1. Alat Pirau
adalah unsur atau alat untuk menyimpangkan aliran atau arus melalui
suatu sistem. Alat pirau ini digunakan untuk mengalirkan kelebihan cairan otak
di dalam rongga otak menuju ke rongga perut dimana di dalam rongga perut
cairan akan diserap kembali ke dalam sirkulasi darah.
Sistem pirau katup celah semilunar hasil inovasi Ahli bedah saraf Rumah Sakit
Umum Pusat DR Sardjito Yogyakarta P Sudiharto memberi harapan baru bagi
pasien hidrosefalus. Selain harganya terjangkau, sistem tersebut mampu
mengurangi tingkat risiko pada perawatan pasien hidrosefalus. Keunggulan
sistem ini terdapat pada katup semilunar yang berfungsi untuk mencegah
cairan masuk kembali ke dalam rongga kepala dan mengatur aliran sehingga
tidak banyak terpengaruh aktivitas pasien. Adapun tonjolan antiselip
dimaksudkan untuk mengantisipasi bahaya selang kateter terhisap ke dalam
rongga otak . Bahaya ini bisa menyebabkan kematian pasien.
2. Foto Terapi
Foto terapi merupakan salah satu bentuk teknologi terapi untuk bayi
dengan hiperbilirubinemia dengan menggunakan lampu fluoresen biru atau
putih. Bilirubin mengabsorpsi sinar dengan rentang panjang gelombang 450
sampai 460 nanometer (nm). Lampu biru dengan keluaran panjang gelombang
sinar yang paling efektif antara 425 sampai 475 nanometer. Ketahanan lampu
ini dapat berfungsi sampai kurang lebih 2000 jam ( Lawson,E.E., 1984).
Program pengembangan teknologi tepat guna, alat foto terapi sinar biru
ataublue- ray phototherapy device, yang dilakukan di Duke University, USA
(Malkins,2008). Alat ini menggunakan satu deretan blue LED (Light Emiting
Diode). Lampu ini memancarkan cahaya biru dan dapat berfungsi 5 – 10 kali
lebih lama dari standar lampu fluoresen biasa
4. Radiografi Digital
Tim riset dari Grup Riset Fisika Citra jurusan Fisika Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Gadjah Mada telah
menemukan alat radiografi digital, tim riset ini terdiri dari empat Dosen MIPA
(Gde Bayu Suparta dan kawan-kawan) 2009, temuan ini sudah mendapatkan
hak paten dari Direktur Jendral Hak Kekayaan Intelektual (Dirjen HKI)
Departemen Hukum dan HAM RI pada tanggal 19 Oktober 2009.
Inti dari penemuan ini adalah (1). menemukan perangkat kendali sistem
radiografi digital, alat ini yang mengubah teknologi analog menjadi digital ini
satu-satunya di Indonesia., (2) Penghematan daya listrik yang digunakan, sekali
pengambilan gambar dihasilkan 20 citra sehingga dosis penggunaan X-ray
sangat rendah., (3) dapat dirakit di dalam negeri dengan kandungan lokal 70%,
biaya operasi dan biaya sistem murah., (4) harganya terjangkau bagi Rumah
Sakit atau Puskesmas serta biaya pemeriksaan murah bagi pasien.
Bayi tabung alias in fitro vertilization (IVF) merupakan suatu pilihan alternatif bagi Anda
yang ingin punya anak. Bayi tabung dilakukan dengan cara menggabungkan telur dan sperma
di luar tubuh. Kemudian, sel telur yang sudah dibuahi dan sudah dalam fase siap akan
dipindahkan ke dalam rahim wanita. Begitulah penjelasan sederhana dari bayi tabung.
Namun, sebenarnya proses bayi tabung berlangsung sangat panjang karena diperlukan
persiapan yang matang. Berikut ini penjelasan lebih lengkapnya.
Jika Anda belum mendapatkan siklus ovulasi Anda, dokter mungkin akan memberikan Anda
obat progesteron dalam bentuk Provera. Anda akan diminta untuk menggunakan antagonis
dan agonis GnRH sekitar 6 hari atau lebih setelah Anda mengambil pil Provera. Namun, hal
ini mungkin berbeda-beda antar individu, sebaiknya selalu ikuti instruksi dari dokter Anda.
Pada tes darah, dokter akan melihat kadar estrogen Anda, terutama E2 atau estradiol.
Tes ini dilakukan untuk memastikan ovarium Anda “tidur”, inilah efek yang
diinginkan dari suntikan antagonis GnRH.
USG transvaginal dilakukan untuk memeriksa ukuran ovarium Anda. USG ini juga
dapat menemukan kista ovarium jika Anda memilikinya. Jika ada kista, dokter akan
menangani kista tersebut terlebih dahulu sebelum melanjutkan program.
Stimulasi ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah telur yang diproduksi oleh ovarium Anda.
Sehingga, semakin banyak telur yang bisa diambil dan dibuahi selama proses bayi tabung ini,
serta semakin besar pula kesempatan Anda untuk hamil.
Selama stimulasi ovarium ini, dokter akan memantau pertumbuhan dan perkembangan folikel
dengan cara melakukan tes darah dan USG setiap beberapa hari. Tes darah dilakukan untuk
mengetahui kadar estradiol Anda. Sedangkan USG dilakukan untuk memantau
perkembangan telur dalam ovarium Anda (oosit).
Pemantauan sangat penting dilakukan untuk menentukan seberapa banyak dosis obat Anda,
apakah perlu ditingkatkan atau malah diturunkan. Jika folikel Anda sudah besar kira-kira
berukuran 16-18 mm, Anda mungkin perlu dipantau setiap hari.
Pematangan oosit (telur dalam ovarium)
Telur harus menyelesaikan pertumbuhan dan perkembangannya sebelum telur bisa diambil.
Untuk memicu pematangan oosit, diperlukan suntikan human chorionic gonadotropin (hCG).
Biasanya, suntikan hCG diberikan ketika empat atau lebih folikel telah berukuran sekitar 18-
20 mm dan kadar estradiol Anda sudah lebih dari 2000 pg/ ml.
Suntikan hormon ini dilakukan sebanyak satu kali dan harus dilakukan pada waktu yang
tepat. Mengapa? Jika dilakukan terlalu dini, maka telur bisa tidak cukup matang. Sedangkan,
jika suntikan dilakukan terlalu lama, telur akan terlalu tua dan tidak bisa berbuah dengan
baik. Untuk melihat kapan waktu yang tepat dalam melakukan suntikan, diperlukan
ultrasound kembali.
Pengambilan telur
Pengambilan telur dilakukan sekitar 34-36 jam setelah Anda menerima suntikan hCG.
Sebelum pengambilan telur, Anda akan dianestesi agar Anda tidak merasakan sakit. USG
transvaginal dilakukan untuk memandu dokter dalam pengambilan telur. Pengambilan telur
dilakukan menggunakan jarum yang akan menghisap folikel dalam ovarium Anda.
Terdapat satu oosit (telur) tiap satu folikel yang diambil dari ovarium Anda. Jumlah folikel
yang diambil bisa berbeda-beda antar individu. Oosit ini kemudian akan dibawa ke
laboratorium embriologi untuk dilakukan pembuahan.
Setelah prosedur selesai, Anda akan diminta untuk istirahat sebentar selama beberapa jam
untuk memastikan Anda baik-baik saja. Jika Anda memiliki tanda-tanda sindrom
hiperstimulasi ovarium, seperti:
Kembung
Nyeri ringan atau ketidaknyamanan pada perut
Mual
Diare
Kenaikan berat badan
Sebaiknya segera laporkan tanda-tanda tersebut pada dokter Anda. Sindrom hiperstimulasi
ovarium bisa terjadi pada 10% wanita yang menjalani bayi tabung, ini merupakan efek
samping dari penggunaan obat kesuburan.
Pembuahan telur
Telur atau folikel yang sudah diambil tersebut kemudian akan dipilih yang mana yang baik.
Sedangkan, sperma yang dibutuhkan untuk pembuahan juga sudah harus tersedia. Pada saat
Anda melakukan pengambilan telur, suami Anda mungkin akan diminta untuk memberikan
semen yang berisi sperma.
Sperma kemudian dipisahkan dari hal-hal lain pada semen dan juga dipilih bibit yang paling
bagus. Sekitar 10.000 sperma kemudian akan ditempatkan dengan telur pada wadah khusus.
Wadah ini kemudian akan diinkubasi di laboratorium. Dalam waktu 12-24 jam diharapkan
sudah terjadi pembuahan antara sperma dengan telur.
Pada pria yang mengalami masalah ketidaksuburan atau yang mempunyai kualitas sperma
rendah, sperma mungkin perlu disuntikkan langsung ke masing-masing telur yang matang.
Ini disebut dengan intra-cytoplasmic sperm injection (ICSI).
Beberapa hari sebelum dilakukan pemindahan embrio, Anda akan diberikan obat hormon
progesteron untuk membantu mempersiapkan dinding rahim Anda untuk menerima embrio.
Obat hormon ini diberikan dengan cara suntikan, pil, atau gel.
Saat pemindahan embrio, tabung tipis atau kateter yang berisi cairan embrio akan
dimasukkan ke dalam serviks Anda. Jumlah embrio yang dipindahkan tergantung pada
kualitas embrio, biasanya hanya 2-5 embrio yang dipindahkan. Setelah prosedur ini, Anda
akan diminta untuk tetap berbaring selama beberapa jam.
Jika masih ada embrio kualitas baik yang tersisa, Anda bisa membekukan mereka. Ini disebut
dengan embrio kriopreservasi. Embrio ini bisa digunakan nanti jika proses Anda tidak
berhasil atau bisa disumbangkan.
Setelah 2 minggu, sebaiknya Anda lakukan tes kehamilan. Tes bisa Anda lakukan selama
beberapa hari. Jika hasil tes positif, maka SELAMAT Anda hamil. Jangan lupa untuk
memeriksakan kehamilan Anda ke dokter. Dokter akan melakukan USG untuk memantau
kehamilan. Karena bisa saja Anda mengalami keguguran atau kehamilan ektopik atau juga
bisa kehamilan kembar.
Proses Kloning pada Hewan beserta Pro dan Kontra
Untuk dapat menghasilkan keturunan baru, setiap makhluk hidup setidaknya
harus melakukan proses reproduksi. Proses reproduksi masing-masing
organisme sungguh berbeda, ada yang dengan cepat dapat menghasilkan
keturunan ada pula yang kesulitan dalam menghasilkan keturunan baru. Dengan
problematika tersebut, muncullah sebuah bioteknologi yang dapat menghasilkan
keturunan secara genetik, yaitu kloning.
Jika pada pembahasan sebelumnya kita membahas tentang proses kloning pada
manusia, maka pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang proses
kloning pada hewan. Akan tetapi, sebelum kita membahas tentang prosesnya,
langkah baiknya kita membahas terlebih dahulu pengertian dari kloning hewan
serta sejarahnya secara singkat.
Kloning pada hewan adalah proses duplikasi yang mengambil seluruh informasi
genetik yang berasal dari induk yang akan dikloning. Dalam kasus ini, hasil
kloning tersebut nantinya akan menghasilkan individu yang tentunya memiliki
informasi genetik yang sama dengan induknya, termasuk persamaan DNA, sifat,
ciri dan lain sebagainya. Pada umumnya, kasus kloning ini sebenarnya sudah
dapat ditemukan di alam, hanya saja terjadi pada beberapa makhluk hidup yang
reproduksinya secara aseksual saja. Maka dari itulah, bioteknologi kloning pada
hewan ini kemudian mulai dipelajari, diteliti dan dipraktekkan. ( baca
: Kelainan Genetik )
Sejarah
Pada puluhan tahun yang lalu, kloning pada hewan pertama kali diuji pada
katak dengan cara mentransplantasi nukleus sel yang terdapat di dalam telurnya.
Sedangkan untuk pendonornya, mereka menggunakan nukleus yang diambil
dari sel somatik dengan stadium perkembangan yang berbeda-beda tentunya.
Hasil dari kloningnya adalah donor sel nukleus yang diambol dari sel epitel usus
kecebong tersebut ternyata masih dapat membentuk suatu embrio yang tentunya
kondisinya normal. Hal inilah yang menjadi titik awal kloning pada hewan
terjadi dan menjadikan beberapa peneliti untuk tetap melanjutkan penelitian
tersebut dan memikirkan tentang kemungkinannya diterapkan pada hewan lain
atau bahkan manusia. ( baca : Fungsi Sentriol )
Pada akhirnya pada tahun 1997, Dr. Ian Willmut berhasil melakukan kloning
pada hewan mamalia dewasa. Adapun metode yang ia gunakan adalah
metode somaticell nuclean transfer (SNT). Hewan yang dikloning tersebut
merupakan hasil dari inti sel epitel kambing domba dewasa yang sebelumnya
dikultur terlebih dahulu dalam sebuah medium. Setelah melalui proses kultur,
maka sel tersebut segera di transfer ke ovum domba dan akhirnya berhasil
menghasilkan keturunan baru, hingga saat ini anak domba tersebut dikenal
sebagai domba Dolly. ( baca : Fungsi Kromatin )
Secara umum, kloning pada hewan melibatkan 2 pihak, yaitu pihak pendonor
sel somatis yang didapat dari sel tubuh dan pendonor ovum yang didapat dari
sel gamet. Ketika proses kloning terjadi, kehadiran dari sang induk bmerupakan
sesuatu yang mutlak dan tidak dapat dihindari. Akan tetapi pada proses kloning
hewan tidak terjadi fertilisasi & DNA rekombian gen yang berasal dari sang
jantan dan betina seperti yang terjadi pada proses kloning pada manusia. Untuk
lebih jelasnya simak proses kloning berikut yang terjadi pada anjing.
1. Persiapan
Tahap awal atau persiapan dalam proses kloning pada anjing adalah
mempersiapkan sel yang akan diambil atau dikloning, contohnya disini kita
akan mengambil bagian kulit anjing yang nantinya akan dijadikan sebagai sel
donor. Pada mulanya kulit anjing tersebut diambil sedikit kemudian sel kulit
tersebut dibiakkan ke dalam sebuah cawan. Apabila sudah dimasukkan ke
cawan khusus, simpanlah pada suhu sekitar 150 derajat Celcius agar cepat
berkembang. ( baca : Jaringan Ikat pada Hewan )
Selagi sel kulit tersebut disimpan dan dibiarkan berkembang terlebih dahlu, kita
akan mempersiapkan pengambilan sel telurnya. Sel telur yang akan diambil
tersebut harus sudah memenuhi syarat dan ketentuan tertentu untuk dikloning.
Adapun cara mudahnya adalah dengan melihat keadaan dari sel vagina yang
hendak diambil serta berapa kadar hormon progesteron yang ada di dalam darah
tersebut.
Agar sel telur dapat dikloning, maka harus dihilangkan terlebih dahulu inti
selnya. Setelah inti selnya dihilangkan, tentunya akan terjadi kekosongan pada
sel telur tersebut. Maka dari itu kekosongan tersebut akan diisi oleh satu sel
yang diambil dari sel donor yang telah dibiakkan sebelumnya. ( baca : Bagian
Bagian Membran Embrio )
Setelah itu, proses kloning pada hewan adalah tahap penyatuan. Tahap
penyatuan merupakan tahap penyatuan antara sel kulit yang telah diambil
sebelumnya dengan sel telur yang intinya suah dihilangkan dan diganti. Pada
proses penyatuan ini membuntuhkan bantuan dari tenaga listrik sebesar 3-3,5
KV/cm. Proses ini dilakukan di atas sebuah plat besi baja putih yang
disejajarkan dan tentunya tetap dalam media manitol.
3. Implantasi
Tahap terakhir adalah tahap implantasi atau tahap memasukkan sel telur yang
telah dikloning dan disatukan. Pada tahap ini harus dilakukan dengan cara
mengoperasi anjing betina, kemudian hasil penyatuan sebelumnya akan
dimasukkan ke dalam rahimnya. Pada proses ini setidaknya membutuhkan
ketelitian dan penempatan yang baik pada rahimnya agar persentase
keberhasilannya lebih besar. ( baca : Perkembangbiakan Hewan )
Pro
Kontra
Meskipun hingga saat ini beberapa orang memilih pro terhadap kloning, akan
tetapi tidak sedikit pula orang-orang yang kontra dengan kloning tersebut.
Mereka yang kontra berpendapat bahwa kloning dapat mengakibatkan
menghilangnya keragaman yang ada di alam. Beberapa poin kontra kloning
adalah sebagai berikut:
Alkali (lye)
Bahan-bahan untuk membuat sabun cair maupun sabun batang pada dasarnya sama. Yang
membedakan adalah soda api (alkali) yang digunakan. KOH (potassium hidroksida)
digunakan untuk membuat sabun cair. NaOH (Sodium Hidroksida) digunakan untuk
membuat sabun batang.
Tuang NaOH ke dalam air suling untuk membuat larutan Alkali. Hasil pencampuran bahan
ini akan menimbulkan panas karena sifat reaksinya eksoterm. Oleh karena itu, gunakan
sarung tangan tebal untuk melindungi tangan anda dari panas yang berlebihan.
Campur minyak kelapa sawit, minyak kelapa, dan minyak jarak kemudian panaskan diatas
suhu 50 derajat Celcius. Reaksi yang terjadi antara larutan alkali dengan minyak disebut
dengan reaksi penyabunan (saponifikasi).
Proses saponifikasi ini akan mengubah bentuk cair minyak menjadi bentuk pasta yang lebih
kental. Umumnya akan dihasilkan warna krem, sesuai dengan warna minyak yang digunakan.
Reaktor (berbentuk tangki dengan volume tertentu) untuk saponifikasi digunakan dalam
proses pembuatan sabun di pabrik produsen sabun.
Bila suhu larutan Alkali pada langkah pertama telah turun hingga 50 derajat Celcius maka
campurkan dengan campuran minyak yang telah didihkan. Perlu diperhatikan bahwa suhu
antara larutan alkali dan suhu minyak, sebaiknya sama pada saat dicampurkan. Jika suhu
kedua campuran berbeda, maka kesetimbangan reaksi akan lebih lama dan bisa menyebabkan
kegagalam dalam proses penyabunan.
Lakukan pemanasan sabun hingga mencapai akhir proses saponifikasi yang dicirikan dengan
terbentuknya trace. Trace adalah terbentuknya gliserin alami hasil reaksi saponifikasi yang
diindikasikan dengan terbentuknya lapisan bening di bagian atas sediaan sabun. Pada langkah
ini akan terbentuk fase gel yang tepat untuk dilakukan pengujian pH (~ 2-3 jam).
Cek pH sabun, jika telah sesuai (mendekati netral), tambahkan campuran gliserin dan alkohol
ke panci pembuatan sabun. Tuang secara perlahan-lahan dan pastikan pemanasan sabun ini
jangan sampai terlalu panas agar alkohol tidak mudah menguap.
Biarkan campuran sabun ini sekitar 30 menit hingga suhunya mencapai 30 derajat Celcius.
Jangan lupa untuk menutup wadah tersebut dalam keadaan kedap udara agar alkohol tidak
akan menguap.
Buat larutan gula
Sambil menunggu
campuran sabun di langkah
5, siapkan larutan gula
Anda (saya sangat
menyarankan untuk
mempersiapkan dua kali
lipat dari jumlah yang
dibutuhkan). Anda akan
membutuhkannya nanti
untuk penyesuaian
transparansi jika tidak
bekerja pada percobaan pertama:
1. Timbang air suling dan tambahkan gula (perbandingan gula: air = 2:1)
2. Didihkan dan segera mematikan, air tidak harus menguap dan sisanya dari gula akan larut
dalam air panas.
Setelah 30 menit tambahkan larutan gula ke larutan sabun dan aduk rata.
Test untuk transparansi sabun menggunakan gelas beku dari freezer dan balik gelas ini.
Tuangkan sekitar satu sendok makan sabun di bagian bawah. Larutan sabun panas selalu
transparan, sehingga cara untuk menilai sabun telah transparan atau belum dengan
mendinginkan sabun transparan ini diatas gelas beku, sehingga proses pendinginan sabun
akan cepat.
Adjustment untuk mendapatkan bening sempurna
Bila Anda telah puas dengan larutan sabun transparan yang dihasilkan, tambahkan pewarna
dan aroma/fragrance. Perhatian, warna dapat mempengaruhi transparansi sabun. Kabar
baiknya adalah bahwa Anda dapat menggunakan pewarna makanan.
Cetak sabun
Tuangkan sabun mandi transparan ke dalam cetakan. Ketika menuangkan, gelembung kecil
akan muncul, hilangkan gelembung ini. Masukkan cetakan ke dalam lemari es.
Ageing (Pemeraman sabun)
Setelah 1 hingga 2 jam, keluarkan cetakan dari lemari es dan simpan selama 4 minggu,
setelah itu anda dapat menggunakannya sebagai sabun mandi.
Membuat sabun mandi transparan sedikit lebih sulit dari pada membuat sabun mandi biasa,
bila salah sedikit sabun mandi yang dihasilkan tidak akan transparan malah akan blur jadi
perhatikan baik – baik bahan dan cara membuat sabun mandi transparan ini.
Sampo Serpihan Sabun
1 .Siapkan bahan-bahan. Resep sampo ini dapat dibuat dengan serpihan sabun jenis apa
pun. Serpihan sabun Castile umumnya digunakan dalam sampo, tetapi Anda juga dapat
membuat sampo menggunakan serpihan yang dibuat dari sabun batang biasa. Pastikan
sabun tersebut dibuat dari bahan-bahan alami yang ingin Anda gunakan pada rambut
Anda. Anda akan memerlukan:
o Serpihan sabun
o Air mendidih
o Minyak buah badam (almond)
o Minyak esensial
2 Parut sabun tersebut. Jika Anda tidak membeli sabun yang belum berbentuk serpihan,
gunakan pemarut keju atau pisau untuk mengikis sabun menjadi serpihan yang akan larut di
dalam air panas. Anda memerlukan sekitar 113 gram serpihan sabun untuk membuat 1 liter
sampo. Masukkan serpihan sabun ke dalam mangkuk besar.
3 Didihkan air. Tuang 1 liter air ke dalam panci kecil dan didihkan di atas kompor. Selain itu,
Anda juga dapat mendidihkan 1 liter air di dalam microwave.
4 Tuang air mendidih ke dalam mangkuk berisi serpihan sabun. Air mendidih tersebut akan
segera melarutkan serpihan-serpihan sabun yang kecil itu. Gunakan sendok untuk mengaduk
campuran tersebut agar memastikan semua serpihan larut dengan baik.
5 Masukkan minyak. Tuang 60 ml minyak buah badam dan 8 tetes minyak esensial favorit
Anda, seperti balsam lemon atau pepermin. Aduk rata campuran tersebut dan biarkan
mendingin.
6 Tuang sampo ke dalam botol. Gunakan corong atau cukup tuangkan sampo tersebut
dengan hati-hati ke dalam botol sampo agar disimpan untuk nanti digunakan.