MFK 11.4
MFK 11.4
PENGERTIAN
Rumah sakit dalam kegiatan nya menyediakan fasilitas yang aman, berfungsi dan
supportif bagi pasien, keluarga, staf dan pengunjung. Untuk mencapai tujuan ini, , fasilitas,
medis dan peralatan lain nya harus di kelola secara efektif. Secara khusus manajemen harus
berusaha keras untuk : · Mengurangi dan mengendalikan bahaya dan resiko · Mencegah
kecelakaan dan cidra dan · Memeihara kondisi aman Manajemen yang efektif meliputi
perencanaan, pendidikan dan pemantauan yang multi disisplin : · Pimpinan merencanakan
ruang, peralatan dan sumber daya yang di butuhkan agar aman dan efektif untuk menunjang
pelayanan klinis yang di berikan · Seluruh staf di didik tentang fasilitas, cara mengurangi
resiko dan bagaimana memonitor dan melaporkan situasi yang menimbulkan resiko
mengidentifikasikan perbaikan yang di perlakukan Perencanaan tertulis di buat dan mencakup
enam bidang berikut sesuai dengan fasilitas dan kegitan rumah sakit :
1. Keselamatan dan keamanan
2. Bahan berbahaya
3. Manajemen emergensi
4. Penanganan kebakaran
5. Peralatan medis
6. Sistem utilitas.
TUJUAN
KEBIJAKAN
Pimpinan rumah sakit bertanggung jawab atas pengelolaan fasilitas mengetahui peraturan
perundang-undangan dan ketentuan lain nya yang berlaku terhadap fasilitas rumah salit.
Pimpinan memastikan rumah sakit memnuhi kondisi seperti hasil laporan terhadap fasilitas atau
catatan pemeriksaan yang di lakukan oleh otoritas setempat
1. Ada rencana tertulis yang mencakup maksud dan tujuan
2. Rencana tersebut terkini atau update
3. Rencana tersebut di laksanakan sepenuhnya
4. Rumah sakit memiliki proses evaluasi periodik dan update rencana tahunan.
1. Menugaskan seseorang atau beberapa petugas untuk melaksanakan program pengawasan
dan pengarahan
2. Kualifikasi petugas tersebut berdasarkan pengalaman atau pelatihan
3. Petugas tersebut merencanakan dan melaksanakan program pengawasan meliputi elemen .
1. Rumah sakit memiliki program yang menjamin keselamatan dan kemanan fasilitas fisik,
termasuk monitoring dan pengamanan area yang di identifikasi sebagai area resiko.
2. Program yang memastikan bahwa semua staf, pengunjung dan vendor dapat di
identifikasi dan semua area beresiko termonitor dan terjaga
3. Program efektif untuk mencegah cidera dan mempertahankan kondisi aman bagi pasien,
keluarga, staf dan pengunjung
4. Program meliputi keselamatan dan keamanan selama pembangunan dan renovasi.
5. Pimpinan memanfaatkan sumber daya yang ada sesuai rencana yang di setujui
6. Bila unit independen ada di lingkungan fasilitas pelayanan pasien yang di survei, rumah
sakit harus memastikan bahwa unit tersebut mematuhi program keselamatan. Rumah
sakit memiliki dokumen terkini dan akurat tentang hasil pemeriksaan fasilitas
fisis.rumah sakit memiliki rencana mengurangi resiko berdasrkan hasil pemeriksaan.
UNIT TERKAIT
Jenis dan klasifikasi Bahan Berbahaya dan Beracun juga diuraikan dalam Keputusan
Menteri Kesehatan No. 453/Menkes/Per/XI/1983. Dalam Kepmenkes ini B3 dikelompokkan
dalam 4 klasifikasi yaitu :
1. Klasifikasi I, meliputi :
1. Bahan kimia atau sesuatu yang telah terbukti atau diduga keras dapat menimbulkan bahaya
yang fatal dan luas, secara langsung atau tidak langsung, karena sangat sulit penanganan
dan pengamanannya;
2. Bahan kimia atau sesuatu yang baru yang belum dikenal dan patut diduga menimbulkan
bahaya.
2. Klasifikasi II, meliputi :
1. Bahan radiasi;
2. Bahan yang mudah meledak karena gangguan mekanik;
3. Bahan beracun atau bahan lainnya yang mudah menguap dengan LD50 (rat) kurang dari
500 mg/kg atau yang setara, mudah diabsorpsi kulit atau selaput lendir;
4. Bahan etilogik/biomedik;
5. Gas atau cairan beracun atau mudah menyala yang dimampatkan;
6. Gas atau cairan atau campurannya yang bertitik nyala kurang dari 350C;
7. Bahan padat yang mempunyai sifat dapat menyala sendiri.
3. Klasifikasi III, meliputi :
1. Bahan yang dapat meledak karena sebab-sebab lain, tetapi tidak mudah meledak karena
sebab-sebab seperti bahan klasifikasi II;
2. Bahan beracun dengan LD50 (rat) kurang dari 500 mg/kg atau setara tetapi tidak
mempunyai sifat seperti bahan beracun klasifikasi II;
3. Bahan atau uapnya yang dapat menimbulkan iritasi atau sensitisasi, luka dan nyeri;
4. Gas atau cairan atau campurannya dengan bahan padat yang bertitik nyala 350Csampai
600C; 5. Bahan pengoksidasi organik;
6. Bahan pengoksidasi kuat;
7. Bahan atau uapnya yang bersifat karsinogenik, tetratogenik dan mutagenik;
8. Alat atau barang-barang elektronika yang menimbulkan radiasi atau bahaya lainnya.
4. Klasifikasi IV, yaitu :
1. Bahan beracun dengan LD50 (rat) diatas 500 mg/kg atau yang setara;
2. Bahan pengoksid sedang;
3. Bahan korosif sedang dan lemah;
4. Bahan yang mudah terbakar. Selain itu penggolongan bahan berbahaya dan beracun dapat
dilihat juga pada SK Menteri Perindustrian No. 148/M/SK/4/1985 dan Keputusan Menteri
Tenaga Kerja No. 187/1999.