melakukan 10 PHBS yaitu :

1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan

2. Memberi ASI ekslusif

3. Menimbang balita setiap bulan


4. Menggunakan air bersih

5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

6. Menggunakan jamban sehat

7. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu

8. Makan buah dan sayur setiap hari

9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari

10. Tidak merokok di dalam rumah

5. KESEHATAN LINGKUNGAN DAN RUMAH SEHAT

Pembangunan sarana sanitasi dasar bagi masyarakat yang berkaitan langsung


dengan masalah kesehatan meliputi :

Penyediaan dan pemanfaatan air bersih

Anggota keluarga menggunakan air bersih untuk :

a. Meminum

b. Memasak

c. Mencuci alat rumah tangga

d. Berkumur

e. mandi

3. Jamban keluarga

Setiap anggota keluarga menggunakan jamban yang sehat, 16ishpond dan bersih.
Jamban dilengkapi septi tank, tersedia air bersih.

Pembuangan sampah dan limbah


Anggota keluarga membuang sampah pada tempat sampah yang mempunyai
tutup. Tidak ada sampah yang berserakan didalam rumah dan diluar rumah.
Keluarga /rumah tangga mempunyai saluran pembuangan air limbah yang
memenuhi syarat.

Syarat jamban sehat adalah :

a) Tidak mengotori tanah sekitarnya

b) Tidak mengotori air permukaan sekitarnya

c) Tidak terjangkau serangga

d) Tidak menimbulkan bau

e) Mudah digunakan dan dipelihara

f) Sederhana desainnya

g) Murah

h) Dapat diterima oleh pemakainya

B. KONSEP KELUARGA

1. Pengertian

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di satu atap dalam keadaan saling
ketergantungan (DEPKES RI, 1982 ).

Keluarga adalah dua atau lebih dari 2 individu yang tergantung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengankatan dan mereka hidup
dalam satu rumah tangga berinteraksi dsatu sama lain dan dalam besarnya masing-
masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan (Effendy, 1998).

Keluarga adalah unit utama dari masyarakat dan merupakan lembaga yang
mengankut kehidupan masyarakat (Notoadmojo, 2003).
2. Struktur keluarga
Struktur keluarga terdirii dari bermacam-macam diantaranya

1. Patrilineal

Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sedaraah dalam beberapa


generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah

2. Matrilineal

Adalah keluarga sedara yang terdiri dari anak saudara sedarahh


dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui
jalur garis ibu

3. Matrialokal

Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah


istri

4. Keluarga kawinan

Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan


keluarga dan beberapa anak saudara yang menjadi bagian keluarga
karena adanya hubungan dengan suami/istri (Notoadmojo, 2003).

3. Ciri-ciri struktur keluarga


a. Terorganisasi

Saling berhubungan, saling ketergantungan, antara anggota keluarga

b. Ada kekerabatan

Setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga mempunyai


keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnyaa masing-masing

c. Ada perbedaan dan kekhususan


Setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-
masing (Effendy, 1998).

4. Bentuk Keluarga

a. Keluarga inti

Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak

b. Keluarga besar

Keluarga inti ditambah sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan,


saudar, paman, bibi dan sebagainya

c. Keluarga berantai

Keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari 1 kali
dan merupakan suatu keluarga inti.

d. Keluarga duda/janda

Keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian

e. Keluarga berkomposisi

Keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup bersama

f. kabilas

2 orang menjadi satu tanpa pernikahan tapi tanpa membentuk satu


keluarga (Effendy, 1998).

5. Peranan Keluarga

a. Ayah

Ayah sebagai suami dan ayah bagi anak-anak berperan sebagi


pencari nafkah, pendidik, pelindung dan memberi rasa aman, sebagai
kepaala keluarga, dan sebagai anggota dari kelompoknya.
b. Ibu

Sebagi istri dan ibu dari anak-anak. Ibu merupakan peranan untuk
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anak,
pelindung sebagai salah satu kelompok dari lingkungannya di samping itu
juga berperan sebagai pencari nafkah tambah keluarga

c. Anak

Anak-anak melaksanakan peranan psikologis sesuai dengan tingkat


perkembangan bik fisik, mental, sosial dan spiritual (Notoadmojo, 2003)

6. Fungsi keluarga
a. Fungsi biologis

 Untuk meneruskan keturunan


 Memelihara dan membesarkan anak
 Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
 Memelihara dan merawat anggota keluarga

b. Fungsi psikologis

 Memberikan kasih sayang dan rasa aman


 Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
 Memberikan identitas keluarga

c. Fungsi sosialisasi

 Membina sosialisasi pada anak


 Membentuk norma-norma tingkah laku sampai dengan tingkat
perkembangan anak
 Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
d. Fungsi ekonomi

 Mencarai sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan


keluarga
 Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhhan keluarga
 Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuan keluarga yang
akan datang misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua,
tsb.

e. Fungsi pendidikan

 Menyekolahhkan anak untuk memberikan pengetahuan


keterampilan perilaku, anak sesuai dengan bakat dan minat yang
dimilikinya
 Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan
datang dalam memenuhi perannya sebagai orang dewasa
 Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya
(Notoadmojo, 2003).

7. Tahap-tahap perkembangan keluarga

1. Tahap berdua kembali

Setelah anak besar dan menempuh kehidupan sendiri-sendiri, tinggal


suami istri berdua saja dalam tahap ini keluarga akan merasa sepi dan bila
tidak dapat menerima kenyataan akan dapat menimbulkan depresi/ stess

2. Tahap masa tua

Tahap ini masuk ke tahap lanjutan usia dan kedua orang tua
mempersiapkan diri untuk meningkatkan dunia fana ini (Notoadmojo,
2003)
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan
Keluarga Tn. Suraji
1. Keluarga Tn. S umur 37 tahun telah dilakukan konseling tentang bahaya
merokok
2. Keluarga Tn. S umur 37 tahun telah dilakukan konseling tentang masalah
jamban dekat dengan sumber air
3. Ny. S umur 37 tahun telah dilakukan konseling tentang senam hamil
4. Ny. S telah umur 37 tahun dilakukan konseling tentang kehamilan resiko
tinggi

Keluarga Tn. Herman

1. Keluarga Tn. Herman umur 40 tahun telah dilakukan konseling tentang


cara pengolahan sampah yang baik dan benar
2. Keluarga Tn. Herman umur 40 tahun telah dilakukan konseling tentang
kebersihan rumah
3. Ny. R umur 40 tahun telah dilakukan konseling tentang premenopause
Saran
1. Kepada Mahasiswa

Mahasiswa diharapkan lebih dapat menggali lebih dalam lagi mengenai


kesehatan keluarga dan meningkatkan pengetahuan mengenai asuhan kebidanan
pada keluarga.

2. Kepada Keluarga

Dengan diadakannya penyuluhan ini diharapkan keluarga dapat mengenali


masalah kesehatan serta mampu mencari penyelesaian secara mandiri

3. Kepada Institusi Pendidikan

Institusi pendidikan diharapkan dapat memberikan bimbingan yang dapat


memberikan semangat bagi para mahasiswa.
BAB V

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. 2009. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta:
Departemen Kesehatan dan JICA

Mansur, Herawati. 2009. Psikologi Ibu dan Anak untuk Kebidanan. Jakarta :
Salemba Medika

Tomkins dan Watson. 2010. Malnutrition and Infection. United Nation.


Switzerland.

Soetjiningsih. 2001. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC


LAMPIRAN

1. DENAH RUMAH

KELUARGA TN. SURAJI

KANDANG TERNAK

DAPUR KAMAR MANDI

KAMAR TIDUR KAMAR MANDI

KAMAR TIDUR KAMAR TIDUR


2. GENOGRAM
Keluarga Tn. Suraji

SUAMI ISTRI

ANAK

Keluarga Tn. Herman

SUAMI ISTRI
ANAK

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik Bahasan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Sasaran : Tn. Suraji dan Ny. Naryati

Hari/Tanggal : Senin, 21 Mei 2017

Waktu : Jam 14.00-14.45 WIB (Durasi 45 menit)

Tempat : Ruman Tn. Suraji

Penyuluhan : Bahaya merokok bagi Kesehatan Ibu hamil

A. TUJUAN

1. Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan Tn. Suraji


dapat mengerti tentang bahaya kebiasaan merokok dan mengetahui bahayanya
asap rokok untuk kehamilan.

2. Tujuan Pembelajaran Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan, ibu mampu:

1. Mengetahui kandungan yang ada didalam rokok dan dampaknya untuk


kehamilan.
2. Mengetahui Efek Rokok Terhadap Kehamilan

B. POKOK BAHASAN

1. Kandungan yang ada di dalam rokok

2. Efek Rokok Terhadap Kehamilan

C. KEGIATAN PENYULUHAN

No Tahap Waktu Kegiatan Metode


Penyuluhan Peserta
1 Pembukaan 10 menit -Memberi salam -Menjawab Cerama
-Menjelaskan tujuan salam h
penyuluhan -Menjawab
-Menyebutkan pertanyaan
materi/pokok bahasan
yang akan
disampaikan

2. Penyajian Materi 25 menit - Pengertian rokok, -Mendengarkan Cerama


perokok aktif, perokok penjelasan h
pasif - Diskusi
-Komponen- Mendengarkan
komponen rokok yang penjelasan
berbahaya bagi -
kesehatan Mendengarkan
-Berbagai penyakit penjelasan
akibat merokok -
-Cara menghindar dari Mendengarkan
rokok penjelasan
- Memberikan - Melakukan
kesempatan tanya tanya jawab
jawab (diskusi)

3. Penutup 10 menit - Melakukan post test - - Menjawab Cerama


Menutup pertemuan pertanyaan - h
Menjawab
salam penutum

D. MEDIA

1. Laptop

2 . Microsoft Power Point

F. SETTING RUANGAN

NY. RANTI PENYULUH


LAPTOP

G. EVALUASI dan JAWABAN

1. Ibu dapat menjelaskan kembali pengertian rokok

2. Ibu dapat menyebutkan 3-5 zat bahaya yang tyerkandung didalam rokok

3. Ibu dapat menyebutkan penyakit yang disebabkan oleh rokok


H. REFERENSI

I. LAMPIRAN MATERI (BAHAYA ROKOK)

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik Bahasan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Sasaran : Ny. Naryati G2P1A0 umur 37 tahun

Hari/Tanggal : Jum’at/ 19 Mei 2017

Waktu : Jam 15.00-15.45 WIB (Durasi 45 menit)

Tempat : Ruman Ny. Naryati

Penyuluhan : Kehamilan Resiko Tinggi

A. TUJUAN

1. Tujuan umum

Setelah proses penyuluhan diharapkan Ny. Naryati mengerti tentang


kehamilan risiko tinggi

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan, ibu mampu:

1) Menyebutkan pengertian kehamilan risiko tinggi


2) Menyebutkan faktor risiko terjadinya kehamilan risiko tinggi
3) Menyebutkan tanda bahaya kehamilan
4) Mengetahui deteksi pada kehamilan risiko tinggi
5) Menyebutkan bahaya yang dapat ditimbulkan karena kehamilan risiko
tinggi
6) Mengetahui cara pencegahan kehamilan risiko tinggi

B. POKOK BAHASAN

1) Pengertian kehamilan risiko tinggi


2) Faktor risiko/penyebab terjadinya kehamilan risiko tinggi
3) Tanda bahaya kehamilan
4) Diagnosa kebidanan pada kehamilan risiko tinggi
5) Bahaya yang dapat ditimbulkan karena kehamilan risiko tinggi
6) Pencegahan kehamilan risiko tinggi

A. KEGIATAN PENYULUHAN

No Tahap Waktu Kegiatan Metode


Penyuluhan Peserta
1 Pembukaan 10 menit -Memberi salam -Menjawab Cerama
-Menjelaskan tujuan salam h
penyuluhan -Menjawab
-Menyebutkan pertanyaan
materi/pokok bahasan
yang akan disampaikan

2. Penyajian Materi 30 menit Penyampaian materi -Mendengarkan Cerama


a) Menggali penjelasan h
pengetahuan peserta -Mendengarkan Diskusi
tentang kehamilan penjelasan
risiko tinggi -Mendengarkan
b) Menjelaskan penjelasan
tentang pengertian - Mendengarkan
kehamilan risiko tinggi penjelasan
c) Menjelaskan -Mendengarkan
tentang penyebab/ penjelasan
faktor risiko kehamilan -Mendengarkan
risiko tinggi penjelasan
d) Menyebutkan -Mendengarkan
tentang tanda bahaya penjelasan
kehamilan - Melakukan
e) Menjelaskan tanya jawab
tentang deteksi pada (diskusi)
kehamilan risiko tinggi
f) Menjelaskan
tentang bahaya yang
dapat ditimbulkan
karena kehamilan risiko
tinggi
g) Menjelaskan tentang
pencegahan kehamilan
risiko tinggi
h) Memberikan
kesempatan tanya
jawab

3. Penutup 10 menit - Melakukan post test - - Menjawab Cerama


Menutup pertemuan pertanyaan - h
Menjawab salam
penutum

B. MEDIA
1. Leflat
2. Power Point
C. ALAT DAN BAHAN
1. Laptop
2. Hardcopy materi

D. SETTING RUANGAN

NY. NARYATI PENYULUH


LAPTOP

G. EVALUASI dan JAWABAN

1. Ibu dapat menjelaskan kembali pengertian kehamilan resiko tinggi

2. Ibu dapat menyebutkan factor resiko KRT

3. Ibu dapat menyebutkan tanda bahaya KRT

4. Ibu dapat menyebutkan tentang pencegahan KRT

E. REFERENSI

Manuaba, I.B.G. 2012. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga


Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : ECG

Permatasari A. 2012. Hubungan Antara Pengetahuan Faktor Risiko Kehamilan


dan Jenis Persalinan di RSUD dr. Moewardi Surakarta
https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/29033/NjEyNjI.pdf

I. LAMPIRAN MATERI
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik Bahasan : Ketidakyamanaan Pada Masa Premenopause

Sasaran : Ny. R P1A0 umur 40 tahun

Hari/Tanggal : Sabtu, 27 Mei 2017

Waktu : 13.00-13.45 WIB

Tempat : Rumah Tn. Herman

Penyuluhan : KIE tentang premenopause

A. TUJUAN
1. Tujuan Pembelajaran Umum
Ny. R dapat mengetahui tanda dan gejala yang dialami pada masa
premenopouse

2. Tujuan Pembelajaran Khusus


a. Mengetahui pengertian menopause
b. Mengetahui Tanda gejala menopause
c. Mengetahui Perubahan pada masa menopause
d. Menjelaskan Pencegahan untuk mengatasai tanda dan gejala
menopause

B. POKOK BAHASAN
Premenopause
a. Pengertian premenopause
b. Tanda gejala premenopause
c. Perubahan pada masa premenopause
d. Penatalaksanaan untuk mengatasi tanda dan gejala premenopause

C. KEGIATAN PENYULUHAN

No Tahap Waktu Kegiatan Metode


Penyuluh Peserta
1. Pembukaan (10 - Memberikan - Menjawab salam Ceramah
menit) salam Pemeriksaan
- Menyiapkan alat
dan bahan

2. Penyajian (40 - Menjelaskan - Mendengarkan Ceramah


Materi menit) pengertian penjelassan Diskusi
premenopause
- Menjelaskan - Mendengarkan
tanda dan gejala penjelasan
premenopause
- Menjelaskan - Mendengarkan
perubahan pada penjelasan
masa
premenopause - Mendengarkan
- Menjelaskan penjelasan
penatalaksanaan - Melakukan tanya
tanda dan gejala jawab (diskusi)
premenopause
- Memberikan
kesempatan
tanya jawab

D. MEDIA
Presentasi Power Point dan Print Out

E. EVALUASI
Premenopause
1. Sebutkan 3 tanda gejala menopause

F. REFERENSI
Kumalasari, I., Iwan, A.2012. Kesehatan Reproduksi Untuk Mahasiswa
Kebidanan dan Keperawatan. Salemba Medika : Jakarta.
Heffner, Linda J dan Schust, J Danny.2005. At a Glance Sistem Reproduksi
Edisi Kedua. EMS : Jakarta

G. LAMPIRAN MATERI
Preenopause adalah suatu fase dari kehidupan wanita yang ditandai dengan
berakhirnya menstruasi dan berhentinya fungsi reproduksi, namun seorang
wanita dikatakan telah mengalami premenopause setelah dia tidak mengalami
menstruasi minimal selama 12 bulan
PERUBAHAN FISIK PREMENOPAUSE
Untuk mengetahui perubahan yang terjadi, setiap wanita harus tahu gejala
atau tanda yang mengindikasikan bahwa dia sudah masuk masa ini.
1. Perubahan masa menstruasi
Perubahan pertama seseorang mengalami perimenopause adalah
perubahan periode menstruasi. Masa menstruasi sebelum mengalami
perimenopause biasanya wajar setiap bulannya dan rutin. Namun, jika
sudah masuk masa perimenopause ini,akan terjadi perubahan periode
menstruasi, yang mungkin akan berlangsung lebih lama atau lebih
pendek atau bahkan tidak mengalami menstruasi selama beberapa bulan.
Selain itu, bisa saja akan mengalami perdarahan ringan atau bisa saja
berat selama periode mnestruasi.
2. Mengeluarkan keringat dingin atau hot flashe
Tanda perimenopause selanjutnya adalah saat malam hari bisa saja
muncul ker ingat dingin tanpa sebab. Nah, gejala ini biasanya adalah
gejala umum perimenopause.
3. Perubahan Mental
Perubahan mental seperti sering depresi, kecewa, perubahan suasana hati,
kecemasan dan irirtabilitas, adalah salah satu tanda seorang wanita bisa
mengalami masa perimenopause.
4. Vagina kering Saat masa perimenopause, penurunan produksi
estrogenakan menurun dan akibatnya akan mengakibatkan vagina mejadi
kering. Jikahal ini terjadi, sebaiknya menggunakan obat pelumas vagina
OTC dan segera konsultasu dengan dokter, agar mendapat penanganan
dengan cepat.
5. Sulit tidur
Wanita yang sedang mengalami masa perimenopause,kebanyakan
mereka akan mengalami masalah tidur, seperti sulit tidur ataupun sering
bangun dan tidak lelap. Hal ini disebabkan karena fluktuasihormon dan
hot flashes atau keringat dingin yang muncul.
6. Produksi lemak meningkat
Masa perimenopause mengakibatkan wanitaakan mengalami peningkatan
lemak pada tubuh, khususnya lemak di sekitarpinggang. Hal yang bisa
membantu untuk menangani masalah ini tentunyaolahraga secara teratur,
misal jogging atau aerobik selama 30 menit 3 kaliseminggu, dan tentunya
diet teratur.
7. Nyeri seks
Jika wanita sudah memasuki masa perimenopause, ada yangmengalami
rasa sa kit saat berhubungan seks, dan hal ini dikarenakan vagina tidak
basah atau kering.
8. Gairah seks menurun
Fluktuasi hormon yang terjadi bukan hanyamempengaruhi kualitas tidur,
namun juga meurunkan gairah seks.
9. Perubahan kesehatan lainnya
meningkatnya berat badan, lebih dihubungkandengan penuaan dan tidak
ada kaitannnya dengan HRT/ERT; palpitasi: sakit
sendi,sakitkepala;terjadi karenanaik turunnya kadar hormon, bisa disertai
perasaan tegang,sakitkepala sebelah atau dua-duanya(migraine), sakit
dibelakang salah satumata yang bisaberlangsung sampai 3 jam.

NUTRISI PADA PREMENOPAUSE


Kebutuhan gizi bervariasi dari setiap individu dan akan terus berubah
seiring dengan perkembangan usia mereka, salah satunya adalah kebutuhan
nutrisi wanita pra-menopause yang sehat harus mempunyai sekitar 1.000 mg
kalsium per hari. Sedangkan untuk wanita menopause memerlukan konsumsi
kalsium sekitar 1.500 mg per hari.
Kebutuhan tinggi kalsium wanita premenopause bisa didapatkan dengan
mengkonsumsi produk olahan susu seperti susu, keju, yogurt dan salmon,
sarden serta sayuran hijau seperti bayam dan brokoli. Selain itu,
kebutuhanvitamin Dan juga sangat penting untuk penyerapan kalsium dan
pembentukan tulang. Sebuah studi telah menunjukkan bahwa perempuan
yang mengalami osteoporosis para perempuan para-menopause atau
menjelang menopause yang mengkonsumsi vitamin D selama 3 tahun secara
signifikan dapat mengurangi terjadinya patah tulang belakang.
Wanita berusia muda ataupun wanita yang memasuki usia menopause
dianjurkan untuk mengkonsumsi 20 sampai 30 gram serat per hari, kemudian
kurangi mengkonsumsi makanan yang memiliki banyak kandungan garam.
Jika ingin mengkonsumsi suplemen tambahan, sebaiknya konsultasikan
terlebih dahulu kepada dokter atau ahli gizi, untuk mengetahui apakah
suplemen tersebut mempunyai efek samping bagi kesehatan atau tidak.
Masa menopause memang tidak bisa dihindari oleh setiap wanita, namun
untuk mencegah terjadinya berbagai masalah pada usia menopause sebaiknya
perlu diperhatikan asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.

KEBUTUHAN OLAHRAGA
A. Manfaat
Melancarkan predaran darah, meningkatkan aliran darah ke jantung,
menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar gula darah, menurunkan
kadar kolesterol ,mengurangi rasa kaku dan nyeri pada persendian atau
bagian tubuh lainnya, sertadapat menyeimbangkan hormon-hormon
dalam tubuh.
B. Jenis Olahraga
Jenis Olahraga yang di anjurkan Olahraga untuk wanita yang
premenopause di utamanan olahraga tanpa gerakan yang kuat seperti
berenang, bersepeda, berjalan kaki, malakukan senam pagi
denganmenciptakan gerakan sendiri , yoga atau gerakan fisik yang dapat
bermanfaat bagi fisik dan mental seperti berkebun. Pada saat melakukan
senam, berkebun danlainya carilah posisi tubuh yang nyaman, punggung
usahan selalu tegak, mengenakanpakaian gombor dan konsentrasi pada
apa yang sedang dilakukan

MENGURANGI STRESS
Untuk mengetahui perubahan yang terjadi, setiap wanita harus tahu gejalaatau
tanda yang mengindikasikan bahwa dia sudah masuk masa ini.
1. Perubahan masa menstruasi
Perubahan pertama seseorangmengalami perimenopause adalah perubahan
periode menstruasi. Masamenstruasi sebelum mengalami perimenopause
biasanya wajar setiapbulannya dan rutin. Namun, jika sudah masuk masa
perimenopause ini, akan terjadi perubahan periode menstruasi, yang
mungkin akanberlangsung lebih lama atau lebih pendek atau bahkan tidak
mengalamimenstruasi selama beberapa bulan. Selain itu, bisa saja akan
mengalamiperdarahan ringan atau bisa saja berat selama periode
mnestruasi.
2. Mengeluarkan keringat dingin atau hot flashe.
Tanda perimenopauseselanjutnya adalah saat malam hari bisa saja
muncul ker ingat dingintanpa sebab. Nah, gejala ini biasanya adalah
gejala umumperimenopause.
3. Perubahan Mental
Perubahan mental seperti sering depresi, kecewa, perubahan suasanahati,
kecemasan dan irirtabilitas, adalah salah satu tanda seorang wanitabisa
mengalami masa perimenopause.

H. DOKUMENTASI

Bersama Ny. Naryati


BUKU KIA Ny. Naryati

Anda mungkin juga menyukai