Memutuskan :
Menetapkan :
Kesatu : Keputusan Direktur RSU Bunda Thamrin Medan Tentang Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan Instalasi Farmasi di RSU Bunda Thamrin Medan.
Kedua : Kebijakan pelayanan Instalasi Farmasi RSU Bunda Thamrin Medan agar
digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan Pelayanan Farmasi di
RSU Bunda Thamrin Medan.
Ketiga : Pelayanan Instalasi Farmasi RSU Bunda Thamrin Medan dalam
Penyelenggaraannya harus sesuai dengan SPO yang berlaku di RSU
Bunda Thamrin Medan.
Keempat : Kepala Instalasi Farmasi wajib mensosialisasikan keputusan ini ke
seluruh bagian terkait di RSU Bunda Thamrin Medan
Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Medan
Pada tanggal : November 2014
Direktur RSU Bunda Thamrin Medan
31. Kebijakan pelabelan digunakan dalam menyiapkan obat dan bahan kimia
Semua obat yang dikeluarkan dari kemasan aslinya harus diberi label nama obat,
dosis, tanggal penyiapan, tanggal kadaluarsa, dan identitas pasien.
Bahan kimia yang digunakan untuk menyiapkan obat diberi tanda simbol bahan
kimia berbahaya pada kemasan dan di lemari tempat penyimpanan.
32. Kebijakan pengawasan dan penggunaan obat di rumah sakit
Pengawasan dan penggunaan obat di rumah sakit dilakukan oleh praktisi pelayanan
kesehatan dengan cara stok opname setiap sebulan sekali, inspeksi berkala dan
pemasangan cctv.
Dokter, perawat dan praktisi kesehatan lainnya bekerja sama untuk memantau
pasien yang mendapat obat untuk mengevaluasi efek pengobatan terhadap gejala
pasien atau penyakitnya.
33. Sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai yang digunakan oleh
pasien rawat inap harus melalui Instalasi Farmasi RSU Bunda Thamrin.
34. Kebijakan Tentang Obat Emergensi :
Obat emergensi disediakan di setiap ruang perawatan untuk memudahkan
pelayanan pada saat keadaan emergensi dan harus selalu dalam keadaan terkunci.
Obat emergensi berada dalam troli emergensi hanya digunakan pada keadaan
emergensi dan setiap kali troli emergensi dibuka maka perawat ruangan harus
melaporkan kepada petugas farmasi agar mengganti obat dalam waktu 2 jam setelah
tindakan dilakukan.
Petugas farmasi harus memeriksa stok troli emergensi setiap 6 bulan sekali.
Obat emergensi yang rusak dan tanggal kadaluarsa 6 bulan lagi, maka obat harus
segera diganti.
35. Petugas farmasi setiap bulan melakukan inspeksi ke setiap unit untuk memeriksa stok
ruangan
36. Waktu tunggu pelayanan obat sediaan jadi ≤ 15 menit sedangkan untuk obat racikan
≤ 45 menit.
37. Pelaporan obat narkotika dan psikotropika dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Medan
dengan tembusan ke Badan POM paling lambat tanggal 10 setiap bulannya.
38. Instalasi Farmasi RSU Bunda Thamrin tidak memiliki bahan radioaktif dan obat sampel.
Ditetapkan di : Medan