Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gastritis atau Dyspepsia atau istilah yang sering dikenal oleh masyarakat

sebagai maag atau penyakit lambung adalah kumpulan gejala yang dirasakan

sebagai nyeri ulu hati, orang yang terserang penyakit ini biasanya sering mual,

muntah, rasa penuh, dan rasa tidak nyaman (Misnadiarly, 2009). Gastritis dapat

terjadi tiba tiba (gastritis akut) atau secara bertahap (gastritis kronis). Kebanyakan

kasus gastritis tidak secara permanen merusak lambung tetapi seseorang yang

menderita gastritis sering mengalami serangan kekambuhan yang mengakibatkan

nyeri ulu hati (Ehrlich, 2011).

Gastritis akut merupakan suatu peradangan permukaan mukosa lambung

dengan kerusakan pada superfisial sedangkan gastritis kronis merupakan

peradangan permukaan mukosa lambung yang bersifat menahun, resiko terjadinya

kanker gastrik yang berkembang dikatakan meningkat setelah 10 tahun

gastritis kronik. Perdarahan mungkin terjadi setelah satu episode gastritis akut

atau dengan luka yang disebabkan oleh gastritis kronis (Deden, 2010).

Di Indonesia menurut WHO (2012) angka kejadian gastritis mencapai

40,8% pada beberapa daerah dengan prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952

jiwa pendududuk. Selain itu pada tahun 2007 penyakit gastritis menempati urutan

kelima dengan jumlah penderita 218.872 dan kasus kematian 899 orang (icha,

2012). Di wilayah Jawa barat jumlah penderita gastritis periode Januari-Juni


2013 sebanyak 27.656 orang. Di wilayah Kabupaten Kediri Tahun 2012

gastritis dan duodenitis menempati urutan ke-5 dengan jumlah 18902 jiwa dan

pada bulan Januari - Maret 2013 terdapat 9793 jiwa dan kasus ulkus peptik

sebanyak 5089 jiwa. Di Puskesmas Bendo gastritis menempati urutan ke-3 dari

10 penyakit terbanyak dengan 324 pasien dari data bulan Januari – Juni 2013.

Dari data tersebut ditemukan bahwa adanya pengulangan nama lebih dari 1 kali

dengan penyakit yang sama pasien sehingga dapat disimpulakan jika mereka

sering datang ke puskesmas untuk berobat. Berdasarkan hasil studi pendahuluan

dengan 10 pasien gastritis di Puskesmas Bendo Kabupaten Kediri didapatkan 5

orang (50%) mempunyai pengetahuan kurang, 2 orang (20%) mempunyai

pengetahuan cukup dan 3 orang (30%) mempunyai pengetahuan baik dan dari 10

pasien tersebut 7 pasien diantaranya cenderung mengalami kekambuhan.

Anda mungkin juga menyukai