Penentuan Derajat Toksisitas Akut Ekstrak Air Buah Pepaya (Carica papaya
L.) Muda Pada Mencit Menggunakan Purposed New Recommended Method
*
Penulis Laila Dinda Nadiyah , Yuktiana Kharisma , Yuniarti
Tabel 2. Kriteria Penggolongan Derajat Toksisitas Sediaan Uji Berdasarkan Hodge dan Sterner
Tingkat Toksisitas LD50 oral Klasifikasi
1 <1 mg/kgBB Luar biasa toksik
2 1-50 mg/kgBB Sangat toksik
3 50-500 mg/kgBB Toksik sedang
4 500-5000 mg/kgBB Toksik ringan
5 5-15 g/kgBB Praktis tidak toksik
6 >15 g/kgBB Relatif tidak membahayakan
Dikutip dari : Peraturan Kepala Badan Pengawasan Makanan RI No. 7 Tahun 2014
18 Nadiyah et al.
mengklasifikasi nilai LD50 ke dalam substansi yang varietas lain (Figueiredo et al. 2008).
derajat toksisitas akutnya bersifat Praktis Tidak Toksik Pada penelitian ini, penilaian faktor yang
(PTT).5 Saponin, alkaloid, tanin, flavonoid, triterpenoid, mempengaruhi variasi kandungan fitokimia pada
dan kuinon dikonfirmasi sebagai substansi fitokimia tanaman obat kemungkinan diarahkan lebih terhadap
pada ekstrak air buah pepaya muda setelah dilakukan faktor eksternal berupa perbedaan letak geografis yang
skrining fitokimia dengan metode kualitatif. saling terkait dalam mempengaruhi kondisi lingkungan
Kandungan suatu substansi (toksin atau racun) tempat tanaman obat tersebut tumbuh dan
berpotensi menimbulkan gejala toksisitas bagi tubuh berkembang. Buah pepaya yang digunakan dalam
manusia tergantung pada kuantitas zat metabolit penelitian ini berasal dari perkebunan pepaya di Leles,
tersebut pada obat tradisional. Penelitian mengenai Kabupaten Garut. Suhu, kelembapan, intensitas
toksisitas fitofarmaka penting dilakukan guna cahaya, kandungan mineral, suplai air, dan
mengetahui efek samping yang bersifat fatal dan karbondioksida diketahui sebagai komponen dari
membahayakan (Hodgson 2004). Pada penelitian ini kondisi lingkungan yang mempengaruhi perkembangan
dimungkinkan kandungan substansi fitokimia tersebut tanaman obat (Ramakrishna & Ravishankar 2011).
berkontribusi terhadap efek toksisitas yang minimal Keberagaman substansi fitokimia, interaksinya
dari ekstrak air buah pepaya muda. Efek yang minimal dalam menimbulkan efek dari suatu tanaman obat,
dapat terjadi akibat interaksi yang terjadi antar serta faktor eksternal maupun internal berpengaruh
substansi fitokimia yang dapat bersifat saling terhadap efek toksisitas yang timbul. Pada penelitian
menguatkan atau dikenal dengan efek positif ataupun ini, dimungkinkan varietas buah pepaya yaitu varietas
efek yang saling melemahkan bahkan meniadakan Paris, letak geografi serta kondisi lingkungan
aktivitas biologis substansi fitokimia satu sama lain atau mempengaruhi kandungan substansi fitokimia dan
yang dikenal dengan efek negative (Lila & Raskin 2005). interaksi yang terjadi diantara substansi tersebut.
Faktor lain yang kemungkinan berpengaruh Interaksi yang terjadi antar substansi fitokimia pada
terhadap keberagaman kandungan substansi fitokimia ekstrak air buah pepaya muda ini kemungkinan belum
yang dalam hal ini berperan sebagai zat yang mampu cukup secara kuantitas maupun kualitas sehingga
menimbulkan efek yang positif dan negatif pada belum memadai untuk menimbulkan efek kematian
tanaman obat adalah faktor eksternal dan internal dari pada hewan uji dan memberikan hasil akhir berupa
tumbuhan obat tersebut. Faktor internal meliputi derajat toksisitas akut yang tergolong Praktis Tidak
faktor genetik dan varietas tanaman sementara faktor Toksik (PTT).
eksternal berupa perbedaan letak geografis dan kondisi
lingkungan. Pada penelitian ini digunakan pepaya Simpulan
varietas Paris yang memiliki keunggulan berupa Ekstrak air buah pepaya muda memiliki LD50
kandungan lateks yang lebih tinggi dibanding dengan pada mencit sebesar >5000 mg/kg BB menggunakan
Tabel 3. Kandungan Fitokimia Ekstrak Air Buah Pepaya (Carica papaya L.) Muda Secara Kualitatif
No. Golongan Senyawa Reaksi Hasil Uji* Keterangan
Sampel + Dragendroff + CHCl3 +
1 Alkaloid (+) Terbentuk warna jingga
HCl
2 Flavonoid Sampel + Mg + HCl + Amil Alkohol (+) Terbentuk warna merah bata
3 Saponin Sampel + HCl (dikocok) (+) Terbentuk busa
Sampel + pereaksi Steasny*
4 Tannin (+) Terbentuk endapan merah
(dipanaskan)
5 Quinon Sampel + NaOH (+) Terbentuk warna coklat pekat
Steroid/ Sampel + Eter + H2SO4 + Asam
6 (+) Terbentuk warna merah, ungu, hitam
Triterpenoid asetat glasial
*Keterangan:
(+) = ada kandungan senyawa fitokimia pada ekstrak
Perekasi Steasny = campuran formaldehida 30% dan asam klorida pekat (HCl) dengan perbandingan 2:1
Penentuan Derajat Toksisitas Akut Ekstrak Air Buah Pepaya (Carica papaya L.) Muda
Pada Mencit Menggunakan Purposed New Recommended Method 19
metode proposed new recommended dan dengan Figueiredo AC, Barroso JG, Pedro LG, Scheffer JJC. 2008.
derajat toksisitas akut Praktis Tidak Toksik (PTT). Factors affecting secondary metabolite
Pemberian ekstrak air buah pepaya muda hingga dosis production in plants: volatile components and
uji tertinggi tidak menimbulkan gejala toksisitas pada essential oils. Flavour and Fragrance Journal.
mencit. Saran pada penelitian ini adalah perlunya 23(4):213–26.
dilakukan uji toksisitas terhadap efek sistemik seperti Kharisma Y, Ariyoga A, Sastramihardja HS. 2011. Efek
pemeriksaan histopatologi organ, pemeriksaan ekstrak air buah pepaya (Carica papaya L.)
biokimia berupa kadar enzim dan metabolit yang muda terhadap gambaran histologi kelenjar
menunjukan kerusakan organ, serta pemeriksaan mamma mencit laktasi. MKB.43(4):160–5.
komponen hematologi. Hodgson E. 2004. Introduction to toxicology. In:
Hodgson E, penyunting. A textbook of modern
Ucapan Terima kasih toxicology. Edisi ke-3. New Jersey (AS):Wiley &
Terimakasih kepada pihak Laboratorium Sons, Inc.
Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Islam Iwuagwu M, Chukwuka KS, Uka UN. 2013. Evaluation of
Bandung (UNISBA) atas segala fasilitas yang diberikan nutritional components of Carica papaya L. at
selama penelitian ini, serta staff laboratorium atas different stages of ripening. Journal of
bantuan teknis yang diberikan sehingga peneltian ini Pharmaceutical and Biological Sciences.
dapat terlaksana dengan lancar. 6(4):13–6.
Lila MA, Raskin I. 2005. Health-related interactions of
Daftar Pustaka phytochemical. Journal of Food Science.
Aravind G, Bhowmik D, Duraivel S, Harish G. 2013. 70(1):21–7.
Traditional and medicinal uses of Carica Paramveer D, Chancal M, Paresh M, Rani A, Nema RK.
papaya. Journal of Medicinal Plants Studies. 2010. Effective alternative methods of LD50
1(1):7–15. help to save number of experimental animals.
BPOM. 2014. Pedoman uji toksisitas nonklinik secara in Journal of Chemical and Pharmaceutical
vivo. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Research. 2(6):450–3.
dan Makanan Republik Indonesia No. 7 Tahun Oduola T, Adeniyi FAA, Ogunyemi EO, Bello IS, Idowu
2014. TO, Subair, HG. 2007. Toxicity studies on an
Chinedu E, Arome D, Ameh FS. 2013. New recomended unripe Carica papaya aqueous extract:
method for determining acute toxicity in biochemical and haematological effects in
animal models. Toxicology International.. wistar albino rats. Journal of Medicinal Plants
20(3):224–6. Research. 1(1):1–4.
Dewoto HR. 2007. Pengembangan obat tradisional Ramakrishna A, Ravishankar GA. 2011. Influence of
Indonesia menjadi fitofarmaka. Maj Kedokt abiotic stress signals on secondary metabolites
Indon. 57(7):205–11. in plants. Plant Signaling and Behavior Landes
Bioscience. 6(11):1720–31.