php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 6, No. 1 (2017)
Abstrak
Limbah domestik merupakan salah satu penyumbang terbesar dalam masalah pencemaran air
limbah. Sistem pengolahan diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut, salah satunya melalui
sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik. Namun pengolahan dengan sistem tersebut
tidak 100% mampu mengatasi atau menyisihkan kandungan pencemar dalam air limbah
tersebut, karena masih ditemukan beberapa parameter yang belum memenuhi baku mutu sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Sehingga diperlukan pengolahan tambahan untuk mengatasi
masalah tersebut. Salah satu alternatif yang dapat digunakan yakni teknologi elektrolisis.
Elektrolisis merupakan suatu proses reaksi kimia dengan perantara elektroda yang tercelup
dalam larutan elektrolit saat tegangan diterapkan terhadap elektroda itu. Elektrolisis
merupakan cara baru untuk memproduksi hidrogen dari biomassa. Tujuan dari produksi
hidrogen ini yakni untuk meningkatkan produksi metana dalam proses anaerob. Telah
dilakukan pengolahan limbah domestik dengan metode elektrolisis menggunakan elektroda
karbon dengan variasi tegangan listrik dan variasi waktu elektrolisis dengan tujuan untuk
menganalisis pengaruh variasi tegangan listrik dan waktu elektrolisis terhadap parameter TSS
(Total Suspended Solid) dan COD (Chemical Oxygen Demand). Proses elektrolisis ini dilakukan
menggunakan variasi tegangan listrik 3, 6, 9, dan 12 volt dan variasi waktu elektrolisis 75, 90,
105, 120, dan 135 menit. Hasil penelitian menunjukkan sampel air limbah domestik yang diuji
dengan menggunakan variasi tegangan 12 volt dan variasi waktu elektrolisis 135 menit
menunjukkan hasil penurunan konsentrasi atau % removal yang paling baik terhadap parameter
TSS dan COD. Untuk parameter TSS dari konsentrasi awal sebesar 154 mg/l turun menjadi 87
mg/l dengan efisiensi penyisihan sebesar 44 % dan untuk parameter COD dari konsentrasi awal
sebesar 192,96 mg/l turun menjadi 85,92 mg/l dengan efisiensi penyisihan sebesar 55 %.
Kata Kunci : Elektrolisis, Tegangan Listrik, Waktu Elektrolisis, TSS, COD, Elektroda Karbon
Abstract
[Use Electrolysis Method Using Carbon Electrode With Voltage Variations and Electrolysis
Time to Decrease TSS and COD Concentration in Domestic Waste Water Treatment].
Domestic wastewater is one of the largest problem contributor wastewater pollution. Treatment
system required to resolve the issue, one of them through a system of Domestic Waste Water
Treatment Plant. However, the treatment system is not 100% able to overcome or set aside the
content of pollutants in wastewater, because there are discovered some of the parameters that do
not pass quality standards in accordance with applicable regulations. So that additional
treatment is required to resolve the issue. One of the alternatives that can be used is anaerobic
1 *) Penulis
**) Dosen Pembimbing
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 6, No. 1 (2017)
electrolysis method. Electrolysis is a process of chemical reaction with the electrodes immersed
in an electrolyte when a voltage is applied to the electrode. Electrolysis is a new way to produce
hydrogen from biomass. The purpose of hydrogen production which is to increase methane
production in anaerobic process. Domestic wastewater treatment has been carried out by the
process of electrolysis with graphite electrodes using electricity voltage variation and variation
of electrolysis time with the objective of identifying and analyzing the effect of variations in
electricity voltage and electrolysis time against the parameter of TSS (Total Suspended Solid)
and COD (Chemical Oxygen Demand). The process of electrolysis is performed using a
variation of electric voltage 3, 6, 9, and 12 volt and variations electrolysis time 75, 90, 105, 120,
and 135 minutes.The results showed that Domestic wastewater samples were tested using
voltage variation 12 volt and variation of electrolysis time 135 minutes showed results decreased
concentrations or % removal of the best to parameters of TSS and COD. For the parameters TSS
of the initial concentration of 154 mg/l down to 87 mg/l with a removal efficiency 44% and for
the parameters COD of the initial concentration of 192.96 mg/l down to 85.92 mg/l with a
removal efficiency 55 %.
Keywords: Electrolysis, Electricity Voltage, Electrolysis Time, TSS, COD, Graphite Electrodes
I. PENDAHULUAN
5 *) Penulis
**) Dosen Pembimbing
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 6, No. 1 (2017)
terbawa pada saat pengambilan sampel uji konsentrasi TSS menjadi 125 mg/l dengan
untuk dilakukan pengukuran TSS. Hasil efisiensi penyisihan sebesar 19 %. Waktu
perhitungan efisiensi % removal TSS dari kontak 120 menit konsentrasi TSS menjadi 98
pengujian sampel air limbah IPAL Domestik mg/l, efisiensi penyisihan sebesar 36 % dan
Banyumanik dengan variasi tegangan listrik untuk waktu kontak 135 menit konsentrasi TSS
menggunakan elektrolisis dapat dilihat pada menjadi 87 mg/l dengan efisiensi penyisihan
tabel 4.3 berikut : sebesar 44 %.
Tabel 4.3 Dari hasil penelitian dan pengolahan data
Pengaruh Variasi Tegangan Listrik yang ditampilkan dalam bentuk tabel dan
Terhadap % Removal TSS grafik diatas maka dapat disimpulkan bahwa
Waktu
% Removal TSS penggunaan metode elektrolisis menggunakan
3 6 9 12 elektroda karbon dengan variasi tegangan
Elektrolisis Kontrol
Volt Volt Volt Volt
listrik dapat berpengaruh terhadap nilai
0 Menit 0% 0% 0% 0% 0%
75 Menit 5% 13% 12% 5% 19% penurunan konsentrasi TSS. Penurunan nilai
90 Menit 9% 19% 10% 10% 24% konsentrasi TSS ini disebabkan karena
105 Menit 13% 21% 28% 14% 19% peristiwa flotasi yang terbentuk dari proses
120 Menit 12% 15% 29% 32% 36% elektrolisis. Prinsip proses kerja pereduksian
135 Menit 18% 34% 25% 29% 44% TSS pada proses elektrolisis yakni elektroda
Berdasarkan hasil diatas untuk grafik karbon yang dialiri arus listrik (DC) akan
pengaruh variasi tegangan listrik terhadap % menyebabkan senyawa organik pada air limbah
Removal TSS dapat dilihat pada gambar 4.2 terurai membentuk ion-ion dan terjadi proses
berikut : reduksi oksidasi sehingga menghasilkan gas.
Gas inilah yang berperan dalam menurunkan
TSS melalui proses flotasi.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Andewi
dan Hadi (2011) yakni proses elektrolisis
dinyatakan bahwa atom oksigen membentuk
sebuah ion bermuatan negatif (OH-) dan atom
hidrogen membentuk sebuah ion bermuatan
positif (H+). Pada kutub positif menyebabkan
ion H+ tertarik ke kutub katoda yang
Gambar 4.2 bermuatan negatif, sehingga ion H+ menyatu
Grafik Pengaruh Variasi Tegangan Listrik pada katoda. Atom-atom hidrogen akan
Terhadap % Removal TSS membentuk gas hidrogen dalam bentuk
gelembung gas pada katoda yang melayang ke
Berdasarkan gambar 4.1 dan 4.2 diatas atas. Hal serupa terjadi pada ion OH- yang
terlihat bahwa untuk penurunan konsentrasi menyatu pada anoda kemudian membentuk gas
TSS terbaik yakni pada voltase 12 volt, yakni oksigen dalam bentuk gelembung gas.
dengan waktu kontak 75 menit pertama Gelembung-gelembung gas yang dihasilkan
konsentrasi TSS mengalami penurunan menjadi pada proses elektrolisis ini menyebabkan
124 mg/l dengan efisiensi penyisihan sebesar 19 kotoran-kotoran akan terangkat ke atas
%. Waktu kontak 90 menit, konsentrasi TSS permukaan air. Semakin banyak kotoran yang
menjadi 117 mg/l dengan efisiensi penyisihan terangkat keatas maka ukurannya bertambah
sebesar 24 %. Waktu kontak 105 menit, besar (Ringo dan Yayan, 2013). Kuantitas
gelembung gas hidrogen dan oksigen
6 *) Penulis
**) Dosen Pembimbing
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 6, No. 1 (2017)
tergantung pada tegangan listrik yang diberikan, Hasil perhitungan efisiensi % removal
semakin meningkat tegangan listrik maka COD dari pengujian sampel air limbah IPAL
semakain banyak gas hidrogen oksigen yang Domestik Banyumanik dengan variasi
dihasilkan (Mukimin, 2006). tegangan listrik menggunakan elektrolisis
dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut :
4.3. Pengaruh Variasi Tegangan Listrik Tabel 4.5
Terhadap Penurunan Konsentrasi COD Pengaruh Variasi Tegangan Listrik
(Chemical Oxygen Demand) Terhadap % Removal COD
Hasil pengujian sampel air limbah IPAL Waktu
% Removal COD
Domestik Banyumanik dengan variasi tegangan Kontrol 3 6 9 12
Elektrolisis
Volt Volt Volt Volt
listrik terhadap penurunan konsentrasi COD
0 Menit 0% 0% 0% 0% 0%
dengan menggunakan elektrolisis dapat dilihat 75 Menit 3% 5% 3% 5% 26%
pada tabel 4.4 berikut : 90 Menit 2% 7% 9% 24% 40%
Tabel 4.4 105 Menit 7% 17% 21% 26% 43%
Pengaruh Variasi Tegangan Listrik 120 Menit 16% 23% 24% 29% 47%
Terhadap Penurunan Konsentrasi COD 135 Menit 21% 29% 36% 42% 55%
Waktu Konsentrasi COD (mg/l) Berdasarkan hasil diatas untuk grafik
Elektrolis Kontr 3 6 9 12 pengaruh variasi tegangan listrik terhadap %
is ol Volt Volt Volt Volt Removal COD dapat dilihat pada gambar 4.4
192,96 192,9 192,9 192,9 192,9 berikut :
0 Menit
6 6 6 6
186.27 182,9 186,2 182,9 142,7
75 Menit
2 7 2 8
189,61 179,5 176,2 146,1 116,0
90 Menit
8 3 3 3
179,58 159,5 152,8 142,7 109,3
105 Menit
1 2 8 4
162,85 149,4 146,1 136,1 102,6
120 Menit
7 3 0 5
152,82 136,1 122,7 112,6
135 Menit 85,92
0 2 8
Gambar 4.4
Berdasarkan hasil diatas untuk grafik
Grafik Pengaruh Variasi Tegangan Listrik
pengaruh variasi tegangan listrik terhadap
Terhadap % Removal COD
penurunan konsentrasi COD dapat dilihat pada
Berdasarkan gambar 4.3 dan gambar 4.4
gambar 4.3 berikut :
diatas terlihat bahwa untuk penurunan
konsentrasi COD terbaik yakni pada voltase 12
volt, yakni dengan waktu kontak 75 menit
pertama konsentrasi COD mengalami
penurunan menjadi 142,78 mg/l dengan
efisiensi penyisihan sebesar 26 %. Waktu
kontak 90 menit, konsentrasi COD menjadi
116,03 mg/l dengan efisiensi penyisihan
sebesar 40 %. Waktu kontak 105 menit,
Gambar 4.3 konsentrasi COD menjadi 109,34 mg/l dengan
Grafik Pengaruh Variasi Tegangan Listrik efisiensi penyisihan sebesar 43 %. Waktu
Terhadap Penurunan Konsentrasi COD kontak 120 menit konsentrasi COD menjadi
7 *) Penulis
**) Dosen Pembimbing
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 6, No. 1 (2017)
102,65 mg/l, efisiensi penyisihan sebesar 47 % Elektroda yang dipasang dan diberi
dan untuk waktu kontak 135 menit konsentrasi tegangan listrik mengakibatkan kelangsungan
COD menjadi 85,92 mg/l dengan efisiensi penyediaan oksigen dan hidrogen. Oksigen
penyisihan sebesar 55 %. menciptakan kondisi mikroaerobik. Sebagian
Dari hasil penelitian dan pengolahan data dari hidrogen yang dihasilkan elekrolisis
yang ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik dikonversi menjadi metana oleh metanogen
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hydrogenotrophic. Kondisi mikroaerobik
penggunaan metode elektrolisis menggunakan meningkatkan tingkat hidrolisis bahan organik
elektroda karbon dengan variasi tegangan listrik sehingga meningkatkan efisiensi removal COD
dapat berpengaruh terhadap penurunan nilai dan produksi metana (Tartakovsky, et al,
konsentrasi COD. Hal ini disebabkan karena 2011). Penurunan nilai COD pada air limbah
apabila voltase atau tegangan diperbesar maka domestik ini juga disebabkan oleh adanya
reaksi reduksi dan oksidasi (redoks) yang terjadi aktivitas mikroorganisme yang mendegradasi
didalam reaktor elektrolisis tersebut akan bahan organik yang terkandung dalam limbah
semakin cepat terjadi. Semakin cepat reaksi untuk keperluan hidupnya. Selain itu adanya
redoks maka jumlah senyawa organik yang peristiwa flotasi dapat meningkatkan
teroksidasi juga akan semakin banyak. Indikator kandungan oksigen terlarut dan memperbanyak
banyaknya senyawa organik yang teroksidasi penguraian bahan anorganik dalam air limbah.
adalah semakin besar penurunan nilai Mikroorganisme akan mengoksidasi dan
konsentrasi COD (Suyata, dkk., 2015). mendekomposisi bahan-bahan organik dalam
Dalam proses elektrolisis air limbah terurai air limbah dengan menggunakan oksigen yang
menjadi hidrogen dan oksigen dengan bantuan disuplai dari proses flotasi (Sutapa, 2000).
arus listrik. Arus listrik ini menyebabkan ion
hidrogen yang bermuatan positif untuk 4.4. Pengaruh Variasi Waktu Elektrolisis
bermigrasi ke katoda bermuatan negatif. Atom- Terhadap Penurunan Konsentrasi TSS
atom yang terbentuk kemudian bergabung (Total Suspended Solid)
untuk membentuk molekul gas hidrogen. Di sisi Hasil pengujian sampel air limbah IPAL
lain, oksigen terbentuk pada elektroda lainnya Domestik Banyumanik dengan variasi waktu
(anoda bermuatan positif). Gas hidrogen, yang elektrolisis terhadap penurunan konsentrasi
diproduksi dalam sel elektrolisis, dapat dengan TSS dengan menggunakan elektrolisis dapat
mudah dikonversi menjadi metana di dalam dilihat pada tabel 4.6 berikut :
cairan katodik (Clauwaert, et al, 2008). Sel Tabel 4.6
elektrolisis memasok potensial energi untuk Pengaruh Variasi Waktu Elektrolisis
merangsang pertumbuhan hydrogenotrophs, Terhadap Penurunan Konsentrasi TSS
yang menyebabkan produksi metana dengan Tegang
Konsentrasi TSS (mg/l)
konsumsi hidrogen dengan cara memasok 0 75 90 105 120 135
an
Men Men Men Men Men Men
elektron pada katoda (Villano, et al, 2010). Listrik
it it it it it it
Methanogenesis, bertanggung jawab untuk Kontrol 154 146 140 134 135 126
mengkonversi dari asetat atau H2 / CO2 ke CH4 3 Volt 154 134 124 121 131 101
(Zhao, et al, 2014). 6 Volt 154 136 138 111 110 116
Reaksinya adalah sebagai berikut : 9 Volt 154 146 138 133 105 109
CH3COOH CH4 + CO2 12 Volt 154 124 117 125 98 87
Berdasarkan hasil diatas untuk grafik
CO2 + 4H2 CH4 + 2H2O pengaruh variasi waktu elektrolisis terhadap
8 *) Penulis
**) Dosen Pembimbing
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 6, No. 1 (2017)
Gambar 4.6
Grafik Pengaruh Waktu Elektrolisis
Gambar 4.5 Terhadap % Removal TSS
Grafik Pengaruh Variasi Waktu Elektrolisis Berdasarkan gambar 4.5 dan gambar 4.6
Terhadap Penurunan Konsentrasi TSS diatas terlihat bahwa untuk penurunan
Hasil perhitungan efisiensi % removal TSS konsentrasi TSS terbaik yakni pada waktu
dari pengujian sampel air limbah IPAL elektrolisis 135 menit, yakni dengan tegangan
Domestik Banyumanik dengan variasi waktu listrik 3 volt konsentrasi TSS mengalami
elektrolisis menggunakan elektrolisis dapat penurunan menjadi 101 mg/l dengan efisiensi
dilihat pada tabel 4.7 berikut : penyisihan sebesar 34 %. Tegangan listrik 6
Tabel 4.7 volt, konsentrasi TSS menjadi 116 mg/l dengan
Pengaruh Variasi Waktu Elektrolisis efisiensi penyisihan sebesar 25 %. Tegangan
Terhadap % Removal TSS listrik 9 volt, konsentrasi TSS menjadi 109
% Removal TSS mg/l dengan efisiensi penyisihan sebesar 36 %
Tegang dan tegangan listrik 12 volt konsentrasi TSS
0 75 90 105 120 135
an
Listrik
Men Men Men Men Men Men menjadi 87 mg/l, efisiensi penyisihan sebesar
it it it it it it 44 %.
13 12 18
Kontrol 0% 5% 9% Dari hasil penelitian dan pengolahan data
% % %
13 19 21 15 34 yang ditampilkan dalam bentuk tabel dan
3 Volt 0% grafik diatas maka dapat disimpulkan bahwa
% % % % %
12 10 28 29 25 penggunaan metode elektrolisis menggunakan
6 Volt 0%
% % % % % elektroda karbon dengan waktu elektrolisis
10 14 32 36 dapat berpengaruh terhadap nilai penurunan
9 Volt 0% 5%
% % % %
konsentrasi TSS. Hal ini disebabkan karena
19 24 19 36 44
12 Volt 0% semakin lama waktu kontak akan membentuk
% % % % %
Berdasarkan hasil diatas untuk grafik massa partikel yang lebih besar dan berat,
pengaruh variasi waktu elektrolisis terhadap % sehingga akan mempengaruhi jumlah TSS
removal TSS dapat dilihat pada gambar 4.6 yang ada pada air limbah tersebut. Selain hal
berikut : tersebut proses elektrolisis dengan waktu yang
lama akan memberikan kesempatan partikel-
partikel dalam air limbah menempel pada
gelembung-gelembung gas yang dihasilkan
dari proses elektrolisis sehingga kualitas air
yang diolah semakin baik. Prinsip proses kerja
pereduksian TSS secara umum yaitu adanya
pertumbuhan massa partikel sehingga berat
9 *) Penulis
**) Dosen Pembimbing
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 6, No. 1 (2017)
jenis partikel menjadi besar dan akhirnya Berdasarkan hasil diatas untuk grafik pengaruh
mengendap. Hal ini sesuai dengan pernyataan variasi tegangan listrik terhadap penurunan
Hudha, dkk. (2014) yakni pengaruh waktu konsentrasi COD dapat dilihat pada gambar 4.7
terhadap TSS secara umum dapat dilihat bahwa berikut :
semakin lama waktu elektrolisis % removal
TSS dalam air limbah semakin bertambah yang
mengindikasikan TSS dalam air limbah
semakin berkurang. Semakin lama waktu
elektrolisis akan menyebabkan semakin banyak
jumlah gelembung-gelembung udara atau gas
yang terbentuk, dimana gelembung-gelembung
gas ini akan menyebabkan partikel-partikel
dalam air limbah tersebut menempel atau
kontak langsung dengan waktu yang lebih lama, Gambar 4.7
sehingga partikel-partikel dalam air limbah Grafik Pengaruh Variasi Waktu Elektrolisis
tersebut banyak yang terflotasi ke atas Terhadap Penurunan Konsentrasi COD
permukaan dan sebagian ada yang mengendap Hasil perhitungan efisiensi % removal
akibat lamanya waktu elektrolisis, sehingga dari COD dari pengujian sampel air limbah IPAL
hal tersebut kandungan TSS pada air limbah Domestik Banyumanikdengan variasi waktu
menurun. elektrolisis dengan menggunakan elektrolisis
dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut :
4.5. Pengaruh Variasi Waktu Elektroisis Tabel 4.9
Terhadap Penurunan Konsentrasi COD Pengaruh Variasi Waktu Elektrolisis
(Chemical Oxygen Demand) Terhadap % Removal COD
Hasil pengujian sampel air limbah IPAL % Removal COD
Domestik Banyumanikdengan variasi waktu Tegang
0 75 90 105 120 135
an
elektrolisis terhadap penurunan konsentrasi Listrik
Men Men Men Men Men Men
COD dengan menggunakan elektrolisis dapat it it it it it it
dilihat pada tabel 4.8 berikut : 16 21
Kontrol 0% 3% 2% 7%
% %
Tabel 4.8 17 23 29
Pengaruh Variasi Waktu Elektrolisis 3 Volt 0% 5% 7%
% % %
Terhadap Penurunan Konsentrasi COD 21 24 36
6 Volt 0% 3% 9%
Konsentrasi COD (mg/l) % % %
Tegang
0 75 90 105 120 135 24 26 29 42
an 9 Volt 0% 5%
Men Men Men Men Men Men % % % %
Listrik
it it it it it it 26 40 43 47 55
12 Volt 0%
192, 186, 189, 179, 162, 152, % % % % %
Kontrol
96 27 61 58 85 82 Berdasarkan hasil diatas untuk grafik
192, 182, 179, 159, 149, 136, pengaruh variasi waktu elektrolisis terhadap %
3 Volt
96 92 58 51 47 10
192, 186, 176, 152, 146, 122,
removal COD dapat dilihat pada gambar 4.8
6 Volt berikut :
96 27 23 82 13 72
192, 182, 146, 142, 136, 112,
9 Volt
96 92 13 78 10 68
192, 142, 116, 109, 102, 85,9
12 Volt
96 78 03 34 65 2
10 *) Penulis
**) Dosen Pembimbing
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 6, No. 1 (2017)
13 *) Penulis
**) Dosen Pembimbing
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 6, No. 1 (2017)
tegangan listrik yang digunakan akan Untuk parameter TSS dari konsentrasi awal
menyebabkan semakin cepat dan semakin sebesar 154 mg/L turun menjadi 87 mg/L
banyak gelembung-gelembung gas yang dengan efisiensi penyisihan sebesar 44 %
terbentuk akibat flotasi yang mampu dan untuk parameter COD dari konsentrasi
mengangkat partikel tersuspensi dalam air awal sebesar 192,96 mg/L turun menjadi
limbah keatas permukaan sehingga akan 85,92 mg/L dengan efisiensi penyisihan
mempengaruhi jumlah TSS pada air limbah sebesar 55 %.
tersebut. Sedangkan untuk parameter COD,
semakin besar tegangan listrik yang
digunakan reaksi reduksi dan oksidasi 5.2. Saran
(redoks) yang terjadi didalam reaktor 1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan
elektrolisis tersebut akan semakin cepat parameter variasi tegangan listrik dan waktu
terjadi. Semakin cepat reaksi redoks maka elektrolisis yang belum dilakukan dalam
jumlah senyawa organik yang teroksidasi penelitian ini.
juga akan semakin banyak, sehingga 2. Pengolahan air limbah domestik pada skala
semakin banyak senyawa organik yang yang besar diperlukan tegangan listrik yang
teroksidasi maka semakin besar penurunan besar dan waktu elektrolisis yang lama serta
nilai konsentrasi COD. ukuran elektroda yang lebih besar untuk
2. Pengaruh waktu elektrolisis pada pengolahan mendapatkan effluent dengan kualitas akhir
air limbah domestik menggunakan metode yang baik.
elektrolisis dengan elektroda karbon terhadap 3. Kegiatan ini masih harus dikaji terus hingga
konsentrasi TSS dan COD adalah untuk diperoleh kondisi operasi yang aplikatif
parameter TSS, semakin lama waktu terutama dalam penyempurnaan proses
elektrolisis menyebabkan semakin banyak pengoperasiannya.
jumlah gelembung-gelembung udara atau gas
yang terbentuk akibat flotasi, dimana
gelembung-gelembung tersebut DAFTAR PUSTAKA
menyebabkan partikel-partikel dalam air
limbah menempel dengan waktu yang lebih Alaerts, G. dan Sri Simesti Santika. 1984.
lama, sehingga partikel-partikel dalam air Metode Penelitian Air. Surabaya :
limbah tersebut banyak yang terflotasi ke Usaha Nasional.
atas permukaan dan sebagian ada yang Alchemizt. 2001. Flotasi.
mengendap. Sedangkan untuk parameter http://www.scribd.com/doc/38815115/f
COD, semakin lama waktu tinggal lotasi-1. Akses tanggal 01 September
memberikan kesempatan senyawa organik 2016.
dalam limbah terurai dan teroksidasi serta Andewi, M. A. Y. dan Hadi, W. 2011.
proses elektrolisis yang lebih lama sehingga Produksi Gas Hidrogen Melalui
nilai konsentrasi COD pada air limbah Elektrolisis Air Sebagai Sumber
menurun. Energi. Surabaya : Jurusan Teknik
3. Sampel air limbah domestik yang diuji Lingkungan ITS.
dengan menggunakan variasi tegangan listrik Ardhianto, R. 2014. Pengaruh Variasi Debit
12 volt dan variasi waktu elektrolisis 135 dan Konsentrasi Larutan
menit menunjukkan hasil penurunan Elektrokoagulasi (KMnO4) Terhadap
konsentrasi atau efisiensi penyisihan yang Penurunan COD dan Produksi Listrik
optimum terhadap parameter TSS dan COD.
14 *) Penulis
**) Dosen Pembimbing
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 6, No. 1 (2017)
17 *) Penulis
**) Dosen Pembimbing
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 6, No. 1 (2017)
SNI 6989.59:2008. Air dan Air Limbah-Bagian Treatment and Reuse.4 ed. New York :
59 : Metoda Pengambilan Contoh Air Metcalf and Eddy, Inc McGraw Hill.
Limbah. Trapsilasiwi, K. R. 2010. Aplikasi
Sterritt, R. M. and Lester, J. N. 1988. Elektrokoagulasi Menggunakan
Mycrobiology for Environmental and Pasangan Elektroda Alumunium untuk
Public Health Engineers, London : E&F. Pengolahan Air dengan Sistem
N. Spon Ltd. Kontinyu. Surabaya : Jurusan Teknik
Soemargono, Ismiati, E. dan Lazuardi. 2006. Lingkungan, FTSP, ITS.
Pengolahan Limbah Rumah Tangga Villano, M., Aulenta, F., Ciucci, C., Ferri, T.,
dengan Proses Elektroflokulator Secara Giuliano, A., and Majone, M. 2010.
Batch. Jawa Timur : Jurusan Teknik Bioelectrochemical Reduction of CO(2)
Kimia UPN Veteran. to CH(4) Via Direct and Indirect
Sugiharto. 1987. Dasar-Dasar Pengelolaan Air Extracellular Electron Transfer By a
Limbah. Jakarta : UI-Press. Hydrogenophilic Methanogenic
Supradata, S. 2005. Pengolahan Limbah Culture. Bioresour. Technol. 101,
Domestik Menggunakan Tanaman Hias 3085–3090.
Cyperus alternifolius, L. dalam Sistem Wardhani, E. 2012. Penerapan Metode
Lahan Basah Buatan Aliran Bawah Elektrokoagulasi dalam Pengolahan Air
Permukaan (SSF-Wetlands). Semarang : Limbah Industri Penyamakan Kulit.
Master thesis. Program Pasca Sarjana Seminar Ilmiah Nasional; 2012 Jun 12;
Universitas Diponegoro. Bandung, Indonesia. Bandung (ID).
Sutapa. 2000. Teori Bioflokulasi Sebagai Dasar Weemaes, M.P.J, and Verstraete, W.H. 1998.
Pengelolaan Sistem Lumpur Aktif. Evaluation of Current Wet Sludge
Jurnal Studi Pembangunan, Disintegration Techniques. J Chem
Kemasyarakatan dan Lingkungan. 2(1) : Techn ol Biot;73:83-92.
76-83. Widyaningsih, V. 2011. Pengolahan Limbah
Suyata, Irmanto dan Rastuti, U. 2015. Cair Kantin Yogma Fisip UI. Skripsi.
Penerapan Metode Elektrokimia untuk Program Studi Teknik Lingkungan UI.
Penurunan COD dan TSS Limbah Cair Depok.
Industri Tahu. Purwokerto : Jurusan Xia, J., Guanchao L., Yanchao M., Yunyong
Kimia, Fakultas MIPA Universitas L., Peikang S. and Liuping C. 2012.
Jendral Soedirman. Hydrothermal Growth of SnS2 Hollow
Tarigan, M.S., and Edward. 2003. Kandungan Spheres and Their Electrochemical
Total Zat Padat Tersuspensi (Total Properties. Cryst Eng Comm, 14, 4279-
Suspended Solid) di Perairan Raha. 4283.
Sulawesi Tenggara : MAKARA. Zhao, Z., Zhang, Y., Chen, S., Quan, X., and
SAINS. VOL.7. NO. 3. Yu, Q. 2014. Bioelectrochemical
Tartakovsky B, Mehta P, Santoyo G, and Guiot Enhancement of Anaerobic
SR. 2011. Maximizing Hydrogen Methanogenesis for High Organic Load
Production in a Microbial Electrolysis Rate Wastewater Treatment in a Up-
Cell by Realtime Optimization of Flow Anaerobic Sludge Blanket
Applied Voltage. Int J Hydrogen Energy (UASB) Reactor. Scientific Reports, 4,
36:10557e64. 6658.
Tchobanoglous, G., Burton, F.L., and Stensel,
H.D.. 2003. Wastewater Engineering :
18 *) Penulis
**) Dosen Pembimbing