Anda di halaman 1dari 6

BAB III

DATA

3.1 KONDISI WILAYAH

3.1.1 Lingkungan

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan secara langsung di kampung Kejawan


Putih Tambak, terlihat jelas bahwa Lingkungan disekitar kampung Kejawan Putih Tambak
dapat dikategorikan sebagai permukiman kumuh. Menurut studi yang dilakukan oleh Program
Pasca Sarjana Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Sepuluh Nopember,
Surabaya (Titisari dan Farid Kurniawan, 1999 :8-9), untuk menentukan kekumuhan suatu
kawasan, dapat ditinjau dari empat aspek, yaitu :

1. Kondisi bangunan atau rumah,


2. Ketersediaan prasarana dasar dan lingkungan,
3. Kerentanan status penduduk, dan
4. Berdasarkan aspek pendudukung, seperti tidak tersedianya lapangan kerja yang memadai,
kurangnya tingkat partisipasi masyarakat pada kegiatan sosial dan dapat dikatakan hampir tidak
ada fasilitas yang dibangun secara bersama swadaya maupun non swadaya oleh masyarakat.

Berdasarkan kriteria tersebut maka studi tersebut menentukan tiga skala permukiman
kumuh, yaitu tidak kumuh, kumuh dan sangat kumuh. Banyak sampah anorganik yang
berserakan. Untuk keasrian lingkungannya sendiri pun sangat kurang, kondisi lahan sangat
tandus dengan jumlah pohon yang sangat sedikit. Kondisi sirkulasi pun sangat kurang karena
jalan gang sangat sempit dan di dalam satu rumah terdapat banyak penghuni. Kesadaran
masyarakat di kampung Kejawan Putih Tambak dalam hal kebersihan sangat kurang dan perlu
ditingkatkan, masyarakat membuang sampah di lahan kosong yang terletak di belakang rumah
karena tidak ada sarana kebersihan yang memadai. Di kampung tersebut terdapat tempat
pembuangan akhir (TPA) tapi tidak dimanfaatkan secara maksimal, dikarenakan letak TPA
yang kurang strategis.

Jenis sampah yang terdpat pada daerah masyarakat terdiri atas sampah anorganik rumah
tangga, sampah organik berupa kotoran ayam dan dedaunan.
3.1.2 Bencana

Kampung Kejawan Putih Tambak berada di wilayah yang jarang terkena banjir.
Namun, potensi terhadap banjir tetap harus diwaspadai karena banjir bisa terjadi karena ulah
perbuatan manusia. Selain itu, tidak lama ini di Surabaya telah ditemukan dua patahan tektonik
yang salah satunya melewat daerah Keputih hingga Cerme. Potensi ini harus diwaspadai
sehingga perlu diadakan mengenai masalah ini kepada masyarakat.
3.1.3 Sarana Prasarana

Terdapat beberapa sarana prasarana di kampung Kejawan Putih Tambak seperti


musholla dan tempat pembuangan akhir (TPA). Namun, mayoritas tidak dalam kondisi yang
baik karena kurangnya sarana kebersihan yang memadai dan jarang digunakan. Sirkulasi di
kampung tersebut terasa kurang nyaman karena gang sangat sempit dan hanya bisa dilalui oleh
satu sepeda motor. Adapun rumah-rumah di kampung tersebut tidak terlalu besar namun dihuni
oleh beberapa orang yang jumlahnya tidak sedikit. Ini menyebabkan mobilitas warga menjadi
terganggu dan menimbulkan kesan kumuh pada kampung.

Tidak adanya fasilitas bermain sehinga anak-anak terbiasa bermain di jalan/ gang-gang.
Hal ini karena tidak adanya wadah taman bermain. Lapangan, dan sebagainya tidak ada. Hal
ini sangat disayangkan, padahal seharusnya permukiman yang baik dan layak dapat
menumbuhkan karakter anak- anak generasi penerus bangsa. Fasilitas sekolah kurang
memadai, dan untuk sekolah menengah pertama dan atas pun letaknya sangat jauh. Ditambah
factor pendidikan di kampung ini cukup rendah. Rata-rata warga hanya menempuh pendidikan
SD/ SMP.

3.2 KONDISI MASYARAKAT

3.2.1 Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu hal yang dilakukan di lingkungan keluarga, sekolah


maupun masyarakat karena pendidikan merupakan tanggung jawab bersama. Sarana
pendidikan yang terdapat di kampung Kejawan Putih Tambak dapat dikatakan belum memadai.
Sekolah menengah yang paling dekat dengan kampung tersebut merupakan sekolah swasta
yang biayanya kurang bisa dipenuhi oleh masyarakat setempat. Adapun kalau ada kualitasnya
tidak terlalu bagus. Selain itu, masyarakat kampung tersebut tidak terlalu memperhatikan
pendidikan bagi kawula muda. Kalau ada kesempatan mereka akan lebih memilih mencari uang
daripada menempuh pendidikan. Ini dipengaruhi oleh keterbatasan ekonomi dan pola pikir
yang kurang berorientasi kedepan.

Hal inilah yang menyebabkan banyak anak di kampung Kejawan Putih Tambak yang
tidak melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi. Sehingga rata-rata pendidikan
masyarakat kampung Kejawan Putih Tambak hanya sampai SD atau SMP.
3.2.2 Kesehatan

Kesehatan merupakan salah satu hak dari manusia yang memungkinkan setiap manusia
hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal tersebut juga dapat dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan suatu wilayah. Kondisi lingkungan di Kampung Kejawan Putih Tambak yang
kurang bersih, mengakibatkan timbulnya beberapa penyakit, seperti muntaber, TBC dan
penyakit kulit.

3.2.3 Organisasi Masyarakat


Terdapat beberapa organisasi masyarakat di kampung Kejawan Putih Tambak yaitu :
1. Remaja masjid yang mengurus masalah-masalah atau kegiatan-kegiatan di masjid
2. Kumpulan jamaah tahlil, yakni yasin yang diadakan di musholla dan dirumah warga secara
rutindan berpindah-pindah dari rumah warga satu ke rumah warga lain.
3. Organisasi karang taruna, namun untuk saat ini karang taruna tidak jalan karena kurangnya
kegiatan yang ada di kampung Kejawan Putih Tambak.
4. Perkumpulan Nelayan Kejawan Putih Tambak.
5. Program “Ibu Mandiri” dengan agenda kegiatan rutin arisan, koperasi, pengolahan limbah
sampah yang dapat di recycle.

3.2.4 Sosial Ekonomi


Mayoritas penduduk kampung Kejawan Putih Tambak berprofesi sebagai nelayan dengan
penghasilan rata-rata Rp 300.000,00 – 2.000.000,00/bulan . Nelayan nambangan umumnya
hanya menangkap ikan saja yang dipasarkan melalui pengepul yang mengambil hasil
tangkapan langsung ke kampung. Ada juga yang mengolah ikan menjadi kerupuk dan ikan
asap yang kemudian dipasarkan ditingkat kelurahan. Untuk profesi lain selain nelayan, ada
pula yang bekerja sebagai kuli/ tukang bangunan, berdagang, PNS, namun prosentasenya kecil.
3.2.5 Sosial Budaya
Kegiatan Sosial Budaya yang sering dilakukan di kampung Kejawan Putih Tambak mayoritas
menyangkut kegiatan keagamaan, seperti :
1. Yasinan setiap malam Jumat
2. Malam minggu hotmil, merupakan kegiatan membaca Al Quran yang dilakukan oleh warga
Kejawan Putih Tambak yang bertempatan di rumah-rumah warga secara bergantian
3. Ibnu ippnu, merupakan kegiatan membaca Al Quran yang dilakukan oleh remaja di kampung
Kejawan Putih Tambak dan dilakukan beberapa minggu sekali
4. Maulud nabi, kegiatan yang dilakukan setiap tahun dengan melakukan kumpul dan jalan-
jalan bersama biasanya dilakukan setelah shalat Ashar
5. Isra’ Miraj
6. Buka puasa bersama saat bulan Ramadhan
potensi:
- antusias anak2 dan ibu2 bagus
- ibu2 bbisa dikaryakan
- punya semacam stakeholder/yg bisa dipercaya yg bisa diajak kerjasama (bu sita)
- punya tempat berkumpul (rumah bu sita)
- antusias dg kegiatan yg melibatkan dosen2 kita (semacam pelatihan, kerajinan, branding.
dilihat dr acara stove kmaren)
- katanya pernah ada semacam usaha buat sambel itu kan(?)

masalah
- kampungnya yg asli terlalu padat jd tempat berkumpulnya make rumah bu sita
- aku gatau kondisi bapak2nya, katanya sih kerja serabutan gitu
- anak2nya katanya banyak yg putus sekolah
- ibu2nya gapunya kegiatan rutin yg bisa dipake buat ngembangin potensi warga kampung

Potensi: Buibunya katanya bisa masak enak


Ada yg bantuin kita ngembangin kampung
Buibu sama nakanaknya keliatannya bisa diajak berkegiatan

Masalah: kemiskinan, pengangguran, kebersihan, estetika, pendidikan dan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai