PENDAHULUAN
beku, batuan sedimen batuan metamorf dan batuan piroklastik. Pada praktikum ini
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk akibat dari pelapukan dan erosi
dari batuan asal beku,metamorf ataupun batuan sedimen itu sendiri. Batuan
sedimen terbentuk dimulai dari proses pelapukan dan erosi pada batuan beku,
Batuan sedimen sangat penting dalam ilmu geologi dan sangat berguna dalam
proses pencarian cadangan minyak maka inilah yang melatar belakangi kami
pendeskripsian
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah :
1. Sampel Batuan
2. Lup
5. HCL
6. Referensi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil dari rombakan batuanlainnya (batuan
beku, batuan metamorf, atau batuan sedimen itu sendiri) melalui prosespelapukan
akhirnya mengalami proses litifikasi atau pembatuan. Mekanisme lain yang dapat
erupsigunungapi.
Batuan sedimen hanya menyusun sekitar 5% dari total volume kerak bumi.
jumlahnya relatif sedikit akan tetapi dalam hal penyebaran batuan sedimen hampir
menutupi batuanbeku dan metamorf. Batuan sedimen menutupi sekitar 75% dari
permukaan bumi.
2.2.1. Pelapukan
batuan pada kulit bumi karena pengaruh cuaca (suhu, curah hujan, kelembaban,
atau angin). Karena itu pelapukan adalah penghancuran batuan dari bentuk
gumpalan menjadi butiran yang lebih kecil bahkan menjadi hancur atau larut
dalam air.
tumbuhan dan manusia, binatang yang dapat melakukan pelapukan antara lain
2.2.2. Erosi
Erosi adalah suatu pengikisan dan perubahan bentuk batuan, tanah atau
lumpuryang disebabkan oleh kekuatan air, angin, es, pengaruh gaya berat dan
proses penghancuran mineral batuan dengan proses kimiawi maupun fisik, atau
gabungan keduanya.
2.2.3. Transportasi
tempat ke tempat lain oleh suatu gerakan media (aliran arus) hingga media dan
Sedimentasi adalah proses pengendapan sedimen oleh media air, angin, atau
batuan sedimen yang diakibatkan oleh pengendapan dari material pembentuk atau
asalnya pada suatu tempat yang disebut dengan lingkungan pengendapan berupa
2.2.5 Litifikasi
Proses perubahan sedimen lepas menjadi batuan disebut litifikasi. Salah satu
diendapkan terus – menerus pada suatu cekungan. Berat endapan yang berada di
akan semakin rapat dan rongga antara butiran akan semakin kecil.
Proses lain yang merubah sedimen lepas menjadi batuan sedimen adalah
sementasi.Material yang menjadi semen diangkut sebagai larutan oleh air yang
presipitasi di dalam rongga antar butir dan mengikat butiran – butiran sedimen.
Material yang umum menjadi semen adalah kalsit, silika dan oksida besi.
pembentukannya.
2.3.1. Batuan Sedimen Klastik
batuan atas dasar ukuran butirnya. Batulempung adalah batuan sedimen klastik
yang ukuran butirnya ukuran lempung; batulanau adalah batuan sedimen klastik
yang berukuran lanau; batupasir adalah batuan sedimen klastik yang ukuran
butirnya pasir, sedangkan konglomerat dan breksi adalah batuan sedimen klastik
yang ukuran butirnya mulai dari lempung hingga bongkah. Konglomerat dan
proses kimiawi, seperti batu halit yang berasal dari hasil evaporasi dan batuan
organik, seperti batugamping terumbu yang berasal dari organisme yang telah
mati atau batubara yang berasal dari sisa tumbuhan yang terubah. Batuan ini
terbentuk sebagai proses kimiawi, yaitu material kimiawi yang larut dalam air
(terutamanya air laut). Material ini terendapkan karena proses kimiawi seperti
proses penguapan membentuk kristal garam, atau dengan bantuan proses biologi
untuk dibedakan antara bahan yang terbentuk hasil proses kimia, atau proses
biologi (yang juga melibatkan proses kimia secara tak langsung). Jadi lebih sesuai
dari kedua-dua jenis sedimen ini dimasukan dalam satu kelas yang sama, yaitu
sedimen endapan kimiawi / biokimia. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah
dolomit ( limestones and dolos tone ), serta batuan bersilika ( siliceous rocks ),
rijang ( chert ).
diketahui bahwa tekstur yang terdapat dalam batuan sedimen terdiri dari fragmen
Adapun yang termasuk dalam tekstur pada batuan sedimen klastik terdiri
dari : Besar Butir, Bentuk Butir, Kemas (Fabric), Pemilahan (Sorting), Sementasi,
1. Besar Butir adalah ukuran butir dari material penyusun batuan sedimen
3. Kemas (Fabric) adalah hubungan antara masa dasar dengan fragmen batuan
Kemas tertutup, yaitu hubungan antar fragmen butiran yang relatif seragam,
penyusun batuan.
penyusun batuan. Macam dari bahan semen pada batuan sedimen klastik
yang ada pada batuan. Jenis porositas pada batuan sedimen adalah Porositas
7. Permeabilitas (Kelulusan) adalah sifat yang dimiliki oleh batuan untuk dapat
pembentukan batuan sedimen, maka struktur sedimen dapat dibagi menjadi tiga
jenis, yaitu :
bagian atas lapisan, sebelum lapisan atau endapan yang lebih muda atau endapan
baru di endapkan. Struktur sedimen ini merupakan hasil kikisan, 'scour marks',
Primer)
3.1. Sampel 1
Sampel dengan nomor urut 1 dan nomor peraga BS2 (012) merupakan
batuan sedimen dalam keadaan segar berwarna coklat putih - abu-abu dan dalam
keadaan lapuk berwarna coklat susu – coklat. Sampel ini merupakan batuan
meloloskan air buruk, porositas buruk yaitu pori-pori batuan menyerap air baik,
mekanik, dan kimia. Sebagian besar batugamping di alam terjadi secara organik.
Jenis ini berasal dari kumpulan endapan cangkang kerang, siput, foraminifera,
dan sebagai bahan industri seperti pembuatan semen dan bahan bangunan.
3.2. Sampel 2
sedimen dalam keadaan segar berwarna coklat putih - abu-abu dan dalam keadaan
lapuk berwarna coklat – hitam. Sampel ini merupakan batuan sedimen nonklastik
buruk, porositas baik yaitu pori-pori batuan menyerap air baik, struktur tiak
mekanik, dan kimia. Sebagian besar batugamping di alam terjadi secara organik.
Jenis ini berasal dari kumpulan endapan cangkang kerang, siput, foraminifera,
dan sebagai bahan industri seperti pembuatan semen dan bahan bangunan.
3.3. Sampel 3
Sampel dengan nomor urut 3 dan nomor peraga BS (07) merupakan batuan
sedimen dalam keadaan segar berwarna coklat putih - abu-abu dan dalam keadaan
meloloskan air buruk, porositas baik yaitu pori-pori batuan menyerap air baik,
mekanik, dan kimia. Sebagian besar batugamping di alam terjadi secara organik.
Jenis ini berasal dari kumpulan endapan cangkang kerang, siput, foraminifera,
dan sebagai bahan industri seperti pembuatan semen dan bahan bangunan.
3.4. Sampel 4
Sampel dengan nomor urut 4 dan nomor peraga BS (014) merupakan batuan
sedimen dalam keadaan segar berwarna coklat - kemerhan dan dalam keadaan
meloloskan air buruk, porositas baik yaitu pori-pori batuan menyerap air baik,
dalam sedimen lunak yang akan menjadi batu kapur. Dalam sedimen tersebut,
jumlah yang sangat besar dari mikrokristal silikon dioksida akan tumbuh menjadi
nodul yang berbentuk tidak teratur atau konkresi silika terlarut terangkut oleh air
bergabung dalam jumlah yang besar maka akan membentuk lapisan rijang dalam
dapat membentuk benda yang sangat tajam seperti pisau tombak dan lain-lain.
3.5. Sampel 5
Sampel dengan nomor urut 5 dan nomor peraga BS2 15 merupakan batuan
sedimen dalam keadaan segar berwarna putih – abu-abu dan dalam keadaan lapuk
air buruk, porositas baik yaitu pori-pori batuan menyerap air baik, kemas tertutup
dan sortasi baik dimana keseragaman ukuran butirnya buruk. Ukuran butir batuan
ini pasir sangat halus 1/8 – 1/16 mm ( skala Wentworth, 1922 ), struktur batuan
ini Tufa
klastik yang dihasilkan dari serangkaian proses yang berkaitan dengan letusan
gunung api. Yang memiliki ukuran butir Debu halus – kasar ( < 0,04 mm ).
Biasanya dapat dijumpai efek bakar yang merupakan cirri dari batuan piroklastik.
Tufa dapat dipergunakan untuk bangunan-bangunan sebagai semen alam
(hidraulic cement), lebih mudah kontak dengan air, setelah itu mengeras yang tak
4.1 Kesimpulan
sampel tufa bedding sedangkan pada batuan sedimen non klastik tidak
dideskripsi yaitu batuan sedimen klastik yaitu tufa dan batuan sedimen non
4.2 Saran
Anonim https://www.geologinesia.com/2016/02/batu-rijang-dan-proses-pem
bentuk annya.html(diakses pada pukul 20.00 WITA hari Senin, 27
Oktober 2018).
Anonim https://www.geologinesia.com/2016/12/batu-gamping-batu-kapur-
genesa-ciri-ciri-dan-sifat-fisik.html (diakses pada pukul 20.00 WITA hari
Senin, 27 Oktober 2018)