Anda di halaman 1dari 2

Dampak Negatif Penambangan

Berbicara tentang pertambangan tentu yang muncul di benak kita adalah sebuah
kerusakan dan pencemaran lingkungan misalnya dalam kegiatan proses produksi, sering terjadi
dampak yang ditimbulkan dari produksi tersebut. Dampak yang timbul itu banyak merugikan
mahkluk hidup baik manusia, flora, fauna maupun lingkungan hidup. Di balik dampak tersebut,
para pelaku produksi sering tidak memperhatikan dan memperdulikan penyebab yang mereka
lakukan, mereka hanya memikirkan kepentingan pribadi mereka sendiri untuk mendapatkan
keuntungan yang besar.
Lingkungan atau lahan adalah salah satu sumber daya pembangunan dan alat untuk
proses produksi yang memiliki sifat yang persediaannya terbatas atau tidak bisa bertambah.
Oleh karena itu dalam penggunaan suatu lahan perlu pengupayaan dengan mengarahkan
kepada kesesuaian penggunaannya dan mempertimbangkan aspek keberlanjutan agar
kelestarian tetap terjaga dan kemampuannya menyediakan kebutuhan dan menampung
kegiatan manusia terus berkembang.
Pertambangan yang dirangkaikan dengan adanya kegiatan penggalian, pengolahan,
pemanfaatan, dan penjualan bahan galian dapat memberikan dampak negatif terhadap kondisi
lingkungan. Dampak negatif ini tidak hanya terjadi pada proses penambangannya saja tetapi
juga pada waktu paska tambang.
Dampak negatif yang ditimbulkan dari kegiatan pertambangan menyebabkan
kerusakan lingkungan yang dapat berupa perubahan sifat fisik dan sifat kimia tanah. Selain itu
kegiatan pertambangan dapat mengubah struktur tanah akibat penggalian top soil(tanah pucuk)
untuk mendapatkan mineral yang dibutuhkan serta timbulnya kolong – kolong atau lahan bekas
penambangan yang berbentuk danau – danau kecil yang memiliki kedalaman yang cukup
dalam. Salah satu contoh nyatanya adalah dengan hilangnya kesuburan tanah akibat
pertambangan, maka hasil pertanian yang didapatkan akan tidak memuaskan dan kemungkinan
bisa menyebabkan kerugian bagi petani.
Perlu adanya upaya penanggulangan dampak yang akan terjadi dari kegiatan
pertambangan supaya ekosistem mahkluk hidup tidak terganggu. Akibat dari penelantaran
lahan bekas pertambangan, akan merugikan pemerintah sekitar karena pemerintah harus
mengalokasikan anggaran untuk penutupan tambang.
Alternatif Solusi
1. Dalam bentuk, pertama, remediasi, yaitu kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah
yang tercemar.
2. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar
2. Mmemecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau
tidak beracun.
3. Perlu adanya kajian Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan
atau kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dalam menyusun kebijakan
yang berkaitan dengan kegiatan pertambangan.
4. Sebelum dilaksanakannya, kegiatan penambangan sudah dapat diperkirakan dahulu
dampaknya terhadap lingkungan.
5. Kajian ini harus dilaksanakan, diawasi dan dipantau dengan baik dan terus-menerus
implementasinya, bukan sekedar formalitas kebutuhan administrasi.
6. Penyuluhan kepada masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai