Anda di halaman 1dari 8

TUGAS INDIVIDU

STRUKTUR SEL MIKROORGANISME

ASTRID DWI SATTI

J011171032

BLOK MIKROBIOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2018
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Unit dasar mahluk hidup adalah sel. Setiap organ dibentuk oleh sel yang

berbeda-beda. Setiap tipe sel memiliku fungsi khusus. Sel-sel ini kemudian

berkumpul dan membentuk jaringan, organ, sistem organ, dan individu.

Sel sebagai suatu unit dasar tersusun atas sitoplasma dan organel-organel.

Namun stuktur sel tidak sama pada setiap mahluk hidup. Manusia dan

mikroorganisme memiliki struktur sel yang berbeda misalnya sel bakteri tidak

memiliki nucleus, sedangkan sel manusia memiliki nucleus.

Untuk memahami perbedaan sel mahluk hidup ini maka kita perlu mengetahui

terlebih dahulu bagaimana struktur fisiologis dari setiap mahluk hidup. Pada

kesempatan kali ini penulis akan menguraikan struktur sel salah satu mahluk hidup

yaitu mikroorganisme.
PEMBAHASAN

Mikroorganisme meliputi semua organisme yang tidak dapat dilihat dengan

mata telanjang. Yang termasuk kedalam kelompok mikroorganisme yaitu bakteri,

jamur, ragi, dan virus. Berikut struktur dari masing-masing organisne tersebut.

A. Bakteri1

Sel bakteri terdiri atas dinding luar, sitoplasma dan bahan inti.

1. Dinding sel

Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dari pengaruh buruk dari luar

dan pemberi bentuk sel bakteri. Dinding sel bakteri terdiri atas bahan-bahan

organic seperti selulosa, hemiselulosa, dan kitin. Dinding sel bakteri ini

tersusun atas gabungan protein dan polisakarida yang disebut peptidoglikan.

Selain peptidoglikan, terdapat kandungan kimia lain seperti sam tekoat,

protein, polisakarida, lipoprotein, dan lipopolisakarida yang terikat pada

peptidoglikan.
Berdasarkan ketebalan lapisan peptidoglikan pada dinding selnya,

bakteri dibedakan menjadi dua macam, yaitu bakteri gram positif dan bakteri

gram negatif.

Fungsi dinding sel

a) Mempertahankan bentuk dari sel

b) Memberikan sebuah perlindungan fisik,

c) Menjaga sel agar tidak pecah dalam lingkungan yang memiliki

tekanan osmotik yang lebih rendah (hipotonis)

d) Sel bakteri dapat mengalami plasmolisis jika berada pada

lingkungan yang tekanan osmotik lebih tinggi (hipertonis).

e) Bakteri akan mati jika berada pada larutan yang pekat misalnya

mengandung banyak garam atau banyak gula.

2. Membrane sitoplasma

Membrane sitoplasma disebut juga plasmolema merupakan bagian

terluar dari sitoplasma yang langsung berada pada dinding sel dan tersusun

atas protein dan lipid. Karakteristik membrane plasma sebagai berikut:

a) Bersifat selektif permabel, yang berarti hanya dapat dilalui

molekul atau zat tertentu dan aktif mengambil zat-zat yang

diperlukan dan menolak zat-zat yang bersifat racun.

b) Alat pengatur pengangkutan senyawa yang masuk atau keluar

dari membrane sel

c) Membentuk enzim hidrolitik untuk menghancurkan zat-zat

makanan yang ada disekitar bakteri.


d) Dapat merangsang pembentukan antibody

e) Mempertahankan keseimbangan elektrolit, kadar air, pH.

f) Aktif dalam pembentukan kapsul

Bahan sel yang terkndung dalam membrane sitoplasma dibagi menjadi:

a) Daerah sitoplasma, sedikit bergranular dan kaya RNA

b) Daerah kromatin kaya akan DNA

c) Bagian zat air, mengandung nutrient terlarut.

3. Inti Sel

Inti sel bakteri terapat pada sitoplasma walaupun masih primitive

karna ukuranya sangat kecil. inti sel bakteri tidak memiliki membrane atau

dinding inti, sedangkan inti se dari mahluk hidup yang lebih tinggi memiliki

membrane dan didnding inti.

Bakteri adalah mahluk haploid. Kromosnya berbentuk melingkar tak

berujung pangkal. Karakteristik bakteri selanjutnya tidak mempunyai

reticulum endoplasma, mitokondria, dan apparatus golgi.

Pada bakteri gram positif terdapat lapisan-lapisan dinding sel yang

disebut mesoson. Mesosom berguna untuk sintesis dinding sel dan

pembelahan nucleus, juga dapat berfungsi sebagai mitokodria.

4. Kapsula

Kapsul merupakan lapisan diluar dinding sel pada jenis bakteri

tertentu, bila tebal disebut kapsul, dan bila lapisannya tipis disebut lapisan

lender. Ukuran kapsul dipengaruhi medium tempat ditumbuhkannya bakteri.


Kapsul bagi bakteri berguna sebagai perlindungan terhadap fagositosis dan

kekeringan, serta sebagai gudang cadangan makanan. Kapsul tidak memiliki

warna, sehinga untuk melihatnya perlu dilakkan pewarnaan.

Kapsul bakteri-bakteri penyebab tertentu menambah kemampuan

memginfeksi

5. Flagella

Flagella merupakan alat gerak bai bakteri yang berbentuk batang atau

spiral. Dengan flagella bakteri dapat bergerak menuju kondisi lingkungan

yang meguntungkan dan menghindari dari lingkungan yang merugikan.

Panjang flagella biasanya lebih panjang dari selnya. Flagella dibuat dari

subunit protein semacam myosin. Meskipun demikian, tidak semua bakteri

memiliki flagella

B. Jamur dan Ragi2

Jamur dan ragi merupakan fungi. Struktur daar jamur berupa hifa yang

menyerap zat-zat gizi. Hifa seringkali berfusi membentuk miselium. Setiap

hifa memiliki dinding sel yang kuat yang tumbuh dari ujungnya. Jamur

memproduksi beribu spora dari hifa aerial tapi ragi bereproduksi dengan

pembelahan atau pembentukan tunas.


C. Virus2

Virus berukuran lebih kecil dari bakteri. Virus memiliki tiga bentuk

struktur dasar atau simetri, yaitu heliks, polyhedral, dan kompleks. Materi

genetiknya adalah asam nukleat tunggal (DNA atau RNA) yang dapat berantai

ganda ataupun tunggal. Materi genetic ini dikelilingi oleh kapsul protein yang

tersusun dari subunit yang disebut kapsomer. Beberapa virus memiliki

pembungkus membrane luar yang berasal dari sel pejamu, tetapi proteinya

telah digantikan oleh protein virus.


DAFTAR PUSTAKA

1. Lestari PB, Hartati TW. Mikrobiologi berbasis inkuiri. Gunung


Samudra:Malang. 2017. Pp. 73-84

2. James J, Baker C, Swain H. Sains untuk keperawatan. Erlangga:Jakarta. 2008.


Pp. 109-10

Anda mungkin juga menyukai