Anda di halaman 1dari 42

EFUSI

PLEURA
dr. Aini Nurfadillah
2

IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Tn. I
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir / Usia : 17 Februari 1993/ 66 tahun
Tanggal Masuk : 19 Desember 2018
Alamat : Kp. Rawa Pasung Bekasi
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Pensiunan
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
3

Keluhan Utama:
Sesak nafas sejak 2 hari yang lalu
4

Pasien datang dengan keluhan sesak napas yang semakin


memberat sejak 2 hari SMRS. Sesak berkurang jika
pasien berbaring ke sisi kiri.
Pasien mengatakan memiliki riwayat sesak napas yang
dirasakan sejak 2 tahun yang bertambah berat jika pasien
melakukan aktivitas sedang seperti berjalan 100 meter serta
berkurang apabila pasien duduk atau tiduran menggunakan
bantal yang tinggi. Pasien biasanya tidur menggunakan 2
bantal. Setiap malam pasien hampir selalu terbangun
dikarenakan sesak napas yang dirasakannya. Keluhan ini
disertai dengan kaki yang membengkak. Kaki membengkak
terutama apabila pasien duduk dalam jangka waktu lama.
5

Pasien mengatakan tidak pernah ada keluhan batuk lama, demam, keringat
malam dan penurunan berat badan. Pasien BAB satu kali sehari namun BAK
sedikit.

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien memiliki riwayat penyakit jantung, ginjal, diabetes melitus, dan hipertensi.
Selama ini pasien rutin kontrol ke dokter jantung dan cuci darah 2x/minggu.
Pasien belum pernah menkonsumsi OAT. Riwayat alergi disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga


Di keluarga tidak ditemukan keluhan yang sama dengan pasien, tidak ada
hipertensi, asma, dan sakit jantung di keluarga. Namun ayah pasien menderita
diabetes melitus.
6

Riwayat Sosial dan Kebiasaan


Komunitas
Pasien tinggal di lingkungan padat penduduk. Rumah satu dengan yang
lain berdekatan. Hubungan antara pasien dengan tetangga dan keluarga
baik. Disekitar lingkungan rumah dinyatakan tidak ada wabah penyakit
tertentu.
Rumah
Pasien tinggal bersama dengan istri dan dua orang anaknya. Rumah
pasien merupakan rumah permanen. Atap tertutup genteng dan lantai
rumah terbuat dari semen, memiliki ventilasi yang baik serta memiliki
kamar mandi di dalam rumah.
Pekerjaan
Pasien adalah seorang pensiunan PNS yang sehari-harinya dirumah.
7

Kebiasaan
Pasien memiliki kebiasaan merokok dari usia 23 tahun namun
tidak minum minuman beralkohol. Pasien setiap harinya
menghabiskan 1 bungkus rokok, akan tetapi sejak 2 tahun
terakhir pasien mulai berhenti merokok. Pasien makan secara
teratur 3 kali sehari dengan menu seadanya dan lebih suka
dengan makanan yang asin-asin. Pasien sering minum minuman
berenergi sejak remaja namun berhenti sejak 3 tahun yang lalu.
8

PEMERIKSAAN
FISIK
9

Keadaan Umum : Tampak sakit berat


Kesadaran : Kompos Mentis
BB : 65 kg
TB : 179 cm

Tanda vital
Tekanan darah : 160/100 mmHg
Frekuensi nadi : 92 kali/menit
Frekuensi napas : 40 kali/menit
Suhu : 36,4 °C
10

Pemeriksaan Kepala
Bentuk : Normocephal, simetris, venektasi temporalis (-)
Rambut : Tidak mudah dicabut, distribusi merata
Mata : Conjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), edema
palpebra (-/-), reflex cahaya (+/+) normal, pupil bulat
isokor,diameter 3 mm
THT : Tonsil T1-T1, lidah tampak kotor (-), tremor (-), napas
cuping hidung (-/-)
Mulut : Bibir sianosis (-)
Leher : deviasi trakea (-), tidak teraba pembesaran tiroid,
JVP 5+4 cmH2O
11

Pemeriksaan Dada
Paru
Inspeksi : Dinding dada tampak simetris, retraksi interkostalis (-)
Palpasi : Fremitus taktil simetris kiri melemah
Perkusi : kanan : Sonor
kiri : Sonor sampai ICS 3 selebihnya redup
Auskultasi : Suara dasar vesikuler melemah pada lapang paru kiri,
Ronki -/+, Wheezing -/-

Jantung
Inspeksi : Ictus cordis di SIC VI 2 jari lateral LMCS
Pulsasi epigastrium (-), pulsasi parasternal (-)
Palpasi : Ictus cordis di SIC VI 2 jari lateral LMCS kuat angkat.
Perkusi : Batas jantung kanan : Samar
Batas jantung kiri : Samar
Auskultasi : Bunyi jantung I-II regular, murmur (-)
12

Abdomen
Inspeksi : Datar
Auskultasi : Bising usus (+) Normal
Palpasi : Nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani, pekak sisi (+), pekak alih (+)
Hepar : Sulit dinilai
Lien : Sulit dinilai
Renal : Nyeri ketok kostovertebrae -/-

Ekstremitas
EKSTREMITAS SUPERIOR EKSTREMITAS INFERIOR
Dextra Sinistra Dextra Sinistra
Edema - - + +
Sianosis - - - -

Akraldingin - - - -

Reflek
+ + + +
fisiologis
Reflek
- - - -
patologis
13

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan 17 Des 2018 Nilai Rujukan
Hemoglobin 7,8 12-16 g/dl
Hematokrit 38 37-42%
Leukosit 13600 3500-10000/UL
Trombosit 243 150-400 ribu/UL
Kesan : Anemia
Protein Albumin
Albumin 2,8 3,8-5,4 g/dl
Kesan : Hipoalbuminemia

Fungsi Ginjal
Ureum 178 15-50 mg/dl
Kreatinin 4,7 0,6-1,3 mg/dl
Kesan : Fungsi ginjal <<
14

Pemeriksaan Penunjang
Glukosa
GDS 225 <200 mg/dl
Kesan : Hiperglikemia
Analisis Gas Darah
PH 7,445 7.350 - 7.450

PCO2 31,1 32.0 - 45.0

PO2 135,1 75.0 – 100.0

HCO3 22,8 21.0 – 25.0

BE ecf -3,2 -2,5-+2,5


%SO2 98,8 85,0-95,0
Kesan : Alkalosis respiratorik terkompensasi

Elektrolit
Natrium 135 134-146 mmol/L
Kalium 3,77 3,5-5,5 mmol/L
15

Pemeriksaan Penunjang
Radiologi tanggal 19 Desember 2018

Kesan : Efusi pleura kiri dan Kardiomegali


16

Pemeriksaan Penunjang

Kesan : Sinus Rhytm dengan LVH


17

Diagnosis

Diagnosis Kerja:
• Dyspneu ec Efusi Pleura Sinistra
• CHF
• CKD
• Diabetes Melitus
• Hipoalbuminemia
• Alkalosis respiratorik terkompensasi

Diagnosis Banding:
• Efusi pleura kiri ec TB Paru
18

Terapi
Non Farmakologi Farmakologi
• NRM 12L/Menit • IVFD NaCl 0,9% + KCl 25
mEq dalam 24 jam
• Posisi ½ duduk
• Inj. Cefoperazon 2 x 1gr
• Diet tinggi kalori tinggi • Inj. Methylprednisolone 2 x
protein 62,5 mg
• Rencana pungsi pleura • Inj. Lasix 20 mg
setelah perbaikan • Amlodipin 1 x 10 mg
keadaan umum • Candesartan 1 x 16 mg
• Konsul spesialis Bedah • Metformin 3 x 500 mg

• Pemasangan WSD • Asam folat 3 x 1


• Bicnat 3 x 1
• B12 3 x 1
• CaCO3 3 x 1
• Sangobion 1 x 1
19

Follow Up
20

Follow Up tanggal 20 Desember 2018

S: Sesak (+)

O:
KU : Tampak sakit berat
Kepala : Mata : Conjungtiva Anemis +/+
Paru :
Inspeksi : Dinding dada tampak simetris, retraksi interkostalis (-)
Palpasi : Fremitus taktil simetris kiri melemah
Perkusi : kanan : Sonor
kiri : Sonor sampai ICS 4 selebihnya redup
Auskultasi : Suara dasar vesikuler melemah pada lapang paru kiri,
Ronki -/+, Wheezing -/-
21

Jantung
Inspeksi : Ictus cordis di SIC VI 2 jari lateral LMCS
Pulsasi epigastrium (-), pulsasi parasternal (-)
Palpasi : Ictus cordis di SIC VI 2 jari lateral LMCS kuat
angkat.
Perkusi : Batas jantung kanan : Samar
Batas jantung kiri : Samar
Auskultasi : Bunyi jantung I-II regular, murmur (-)
Ekstremitas
Atas : Edema -/-
Bawah : Edema +/+
22

Cor : Kardiomegali
Pulmo : Kesuraman berkurang basal kiri
Sinus kosthoprenikus kiri tumpul
Kesan : Dibandingkan foto lama, perbaikan
23

A:
Efusi pleura post pungsi
CKD
Diabetes Melitus
Hipoalbuminemia
Alkalosis respiratorik terkompensasi
24

P: Farmakologi
Non farmakologi IVFD NaCl 0,9% /24 jam
Posisi ½ duduk Inj. Cefoperazon 2 x 1gr
NRM 8L/Menit Inj. Methylprednisolone 2 x
62,5 mg
Amlodipin 1 x 10 mg
Candesartan 1 x 16 mg
Lasix 4 x 20mg
Metformin 3 x 500mg
Asam folat 1 x 1
Bicnat 3 x 1
B12 1 x 1
CaCO3 3 x 1
Sangobion 1 x 1
25

Follow Up tanggal 20 Desember 2018

S: Sesak berkurang

O:
KU : Tampak sakit berat
Kepala : Mata : Conjungtiva Anemis +/+
Paru :
Inspeksi : Dinding dada tampak simetris, retraksi interkostalis (-)
Palpasi : Fremitus taktil simetris kiri melemah
Perkusi : kanan : Sonor
kiri : Sonor sampai ICS 5 selebihnya redup
Auskultasi : Suara dasar vesikuler melemah pada lapang paru kiri,
Ronki -/+, Wheezing -/-
26

Jantung
Inspeksi : Ictus cordis di SIC VI 2 jari lateral LMCS
Pulsasi epigastrium (-), pulsasi parasternal (-)
Palpasi : Ictus cordis di SIC VI 2 jari lateral LMCS kuat
angkat.
Perkusi : Batas jantung kanan : Samar
Batas jantung kiri : Samar
Auskultasi : Bunyi jantung I-II regular, murmur (-)
Ekstremitas
Atas : Edema -/-
Bawah : Edema +/+
27

Cor : CTR >50%


Pulmo : Tidak tampak infiltrat
Tampak ujung kateter setinggi iga belakang
Kesan : Kardiomegali
28

A:
Efusi pleura post pungsi
CKD
Diabetes Melitus
Hipoalbuminemia
Alkalosis respiratorik terkompensasi
29

P: Farmakologi
Non farmakologi IVFD NaCl 0,9% /24 jam
Posisi ½ duduk Inj. Cefoperazon 2 x 1gr
NRM 8L /Menit Inj. Methylprednisolone 2 x
62,5 mg
Amlodipin 1 x 10 mg
Candesartan 1 x 16 mg
Lasix 4 x 20mg
Metformin 3 x 500mg
Asam folat 1 x 1
Bicnat 3 x 1
B12 1 x 1
CaCO3 3 x 1
Sangobion 1 x 1
Aspirasi cairan pleura 500cc
tiap 6 jam
30

TINJAUAN
PUSTAKA
31

Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapat


penumpukan cairan dari dalam kavum pleura diantara pleura
parietalis dan pleura viseralis dapat berupa cairan transudat
atau cairan eksudat.
32

KLASIFIKASI
Ketidakseimbangan antara tekanan
kapiler hidrostatik dan koloid Cairan yang terbentuk melalui
osmotik, sehingga terbentuknya membran kapiler yang
cairan pada satu sisi pleura melebihi permeabelnya abnormal dan berisi
reabsorpsinya oleh pleura lainnya. protein berkonsentrasi tinggi

TRANSUDAT EKSUDAT

Gagal jantung kiri Infeksi (tb, pneumonia)


Sindrom nefrotik Tumor pada pleura
Obstruksi vena cava Infark paru,
superior Karsinoma bronkogenik
Asites pada sirosis hati Radiasi
SLE
33

PATOFISIOLOGI
34

DIAGNOSIS

Gejala utama:
- Sesak nafas
- Rasa penuh dalam dada atau dispneu
- Nyeri dada pleuritik atau nyeri tumpul
- Deviasi trachea menjauhi tempat yang sakit

Pemeriksaan Fisik :
Inspeksi : Pengembangan paru menurun, tampak lebih cembung
Palpasi : Penurunan fremitus vocal atau taktil
Perkusi : Pekak pada perkusi,
Auskultasi : Penurunan bunyi napas
FOTO THORAX
bayangan seperti
kurva, dengan
permukaan daerah
lateral lebih tinggi
dari pada bagian
medial, tampak sudut
SITOLOGI kostrofrenikus
Sel-sel patologis menumpul
atau dominasi sel-sel
tertentu THORAKOSENTESIS

BAKTERIOLOGI
BIOPSI PLEURA

TORAKOSKOPI
(FIBER-OPTIC PLEUROSCOPY)
ANALISA CAIRAN PARU

WARNA CAIRAN
- Kekuning-kuningan
(serous-xanthocrome).
- Kemerah-merahan
(trauma, infark paru,
keganasan, kebocoran
aneurisma aorta)
- Kuning kehijauan dan
agak purulent (empyema)
- Merah tengguli (abses
karena amoeba)
37

PERBEDAAN TRANSUDAT EKSUDAT

- Kadar protein dalam efusi (g/dl) < 3. > 3.

- Kadar protein dalam efusi < 0,5 > 0,5

Kadar protein dalam serum

- Kadar LDH dalam efusi (I.U)

- Kadar LDH dalam efusi < 200 > 200

Kadar LDH dalam Serum < 0,6 > 0,6

- Berat jenis cairan efusi

- Rivalta < 1,016 > 1,016

negatif positif
38

TATALAKSANA
• Obati penyakit yang mendasarinya
• Thorakosentesis
• WSD
• Pleurodesis

Pembedahan:
Pleurektomi yaitu mengangkat pleura parietalis, tindakan ini jarang
dilakukan kecuali pada efusi pleura yang telah mengalami kegagalan
setelah mendapat tindakan WSD, pleurodesis kimiawi, radiasi dan
kemoterapi sistemik, penderita dengan prognosis yang buruk pada
empiema atau hemotoraks yang tak terobati
TORAKOSENTESIS WSD
KOMPLIKASI
Infeksi
Pengumpulan cairan dalam ruang pleura dapat mengakibatkan
infeksi (empiema primer), dan efusi pleura dapat menjadi
terinfeksi setelah tindakan torakosentesis (empiema sekunder).

Fibrosis
Fibrosis pada sebagian paru-paru dapat mengurangi ventilasi
dengan membatasi pengembangan paru. Pleura yang fibrotik
juga dapat menjadi sumber infeksi kronis
PROGNOSIS
Pasien yang memperoleh diagnosis dan pengobatan lebih
dini lebih jauh terhindar dari komplikasi dibandingkan
dengan pasien yang tidak mendapat pengobatan dini.

Efusi karena keganasan memiliki prognosis yang sangat


buruk, dengan kelangsungan hidup rata-rata 4 bulan dan
berarti kelangsungan hidup kurang dari 1 tahun.
42

Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai