Bab Ii
Bab Ii
STUDI KEPUSTAKAAN
pemerintah daerah yang manfaatnya lebih dari satu tahun anggaran dan akan
menambah aset atau kekayaan daerah dan berakibat menambah belanja yang
pertama adalah belanja publik yaitu belanja yang manfaatnya dapat langsung
untuk umum dan Iain-lain. Kelompok kedua adalah belanja aparatur yaitu belanja
yang manfaatnya tidak dinikmati langsung oleh masyarakat tetapi dapat dirasakan
dinas dan lain-lain. Hampir semua anggaran belanja modal mengandung komitmen
pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembelian/pengadaan aset tetap dan aset
lainnya yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk
digunakan dalam kegiatan pemerintahan, seperti dalam bentuk tanah, peralatan dan
mesin, gedung dan bangunan, jaringan, buku perpustakaan dan hewan. Dalam
10
11
berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk
digunakan dalam kegiatan pemerintahan, seperti dalam bentuk tanah, peralatan dan
mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan aset tetap lainnya.
menambah aset atau kekayaan daerah dan selanjutnya akan menambah belanja yang
Belanja modal digunakan untuk memperoleh aset tetap pemerintah daerah seperti
peralatan, infrastruktur, dan harta tetap lainnya. Cara mendapatkan belanja modal
adalah alokasi pengeluaran anggaran untuk perolehan asset tetap dan asset lainnya
yang memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi, dibandingkan dengan
total belanja dalam APBD. Alokasi belanja modal dihitung dengan formula sebagai
berikut:
𝐵𝑒𝑙𝑎𝑛𝑗𝑎 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙
Alokasi Belanja modal = 𝑥100
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑒𝑙𝑎𝑛𝑗𝑎
daerah yang manfaatnya melebihi satu tahun anggaran dan akan menambah aset
atau kekayaan daerah dan selanjutnya akan menambah belanja yang bersifat rutin
oleh salah satu organisasi internasional di bawah naungan PBB, yaitu UNDP
hidup, melek huruf, pendidikan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia.
Meskipun cukup luas pembangunan manusia tetapi dianggap paling mendasar dan
yang memadai serta hidup layak artinya adanya kemudahan dalam memperoleh
akses ekonomi.
Pada tahun 1990, indeks komposit ini dihitung dengan pendekatan tiga dimensi,
yakni dimensi umur panjang dan hidup sehat (angka harapan hidup saat lahir),
dimensi pengetahuan (angka melek huruf dewasa) dan dimensi standar hidup layak
manusia.
Kemudian pada tahun pada tahun 1991, UNDP menambahkan indikator rata-
rata lama sekolah ke dalam dimensi pengetahuan. Bobot kedua indikator dalam
dimensi pengetahuan diberikan berbeda; indikator angka melek huruf diberi bobot
dua pertiga, dan indikator rata-rata lama sekolah diberi bobot satu pertiga.
bertahan terhadap perkembangan jaman hingga tahun 1994. Karena pada tahun
partisipasi kasar.
Satu dekade dari tahun diluncurkannya Satu dekade dari tahun diluncurkannya,
tahun 2010, atas dasar rekomendasi dari para ahli, UNDP merubah metodologi
penghitungan IPM. Sehingga untuk selanjutnya disebut sebagai IPM Metode Baru.
Dalam metodologi baru, IPM dihitung dari dimensi yang sama namun dengan
indikator yang telah diperbaharui sesuai kondisi kekinian yang lebih relevan.
Misalnya saja, indikator dalam dimensi pengetahuan, angka melek huruf diganti
dengan indikator harapan lama sekolah, dan dalam dimensi hidup layak, indikator
atas kebutuhan bahwa suatu indeks komposit seperti IPM harus mampu menjadi
alat ukur yang tepat, dengan pemilihan variabel dan metode yang akurat. Dua hal
yang paling esensial terhadap perubahan IPM adalah perubahan pada variabel
angka melek huruf dan PDB per kapita dan perubahan metode penghitungan dari
Komponen IPM yang terdiri dari angka harapan hidup (eo), angka melek huruf
(Lit), rata-rata lama sekolah (MYS), dan Purchasing Power Parity (PPP), masing
(keadaan terbaik). Lebih lanjut komponen angka melek huruf dan rata-rata lama
14
2:1. Teknik penyusunan indeks tersebut pada dasarnya mengikuti rumus sebagai
berikut:
[𝑋𝑖 − 𝑋𝑖 𝑚𝑖𝑛]
Indeks Xi =
[𝑋𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑋𝑖 𝑚𝑖𝑛]
Dimana:
Xi : indikator ke-i (i=1,2,3)
Xi maks : nilai maksimum Xi
Xi min : nilai minimum Xi
Tabel II-1
Batas Maksimum dan Minimum IPM
Setelah ketiga angka indeks tersebut dihasilkan, maka dapat dihitung IPM
sebagai berikut:
15
𝑋1 + 𝑋2 + 𝑋3
IPM =
3
Keterangan:
Tabel II-2
Status Pembangunan Manusia
jasa. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator yang sangat penting dalam
melakukan analisis tentang pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu negara.
faktor-faktor produksi untuk menghasilkan output, maka proses ini pada gilirannya
akan menghasilkan suatu aliran balas jasa terhadap faktor produksi yang dimiliki
16
dengan menggunakan data Produk Domestik Bruto (PDB) atau pendapatan atau
nilai akhir pasar (total market value) dari barang-barang akhir dan jasa-jasa (final
goods and services) yang dihasilkan dari suatu perekonomian selama kurun waktu
ekonomi, kedua istilah ini memiliki arti yang sedikit berbeda. Kedua-duanya
biasanya, istilah ini digunakan dalam konteks yang berbeda. Pertumbuhan selalu
suatu negara yang diukur melalui persentasi pertambahan pendapatan nasional riil.
daerah adalah kenaikan (GDP) atau PDRB tanpa memandang apakah kenaikan itu
17
lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk atau apakah terjadi
𝑃𝐷𝑅𝐵 𝑡 − 𝑃𝐷𝑅𝐵 𝑡 − 1
Laju pertumbuhan PDRB (G) = 𝑥100
𝑃𝐷𝑅𝐵 𝑡 − 1
negara tergantung pada sumber daya alam, sumber daya manusia, modal, usaha
1. Faktor Ekonomi
a. Sumber Alam
merupakan faktor yang paling berharga. Selain tanah, sumber daya alam
yang penting antara lain: minyak, gas dan bahan mineral lainnya.
b. Akumulasi Modal
Kualitas input tenaga kerja atau sumber daya manusia merupakan factor
d. Kemajuan Teknologi
metode produksi yang merupakan hasil pembaharuan atau hasil dari teknik
penelitian baru.
2. Faktor Non-ekonomi
perekonomian. Oleh karena itu, faktor non-ekonomi juga memiliki arti penting
a. Faktor sosial
b. Organisasi
meningkatkan produktivitasnya.
19
ekonomi.
Dalam zaman ahli ekonomi klasik, seperti Adam Smith dalam buku
karangannya yang berjudul An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth
klasik lainnya seperti Ricardo, Malthus, Stuart Mill, juga membahas masalah
Development dan mengenai siklus kegiatan usaha atau konjungtur. Setelah itu teori
Harrod Domar dan teori Neo-Klasik telah lebih memperkaya lagi analisis mengenai
barang-barang modal, luas tanah dan kekayaan alam serta tingkat teknologi
ekonomi klasik adalah peranan tenaga kerja, karena tenaga kerja yang
2. Teori Schumpeter
2.1.6. Kemiskinan
sebagai gejala absolut dan gejala relatif. Cara berfikir (model) mengenai
berkekurangan materi, hanya memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki sarana
untuk mendukung kehidupan sendiri. Cara pandang revalistik ini terdiri atau dua
cara pandang, yakni cara pandang (model) kebudayaan dan cara pandang (model)
atau jumlah rupiah untuk konsumsi perbulan. Definisi menurut Foster dalam
keluarga yang serba kekurangan. Pada dasarnya definisi kemiskinan dapat dilihat
a. Kemiskinan absolut
kebutuhan yang hanya dibatasi pada kebutuhan pokok atau kebutuhan dasar
menentukan kemana menyalurkan sumber finansial (dana) yang ada juga dalam
b. Kemiskinan relatif
Kemiskinan dilihat dari aspek ketimpangan sosial, karena ada orang yang sudah
dapat memenuhi kebutuhan dasar minimumnya tetapi masih jauh lebih rendah
antara tingkat penghidupan golongan atas dan golongan bawah maka akan
maka garis kemiskinan relatif cukup untuk digunakan dan perlu disesuaikan
negara dan waktu karena tidak mencerminkan tingkat kesejahteraan yang sama
(BPS, 2009).
yang menjadi penyebab dan sekaligus akibat yang saling terkait pada kemiskinan.
tingginya jumlah penduduk buta huruf dan tidak memiliki keterampilan ataupun
keahlian. Kedua, sarana kesehatan dan pola konsumsi buruk sehingga hanya
sebahagian kecil penduduk yang bisa menjadi tenaga kerja produktif dan yang
23
dengan metode produksi yang telah usang dan ketinggan zaman. Untuk mengukur
(basic needs) yang dapat diukur dengan angka atau hitungan Indeks Perkepala
(Head Count Index), yakni jumlah dan persentase penduduk miskin yang berada
Garis kemiskinan ditetapkan pada tingkat yang selalu konstan secara riil
miskin (GP) atau koefisien variasi pendapatan (CV) antar masyarakat miskin
(CVP). Koefisien Gini antara masyarakat tersebut penting diketahui karena dampak
maksudnya ukuran cakupan kemiskinan tidak boleh tergantung pada siapa yang
miskin atau pada apakah negara tersebut mempunyai jumlah penduduk yang
banyak atau sedikit. Prinsip monotenisitas, yakni bahwa jika kita memberi sejumlah
uang kepada seseorang yang berada dibawah garis kemiskinan, jika diasumsikan
semua pendapatan yang lain tetap maka kemiskinan yang terjadi tidak mungkin
bahwa dengan semua hal lain konstan, jika anda mentransfer pendapatan dari orang
miskin ke orang kaya maka akibatnya perekonomian akan menjadi lebih miskin.
Dua indeks kemiskinan yang sangat sering digunakan karena memenuhi empat
UNDP selain mengukur kemiskinan dengan parameter pendapatan pada tahun 1997
memperkenalkan apa yang disebut Indeks Kemiskinan Manusia (IKM) atau yang
sering diebut Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yakni bahwa kemiskinan harus
diukur dalam satuan hilangnya tiga hal utama (three key deprivations), yaitu
sebagai berikut:
1. Paradigma Neo-Liberal
karya politik klasik yang ditulis oleh Thomas Hobbes, John Lock dan John
Stuart Mill yang intinya menyerukan bahwa komponen penting dari sebuah
kaum neo-liberal yang mengedepankan azas laissez faire yang disebut sebagai
Sosial (JPS), dibeberapa Negara merupakan contoh kongkrit dari pengaruh neo-
yang terjadi pada tahun 1920-an dan awal 1930an. Menurut pandangan sosial
Serikat, Eropa Barat dan Jepang merupakan contoh strategi anti kemiskinan
yang diwarnai oleh teori sosial demokrat. Jaminan sosial yang berbentuk
jangka pendek justru merupakan strategi yang hanya menghabiskan dana saja
karena efeknya juga singkat, terbatas dan tidak berwawasan pemberdayaan dan
daerah.
27
Pertumbuhan ekonomi
menyerap dan mengelola sumber daya yang penting bagi pertumbuhan ekonomi.
peningkatan kualitas sumber daya manusia atau dalam ilmu ekonomi lazim disebut
sebagai mutu modal manusia (Ranis, 2004:6). Peningkatan kualitas modal manusia
Menurut Noor (2015:258), dari sisi ekonomi publik, pengeluaran atau belanja
Pemerintah adalah pihak yang mewakili dan menjalankan tugas dan fungsi Negara
yaitu dengan memiliki pekerjaan sesuai dengan kemampuan dan bakat yang
dimilikinya.
Pelayanan ini berupa tersedianya barang dan jasa kebutuhan publik (air, listrik,
kesehatan, pendidikan dan keamanan) dan hak-hak publik lainnya untuk dapat
hidup layak.
mengadakan berbagai fasilitas dan sarana publik dan jasa pelayanan kebutuhan
29
Belanja Negara bukan besaran dan volumenya saja yang penting, namun yang
kesejahteraan publik. Sebagai contoh dalam menyusun rencana belanja, maka harus
dipikirkan dampak apa yang dapat ditimbulkan oleh belanja ini di masyarakat.
Maka dapat disimpulkan bahwa belanja negara atau pemerintahan berperan penting
manusia. Karena penduduk yang masuk kelompok ini, pada umumnya memiliki
pendapatan yang diterima pun jauh dari cukup. Dampaknya, untuk memenuhi
kesulitan. Apalagi untuk kebutuhan lain seperti pendidikan, kesehatan dan lainnya
penghitungannya antara lain angka harapan hidup, angka melek huruf, dan
sehingga semakin tinggi kualitas manusia pada suatu daerah akan mengurangi
untuk menguji pengaruh belanja modal dari pemerintah daerah, penyerapan tenaga
endogen. Penelitian ini menggunakan data panel yang menggabungkan data time
series dan cross section. Data ini dianalisis dengan menggunakan structural
di Provinsi Sulawesi Utara (Dalam tahun 2005-2014)”. Tujuan dari penelitian ini
digunakan dalam penelitian ini adalah Ordinary Least Square (OLS) dengan model
regresi linier berganda yang difasilitasi oleh program eviews 8.0. Hasil penelitian
2.3. Hipotesis
ini adalah:
32