Anda di halaman 1dari 12

Setelah mempelajari semua kegiatan belajar, silahkan Ibu/Bapak kerjakan tugas akhir berikut:

1. Rumuskanlah kompetensi guru secara utuh?


Kompetensi dapat diartikan kewenangan dan kecakapan atau kemampuan seseorang dalam
melaksanakan tugas atau pekerjaan sesuai dengan jabatan yang disandangnya.
Rumusan kompetensi guru yang dikembangkan di Indonesia sudah tertuang dalam Undang-
undang No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 ayat (1) kompetensi guru meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional
yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
kompetensi guru selanjutnya dituangkan dalam peraturan menteri Pendidikan Nasional No 16
tahun 2007 tentang kualifikasi akademik dan kompetensi guru yang berbunyi bahwa setiap guru
wajib memenuhi kualifikasi akademik dan kompetensi guru yang berlaku secara nasional.
Kualifikasi akademik Guru atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik
pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan (D-IV/S1)
yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
Adapun kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan professional.

A. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogic merupakan kemampuan guru yang berkenaan dengan pemahaman
terhadap peserta didik dan pengelolaan pembeajaran mulai dari merencanakan, melaksanakan
sampai dengan mengevaluasi. Secara umum kompetensi inti pedagogi meliputi :
1) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan
intelektual. Indikator penguasaan kompetensi ini ditunjukan dengan kemapuan : (a) Memahami
karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, sosial-emosional,
moral, spiritual, dan latar belakang sosial-budaya; (b) Mengidentifikasi potensi peserta didik
dalam mata pelajaran; (c) Mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik dalam mata
pelajaran; (d) Mengidentifikasi kesulitan peserta didik.
2) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. Indikator penguasaan
terhadap kompetensi ini ditunjukan dengan kemampuan guru : (a) Memahami berbagai teori
belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik; (b) Menerapkan berbagai pendekatan,
strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif; (c) Menerapkan
pendekatan pembelajaran berdasarkan jenjang dan karateristik bidang studi.
3) Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang pengembangan yang
diampu. Kompetensi ini dilakukan oleh guru dalam bentuk penyususnan RPP. Indikator
penguasaan terhadap kompetensi ini ditunjukan dengan kemampuan guru : (a) Memahami
prinsip-prinsip pengembangan kurikulum; (b) Menentukan tujuan pelajaran; (c) Menentukan
pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan pelajaran; (d) Memilih materi pelajaran
yang terkait dengan pengalaman belajar dan tujuan pembelajaran; (e) Menata materi
pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan karakteristik peserta
didik; (f) Mengembangkan indikator dan instrumen penilaian.
4) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik. Indikator penguasaan terhadap kompetensi ini
ditunjukan dengan kemampuan guru : (a) Memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran
yang mendidik; (b) Mengembangkan komponen-komponen rancangan pembelajaran; (c)
Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas,
laboratorium, maupun lapangan; (d) Melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas, di
laboratorium, dan di lapangan; (e) Menggunakan media pembelajaran sesuai dengan
karakteristik peserta didik dan mata pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh;
(f) Mengambil keputusan transaksional dalam pelajaran sesuai dengan situasi yang berkembang.
5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran. Guru
harus memiliki kemampuan dalam memanfaatkan TIK untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran yang mendidik, seperti penggunaan media dan penggalian sumber belajar.
6) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimiliki. Kompetensi ini ditunjukan guru dengan ; (a) Menyediakan berbagai kegiatan
pembelajaran untuk mendorong peserta didik mencapai prestasi belajar secara optimal; (b)
Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mengaktualisasikan potensi peserta didik,
termasuk kreativitasnya.
7) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik. Kompetensi pedogogi
ini sangat penting dimiliki oleh guru, seperti : (a) Memahami berbagai strategi berkomunikasi
yang efektif, empatik dan santun, baik secara lisan maupun tulisan; (b) Berkomunikasi secara
efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik dengan bahasa yang khas dalam interaksi
pembelajaran yang terbangun secara siklikal; (c) Respons peserta didik; (d) Reaksi guru
terhadap respons peserta didik, dan seterusnya.
8) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. Indikator kompetensi ini
meliputi : (a) Memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar sesuai
dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu: (b) Menentukan aspek-aspek proses dan hasil
belajar yang penting untuk dinilai dan dievaluasi sesuai dengan karakteristik mata pelajaran
yang diampu: (c) Menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar: (d)
Mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar: (e)
Mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan
mengunakan berbagai instrument: (f) Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk
berbagai tujuan; (g) Melakukan evaluasi proses dan hasil belajar.
9) Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. seorang guru juga
harus mampu untuk memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran, seperti; (a) Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk
menentukan ketuntasan belajar; (b) Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk
merancang program remedial dan pengayaan; (c) Mengkomunikasikan hasil penilaian dan
evaluasi kepada pemangku kepentingan; (d) Memanfaatkan informasi hasil penilaian dan
evaluasi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
10) Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Indikator kompetensi
ini ditunjukkan dengan : (a) Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan;
(b) Memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan pengembangan mata pelajaran; (c)
Melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran mata pelajaran.

B. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap,
stabil, dewasa, arif dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhak mulia.
Kompetensi inti kepribadian meliputi :
1) Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia,
seperti : (a) Menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku, adat-
istiadat, daerah asal, dan gender; (b) Bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum
dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat, serta kebudayaan nasional Indonesia yang
beragam.
2) Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik
dan masyarakat, seperti : (a) Berperilaku jujur, tegas, dan manusiawi; (b) Berperilaku yang
mencerminkan ketakwaan dan akhlak mulia; (c) Berperilaku yang dapat diteladani oleh peserta
didik dan anggota masyarakat di sekitarnya.
3) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, seperti : (a)
Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil; (b) Menampilkan diri sebagai pribadi
yang dewasa, arif, dan berwibawa.
4) Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa
percaya diri, seperti : (a) Menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi; (b) Bangga
menjadi guru dan percaya pada diri sendiri, Bekerja mandiri secara professional.
5) Menjunjung tinggi kode etik profesi guru, seperti : (a) Memahami kode etik profesi guru; (b)
menerapkan kode etik profesi guru; (c) Berperilaku sesuai dengan kode etik guru.

C. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidian, orang tua siswa, dan masyarakat sekitar. Kompetensi ini memiliki subkompetensi
dengan indikator sebagai berikut :
1) Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis
kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi, seperti;
(a) Bersikap inklusif dan objektif terhadap peserta didik, teman sejawat dan lingkungan sekitar
dalam melaksanakan pembelajaran; (b) Tidak bersikap diskriminatif terhadap peserta didik,
teman sejawat, orang tua peserta didik dan lingkungan sekolah karena perbedaan agama, suku,
jenis kelamin, latar belakang keluarga, dan status sosial-ekonomi.
2) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua, dan masyarakat, kemampuan ini ditunjukan dengan cara : (a)
Berkomunikasi dengan teman sejawat dan komunitas ilmiah lainnya secara santun, empatik dan
efektif; (b) Berkomunikasi dengan orang tua peserta didik dan masyarakat secara santun,
empatik, dan efektif tentang program pembelajaran dan kemajuan peserta didik; (c)
Mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program pembelajaran dan
dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik.
3) Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki
keragaman sosial budaya. Kemampuan ini ditunjukan dengan : (a) Beradaptasi dengan
lingkungan tempat bekerja dalam rangka meningkatkan efektivitas sebagai pendidik, termasuk
memahami bahasa daerah setempat; (b) Melaksanakan berbagai program dalam lingkungan
kerja untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah yang
bersangkutan.
4) Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau
bentuk lain, seperti : (a) Berkomunikasi dengan teman sejawat, profesi ilmiah, dan komunitas
ilmiah lainnya melalui berbagai media dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan; (b)
mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi pembelajaran kepada komunitas profesi sendiri secara
lisan dan tulisan atau bentuk lain.

D. Kompetensi Profesional
Kompetensi professional merupakan kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan substansi isi materi
pembelajaran, dan substansi keilmuan yang menaungi materi dalam kurikulum, serta menambah
wawasan keilmuan. Berikut dijabarkan kompetensi dan sub-kompetensi professional :
1) Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran
yang diampu sesuai jenjang pendidikan.
2) Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan
yang diampu, seperti : (a) Memahami standar kompetensi mata pelajaran; (b) Memahami
kompetensi dasar mata pelajaran; (c) Memahami tujuan pembelajaran mata pelajaran.
3) Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif, seperti : (a) Memilih materi
mata pelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik; (b) Mengolah materi
mata pelajaran secara integratif dan kreatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.
4) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif,
seperti : (a) Melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus-menerus; (b)
Memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan; (c) Melakukan
penelitian tindakan kelas untuk peningkatan keprofesionalan; (d) Mengikuti kemajuan zaman
dengan belajar dari berbagai sumber.
5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan
diri, seperti : (a) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi, (b)
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri.

2. Menghadapi abad 21 ini keterampilan belajar apa yang harus dimiliki oleh guru dan
siswa?
A. Guru
1) Keterampilan pedagogis; mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis,
kebiasaan mencipta, dan menyelesaikan persoalan kompleks di kehidupannya. Upaya harus
sekuat kemauan guru dalam usaha menmfasilitasi peserta didik menguasai materi.
2) Keterampilan melakukan penilaian terhadap dampak pembelajaran menggunakan beragam
pendekatan dan metode. Penilaian mencakup kemajuan belajar didasarkan standar
kompetensi nasional dalam kurikulum, pencatatan sistematis pencapaian belajar,
melaksanakan penilaian otentik, merumuskan pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur
kemajuan belajar peserta didik, dan mengelola umpan balik dari hasil penilaian.
Pembelajaran abad 21 banyak dimediasi teknologi karena itu dalam penilaian bisa
menggunakan bantuan teknologi. Contoh; dalam penerapan e-learning berbasis moodle guru
dapat menggunakan learning management system (LMS) termasuk dalam penilaian atas
tugas-tugas belajar, memberikan umpan balik, mengolah nilai dan fitur lain yang
memudahkan aspek pengelolaan dan pengolahan nilai.
3) Keterampilan mengelola suasana pembelajaran; proses pembelajaran adalah respon budaya
dimana pada konteks tatap muka langsung guru mengelola kelas yang menjamin adanya
motivasi, saling berkomunikasi langsung, dan disiplin belajar. Pada konteks pembelajaran
berbasis teknologi (dimediasi teknologi) guru perlu mengembangkan keterampilan cara
menjaga motivasi dan menghindarkan perilaku-perilaku menyimpang. Contoh; pada
pembelajaran e-learning guru harus mampu mengelola forum diskusi online atau yang
sederhana forum diskusi melalui whatsapp.
4) Keterampilan profesional; guru dihadapkan pada tuntutan mengantarkan peserta didik
memiliki kecakapan abad 21 (konsep 4C), di era dimana keterampilan tingkat medium
tergantikan keterampilan tingkat tinggi yang mengutamakan kreativitas. Menghadapi situasi
ini guru perlu melengkapi diri dengan rentang keterampilan yang memadai, penguasaan
materi, dan pengalaman praktis. Keterampilan ini membawa peserta didik memenuhi
kualifikasi di bidang pekerjaan dan kehidupan era ekonomi berbasis pengetahuan atau
ekonomi era inovasi. Perkembangan masif mode pembelajaran dan jaringan komunikasi
membawa konsekwensi perubahan cara bekerja dan cara berinteraksi para guru, khususnya
dalam menggunakan perangkat (tool) berbasis ICT dan penerapan paradigma baru
pembelajaran.

B. Siswa
The Partnership for 21st Century Skills (P21, 2008) telah mengidentifikasi Keterampilan
Belajar (Kompetensi Siswa) Abad 21 yang sangat diperlukan oleh peserta didik dan lulusan
untuk berprestasi dan berkompetisi di abad XXI. Keterampilan abad XXI ini akan dapat
meningkatkan kemampuan daya jual (marketability), kemampuan bekerja (employability), dan
kesiapan menjadi warga negara (readiness for citizenship) yang baik. Keterampilan abad XXI
yang dimaksud oleh The Partnership for 21st Century Skills (P21, 2008 ) adalah sebagai berikut:
(1) Berpikir kritis dan membuat pertimbangan tentang melimpahnya informasi yang muncul
setiap hari apakah dalam web, di media massa, di media elektronik, di rumah, di tempat
kerja, dan di mana saja. Berpikir kritis dan membuat pertimbangan akan membantu
seseorang menilai kredibilitas, akurasi, dan manfaat informasi, menganalisis dan menilai
informasi, membuat keputusan yang masuk akal, dan mengambil tindakan yang
bertanggung jawab.
(2) Memecahkan masalah kompleks, terbuka, dan multidisiplin bahwa semua pekerja akan
menghadapi masalah. Tantangan yang dihadapi oleh pekerja adalah mereka tidak akan
menghadapi masalah dalam format tertutup dan juga tidak menghasilkan solusi (jawaban)
tunggal, seperti sering ditemukan dalam kebanyakan buku-buku teks, melainkan mereka
akan menghadapi masalah-masalah dalam format kompleks, tidak terstruktur, dan
memerlukan solusi ganda (jawaban lebih dari satu). Dunia kerja mengharapkan seorang
pekerja yang mampu mengidentifikasi masalah, mencari solusi dan alternatif, dan menggali
pilihan-pilihan baru jika pendekatan yang diterapkan tidak berhasil.
(3) Kreativitas dan berpikir entreprener, yaitu sejumlah keterampilan yang berkaitan dengan
kreasi pekerjaan. Hampir semua pekerjaan mengharapkan pekerjanya menguasai
keterampilan berpikir kreatif, yaitu kemampuan berpikir yang tidak biasa, mengajukan
pertanyaan yang tidak biasa, menghasilkan scenario yang baru, dan menghasilkan pekerjaan
yang menakjubkan. Seseorang harus mampu menciptakan pekerjaan bagi dirinya dan orang
lain dengan pola berpikir entreprener, misalnya kemampuan mengorganisasikan dan
mengambil kesempatan dan keinginan untuk mengambil resiko dan tanggung jawab.
(4) Berkomunikasi dan berkolaborasi dalam tim yang anggotanya berasal dari orangorang lintas
budaya, geografis, dan/atau bahasa. Keterampilan ini sangat dibutuhkan di tempat kerja dan
masyarakat global. Semua orang harus mampu berinteraksi denganorang lain secara
kompeten dan saling menghormati.
(5) Menggunakan pengetahuan, informasi, dan kesempatan secara inovatif untuk melakukan
pelayanan-pelayanan dan proses-proses baru dan menciptakan produkproduk baru. Pasar
global mengharuskan organisasi menemukan cara-cara melakukan sesuatu dengan lebih
baik secara cepat dan rutin. Perusahaan menginginkan pekerja yang dapat memberikan
kontribusi sebesar-besarnya bagi kemajuan perusahan.
(6) Memiliki tanggung jawab finansial, kesehatan, dan warga negara dan membuat pilihan-
pilihan yang bijaksana. Setiap warga negara harus mampu menghemat dananya untuk
merencanakan perawatan kesehatannya. Setiap orang memerlukan keterampilan ini karena
pilihan-pilihan semakin kompleks dan akibat keputusan yang salah dapat menghasilkan
sesuatu yang membahayakan.

Sementara itu, National Education Association (NEA, 2015.) mengidentifikasi ada empat
kelompok Keterampilan Belajar (Kompetensi Siswa) Abad 21 yang tergolong keterampilan
abad XXI. Keempat kelas keterampilan tersebut adalah keterampilan berpikir kritis,
keterampilan berkomunikasi, keterampilan berkolaborasi, dan kreativitas. Keempat kelas
keterampilan ini disebut sebagai keterampilan 4Cs (Critical thinking, Communication,
Collaboration, dan Creativity). NEA mengungkapkan bahwa pendidik harus melengkapi semua
materi subjek dengan keterampilan 4 Cs untuk menyiapkan generasi muda menjadi warga
negara yang baik dan agar berhasil bersaing di pasar kerja dalam masyarakat global.
3. Buatlah rancangan strategi pengembangan guru berkelanjutan?

Evaluasi Diri Guru untuk Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan


EVALUASI DIRI GURU

Nama Sekolah : SMPN 3 SUMBERMALANG SATU ATAP Nomor Statistik Sekolah : 201052301003
Alamat : JL. Batu Piring No. 1 Tamankursi Kecamatan : Kabupaten/Kota : SITUBONDO
SUMBERMALANG
Nama Guru : Angga Bayu Pambudi, S.Pd. Tahun Pelajaran : 2018/2019 Tanggal :
A. Kompetensi Inti Evaluasi diri terhadap kompetensi terkait
Pedagogik
1. Menguasai karakteristik peserta didik Belum bisa mengenali karakterisitk seluruh peserta didik yang diajar, terutama
kehidupan sosial mereka.
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip belajar yang mendidik Sudah mengenal dan sedikit menguasai sebagian teori belajar dan prinsip belajar yang
mendidik yang mutakhir melalui pelatihan-pelatihan.
3. Pengembangan kurikulum Sudah memahami pengembangan kurikulum, meskipun belum optimal.
4. Kegiatan belajar yang mendidik Memahami berbagai macam kegiatan belajar yang mendidik, meskipun belum dapat
melaksanakan dengan baik.
5. Pengembangan potensi peserta didik Cukup mengetahui potensi peserta didik yang bisa dikembangkan baik dalam
pembelajaran di dalam kelas maupun di luar kelas
6. Komunikasi dengan peserta didik Komunikasi dengan peserta didik cukup baik
7. Penilaian dan evaluasi Penilaian dan evaluasi kurang terlaksana dengan baik, terutama terkait perbaikan dan
pengayaan. Hal ini terutama diakibatkan tingkat pemahaman peserta didik dan
pengaturan waktu
Kepribadian
8. Bertindak sesuai norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Sudah berusaha bertindak sesuai norma agama. Hukum, sosial dan kebudayaan nasional.
9. Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan Sudah berusaha menunjukkan sikap dewasa dalam menghadapi berbagai masalah, juga
berusaha memberi teladan yang baik terutama hal disiplin, jujur, dan hal positif lainnya.
10. Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi dan rasa bangga menjadi seorang guru Sudah berusaha untuk bekerja dengan etos kerja yang tinggi, penuh tanggung jawab
dalam melaksanakan tugas, serta senantiasa bangga sebagai seorang guru.
Sosial
11.Bersikap inklusif, bertindak objektif serta tidak diskriminatif Sudah berusaha bersikap inklusif, bertindak objektif dan tidak diskriminatif dengan
melaksanakan tugas serta bergaul dengan rekan kerja, peserta didik, maupun masyarakat
tanpa membedakan latar belakangapapun.
12.Komunikasi dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik, dan Sudah berusaha berkomunikasi sebaik-baiknya dengan sesama guru, tenaga
masyarakat kependidikan, orang tua, peserta didik, maupun masyarakat.
Profesional
13.Penguasaan materi, struktur, konsep dan pola piker keilmuan yang mendukung mata Sudah menguasai hampir semua materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang
pelajaran yang diampu mendukung mata pelajaran yang diampu
14. Pengembangan keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif Sudah berusaha melakukan Pengembangan keprofesionalan melalui tindakan yang
reflektif, meskipun belum optimal.
Berbagai hal terkait dengan pemenuhan dan peningkatan kompetensi inti tersebut
1. Usaha-usaha yang telah saya lakukan untuk memenuhi dan mengembangkan14 Sering bertukar pendapat dengan sesama guru baik di dalam sekolah maupun di luar
kompetensi inti tersebut. sekolah, secara langsung maupun melalui media sosial yang terkait/relevan dengan
pembelajaran IPA, maupun mengikuti berbagai kegiatan MGMP, pelatihan, dan mencari
referensi melalui buku atau websites yang relevan.
2. Kendala yang saya hadapi dalam memenuhi dan mengembangkan kompetensi inti Kurangnya waktu untuk pengembangan kompetensi inti, karena waktu yang terbatas,
tersebut. dan kurangnya teman untuk bertukar pikiran atau narasumber yang menguasai materi
dengan baik.
3. Keberhasilan yang saya capai setelah mengikuti pengembangan keprofesian Saya merasa lebih bisa mengembangkan model pembelajaran ataupun memanfaatkan
berkelanjutan untuk memenuhi dan mengembangkan kompetensi inti tersebut media yang ada.
4. Pengembangan keprofesian berkelanjutan yang masih saya butuhkan dalam Mengembangkan penelitian tindakan kelas sesuai aturan yang ada.
memenuhi dan mengembangkan kompetensi inti tersebut.

B. Kompetensi menghasilkan Publikasi Ilmiah


1. Usaha-usaha yang telah saya lakukan untuk memenuhi dan mengembangkan Sudah berusaha melakukan penelitian meskipun belum optimal.
kompetensi untuk menghasilkan publikasi ilmiah
2. Kendala yang saya hadapi dalam memenuhi dan mengembangkan kompetensi untuk Kurangnya waktu dan landasan teori, dan juga ketiadaan kolaborator yang sesuai.
menghasilkan publikasi ilmiah
3. Keberhasilan yang saya capai setelah mengikuti pengembangan keprofesian Saya sudah menyusun naskah penelitian tapi merasa belum optimal, karena masih
berkelanjutan untuk memenuhi dan mengembangkan kompetensi untuk banyak kekurangan dan kurang sesuai aturan, khususnya terkait kolaborator
menghasilkan publikasi ilmiah sebagai pengamat.
C. Kompetensi menghasilkan Karya Inovatif
1. Usaha-usaha yang telah saya lakukan untuk memenuhi dan mengembangkan Berusaha menyusun RPP yang mengandung suatu karya inovatif, serta mengajak teman-
kompetensi untuk menghasilkan karya inovatif teman di MGMP maupun melalui media sosial untuk mengembangkan karya inovatif.
2. Kendala yang saya hadapi dalam memenuhi dan mengembangkan kompetensi untuk Kurangnya waktu, dan referensi, serta kreatifitas pribadi.
menghasilkan karya inovatif
3. Keberhasilan yang saya capai setelah mengikuti pengembangan keprofesian Sudah mencoba beberapa karya inovatif hasil tukar informasi dengan teman-teman guru,
berkelanjutan untuk memenuhi dan mengembangkan kompetensi untuk maupun murni kreatifitas pribadi serta karya murni siswa.
menghasilkan karyai novatif
D. Kompetensi untuk penunjang pelaksanaan pembelajaran berkualitas (TIK,
BahasaAsing, dsb)
1. Usaha-usaha yang telah saya lakukan untuk memenuhi dan mengembangkan Sudah memanfaatkan sarana TIK yang ada dan senantiasa berusaha mengembangkannya
kompetensi penunjang pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas. dengan belajar, baik dari teman sejawat, browsing di internet.
2. Kendala yang saya hadapi dalam memenuhi dan mengembangkan kompetensi Keterbatasan waktu, dan kurang tersedianya sarana prasarana yang memadai, misal:
penunjang pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas. jaringan internet yang kurang memadai, tidak adanya LCD (viewer).
3. Keberhasilan yang saya capai setelah mengikuti pengembangan keprofesian Saya sudah berusaha memanfaatkan apa yang saya peroleh dalam pembelajaran, dan
berkelanjutan untuk memenuhi dan mengembangkan kompetensi penunjang cukup bermanfaat bagi pengembangan kompetensi siswa, serta lebih mudahnya proses
pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas pembelajaran.
4. Pengembangan keprofesian berkelanjutan yang masih saya butuhkan dalam Mengembangkan kemampuan penggunaan bahasa asing, serta pembelajaran berbasis
memenuhi dan mengembangkan kompetensi penunjang pelaksanaan pembelajaran teknologi komunikasi yang lebih modern (berbasis internet).
yang berkualitas
E. Kompetensi untuk melaksanakan tugas tambahan (misalnya Kepala Sekolah,
Kepala Perpustakaan, dsb)
1. Usaha-usaha yang telah saya lakukan untuk memenuhi dan mengembangkan Belum ada
kompetensi untuk melaksanakan tugas tambahan tersebut
2. Kendala yang saya hadapi dalam memenuhi dan mengembangkan kompetensi untuk Belum ada
melaksanakan tugas tambahan tersebut
3. Keberhasilan yang saya capai setelah mengikuti pengembangan keprofesian Belum ada
berkelanjutan untuk memenuhi dan mengembangkan kompetensi untuk
melaksanakan tugas tambahan tersebut
4. Pengembangan keprofesian berkelanjutan yang masih saya butuhkan dalam Belum ada
memenuhi dan mengembangkan kompetensi untuk melaksanakan tugas tambahan
tersebut
Tanda Tangan Guru Tanda Tangan Kepala Sekolah

ANGGA BAYU PAMBUDI,S.Pd SUDARMONO, S.Pd., M.Pd.


NIP.- NIP. 19630325 198303 1 010
RENCANA PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN INDIVIDU GURU

Nama Sekolah : SMPN 3 SUMBERMALANG SATU ATAP Nomor Statistik Sekolah : 201052301003
Alamat : JL. Batu Piring No. 1 Tamankursi Kecamatan : SUMBERMALANG Kabupaten/Kota : SITUBONDO
Nama Guru : Angga Bayu Pambudi,S.Pd Tahun Pelajaran : 2018 / 2019 Tanggal :
Strategi Pengembangan Keprofesian
Rencana Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (diisi dengan memberi tanda √)
A. Kompetensi Berkelanjutan yang akan dilakukan Guru
5
untuk peningkatan kompetensi terkait 1 2 3 4 6
a b
Pedagogik
1. Menguasai karaktertik peserta didik
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip belajar yang mendidik
3. Pengembangan kurikulum
4. Kegiatan belajar yang mendidik
5. Pengembangan potensi peserta didik
6. Komunikasi dengan peserta didik
7. Penilaian dan evaluasi
Kepribadian
8. Bertindak sesuai norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan
nasional
9. Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan
10. Etoskerja, tanggungjawab yang tinggi dan rasa bangga menjadi
seorang guru
Sosial
11. Bersikap inklusif, bertindak objektif serta tidak diskriminatif
12. Komunikasi dengansesama guru, tenaga kependidikan, orang tua,
peserta didik, danmasyarakat
Profesional
13. Penguasaan materi, struktur, konsep dan pola piker keilmuan
yang mendukung mata pelajaran yang diampu
14. Pengembangan keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif
Berbagai Hal terkait dengan pemenuhan dan peningkatan
kompetensi inti tersebut
B. Kompetensi menghasilkan Publikasi Ilmiah
C. Kompetensi menghasilkan Karya Inovatif
D. Kompetensi untuk penunjang pelaksanaan pembelajaran
berkualitas (TIK, BahasaAsing, dsb)
E. Kompetensi untuk melaksanakan tugas tambahan (misalnya
Kepala Sekolah, Kepala Perpustakaan, dsb)
Guru Kepala Sekolah

ANGGA BAYU PAMBUDI,S.Pd SUDARMONO, S.Pd., M.Pd.


NIP.- NIP. 19630325 198303 1 010
Catatan:
1. Rencana pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilakukan oleh guru sendiri
2. Rencana pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilakukan bersama guru lain
3. Rencana pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilaksanakan di sekolah
4. Rencana pengembangan
5. keprofesian berkelanjutan yang dilaksanakan di KKG/MGMPMGBK
6. Rencana pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilaksanakan oleh institusi selain
sekolah atau KKG/MGMP/MGBK
7. Kebutuhan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang belum dapat dipenuhi
(diajukan/di-koordinasikan oleh Dinas Pendidikan untuk dipertimbangkan.

Anda mungkin juga menyukai