Pintu Sorong Baja
Pintu Sorong Baja
PENDAHULUAN
Tingkat pemberian air oleh petani dapat diketahui dengan mengukur berapa
jumlah air yang disalurkan lewat pintu-pintu air di bangunan sadap yang
dinyatakan dalam liter/detik atau m³/detik dan mengetahui berapa jumlah air
yang digunakan oleh petani sesuai dengan kebutuhan tanaman pada petak sawah.
Jumlah air yang disalurkan dapat diketahui melalui pembacaan alat ukur debit
yang ada pada pintu-pintu air atau dengan memasang alat ukur debit, sedangkan
1
jumlah air yang digunakan oleh petani dapat diketahui melalui perhitungan
kebutuhan air tanaman dan harus disesuaikan dengan fase pertumbuhan tanaman
yang ditanam oleh petani pada areal tanam yang dilayani oleh pintu-pintu air.
3. Apakah Tata Pola Tanam sudah terlaksana dengan baik sesuai SK Bupati
Bantul dengan keadaan kondisi di lapangan ?
Untuk mengarahkan pada fokus laporan, maka tugas akhir ini dibatasi pada
masalah :
1. Jumlah debit air Bendung Mejing yang tersedia untuk kebutuhan Irigasi.
2. Jumlah air yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan air pada D.I
(Daerah irigasi) Mejing.
2
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya debit air yang
dibutuhkan pada Daerah Irigasi Mejing dari patokan debit andalan untuk
memenuhi kebutuhan air pada setiap musim tanam.
1.5 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari magang ini adalah sebagai berikut :
1.6 Metodologi
1. Pengumpulan data.
yaitu penelitian yang dilakukan dengan metode pengumpulan data sekunder
mengumpulkan data-data yang ada dikantor Dinas Sumber Daya Air
kabupaten Bantul untuk acuan dalam menganalisis ketersediaan kebutuhan air
pada Daerah Irigasi tersebut.
2. Survey pada lokasi Daerah Irigasi.
Yaitu dengan pengumpulan data primer dengan cara melakukan penelitian
secara langsung pada lokasi Daerah Irigasinya, yaitu DI Mejing sehingga
penulis dapat mengetahui kejadian langsung dilapangan.
3. Analisa kebutuhan air Daerah Irigasi.
Dengan menganalisis kebutuhan air maka akan dengan mudah membagikan
air pada Daerah Irigasi yang ditinjau berdasarkan keseimbangan air.
3
4. Menganalisa cara pemberian dan pembagian air irigasi berdasarkan
keseimbangan air untuk mengetahui cara pembagian air secara terus menerus,
rotasi dan sumur pompa.
Mulai
Mengidentifikasi Masalah
Pengumpulan Data
Data Sekunder :
Data Primer :
Data Debit Bendung,
Kondisi Bendung
Data Curah Hujan,
dan Bangunan
Pola Tanam, Kc, P,
Irigasi D.I Mejing
dan Klimatologi
Kesimpulan
4
1.7 Deskripsi Lokasi Pekerjaan
Kabupaten Bantul terletak antara 07o44' 04" – 08o00' 27" Lintang Selatan
dan 110o12' 34" – 110o31' 08" Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten Bantul
506,85 Km² (15,90 % dari Luas wilayah Provinsi DI Yogyakarta) dengan
topografi sebagai dataran rendah 40% dan lebih dari separonya (60%) daerah
perbukitan yang kurang subur.
Secara garis besar Kabupaten Bantul terdiri dari : Bagian barat adalah
daerah landai serta perbukitan yang membujur dari Utara ke Selatan seluas 89,86
Km² (17,73% dari seluruh wilayah). Bagian Tengah, adalah daerah datar dan
landai merupakan daerah pertanian yang subur seluas 210,94 Km² (41,62%).
Bagian Timur adalah daerah yang landai miring dan terjal.
Daerah bagian Barat seluas 206,05 Km² (40,65%) dan bagian Selatan adalah
merupakan bagian dari daerah bagian tengah dengan keadaan alamnya yang
berpasir yang membentang di pantai selatan dari Kecamatan Srandakan.
5
LOKASI
6
1.9 Sistematika Penulisan Laporan
a. Bab I Pendahuluan
d. Bab IV Pembahasan
Pada bab ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dan ketersediaan air
yang terjadi pada DI Mejing dan menganalisisnya.
Pada bab kelima ini merupakan akhir dari bagian yang menjelaskan
kesimpulan yang sistematis dan mudah dipahami dari permasalahan
yang dilakukan serta pandangan saran-saran yang perlu dikemukakan.
7
f. Daftar Pustaka
Berisi judul dan penerbit buku yang digunakan sebagai acuan dalam
penyusunan tugas akhir.
g. Lampiran