Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MASALAH SOSIAL BANJIR

GURU PEMBIMBING

Linda Akbar

DISUSUN OLEH

Annisa Ekarani (5)

Najah Naurah Murendita (25)

Safina Putri Chairandy (28)

Zulfaa Dhiya U (36)

SMA NEGERI 10 MALANG

Tahun Ajaran 2018/2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayahNya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata pelajaran Geografi, dengan
judul MASALAH SOSIAL BANJIR

Dengan membuat tugas ini kami diharapkan mampu untuk memahami makna dari masalah
sosial banjir. Dalam proses penyelesaian makalah ini, kami mengalami banyak kesulitan yang
disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan dan waktu. Namun, berkat bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak, akhirnya kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan cukup
baik. Karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bu Linda selaku guru PPG mata pelajaran Geografi, yang telah memberikan arahan dan
memotivasi kami untuk menjadi siswi yang aktif.

2. Orang tua dan keluarga kami yang memberikan motivasi dan bantuan, baik secara moral
maupun materi.

Kami sadar, sebagai siswi baru yang masih harus banyak belajar, penulisan makalah ini
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan adanya kritik dan saran yang
bersifat membangun, agar penulisan makalah di masa mendatang bisa lebih baik.

Saya berharap semoga makalah kami dapat memberi informasi yang berguna bagi
pembacanya, terutama siswa siswi, supaya kelak menjadi pribadi yang berwawasan luas,
karena kita adalah penerus bangsa Indonesia.

PENYUSUN

Anggota Kelompok
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................

DAFTAR ISI........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Hipotesis
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat penelitian

BAB II LANDASAN TEORI.......................................................................

BAB III METODELOGI PENELITIAN

3.1 Identifikasi Variabel


3.2 Objek/subjek penelitian
3.3 Populasi dan Sampel
3.4 Teknik Pengumoulan Data

BAB IV ANALISIS DATA

BAB V PENUTUP

5.1 KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSAKA

LAMPIRAN
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu peristiwa alam yang merugikan manusia dan sering terjadi di Indonesia
adalah banjir. Banjir adalah peristiwa alam yang bisa dikategorikan sebagai sebuah
bencana. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor
alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Banjir merupakan bencana yang sudah menjadi ”langganan” bagi beberapa wilayah
di Indonesia. Bahkan, di kelurahan Duren Jaya, Bekasi kota setiap tahun terjadi bencana
ini. Selain disebabkan oleh faktor alam, banjir juga disebabkan ulah manusia.
Pembangunan gedung, penebangan pohon, dan penyempitan sungai merupakan contoh
ulah manusia yang menjadi penyebab banjir.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah banjir di kelurahan Duren jaya termasuk banjir sungai?


2. Apa yang menjadi faktor utama dalam bencana alam banjir yang melanda di kelurahan
Duren jaya?
3. bagaimana keadaan sungai yang dapat menyebabkan banjir?

1.3 Hipotesis

1.3 Tujuan Penulisan

1. untuk mengetahui jenis banjir yang terjadi di Kelurahan Duren jaya.


2. untuk mengetahui faktor utama yang menyebabkan banjir di Kelurahan Duren jaya.
3. untuk mengetahui seperti apa kondisi sungai yang dapat menyebabkan banjir.

1.5 Manfaat Penulisan

1. Penulis dan pembaca dapat mengetahui tentang perkembangan sampah terhadap


terjadinya banjir dan pencemaran air .
2. Menumbuhkan kesadaran untuk tidak membuang sampah di sungai.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Definisi Bencana Alam

Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik,
seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena
ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga
menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian.
Bencana alam juga dapat diartikan sebagai bencana yang diakibatkan oleh gejala alam.
Sebenarnya gejala alam merupakan gejala yang sangat alamiah dan biasa terjadi pada bumi.
Namun, hanya ketika gejala alam tersebut melanda manusia (nyawa) dan segala produk
budidayanya (kepemilikan, harta dan benda), kita baru dapat menyebutnya sebagai
bencana.
Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari
bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan:
"bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan". Dengan
demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di daerah tanpa
ketidakberdayaan manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak berpenghuni.
Konsekuensinya, pemakaian istilah "alam" juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan
hanya bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan manusia.
Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari
kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar
yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.
Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya tinggi (hazard) serta memiliki
kerentanan/kerawanan(vulnerability) yang juga tinggi tidak akan memberi dampak yang
hebat/luas jika manusia yang berada disana memiliki ketahanan terhadap bencana (disaster
resilience). Konsep ketahanan bencana merupakan valuasi kemampuan sistem dan
infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah & menangani tantangan-tantangan
serius yang hadir. Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana dengan
jumlah penduduk yang besar jika diimbangi dengan ketetahanan terhadap bencana yang
cukup.
Dalam Undang-Undang No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, dikenal
pengertian dan beberapa istilah terkait dengan bencana.
1. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam
dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak
psikologis.
2. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung
meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
3. Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian
peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi,
dan wabah penyakit.
4. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok
atau antarkomunitas masyarakat, dan teror.
5. Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi
penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan
pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi.
6. Kegiatan pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan sebagai
upaya untuk menghilangkan dan/atau mengurangi ancaman bencana.
7. Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi
bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya
guna.
8. Peringatan dini adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera mungkin
kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu tempat oleh
lembaga yang berwenang.
9. Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui
pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi
ancaman bencana.
10. Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera
pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang
meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan
kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan
prasarana dan sarana.
11. Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau
masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pascabencana dengan sasaran
utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan
kehidupan masyarakat pada wilayah pascabencana.
12. Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua prasarana dan sarana,
kelembagaan pada wilayahpascabencana, baik pada tingkat pemerintahan maupun
masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan berkembangnya kegiatan perekonomian,
sosial dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta
masyarakat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat pada wilayah pascabencana.
13. Ancaman bencana adalah suatu kejadian atau peristiwa yang bisa menimbulkan
bencana.
14. Rawan bencana adalah kondisi atau karakteristik geologis, biologis, hidrologis,
klimatologis, geografis, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan teknologi pada suatu
wilayah untuk jangka waktu tertentu yang mengurangi kemampuan mencegah,
meredam, mencapai kesiapan, dan mengurangi kemampuan untuk menanggapi dampak
buruk bahaya tertentu.
15. . Pemulihan adalah serangkaian kegiatan untuk mengembalikan kondisi masyarakat dan
lingkungan hidup yang terkena bencana dengan memfungsikan kembali kelembagaan,
prasarana, dan sarana dengan melakukan upaya rehabilitasi.
16. Pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi
atau menghilangkan risiko bencana, baik melalui pengurangan ancaman bencana
maupun kerentanan pihak yang terancam bencana.
17. Risiko bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu
wilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa
terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan
gangguan kegiatan masyarakat.
18. Bantuan darurat bencana adalah upaya memberikan bantuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar pada saat keadaan darurat.
19. Status keadaan darurat bencana adalah suatu keadaan yang ditetapkan oleh Pemerintah
untuk jangka waktu tertentu atas dasar rekomendasi Badan yang diberi tugas untuk
menanggulangi bencana.
20. Pengungsi adalah orang atau kelompok orang yang terpaksa atau dipaksa keluar dari
tempat tinggalnya untuk jangka waktu yang belum pasti sebagai akibat dampak buruk
bencana.
21. Korban bencana adalah orang atau sekelompok orang yang menderita atau meninggal
dunia akibat bencana.

2.2. Bencana Banjir

Banjir adalah kondisi air yang menenggelamkan atau mengenangi suatu area atau tempat yang
luas. Banjir juga dapat mengacu terendamnya daratan yang semula tidak terendam air menjadi
terendam akibat volume air yang bertambah seperti sungai atau danau yang meluap, hujan yang
terlalu lama, tidak adanya saluran pembuangan sampah yang membuat air tertahan, tidak
adanya pohon penyerap air dan lain sebagainya.

Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi dengan saluran
pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah yang tidak dikehendaki
oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya sistem aliran air
yang ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir.

Jenis – Jenis Banjir

Banjir merugikan banyak pihak Berdasarkan sumber air yang menjadi penampung di bumi,
jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir sungai, banjir danau, dan banjir laut pasang.

a. Banjir Sungai

Terjadi karena air sungai meluap, biasanya terjadi jika ada sampah yang menghambat
aliran sungai

b. Banjir Danau

Terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol.

c. Banjir Laut pasang

Terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi.


2.3. Penyebab Terjadinya Banjir di Kelurahan Duren jaya

Pernahkah kita mengalami banjir? Bagaimana kita menghadapinya? Di antara kita mungkin
ada yang tinggal di sekitar sungai yang rawan banjir. Atau mungkin tidak tinggal di sekitar
sungai tapi tetap mengalami banjir. Tahukah kita penyebabnya?

Secara umum, penyebab terjadinya banjir di Indonesia adalah sebagai berikut:

a) Pendangkalan sungai,,

b) Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai,

c) Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat,

d) Pembuatan tanggul yang kurang baik,

Banjir hanyalah salah satu dari sekian banyak bencana alam yang sering terjadi. Banjir sering
terjadi terutama pada musim hujan dengan intensitas yang sering dan lebat. Daerah yang
menjadi langganan banjir terutama pada daerah sekitar arus sungai. Namun daerah yang
jauh dari sungai pun kadang terkena musibah banjir juga jika curah banjir terjadi hujan
yang datang terus menerus dan sungai tidak lagi sanggup menampung banyaknya air hujan.

Bencana banjir yang datang tentu tidak kita harapkan, namun saat musibah banjir
menimpa kita, tentu kita tidak bisa hanya berdiam diri saja dan pasrah menghadapinya. Ada
banyak cara untuk menghadapi banjir tersebut, Di antaranya yaitu:

· 1. Selamatkan barang-barang berharga.

· 2. Selamatkan orang-orang yang kita sayangi setelah itu jika memungkinkan tolong juga
orang-orang di sekitar tempat tinggal kita.

· 3. Pindahkan barang-barang penting seperti barang elektronik, tempat tidur, dan alat
rumah tangga ke tempat yang lebih tinggi, misalnya lantai dua rumah atau loteng. Jika kita
tidak memiliki loteng maka bawalah pergi barang-barang penting seperti selimut, uang,
perhiasan, dan bahan makanan sebisanya.

2.4 Dampak Negatif Dari Banjir

Banjir dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa:

a. Rusaknya areal pemukiman penduduk;

b. Sulitnya mendapatkan air bersih;

c. Rusaknya sarana dan prasarana penduduk;

d. Menghambat proses belajar mengajar;

e. Timbulnya penyakit-penyakit;
BAB III

METODELOGI PENELITIAN
3.1 Identifikasi Variabel
Variable terkait: banjir
Variable bebas: Pendangkalan sungai, Pembuangan sampah yang sembarangan, baik
ke aliran sungai,Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat, Pembuatan
tanggul yang kurang baik.
3.2 Objek/subjek penelitian
Sungai Kelurahan Duren Jaya.
3.3 Populasi dan Penelitian
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Angket: Jadi kami mengumpulkan laporan ini menggunakan teknik pengumpulan data
angket.
BAB IV
ANALISIS DATA

Penyebab terjadinya banjir Di Kelurahan Duren Jaya yaitu pendangkalan


sungai,pembuangan sampah yang sembarangan,pembuatan saluran air yang tidak
memenuhi syarat,pembuatan tanggul yang kurang baik.Akibatnya rusaknya areal
pemukiman warga,sulitnya air bersih,rusaknya sarana dan prasarana penduduk,timbulnya
penyakit.Penanggulangan banjir degan cara menambah daerah resapan air,tidak membuang
sampah sembarangan,melakukan reboisasi.
BAB V

PENUTUP
5.1 KESIMPULAN

Banjir hanyalah salah satu dari sekian banyak bencana alam yang sering terjadi.
Banjir sering terjadi terutama pada musim hujan dengan intensitas yang sering dan
lebat. Daerah yang menjadi langganan banjir terutama pada daerah sekitar arus sungai.
Namun daerah yang jauh dari sungai pun kadang terkena musibah banjir juga jika
curah banjir terjadi hujan yang datang terus menerus dan sungai tidak lagi sanggup
menampung banyaknya air hujan.
Bencana banjir yang terjadi di Indonesia selama ini tidak semata-mata disebabkan
oleh alam, namun juga disebabkan oleh perilaku manusia itu sendiri. Dengan demikian,
maka seluruh lapisan masyarakat yang ada di Kelurahan Duren jaya serta pemerintah
daerah harus bersama-sama mencegah agar bencana banjir tidak semakin parah, dan pada
akhirnya Kelurahan Duren Jaya bebas dari banjir.

5.2 SARAN

Bencana banjir yang selama ini terjadi di Indonesia telah membawa kerugian yang
sangat besar. Melihat kondisi ini, maka pencegahan banjir adalah hala yang mutlak yang
harus dilakukan oleh seluruh warga kelurahan Duren Jaya guna mencegah dan
meminimalkan dampak yang akan terjadi akibat bencana banjir.
Adapun hal-hal yang harus kita lakukan untuk mencegah bencana banjir adalah
sebagai berikut:
1.Mencegah terjadinya pendangkalan sungai,
2.Tidak membuang sampah sembarangan termasuk di aliran sungai.
3.Membuat saluran air yang memadai.
4.Membuat tanggul yang baik.
DAFTAR PUSAKA

 https://www.scribd.com.mobile/doc/176841114?width=320
 Dewi,Nurmala.2007. Geografi Jilid 3Untuk SMA dan MA Kelas XI.
Bandung: Epsilon Grup
 http://smileboys.blogspot.com/2008/08/pengertian-pencemaran.html
 Arsyad, Sitanala. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: Penerbit IPB
Press
 http://www.topeng.in/2014/02/pencemaran-air.html
 Buku Paket IPS untuk SD Kelas 6 (BSE)
 http://pengertianalam.blogspot.com/2011/01/pengertian-bencana-alam.html
 http://ekookdamezs.blogspot.com/2012/04/makalah-bencana-alam.html
 http://id.shvoong.com/exact-sciences/architecture/2352256-pengertian-banjir/
 http://id.shvoong.com/exact-sciences/architecture/2352256-pengertian-
banjir/#ixzz2JhTwOuwO

Anda mungkin juga menyukai