Anda di halaman 1dari 1

Jurnal ini membicarakan tentang implementasi partisipatif dalam kebijakan

terkait perubahan iklim terletak di wilayah perkotaan indonesia, dimana saat ini dunia
sedang digoncang isu perubahan yang berdampak luas terhadap kehidupan dan
mengancam kehidupan manusia. Perubahan iklim yang terjadi karena meningkatnya
konsentrasi gas karbon dioksida dan gas-gas lainnya di atmosfer yang menyebabkan
efek gas rumah kaca. Pada dasarnya, Gas Rumah Kaca dibutuhkan untuk menjaga suhu
bumi tetap stabil. Akan tetapi, konsentrasi Gas Rumah kaca yang semakin meningkat
membuat lapisan atmosfer semakin tebal. Penebalan lapisan atmosfer tersebut
menyebabkan jumlah panas bumi yang terperangkap di atmosfer bumi semakin banyak,
sehingga mengakibatkan peningkatan suhu bumi, yang disebut dengan pemanasan
global. Perubahan iklim di Indonesia sendiri menyebabkan intensitas hujan yang tinggi
dalam jumlah hari yang lebih sedikit. Hal tersebut juga berlaku pada musim kemarau,
dimana kemarau menjadi sangat kering sehingga semakin memudahkan terjadinya
kebakaran. Karena itulah perlu adanya adaptasi yang dilakukan secara sistematis dan
menyeluruh guna mengurangi dampak dari perubahan iklim, yang salah satunya adalah
melalui kebijakan pemerintah.
Tentu saja aspek iklim dan cuaca terkait dengan segala fenomena yang terjadi
dalam kaitan ruang, ini menjadikan pengetahuan geografi menjadi sangat penting dalam
perencanaan kegiatan antisipasi menghadapi perubahan iklim. Diteliti lebih dalam lagi
bahwa perubahan iklim terkait erat dengan beberapa aspek, misalnya terjadinya bencana
alam seperti banjir dan longsor melibatkan aspek keruangan yang sangat jelas. Peran
ilmu geografi sangat diperlukan untuk mampu memetakan wilayah-wilayah dengan
kondisi fisiknya seperti kelerengan, iklim, penggunaan tanah. Sesudah itu dapat
dilakukan analisis geografi yang lebih mendalam dengan membuat analisis mengenai
dampak dari perubahan iklim, aktifitas manusia dalam mengelola lingkungan, dll.
Selain itu, Geografi baik sebagai ilmu murni maupun ilmu terapan, turut serta
memberikan sumbangsih pengetahun kepada peserta didik pada semua jenjang
pendidikan. Hal ini agar peserta didik memiliki kemampuan untuk berpikir kritis,
analitis, dan sistematis terhadap segala gejala alam dan sosial yang terjadi, termasuk
perihal perubahan iklim.

Anda mungkin juga menyukai