Anda di halaman 1dari 6

RMK

AKUNTANSI KEPERILAKUAN
“Contingency Approaches to the Design of Accounting Systems”

OLEH :
IDA BAGUS PUTRA YOGI SMARA
1781621012

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


PROGRAM PASCASARJANA AKUNTANSI
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2018

0
 TEORI KONTIJENSI
Pendekatan teori kontijensi mengadopsi kerangka umum dengan menghubungkan
beberapa variabel kontingen ke komponen dari paket kontrol organisasi melalui variabel
intervensi yang menyediakan link ke ukuran efektivitas organisasi, baik empiris maupun
teoritis. Pendekatan dengan teori kontijensi ini berguna untuk merancang sistem akuntansi
yang menyatakan bahwa tidak ada suatu strategi umum yang cocok digunakan pada semua
organisasi. Adapun kerangka kerja kontijensi yang dilakukan oleh peneliti di bidang
akuntansi keperilakuan antara lain.
1. Kerangka Kerja Waterhouse dan Tiessen
Waterhouse dan Tiessen mengusulkann suatu rancangan efisien dari sistem akuntansi
manajemen dan suatu mekanisme dari kontrol yang tergantung pada struktur dan
kontreks dari suatu organisasi.
2. Kerangka Kerja Gordon dan Miller
Gordon dan Miller mengusulkan suatu kerangka kerja kontijensi untuk rancangan
sistem informasi yang melakukan perhitungan terhadap lingkungan, atribut
organisasional, dan jenis pembuatan keputusan manajerial.
3. Kerangka Kerja MacIntosh dan Daft
MacIntosh dan Daft menyelidiki hubungan antara satu karakteristik dari organisasidan
rancangan sistem pengendalian.
4. Kerangka Kerja MacIntosh
MacIntosh mengusulkan suatu model kontekstual dari sistem informasi. Dasarnya,
model menggabungkan tipe keputusan pribadi, teknologi dan struktur organisasi untuk
menurunkan suatu jenis sistem informasi. Variabel-variabel ini dijabarkan sebagai
berikut :
a. Model jenis keputusan Driver dan Mock digunakan untuk menentukan variabel
jenis keputusan.
b. Kategori Perrow tentang teknologi digunakan untuk menentukan variabel
teknolog.
c. Akhirnya, empat jenis informasi dibedakan dalam dua hal dimensi : jumlah dan
ambiguitas.
5. Kerangka Kerja Ewusi-Mensah
Ewusi menyelidiki dampak dari lingkungan organisasi eksternal terhadap sistem
informasi manajemen.

 PENGGUNAAN TEKNIK PEMBIAYAAN MODAL


Penggunaan teknik penilaian arus kas dinyatakan pada literatur keuangan perusahaan
lebih unggul teknik non diskonto sebagai alat untuk pemilihan modal investments. Studi
empiris telah berusaha untuk mengkonfirmasi tesis bahwa perusahaan tidak harus melakukan

1
lebih baik jika menggunakan teknik naif. Untuk mengoreksi berbagai teori dan metodologi
keterbatasan, Haka, Gordon, dan Pincher menggunakan model teoritis, berasal dari teori
ekonomi keuangan, yang menunjukkan bahwa peningkatan kinerja perusahaan (pengukuran
data pasar modal) tidak bermakna dikaitkan dengan arus kas teknik diskonto.
Hubungan antara penggunaan teknik penganggaran modal dan kinerja perusahaan
jelas diatasi dengan kontingen, karakteristik spesifik perusahaan. Menggunakan perspektif
tersebut, Haka mengembangkan dan menguji teori kontingensi yang bisa memprediksi
perusahaan yang mos mungkin memperoleh manfaat dari menggunakan teknik penganggaran
modal yang canggih. Mengembangkan dan menguji suatu teori kontijensi yang bisa
memprediksi perusahaan mana yang tampaknya paling diuntungkan dengan menggunakan
teknik pembiayaan permodalan.

Karakteristik eksternal digunakan dalam model adalah :


1. Strategi perusahaan (bertahan atau prospektor)
2. Prekdiktabilitas lingkungan (stabil dan dinamis)
3. Keragaman lingkungan (homogen atau heterogen)
Karakteristik internal adalah :
1. Sistem informasi (mendukung atau tidak mendukung)
2. Struktur penghargaan
3. Derajat Desentralisasi
Hasil survey memberikan bukti suatu hubungan positif antara efektivitas dari teknis
pembiayaan permodalan rumit dan lingkungan yang bisa diprediksi, penggunaan dari sistem
penghargaan jangka panjang, dan derajat dari desentralisasi.

 STRATEGI BISNIS DAN SISTEM PENGENDALIAN


Govindarajan dan Gupta dalam Belkaoui (1989) mengamati keterkaitan antara stategi,
system bonus insentif, dan efektivitas pada level strategic businesse unin (SBU) di dalam
perusahaan yang berbeda. Suatu survey umum dari manajer tentang strategic business unit
(SBU) dalam perusahaan teridentivikasi menghasilkan hal-hal berikut :
1. Ketergantungan lebih besar terhdap kriteria jangka panjang seperti halnya juga
ketergantungan lebih besar terhadap pendekatan subjektif.
2. Hubungan dari perluasan dari ketergantungan terhadap sistem bonus pada kriteria
pendek dan efektivitas SBU secara maya berdiri sendiri dari strategi SBU.

2
Hasil pertama berdiri diatas alasan yang memberikan pengharapan di mana unit
poembangunan akan menghadapi ketidakpastian lingkungan yang lebih besar dibandingkan
dengan yang akan dihadapi unit permanen.

 PENTINGNYA PENGAMATAN DAN PENGGUNAAN KONTROL


PEMBIAYAAN
Literatur empiris dalam teori kontijensi mencoba untuk menjelaskan variasi dalam
pentingnya pengamatan dan / atau menggunakan control pembiayaan pada berbagai variable
kontijensi. Pengawas manajer menggunakan kontrol pembiayaan fleksibel merupakan suatu
fungsi positif dari kompetisi yang dihadapi oleh organisasi mereka. Dia menyimpulkan hal
berikut : Saat kompetisi diintensifkan, keuntungan yang diharapkan dari penerapan kontrol
ini cenderung memberatkan biaya mereka. Oleh karena itu, untuk mereka yang dipercayakan
dengan sistem pengendalian, adalah penting untuk mengetahui derajat kompetensi yang
dihadapi perusahaan yang tidak menghadapi kompetisi serius juga bisa membuat lebih
merugikan daripada mendatangkan kebaikan.
Burns dan Waterhouse (1975) menemukan bahwa kepentingan dan penggunaan
Sistem Pengendalian pembiayaan adalah lebih tinggi dalam organisasi yang lebih besar, lebih
desentralisasi dan lebih banyak menggunakan teknologi dalammana terdapat prosedur
operasional resmi standar.

 PILIHAN DARI TINDAKAN DAN SISTEM PENGENDALIAN


Kemampuan anggota organisasi untuk merancang dan memelihara sistem
pengendalian untuk sesuai dengan keseluruhan struktur juga bisa menjadi kontingen pada
berbagai faktor lainnya. Das menemukan bahwa seseorang yang bekerja dalam suatu
organisasi organik lebih suka memilih strategi kontrol yang memotivasi secara intrinsik, dan
mereka yang bekerja dalam organisasi mekanis lebih suka memilih strategi kontrol yang
memotivasi secara ekstrinsik. Belkaoui (1989) menyelidiki juga menyelidiki hubungan antara
keterbukaan pribadi dan prilaku untuk akuntansi yang bertanggungjawab. Belkaoui
menyimpulkan sebagai berikut.
a) Hasil pertama menunjukkan bahwa subjek tersebut bersedia bicara tentang dirinya
tampak menerima salah satu kondisi dari sitem akuntansi yang bertanggungjawab
dimana bertanggungjawab pada keseluruhan kontrol.
b) Hasil kedua menyatakan bahwa subjek yang sama akan menjadi kurang berkenan untuk
menerima kondisi di atas dari sistem akuntansi yang bertanggungjawab jika kehendak

3
untuk membuka adalah untuk mengungkapkan hal negatif lawan positif tentang diri
mereka, atau untuk mengukur kesungguhan dari pernyataan mereka.
Kedua hasil bisa diinterpretasikan untuk menentukan kreasi dari keduanya dalam
atmosfer keterbukaan dan kepercayaan diantara mereka yang dikendalikan menuju
penerimaan tanggungjawab dalam sistem akuntansi yang bertanggungjawab.

 PENDEKATAN KONTINJENSI UNTUK MENGUKUR PENAMPILAN


Suatu pendekatan kontijensi untuk mengukur penampilan didemonstrasikan dalam
studi Hayes (1977) dalam Bekaoui (1989). Hasilnya menunjukkan bahwa:
a) Faktor internal merupakan penjelasan utama untuk penampilan pada departemen
produksi
b) Lingkungan sebagaimana juga halnya variabel interdepedensi memberikan kira-kira
sumbangan sementara terhadap penjelasan terhadap penampilan pada departemen
penjualan.
Govindarajan mengamati hubungan antara ketidakpastian lingungan dan gaya
evaluasi penampilan. Hasilnya mendukung pernyataan berikut.
a) Atasan dari unit bisnis yang menghadapi ketidakpastian lingkungan yang lebih tinggi
akan menggunakan suatu penampilan yang lebih subjektif yaitu pendekatan pujian,
sedangkan atasan dari unit bisnis yang menghadapi ketidakpastian lingkungan yang
rendah akan menggunakan lebih banyak rumusan yang didasarkan pendekatan evaluasi
penampilan.
b) Kecocokan kuat antara ketidakpastian lingkungan dan gaya evaluasi penampilan
berkaitan dengan penampilan unit bisnis yang lebih tinggi.
Hasil ini digunakan untuk mengkajji temuan berlawanan dari Otley dengan
berpendapat bahwa studi Otley mungkin dilakukan dalam kondisi lingkungan yang relatif
stabil, sementara Hopwood mungkin mengamati unit yang beroperasi dalam kondisi
lingkungan yang relatif tidak pasti.

 PENENTUAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


Kritikan terhadap penelitian kontinjensi lebih banyak diarahkan dalam desain
rerangka kontinjensi, terutama pada aspek metode pengujian. Drazin dan Van de Ven (1985)
mengusulkan tiga pendekatan penting dalam penelitian kontinjensi, meliputi : seleksi,
interaksi dan sistem. Pendekatan seleksi menghubungkan antara variabel kontekstual dengan
variabel organisasional, namun tidak secara jelas mengorelasikan hubungan kedua variabel
tersebut dengan kinerja organisasi. Pendekatan multiple interaction memandang bahwa

4
pengaruh fit antara variabel kontekstual dengan variabel organisasional diekspresikan
dengan bentuk perkalian antara variabel kontekstual dengan variabel organisasional dalam
model regresi. Koefisien signifikansi dari order tertinggi dari interaksi dalam persamaan
regresi menunjukkan adanya dukungan terhadap hipotesis yang dikembangkan.

8. PENDEKATAN RESIDUAL ANALYSIS


Pendekatan ini mengacu pada konsep nilai residual dari persamaan regresi. Dalam
pendekatan ini, residual diasumsikan sebagai unfit dari persamaan regresi.

Anda mungkin juga menyukai