Anda di halaman 1dari 3

TUBEKTOMI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 1/2
Standar Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
Direktur RS Surya Medika
Prosedur Sumbawa
Operasional
……………………… dr. Yogi Triatmakusuma
Adalah tindakan operasi untuk pengangkatan rahim atau tanpa ovarium
Pengertian
secara keseluruhan.
1. Untuk mendekatkan jaringan – jaringan perlukaan sehingga
proses penyembuhan itu sendiri bukanlah hasil dari penjahitan
Tujuan tersebut tetapi hasil dari pertumbuhan jaringan.
2. Untuk menghentikan perdarahan yang terjadi akibat perlukan
yang menyebabkan pembuluh darah terbuka.
Kebijakan Pengangkatan uterus.
Pelaksanaan
1. Persiapan pasien
a. Stop makan da minum minimal 6 jam sebelum operasi (kecuali
emergency)
b. Pasang IVFD
c. Pasang dauwer kateter
d. Konsultasi anastesi
e. Pemerikasaan laboratorium ( minimal : HB, golda, BT, CT, HbsAg,
GDS)
f. Persiapan darah
g. Informed consent dari suami atau keluarga
2. Persiapan alat
a. Linen
a) Duk besar : 4 buah
Prosedur b) Duk sedang : 4 buah
c) Du kecil : 6 buah
d) Duk besar lubang : 1 buah
e) Scort steril: 4 buah
f) Towel : 4 buah
g) Sarung meja mayo : 1 buah

b. Bhp
a) Kassa : 60 buah
b) Big has: 6 buah
c) Mess no. 10 : 1 buah
d) Colter monopolar : 1 buah
e) Selang suction : 1 buah
f) Handscoon : 10 pasang
g) Underpad steril : 1 buah

SPO KLINIK SURYA MEDIKA SUMBAWA


h) Benang Vycril no.2/0 : 2
i) Benang Monosin no.3/0 : 1
j) Benang Chormik no2/0 : 1 buah
k) Supratule: 20 cm
l) Hypavix : 20 cm
m) Underpad non steril : 1 buah

c. Instrument
a) Hand mess no.3
b) Metzenbaum : 1 buah
c) Gunting benang : 1 buah
d) Gunting jaringan : 1 buah
e) Pinset anatomis : 2 buah
f) Pinset cirugis : 2 buah
g) Duk klem : 5 buah
h) Klem tali pusat : 2 buah
i) Pean :2 buah
j) Kocher lurus sedang : 2 buah
k) Kocher bengkok panjang : 1 buah
l) Klem peritoneum : 4 buah
m) Ring klem : 2 buah
n) Langen beck : 1 buah
o) Retraction haak : 1 buah
p) Babcock : 1 buah
q) Cuching : 2 buah
r) Bengkok : 1 buah

d. Pelaksanaan
a) Membantu mengatur posisi pasien untuk dilakukan
pembiusan ( anastesi SAB )
b) Perawat instrument melakukan surgical scrub ( cuci tangan )
gowning (memakai gaun operasi) dan gloving (memakai
sarung tangan).
c) Perawat instrument memakai scoret dan handscoon steril
kepada tim operasi lain.
d) Antisepsis area yang akan di operasi. Perawat instumen
memberikan dressing forsep (diinfektan klem) dan kasa
dalam kom berisi betadine.
e) Dilakukan draping area operasi, meletakkan underpad steril
dari bawah ( dari simpsis kebawah) dilanjutkan dengan duk
besar buntu ditempatkan yang sama, selanjutnya duk sedang
dari bawah pusat keatas lalu terakhir duk besar lubang
diseluruh bagian tubuh.
f) Perawat instrument memasang selang suction dan fiksasi
dengan meggunakan towl klem ( duk klem )
g) Perawat instrument mendekatkan meja mayo kedekat
pasien.
h) Membaca doa.
i) Operator melakukan marker daerah yang akan diinsisi.
Perawat instrument memberikan handves mes kepada
operator dan memberikan klem pean dan kasa pada asisten

SPO KLINIK SURYA MEDIKA SUMBAWA


untuk merawat perdarahan.
j) lakukan insisi melintang pada kult dan jaringan subkutan
sepanjang 2-3 cm tepat di bawag pusat.
k) Insisi lapis demi lapis sampai hampir menembut peritoneum
kemudian peritoneum dijepit dengan 2 klem, transiluminasi
untuk identifikasi dengan gunting selebar jari sehingga bisa di
masukki jari telunjuk dan sebuah tampon tang.
l) Bila fundus uteri di bawah pusat, insisi membujur setnggi 2
jari di bawah fundus sepanjang 2-3 cm sampai mencapai fasia.
Setelah fasia diinsisi kemudian muskular rektus abdominis
dilakukan dengan jari telunjuk atau kleam arteri sehingga
tampak peritoneum. Jepit peritoneum dengan 2 buah klem,
transiluminasi untukidentifikasi dengan gunting peritoneum
secara membujur.
m) Masukkan retraktor ke dalam rongga abdomen, tarik retraktor
ke arah tuba ,yang akan di capai.
n) Jepit dengan pingset atau klem dan tarik perlahan-lahankeluar
melalui lubang insisi sampai terlihat fimbriae.
o) Bila tuba tertutup omentum, sisihkan dengan menggukan kasa
yang di jepit klem arteri dan posisi klien trendelenbred.
p) Jepit tuba 1/3 poksimal dengan klem babcock angkat sampai
tuba melengkung, tentukan daerah mesosalping tanpa
pembuluh darah.
q) Tusukkan jarum bulat dengan benang catgut no 0 jarak 2 cm
dari puncak lengkungan dan ikat salah satu pangkal
lengkungan.
r) Ikat kedua pangkal lengkungan tuba secara bersamaan
menggunakan benang yang sama.
s) Potong tuba tepat diatas ikatan benang.
t) Periksa pendarahan pada tunggul tuba dan periksa lumen tuba
untuk meyakinkan tuba telah terpotong.
u) Potong benang 1 cm dari tuba dan masukkan kembali tuba ke
dalam rongga perut.
v) Lakukan tindakkan yang sama pada tuba sisi yang lain.
w) Periksa ronggan abdomen (kemungkinan pendarahan).
x) Jahit fasia dengan jahitan simpul atau angka 8 memakai
benang monosyn no.2/0.
y) Jahit subkutis dengan jahitan sipul memakai chromic no. 2/0.
z) Jahit kulit dengan jahitan simpul memakai benang vicryl no.
3/0 .
aa) Bersihkan kulit dengan kasa basah dan keringkan dengan
kasa kering, kemudian tutup dengan supratule, kasa kering
dan hypavik.
bb) Operasi selesai.
cc) Pasien dibersihkan dan alat dirapikan.
dd) Pindahkan pasien keruang RR.
3. Dokumentasikan

InstalasiTerkait Instalasi Kamar Bedah (IKO)

SPO KLINIK SURYA MEDIKA SUMBAWA

Anda mungkin juga menyukai