ASkep Vertigo Dwi Nuti
ASkep Vertigo Dwi Nuti
ASkep Vertigo Dwi Nuti
03
KEC.MEDURI KAB. PEKALONGAN
“ Keperawatan Keluarga 1”
Disusun oleh :
( 1215002651 )
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2017
PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny.M DENGAN PENYAKIT VERTIGO DI DESA TIRTO
RT.05/RW.03 KEC.MEDURI KAB. PEKALONGAN
A. Pengkajian
I. Data Umum
2. Usia : 61 tahun
3. Pendidikan : SD
4. Pekerjaan : Buruh
1.
Ayah Ibu
Klien Ny.M
KETERANGAN :
: Laki- Laki
: Perempuan
: Meninggal
: Klien
: Menikah
: Pasien
7. Tipe Keluarga
Keluarga Inti / care family, karena hanya terdiri dari kepala keluarga, istri, dan anak kandung
8. Suku Bangsa
Indonesia, Keluarga Tn. S berasal dari suku Jawa, adat istiadat yang dianut Tn.S tidak ada yang
bertolak belakang.
9 agama
Pendapatan keluarga dari hasil Buruh Kuli dan sebagai buruh membatik masih dapat mencukupi
kebutuhan sehari-hari.
Keluarga Tn.S dan Ny.M jarang mempunyai waktu luang untuk rekreasi keluarga, karena sibuk
bekerja untuk mencukupi kebutuhan sandang pangan.
Tahap perkembangan keluarga Tn.S saat ini berada pada tahap perkembangan keluarga usia
dewasa.
Tn.S dan Ny.M ingin anak-anaknya mendapatkan pekerjaan yang layak, dan dapat menjamin
kesejahteraan keluarganya, tahap yang belum terpenuhi adalah ingin membuka usaha. Ny.M
juga mempunyai keinginan untuk merenovasi rumah dan bangunan rumah keluarga Tn.S sudah
menggunakan tembok tetapi lantainya masih semen.
Pada keluarga Tn.S terdapat masalah kesehatan yang di alami Ny.M sakit pada bagian kepala,
itu dirasakan ketika sedang beraktivitas maupun tidak beraktivitas, sakitnya seperti tertusuk dan
penglihatan seakan berputar-putar. Hal itu di rasakan Ny.M kurang lebih 4 tahun yang lalu
terlebih saat melakukan aktivitas dan muncul secara tiba-tiba.
Kedua belah pihak keluarga tidak mempunyai penyakit keturunan, riwayat pecandu narkoba, dan
riwayat pemabuk.
III. Lingkungan
Rumah Tn.S terbuat dari batu bata yang sudah di tembok dan di cat dengan warna hijau muda,
lantai masih menggunakan semen , jendela lebih dari 2 dan jarang dibuka, teras masih
menggunakan tanah , terdapat ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi,dan peralatan rumah
tangga rapi sesuai dengan tempatnya lantai dapurnya juga menggunakan semen.
17. Denah Rumah
Dapur WC
K.Mandi
K.Tidur
R.Tengah K.Tidur
R.Tamu
Keterangan : klien tidur dikamar belakang sedangkan yang anaknya tidur dikamar depan.
Tidak ada perkumpulan rutin bagi ibu yang membahas tentang penyakit Ny.M perkumpulan
hanya tahlilan di setiap RT.
Keluarga jarang mengikuti perkumpulan yang ada di daerahnya, tetapi interaksi dengan
masyarakat sangat baik
Dirumah Ny.M tidak tersedia kotak p3k, tersedia motor untuk mobilisasi dan untuk pergi ke
fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.
Kepala Keluarga Tn.S : Mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga.
Ny.M : membantu mencukupi kebutuhan keluarga dengan menjadi buruh batik dan mencukupi
keperluan sehari-hari untuk keluarganya.
Keluarga menerapkan bahwa apabila ada sesuatu harus dikomunikasikan dengan anggota
keluarga lainnya, apabila ada anggota keluarga yang sakit harus segera dibawa ke fasilitas
pelayanan kesehatan.
V. Fungsi keluarga
Tn.S menghabiskan waktunya untuk bekerja jadi buruh pabrik setiap harinya, Ny.M menjadi
buruh pembatik sehingga kalau bersosialisasi dengan lingkungan sekitar jika pada sore hari atau
jika tidak bekaerja.
Keluarga khususnya Ny.M belum mampu mengenal masalah kesehatan yang di alami karena
minim sekali informasi yang di dapatkan khususnya untuk masalah vertigo.
Ny.M mengatakan belum tahu tentang penyakitnya jika timbul keluhan Ny.M hanya di kasih
obat warungan dan diberi salonpas. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
Saat anggota keluarga Tn.S ada yang sakit Tn.S langsung memeriksakan anggota keluarga ke
pelayanan kesehatan disekitarnya.
Keluarga menempatkan semua barang-barang ada pada tempatnya dan menyimpan benda-benda
yang sudah tidak terpakai.
Keluarga Tn.S mengetahui bahwa jika ada anggota keluarga yang sakit diobati di tenaga
kesehatan.
Keluarga hanya bisa pasrah dan berdoa semoga masalah yang sedang di alami dapat segera
terselesaikan.
Jika ada masalah dalam keluarga maka diselesaikan bersama-sama dengan cara musyawarah.
Ny.M kadang merasa putus asa tetapi anak-anaknya selalu memberikan semangat kepadanya.
33.Pemeriksaan fisik (seluruh anggota keluarga, bisa ditampilkan dalam bentuk kolom)
Analisa data
Perumusan Diagnosa
1.nyeri akut /kronis b.d respon stres,Tegang otot,rangka dan Merangsang bangun ektrakranial
yang pekak
2. Koping individual tidak efektif b.d ketidakadekuatan relaksasi dan metode koping tidak
adekuat. Kelebihan beban kerja.
Nama /Tanda tangan :
Hari/tanggal/bulan/tahun :
Tujuan Evaluasi
No Diagnosa Intervensi
keprwtn Umum Khusus kriteria standar
keluarga
1. nyeri akut Nyeri Mengungka- Klien Nyeri -pantau ttv
/kronis b.d hilang,skala pkan secara mengungka teratasi -anjurkan
respon nyeri o,tidak verbal atau pkan rasa klien
stres,Tegang pusing,tidak menunjukan nyeri istirahat di
otot,rangka dan gelisah dan bukti berkurang tempat tidur
Merangsang cemas,ekspresi subjektif: -ajarkan
bangun wajah ceria depresi atau teknik
ektrakranial keletihan relaksasi
yang pekak nafas dalam
-kolaborasi
untuk
pemberian
analgetik
2. Koping -Menunjukkan Mengidentif Mengungka Koping -sarankan
individual tidak perubahan gaya ikasi pola pkan individu klien untuk
efektif b.d hidup yang koping yang kesadaran menjadi mengepresik
ketidakadekuata diperlukan efektif tentang lebih an
n relaksasi, -menunjukkan kemampuan adekuat perasaannya
metode koping minat terhadap koping yang -berikan
tidak adekuat. aktivitas dimiliki informasi
Kelebihan pengalihan mengenai
beban kerja. penyebab
sakit kepala,
penenangan
dan hasil
yang di
harapkan
-dekati
pasien
dengan
ramah dan
penuh
perhatian