Anda di halaman 1dari 4

REVIEW JURNAL

“PENINGKATAN EFISIENSI KONVERSI ENERGI MATAHARI


PADA PERTANAMAN KEDELAI MELALUI PENANAMAN
JAGUNG DENGAN JARAK TANAM BERBEDA”

Kelompok 2 :

1. Nasya Ari Kristanti (17025010110)


2. Juve Bagoes Hendrawan (17025010111)
3. Alfia Rofika Sari (17025010112)
4. Dharmi Wimi Pertiwi (17025010113)
5. Sasiska Rani (17025010115)
6. Ika Santika Ratna Sari S. (17025010116)
7. Maria Rodhya Alfa (17025010117)
8. Peggy Rahmawati Putri (17025010118)
9. Rusyla Dwi Rahayu (17025010119)

PRODI : AGROTEKNOLOGI

KELAS: D

TAHUN 2018/2019
REVIEW JURNAL
“PENINGKATAN EFISIENSI KONVERSI ENERGI MATAHARI
PADA PERTANAMAN KEDELAI MELALUI PENANAMAN
JAGUNG DENGAN JARAK TANAM BERBEDA”

Latar Belakang
Tanaman kedelai dan jagung merupakan komoditas pangan yang memiliki
permintaan pasar dalam skala besar, namun ketersediaannya belum mencukupi. Hal
ini dikarenakan peningkatan jumlah penduduk yang mengakibatkan berkurangnya
lahan pertanian. Oleh karena itu perlu dilakukan peningkatan produktivitas dari lahan
yang ada sehingga mendapat hasil yang optimal. Salah satunya yaitu dengan
memanfaatkan radiasi matahari yang masuk langsung ke permukaan tanah di antara
tanaman dengan cara menanam tanaman yang mempunyai habitus yang lebih tinggi di
sela-sela tanaman kedelai.

Setiap tanaman memiliki kebutuhan intensitas radiasi yang tidak selalu sama.
Kedelai merupakan tanaman yang memiliki habitus rendah serta kanopi yang cukup
rapat dan tergolong pada tanaman yang cukup toleran terhadap naungan. Tanaman
jagung memiliki habitus tinggi, tegak, dan tidak bercabang, sehingga masih
memungkinkan masuknya radiasi matahari untuk tanaman yang tumbuh di bawahnya.
Cahaya yang sampai diatas kanopi tanaman jagung akan diabsorbsi, direfleksikan,
dan ditransmisikan. Cahaya yang ditransmisikan akan di intersepsi oleh daun-daun
kedelai (Trenbath, 1982 dalam Safii, 1995). Tanaman jagung yang ditumbuhkan di
sela-sela tanaman kedelai akan memberikan efek penaungan dan diharapkan akan
memberikan manfaat positif terhadap tanaman kedelai. Menanam tanaman yang
mempunyai habitus yang lebih tinggi di sela-sela tanaman kedelai, diharapkan dapat
meningkatkan efisiensi konversi energi kimia dalam bentuk karbohidrat hasil panen.

Besarnya energi yang ditangkap oleh tajuk tanaman disebabkan oleh banyaknya
populasi tanaman. Semakin dekat jarak tanam maka jumlah energi yang dapat
ditangkap oleh tajuk di bawahnya akan semakin berkurang. Oleh sebab itu pemberian
jarak tanam sangat diperlukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk megetahui
pengaruh berbagai jarak tanam pada penanaman jagung dengan terhadap efisiensi
konversi energi matahari pada pertanaman kedelai dan mengetahui jarak tanam yang
dapat meningkatkan efisiensi konversi energi radiasi yang tertinggi pada pertanaman
kedelai.

Intisari
Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu
faktor perlakuan, yaitu jarak tanam jagung pada pertanaman kedelai, dengan taraf P1
= 75 cm x 25 cm, P2 = 100 cm x 25 cm, P3 = 125 cm x 25 cm, dan P4 = 150 cm x 25
cm. Masing-masing taraf diulang sebanyak 4 kali. Penanaman kedelai dilakukan
dengan menggunakan jarak tanam 25 cm x 25 cm.

Hasil penelitian meliputi dua parameter, yaitu persentase ternaungi terhadap


pertumbuhan tanaman kedelai dan komponen hasil kedelai. Pada parameter persentase
ternaungi terhadap pertumbuhan tanaman kedelai menunjukkan jumlah radiasi
matahari yang diterima tanaman kedelai akan semakin meningkat dengan semakin
besarnya jarak tanam yang digunakan. Jagung pada P1 menaungi kedelai sebesar 65%,
apabila penanamannya dijarangkan menjadi P3 maka radiasi yang diterima
meningkat.

Radiasi matahari yang diterima tanaman kedelai akan memberikan pengaruh


terhadap tinggi tanaman. Tingginya persentase ternaungi pada jarak tanam yang lebih
rapat memberikan respon terhadap tingginya tanaman kedelai, dimana kedelai
menjadi lebih tinggi. Tinggi tanaman kedeleai akan menurun dengan semakin
besarnya jarak tanam yang digunakan. Hal yang berbeda terjadi pada berat kering
tajuk. Perbedaan ukuran jarak tanam jagung akan menghasilkan tanaman kedelai
dengan berat kering tajuk yang berbeda tidak nyata.
Sedangkan pada parameter komponen hasil kedelai menunjukkan bahwa semakin
rapat jarak tanam jagung maka akan mengakibatkan semakin rendahnya komponen
hasil tanaman kedelai. Pada perlakuan P1 menghasilkan jumlah polong tanaman, berat
kering biji dan hasil yang paling rendah, bila jagung ditanam dengan jarak yang lebih
renggang pada P2 maka akan terjadi peningkatan jumlah polong tanaman, berat
kering biji dan hasil per hektar. Sugito (1994) menyatakan bahwa proses fotosintesis,
respirasi dan transpirasi yang terjadi dalam tubuh tanaman sangat dipengaruhi oleh
besarnya intensitas radiasi matahari yang diterima oleh tanaman.

Baharsyah (1980) menyatakan bahwa translokasi fotosintat (hasil fotosintesis)


pada pengisian biji akan terganggu pada tanaman yang mendapat cahaya kurang.
Berat kering tanaman merupakan berat bahan padatan hasil fotosintesis. Semakin
meningkat intensitas radiasi matahari maka laju fotosintesis juga meningkat sampai
pada intensitas tertentu (optimum). Jagung yang ditanam dengan jarak 125 cm x 25
cm dan 150 cm x 25 cm menghasilkan tanaman kedelai dengan jumlah polong
tanaman, berat kering biji dan hasil per hektar yang berbeda tidak nyata dengan
Jagung yang ditanam dengan jarak 105 cm x 25 cm.

Kesimpulan
Perlakuan beberapa jarak tanam jagung yang berperan sebagai penaung pada
pertanaman kedelai memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah polong per tanaman,
berat kering biji per tanaman, dan hasil per hektar. Penanaman jagung dengan jarak
tanam yang berbeda dalam pertanaman kedelai akan memberikan pengaruh terhadap
efisiensi konversi energi radiasi matahari. Peningkatan efisiensi energi radiasi
matahari yang tertinggi pada tanaman kedelai didapat apabila menggunakan jarak
tanam jagung 100 cm x 25 cm. Pada perlakuan ini, tanaman kedelai ternaungi sebesar
60%, tinggi tanaman 51.35 cm, dan berat kering 18.95 g/ton. Jumlah polong yang
dihasilkan sebesar 36.917/buah, berat kering biji/tanaman sebesar 9.477, dan hasil/ha
sebesar 1.972 ton. Pertumbuhan serta hasil produksi kedelai pada perlakuan ini lebih
optimal dibandingkan dengan perlakuan lainnya.

Sumber :

Nyimas Myrna E. F. dan Ardiyaningsih Puji Lestari. 2010. Peningkatan Efisensi


Konversi Energi Matahari pada Pertanaman Kedele Melalui Penanaman Jagung
Dengan Jarak Tanam Berbeda. Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains
12(2) : 49-54
ISSN : 0852-8349
https://online-journal.unja.ac.id/index.php/sains/article/view/236/202

Anda mungkin juga menyukai